Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 407: | Baris 407: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://wisataloka.com/jelajah/mencari-kesunyian-di-riam-kanan/ Mencari Kesunyian di Riam Kanan] |
|||
* {{id}} [http://www.kalselprov.go.id/ Situs resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan] |
* {{id}} [http://www.kalselprov.go.id/ Situs resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan] |
||
{{BI|Kalsel}} |
{{BI|Kalsel}} |
Revisi per 14 September 2009 03.45
Kalimantan Selatan | |
---|---|
Motto: Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing (Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir) | |
Negara | Indonesia |
Tanggal | 14 Agustus 1950 (hari jadi) |
Ibu kota | Banjarmasin |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Drs. H. Rudi Ariffin |
Luas | |
• Total | 36,985 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 3,054,129 (2.002) Angka kematian anak: 67/1,000 kelahiran |
Demografi | |
• Agama | Islam (96,80%), Protestan (28,51%), Katolik (18,12%), Hindu (9,51%), Buddha (17,59%) |
• Bahasa | Bahasa Indonesia(id), Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Bakumpai (bkr), Bahasa Bukit (bvu), Bahasa Dusun Deyah (dun), Bahasa Maanyan (mhy) |
Kode Kemendagri | 63 |
Kode BPS | 63 |
Lagu daerah | Ampar-ampar Pisang |
Situs web | www.kalselprov.go.id |
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalsel dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya sepuluh provinsi, setelah pembubaran RIS, salah satunya provinsi Kalimantan dengan gubernur Dokter Moerjani.
Sejarah
- 8000 SM :Migrasi I, Manusia ras Austrolomelanesia mendiami gua-gua di pegunungan Meratus. Ras ini melanjutkan migrasi ke pulau Papua dan Australia. Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong.
- 2500 SM : Migrasi II yaitu bangsa Melayu Proto dari pulau Formosa ke pulau Borneo yang menjadi nenek moyang suku Dayak (rumpun Ot Danum).
- 1500 SM : Migrasi bangsa Melayu Deutero ke pulau Borneo.
- 400 : Migrasi orang India (Tamil) menyebarkan agama Hindu ke Kalimantan, bersamaan dengan migrasi orang Sumatera yang membawa bahasa Melayu dan mulai tumbuhnya Bahasa Banjar Hulu.
- 520 : Munculnya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung, Tabalong yang didirikan suku Melayu.
- 600 : Suku Dayak Maanyan melakukan migrasi ke pulau Bangka selanjutnya ke Madagaskar.
- 1200 : Ampu Jatmika mendirikan pemukiman dan Candi Laras dengan pondasi tiang pancang ulin yang disebut kalang-sunduk di wilayah rawa daerah aliran sungai Tapin dan menobatkan dirinya sebagai raja Kerajaan Negara Dipa.
- 1200 : Ampu Jatmika menaklukan penduduk asli wilayah Banua Lima yaitu lima daerah aliran sungai (DAS) yaitu Batang Alai, Tabalong, Balangan, Pitap, dan Amandit serta daerah perbukitan (Bukit), selanjutnya mendirikan Candi Agung di Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara.
- 1360 : Lambung Mangkurat, Patih Kerajaan Negara Dipa berangkat ke Majapahit untuk melamar Raden Putra, sebagai calon suami Putri Junjung Buih.
- 1362 : Wilayah Barito, Tabalong dan Sawuku menjadi daerah taklukan Kerajaan Majapahit. Hancurnya Kerajaan Nan Sarunai, kerajaan Suku Dayak Maanyan karena serangan Majapahit. Pangeran Suryanata dari Majapahit berhasil menjadi raja Negara Dipa.
- 1400 : Masa Kerajaan Negara Daha, Raden Sekarsungsang menjadi Raja pertama.
- 1526 : Bandarmasih, pemukiman Olohmasih, dipimpin Patih Masih.
