Lompat ke isi

José Ramos-Horta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 58: Baris 58:
== Karir politik ==
== Karir politik ==
[[File:José Ramos-Horta 1976.jpg|thumb|left|José Ramos-Horta (1976)]]
[[File:José Ramos-Horta 1976.jpg|thumb|left|José Ramos-Horta (1976)]]
Ia terlibat aktif dalam pengembangan kesadaran politik di Timor Portugis, yang menyebabkan dia diasingkan selama dua tahun pada 1970-1971 ke [[Afrika Timur Portugis]]. Kakeknya, sebelum dia, juga telah diasingkan, dari [[Portugal]] ke [[Kepulauan Azores]], kemudian [[Tanjung Verde]], [[Guinea-Bissau|Guinea Portugis]] dan akhirnya ke Timor Portugis.
Ramos-Horta terlibat aktif dalam pengembangan kesadaran politik di Timor Portugis, yang menyebabkan dia diasingkan selama dua tahun pada tahun 1970–1971 ke [[Afrika Timur Portugis]]. Kakeknya, sebelum dia, juga pernah diasingkan, dari [[Portugal]] ke [[Kepulauan Azores]], lalu [[Tanjung Verde]], [[Guinea-Bissau|Guinea Portugis]] dan terakhir ke Timor Portugis.


Sebagai seorang moderat dalam kepemimpinan nasionalis Timor yang baru muncul, ia diangkat menjadi [[Menteri Luar Negeri]] dalam pemerintahan "Republik Demokratik Timor Leste" yang diproklamirkan oleh partai-partai pro-kemerdekaan pada November 1975. Ketika diangkat menjadi menteri, Ramos-Horta baru berusia 25 tahun. Tiga hari sebelum pasukan Indonesia menyerbu, Ramos-Horta meninggalkan Timor Timur untuk mengajukan kasus Timor di hadapan PBB.
Seorang moderat dalam kepemimpinan nasionalis Timor yang baru muncul, Ramos-Horta diangkat [[Menteri Luar Negeri]] dalam pemerintahan "Republik Demokratik Timor Timur" yang diproklamasikan oleh partai-partai pro-kemerdekaan pada bulan November 1975. Ketika diangkat menjadi menteri, Ramos-Horta hanyalah 25 tahun. Tiga hari sebelum pasukan Indonesia melakukan invasi, Ramos-Horta meninggalkan Timor Timur untuk mengajukan kasus Timor ke hadapan PBB.


Ramos-Horta tiba di New York untuk berpidato di depan [[Dewan Keamanan PBB]] dan mendesak mereka untuk mengambil tindakan dalam menghadapi pendudukan Indonesia di mana diperkirakan 102.000 orang Timor Leste akan tewas.<ref>A detailed statistical report prepared for the [[Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor]] cited a lower range of 102,800 conflict-related deaths in the period 1974–1999, namely, approximately 18,600 killings and 84,200 'excess' deaths from hunger and illness. ({{cite web |author=Benetech Human Rights Data Analysis Group |title=The Profile of Human Rights Violations in Timor-Leste, 1974–1999 |work=A Report to the Commission on Reception, Truth and Reconciliation of Timor-Leste |publisher=Human Rights Data Analysis Group (HRDAG) |date=9 February 2006 |url=http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml |url-status=dead |access-date=12 Februari 2008 |archive-url=https://archive.today/20120529004414/http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml |archive-date=29 Mei 2012 }}</ref> Ramos-Horta adalah Wakil Tetap Fretilin untuk PBB selama sepuluh tahun berikutnya. Teman-temannya saat itu menyebutkan bahwa dia tiba di Amerika Serikat dengan total $25 di sakunya. Situasi keuangannya sering mengetat pada periode itu. Dia bertahan sebagian karena anugerah orang Amerika yang mengagumi politik dan tekadnya. Lebih lanjut, dia harus melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk menjelaskan posisi partainya.
Ramos-Horta tiba di New York untuk berpidato di hadapan [[Dewan Keamanan PBB|Dewan Keamanan PBB]] dan mendesak mereka untuk mengambil tindakan dalam menghadapi pendudukan Indonesia yang diperkirakan menyebabkan 102.000 warga Timor Timur tewas.<ref>Sebuah laporan statistik rinci yang disiapkan untuk [[Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi di Timor Timur]] menyebutkan angka kematian yang lebih rendah yaitu 102.800 kematian terkait konflik pada periode 1974–1999, yaitu sekitar 18.600 pembunuhan dan 84.200 kematian 'kelebihan' akibat konflik di Timor Leste. kelaparan dan penyakit. ( {{cite web |author=Benetech Human Rights Data Analysis Group |title=The Profile of Human Rights Violations in Timor-Leste, 1974–1999 |work=A Report to the Commission on Reception, Truth and Reconciliation of Timor-Leste |publisher=Human Rights Data Analysis Group (HRDAG) |date=9 Februari 2006 |url=http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml |url-status=dead |access-date=12 Februari 2008 |archive-url=https://archive.today/20120529004414/http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml |archive-date=29 Mei 2012 }}</ref> Ramos-Horta menjadi Wakil Tetap Fretilin untuk PBB selama sepuluh tahun berikutnya. Teman-temannya saat itu menyebutkan bahwa dia tiba di Amerika dengan membawa total $25 di sakunya. Situasi keuangannya sering kali genting selama periode itu. Dia bertahan hidup sebagian berkat kemurahan hati orang-orang Amerika yang mengagumi politik dan tekadnya. Lebih lanjut, ia diwajibkan melakukan perjalanan keliling dunia untuk menjelaskan posisi partainya.