- 1526-1550 : Masa pemerintahan Pangeran Samudera (Raja I) di Kerajaan Banjar. Setelah mendapat dukungan Kesultanan Demak untuk lepas dari Kerajaan Negara Daha.
- 24 September 1526/6 Zulhijjah 932 H : Pangeran Samudera memeluk Islam dan bergelar Sultan Suriansyah.
- 1550-1570 : Masa pemerintahan Sultan Rahmatullah (Raja II) di Banjarmasin
- 1570-1620 : Masa pemerintahan Sultan Hidayatullah (Raja III) di Banjarmasin
- 1520-1620 : Masa pemerintahan Sultan Musta'inbillah (Raja IV) di Banjarmasin hingga 1612.
- 1596 : Belanda merampas 2 jung lada dari Banjarmasin yang berdagang di Kesultanan Banten.
- 7 Juli 1607 : Ekspedisi Belanda dipimpin Koopman Gillis Michaelszoon tiba di Banjarmasin.
- 1612 : Belanda menembak hancur Banjar Lama (kampung Keraton) di Kuin, sehingga ibukota kerajaan dipindahkan dari Banjarmasin ke Martapura.
- 1734-1759 : Masa pemerintahan Sultan Tamjidillah I di Martapura.
- 14 Mei 1787 : Pangeran Amir (kakek Antasari) ditangkap Belanda, selanjutnya diasingkan ke Srilangka, setelah mengadakan perlawanan terhadap Belanda dengan 3000 pengikutnya.
- 15 Muharam 1251 H/1825 : Undang Undang Sultan Adam (UUSA 1825).
- 1859 : Sultan Tamjidillah yang disetujui Belanda sebagai raja Banjar, diturunkan dari tahta dan diasingkan ke Kota Bogor.
- 11 November 1858 : Pertama kali meletusnya Perang Banjar, dipimpin Pangeran Antasari.
- 28 April 1859 : Pasukan Antasari menyerang tambang batubara milik Belanda di Pengaron, Banjar.
- 17 Agustus 1860 : Pangeran Antasari mendirikan Benteng Tabalong.
- 4 Mei 1861 : Pertempuran Paringin antara pasukan Antasari melawan Belanda.
- 14 Maret 1862 (13 Ramadhan 1278 H) : Pangeran Antasari ditabalkan sebagai Panembahan.
- 1899 : Residen C.A Kroesen memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo
- 24 Januari 1905 : Sultan Muhammad Seman, putra Pangeran Antasari gugur melawan Belanda.
- 1915 : Sarekat Islam mendirikan Madrasah Darussalam di Martapura.
- 1919 : Banjarmasin mendapat otonom pemerintahan menjadi Gemeente Bandjermasin.
- 1923 : National Borneo Congres ke-1
- 29-31 Maret 1924 : National Borneo Congres ke-2, dihadiri wakil-wakil Perserikatan Dayak dan Sarekat Islam lokal.
- 5 Maret 1930 : Keluarnya ketetapan no. 253 dan 254 tentang berdirinya cabang Muhammadiyah di Banjarmasin dan Alabio
- 1938 : Wester afdeeling van Borneo, Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo menjadi sebuah propinsi di Hindia Belanda. Gemeente Bandjermasin ditingkatkan menjadi Stads Gemeente Bandjermasin.
- 25 Desember 1941 : Jepang membom Lapangan Terbang Ulin
- 21 Januari 1942 : Jepang menembak jatuh pesawat Catalina-Belanda di sungai Barito perairan Alalak, Barito Kuala,
- 8 Februari 1942 : Jepang memasuki Muara Uya, Tabalong, Gubernur Haga mengungsi ke Kuala Kapuas menuju Puruk Cahu, Murung Raya.
- 10 Februari 1942 : Tentara Jepang memasuki Banjarmasin, sejak 6 Februari 1942 pemerintahan kota sudah vacum.
- Februari 1942 : Dengan persetujuan walikota Banjarmasin H. Mulder dibentuk Pimpinan Pemerintahan Civil (PPC) diketuai Mr. Rusbandi, sebagai pemerintahan sementara.
- 12 Februari 1942 : Tentara Jepang mengeluarkan maklumat kota Bajarmasin dan daerahnya diserahkan kepada PPC (Pimpinan Pemerintahan Civil)
- 5 Maret 1942 : A.A Hamidhan menerbitkan surat kabar Kalimantan Raya
- 18 Maret 1942 : Kiai Pangeran Musa Ardi Kesuma ditunjuk Jepang sebagai Ridzie, penguasa penuh dan tertinggi pemerintah sipil meliputi wilayah Banjarmasin, Hulu Sungai dan Kapuas-Barito (Dayak Besar).
- 17 April 1945 : Rakyat Banjarmasin mulai diwajibkan memberi hormat dengan membungkukkan badan kepada setiap tentara Jepang baik yang naik sepeda, mobil dan sebagainya.
- 6 Mei 1945 : Pembentukan TRI pasukan MN 1001, MKTI (MN=Muhammad Noor)
- 18 Agustus 1945 : Pemerintahan Sukarno-Hatta menunjuk Ir. H. Pangeran Muhammad Noor sebagai gubernurKalimantan
- 23 Agustus 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GEMIRI (Gerakan Rakyat Mempertahankan Republik Indonesia) di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
- Agustus 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Badan Pemberontak Rakyat Kalimantan di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
- 23 September 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Pasukan Berani Mati di Alabio, Hulu Sungai Utara.
- November 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran Laskar Syaifullah di Haruyan, Hulu Sungai Tengah.
- 20 November 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GERPINDOM (Gerakan Rakyat Pengajar/Pembela Indonesia Merdeka) di Amuntai, Hulu Sungai Utara.
- 1945 : Berdirinya organisasi kelaskaran GERPINDOM (Gerakan Pemuda Indonesia Merdeka) di Birayang, Hulu Sungai Tengah, Barisan Pelopor Pemberontakan (BPPKL) di Martapura, Banjar dan Banteng Borneo di Rantau, Tapin serta Laskar Hasbullah di Martapura, Pelaihari, Rantau dan Hulu Sungai.
- 7 Desember 1945 : Pertempuran Marabahan di Barito Kuala.
- 21 Desember 1948 : Pertempuran Hawang, Hulu Sungai Tengah.
- 2 Januari 1949 : Pertempuran di Negara di Hulu Sungai Selatan (Palagan Nagara).
- 6 Februari : Pertempuran Pagatan di Tanah Bumbu.
- 17 Mei 1949 : Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Letkol. Hasan Basry (Pahlawan Nasional).
- 3 Juni 1949 : Pertempuran Serangan Umum Kota Tanjung di Tabalong.
- 15 April 1949 : Pertempuran Batakan di Tanah Laut.
- 8 Agustus 1949 : Pertempuran Garis Demarkasi di Karang Jawa, Kandangan, Hulu Sungai Selatan.
- 9 November 1949 : Pertempuran di Banjarmasin.
- 1 Mei 1952 : Berdirinya Kabupaten Amuntai.
- 14 Januari 1953 : Perubahan nama Kabupaten Amuntai menjadi Kabupaten Hulu Sungai Utara.
- 23 September 1953 : Wafatnya Ratu Zaleha, putri Sultan Muhammad Seman, sebelumnya diasingkan di Cianjur.
- 7 Desember 1956 : Terbentuknya provinsi Kalsel yaitu gabungan dari Kotawaringin, Dayak Besar, Daerah Banjar dan Federasi Kalimantan Tenggara. Belakangan Pasir (bagian Federasi Kalimantan Tenggara) bergabung ke provinsi Kalimantan Timur.
- 23 Mei 1957 : Wilayah Kotawaringin dan Dayak Besar membentuk provinsi Kalimantan Tengah.
- 10 November 1991 : Peresmian Museum Wasaka oleh Gubernur Kalsel Ir. H. Muhammad Said
- 23 Mei 1997 : Peristiwa Jumat Kelabu di Banjarmasin, kampanye pemilu yang berakhir kerusuhan bernuansa SARA (partai)
- 2005 : Terpilihnya H. Rudi Ariffin sebagai gubernur untuk masa jabatan 2005-2009
Kondisi dan Sumber Daya Alam
Keanekaragaman Hayati
- Flora Resmi: Kasturi (Mangifera casturi)
- Fauna Resmi: Bekantan (Nasalis larvatus)
Sumber Daya Alam
Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll[1]
Sosial Kemasyarakatan
Suku Bangsa
Kelompok etnik di Kal-Sel menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain :
- Orang Banjar Kuala, Banjarmasin sampai Martapura,
- Orang Banjar Batang Banyu, Margasari sampai Kelua
- Orang Banjar Pahuluan, Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
- Suku Barangas di Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
- Suku Bakumpai di Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
- Suku Maanyan: Dayak Warukin, Pasar Panas, Dayak Balangan,Dayak Samihim
- Suku Abal di Kampung Agung sampai Haruai
- Suku Dusun Deyah di Muara Uya, Gunung Riut, Upau
- Suku Lawangan di , Muara Uya Utara
- Suku Bukit di Awayan(Dayak Pitap), Haruyan, Hantakan, Loksado, Piani, Paramasan, Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang
- Orang Madura Madurejo di Pengaron, Mangkauk
- Orang Jawa Tamban di Purwosari
- Orang Cina Parit di Pelaihari
- Suku Bajau di Kotabaru, Tanjung Batu
- Orang Bugis Pagatan di Pagatan
- Suku Mandar di pulau Laut dan pulau Sebuku
(Sumber : Peta alam dan foto kelompok etnik Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat, no.11 s.d 16 suku pendatang dari luar Kalimantan).
Delapan etnik terbanyak di Kal-Sel menurut sensus 2000 (Dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli) :
Nomor | Sukubangsa | Jumlah |
1 | suku Banjar | 2.271.586 jiwa |
2 | suku Jawa | 391.030 jiwa |
3 | suku Bugis | 73.037 jiwa |
4 | Suku Madura | 36.334 jiwa |
5 | Suku Bukit (Dayak Meratus) | 35.838 jiwa |
6 | Suku Mandar | 29.322 jiwa |
7 | Suku Bakumpai | 20.609 jiwa |
8 | Suku Sunda | 18.519 jiwa |
9 | Suku-suku lainnya | 99.165 jiwa |
Total penduduk Propinsi Kalsel tahun 2000 : 2.975.440 jiwa
(Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000)
Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalsel:
- Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
- Dayak (rumpun Ot Danum)
- Suku Dayak Bukit
- Suku Banjar (1526)
- Suku Bajau, Suku Bugis (1750), Suku Mandar
- Suku Jawa, Suku Madura
- Etnis Tionghoa-Indonesia, Etnis Arab-Indonesia
- Etnis Eropa (1860-1942, sudah punah)
Bahasa Daerah
- Bahasa Melayu Lokal :
- Bahasa Banjar (bjn)
- Dialek Banjar Hulu
- Dialek banjar Kuala
- Bahasa Barangas)
- Bahasa Melayu Bukit (bvu)
- Bahasa Banjar (bjn)
- Bahasa Barito
- Barito barat
- Barito barat bagian selatan :
- Bahasa Bakumpai [bkr]
- Barito barat bagian selatan :
- Barito timur
- Barito timur bagian utara :
- Barito timur bagian Tengah-Selatan
- Bagian Tengah :
- Bahasa Dusun Deyah [dun]
- Bagian Selatan :
- Bahasa Maanyan [mhy]
- Bagian Tengah :
- Barito barat
Pemerintahan
Daftar Kabupaten dan Kota
Daftar gubernur
Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat Gubernur Kalimantan Selatan. Jabatan ini merupakan warisan dari Gubernur Provinsi Kalimantan yang menjabat antara 1945 dan 1957 yang beribu kota di Kota Banjarmasin, hingga akhirnya dipindah ke Kota Banjarbaru.
Gubernur Kalimantan Selatan | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Foto | Gubernur (lahir–wafat) |
Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Wakil Gubernur | ||
Untuk daftar Gubernur Kalimantan, lihat Daftar Gubernur Kalimantan | |||||||||
1 | Syarkawi (1907–?) |
1957 | 1959 | 1 | |||||
2 | Maksid (1917–1996) |
1959 | 1963 | 2 | |||||
3 | Aberani Sulaiman (1925–2001) |
1963 | 1968 | 3 | |||||
4 | Jamani (?) |
1968 | 1970 | 4 | [3] | ||||
5 | Subardjo Surosarojo (1928–1999) |
1970 | 1980 | 5 | |||||
6 | |||||||||
6 | Mistar Cokrokusumo (1926–1984) |
1980 | 1984 | 7 | |||||
7 | Muhammad Said (1936–2022) |
1984 | 1995 | ||||||
8 | |||||||||
9 | Gusti Hasan Aman (1992–95) | ||||||||
8 | Gusti Hasan Aman (l.1938) |
1995 | 2000 | 10 | Bachtiar Murad | ||||
9 | Sjachriel Darham (1945–2014) |
2000 | Maret 2005 | 11 | Husin Kasah | ||||
10 | Rudy Ariffin (l.1953) |
5 Agustus 2005 | 5 Agustus 2010 | 12 | Rosehan Noor Bahri | ||||
5 Agustus 2010 | 5 Agustus 2015 | 13 | Rudy Resnawan | ||||||
11 | Sahbirin Noor (l.1967) |
12 Februari 2016 | 12 Februari 2021 | 14 | |||||
25 Agustus 2021 | 13 November 2024 | 15 | [a] | Muhidin |
Pejabat sementara
Pejabat | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Gubernur definitif | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Abu Jazid Bustomi (Penjabat) (1910–1987) |
ABRI | Mei 1963 | September 1963 | — | Transisi | |||
Tursandi Alwi (Penjabat) (l.1950) |
Independen | Maret 2005 | 9 Agustus 2005 | — | Transisi | |||
Tarmizi Abdul Karim (Penjabat) (l.1956) |
Independen | 10 Agustus 2015 | 12 Februari 2016 | — | ||||
Rudy Resnawan (pelaksana tugas) (l.1961) |
Independen | 26 September 2020 | 5 Desember 2020 | 14 | Sahbirin Noor | |||
Roy Rizali Anwar (pelaksana harian) |
Independen | 12 Februari 2021 | 15 Februari 2021 | — | Transisi | |||
Safrizal Z.A. (penjabat) (l.1970) |
Independen | 15 Februari 2021 | 25 Agustus 2021 | |||||
Roy Rizali Anwar (pelaksana harian) |
Independen | 13 November 2024 | Petahana | 15 | Sahbirin Noor | [a][b] |
- Catatan
- ^ a b Sahbirin Noor mengundurkan diri
- ^ Posisi seharusnya diisi oleh Wakil Gubernur Muhidin sebagai Pelaksana Tugas, namun Muhidin cuti kampanye untuk Pemilihan umum Gubernur Kalimantan Selatan 2024
Daerah Pemilihan DPR RI 2009
Daerah Pemilihan DPR RI (Bahasa Melayu : Kawasan Parlemen)
Daerah Pemilihan | Gabungan Kab/Kota | Jumlah kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara | 6 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru | 5 kursi |
Daerah Pemilihan DPRD Kalsel 2009
Daerah Pemilihan DPRD Kalsel (Bahasa Melayu : Dewan Undangan Negeri)
Nomor | Daerah | Jumlah kursi |
Kalsel 1 | Banjarmasin | 10 kursi |
Kalsel 2 | Banjar, Banjarbaru | 10 kursi |
Kalsel 3 | Barito Kuala | 5 kursi |
Kalsel 4 | Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah | 10 kursi |
Kalsel 5 | Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong | 8 kursi |
Kalsel 6 | Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru | 12 kursi |
Perekonomian
Pertambangan
Batu bara dan bijih besi adalah hasil pertambangan utama provinsi ini.
Seni dan Budaya
Seni Karawitan
- Gamelan Banjar
- Musik Panting (suku Banjar)
- Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
- Musik Bumbung
- Musik Kintung
- Musik Kangkanong
- Musik Salung
- Musik Suling
- Musik Bambang
- Musik Masukkiri (suku Bugis)
Teater tradisional dan wayang
- Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
- Lamut (suku Banjar)
- Madihin (suku Banjar)
- Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
- Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
- Balian(suku Dayak Bukit)
Tarian
Tarian suku Banjar:
- Baksa Kambang
- Radap Rahayu
- Kuda Gepang
- Tarian suku Banjar lainnya
Tarian suku Dayak Bukit:
- Tari Tandik Balian
- Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
- Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
Lagu
Lagu Daerah suku Banjar:
Rumah Adat
Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi. Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai
Pakaian Adat
Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis:
- Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
- Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
- Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
- Pangantin Babaju Kubaya Panjang
Pakaian Pemuda Pemudi:
Pariwisata
- Banjarmasin
- Banjarbaru
- Banjar
- Barito Kuala
- Hulu Sungai Selatan
- Kotabaru
Peninggalan Sejarah dan Purbakala
Peninggalan sejarah dan purbakala :
- Masjid Sultan Suriansyah di Kuin Utara, Banjarmasin Utara, Banjarmasin
- Komplek Makam Sultan Suriansyah di Banjarmasin Utara, Banjarmasin
- Komplek Makam Pangeran Antasari di Banjarmasin Tengah, Banjarmasin
- Makam Surgi Mufti di Surgi Mufti,Banjarmasin Tengah, Banjarmasin
- Makam Ratu Zaleha di Banjarmasin Tengah, Banjarmasin
- Rumah Bubungan Tinggi Teluk Selong Ulu di Teluk Selong Ulu, Martapura, Banjar
- Rumah Gajah Baliku Teluk Selong Ulu di Teluk Selong, Martapura, Banjar.
- Rumah Balai Bini Desa Teluk Selong Ulu di desa Teluk Selong Ulu, Martapura, Banjar.
- Rumah Palimbangan Desa Pasayangan di Pasayangan, Martapura, Banjar.
- Makam Datu Ambulung di Martapura, Banjar.
- Masjid Jami Sungai Batang di Martapura, Banjar
- Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di Gambut, Banjar
- Makam Sultan Adam di Kelurahan Jawa Martapura, Banjar
- Makam Sultan Inayatullah di Kampung Keraton Martapura, Banjar
- Makam Sultan Sulaiman Saidullah di Desa Lihung, Karang Intan, Banjar
- Benteng Tabanio di Tanah Laut
- Makam Keramat Istana, di Tanah Laut
- Makam Datu Ingsat di Tanah Laut
- Candi Laras di Kecamatan Candi Laras Selatan, Tapin
- Masjid Almukarromah di Banua Halat Kiri, Tapin
- Makam Datu Sanggul di Tatakan, Tapin
- Masjid Gadung Keramat di Tapin
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Lawahan, Tapin
- Masjid Su'ada di Wasah Hilir, Simpur, Hulu Sungai Selatan
- Benteng Gunung Madang, di Sei Madang, Hulu Sungai Selatan
- Makam Haji Saadudin di Taniran, di Hulu Sungai Selatan
- Makam Datu Patinggi Mandapai di Hulu Sungai Selatan
- Makam Tumpang Talu di Hulu Sungai Selatan
- Gedung Musyawaratutthalibin di Simpur, Hulu Sungai Selatan
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Tibung di Kandangn, Hulu Sungai Selatan
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Baruh Kambang di Negara, Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Habirau di Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan
- Rumah Perjuangan di Karang Jawa, Kandangan, Hulu Sungai Selatan
- Rumah Perjuangan di Durian Rabung, Hulu Sungai Selatan
- Rumah Bersejarah di Simpur, Hulu Sungai Selatan
- Monumen 17 Mei, Niih, di Hulu Sungai Selatan
- Masjid Keramat Pelajau di Hulu Sungai Tengah
- Makam 23 Pejuang di Hulu Sungai Tengah
- Makam Pangeran Kacil di Hulu Sungai Tengah
- Makam Tumenggung Jayapati di Hulu Sungai Tengah
- Candi Agung di Paliwara, Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara
- Masjid Tua Sungai Banar di Hulu Sungai Utara
- Masjid Jami Assuhada di Hulu Sungai Utara
- Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi di Hulu Sungai Utara
- Masjid Basar Pandulangan di Hulu Sungai Utara
- Masjid Pusaka dan Makam Penghulu Rasyid di Banua Lawas, Tabalong
- Makam Gusti Buasan di Tabalong
- Masjid Jami Puain Kanan di Tanta, Tabalong
- Goa Babi di Desa Randu, Muara Uya, Tabalong
- Makam Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari di Kelua, Tabalong
- Makam Ratu Intan di Bakau, Pamukan Utara, Kotabaru
- Kompleks Makam Raja-raja Kotabaru di Pulau Laut Utara, Kotabaru
- Makam Syekh Haji Muhammad Arsyad di Tanah Bumbu
- Makam Pangeran Agung di Tanah Bumbu
- Makam Haji Japeri di Barito Kuala
- Makam Panglima Wangkang di Marabahan, Barito Kuala
- Rumah Bulat (Rumah Joglo Desa Penghulu) di desa Penghulu, Marabahan, Barito Kuala
- Rumah Gajah Baliku Desa Penghulu di Marabahan, Barito Kuala
- Makam Datuk Aminin di Barito Kuala
Rujukan
- Feuilletau de Bruyn, W.K.H.; Bijdrage tot de kennis van de Afdeeling Hoeloe Soengai, (Zuider a Ooster Afdeeling van Borneo), 19--.
- Broersma, R.;Handel en Bedrijf in Zuiz Oost Borneo, S'Gravenhage, G. Naeff, 1927.
- Eisenberger, J.; Kroniek de Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, Bandjermasin, Drukkerij Lim Hwat Sing, 1936.
- Bondan, A.H.K.; Suluh Sedjarah Kalimantan, Padjar, Banjarmasin, 1953.
- Ras, J.J.; Hikajat Bandjar, A study in Malay Histiography, N.V. de Ned. Boeken, Steen Drukkerij van het H.L. Smits S'Graven hage, 1968.
- Heekeren, C. van.; Helen, Hazen en Honden Zuid Borneo 1942, Den Haag, 1969.
- Riwut, Tjilik; Kalimantan Memanggil, Penerbit Endang, Djakarta.
- Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
Pranala luar
- Mencari Kesunyian di Riam Kanan
- (Indonesia) Situs resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
- (Indonesia) Profil Demografi Kalsel
- (Indonesia) Profil Ekonomi Kalsel
- (Indonesia) Profil Wisata Kalsel
- (Indonesia) Ekonomi Regional Kalsel
- (Indonesia) Statistik Regional Kalsel
Referensi
- ^ Buku Pintar Edisi 38
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-11.
- ^ "Silsilah Muhammad Yamani". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-17. Diakses tanggal 2010-01-08.