Pada tahun 1993, [[Hadiah Rafto]] diberikan kepada masyarakat Timor Timur. Menteri luar negeri di pengasingan Ramos-Horta mewakili negaranya pada upacara pemberian hadiah. Pada bulan Mei 1994, [[Presiden Filipina]] [[Fidel Ramos]] (tidak ada hubungan keluarga), tunduk pada tekanan dari [[Jakarta]], mencoba untuk melarang konferensi internasional tentang Timor Timur di [[Manila]] dan memasukkan Ramos-Horta ke daftar hitam, dengan pemerintah Thailand menyusul kemudian tahun itu dengan menyatakan dia [[persona non grata]].<ref>{{cite web|url=http://www.atimes.com/se-asia/BB01Ae01.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20000929054732/http://www.atimes.com/se-asia/BB01Ae01.html|url-status=unfit|archive-date=29 September 2000|title=Asia Times: Asean's commitment to East Timor faces tough test|access-date=22 Maret 2017}}</ref>
Pada tahun 1993, [[Rafto Prize]] dianugerahkan kepada masyarakat Timor Timur. Menteri Luar Negeri di pengasingan Ramos-Horta mewakili negaranya pada upacara pemberian hadiah. Pada bulan Mei 1994, [[Presiden Filipina]] [[Fidel Ramos]] (tidak ada hubungan keluarga), tunduk pada tekanan dari [[Jakarta]], mencoba melarang konferensi internasional mengenai Timor Timur di [[Manila]] dan memasukkan Ramos-Horta ke dalam daftar hitam, dan pemerintah Thailand mengikutinya pada akhir tahun itu dengan mendeklarasikannya ''[[persona non grata]]''.<ref>{{cite web|url=http://www.atimes.com/se-asia/BB01Ae01.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20000929054732/http://www.atimes.com/se-asia/BB01Ae01.html|url-status=unfit|archive-date=29 September 2000|title=Asia Times: Asean's commitment to East Timor faces tough test|access-date=22 Maret 2017}}</ref>


Pada bulan Desember 1996, Ramos-Horta berbagi [[Hadiah Nobel Perdamaian]] dengan sesama orang Timor, [[Carlos Filipe Ximenes Belo|Uskup Ximenes Belo]]. Komite Nobel memilih untuk menghormati kedua pemenang atas "upaya berkelanjutan mereka untuk menghalangi penindasan rakyat kecil", berharap bahwa "penghargaan ini akan memacu upaya untuk menemukan solusi diplomatik untuk konflik Timor Timur berdasarkan hak rakyat atas diri sendiri. -tekad". Komite menganggap Ramos-Horta "juru bicara internasional terkemuka untuk masalah Timor Lorosae sejak 1975".<ref>The Norwegian Nobel Committee (2006). [http://nobelprize.org/nobel_prizes/peace/laureates/1996/press.html The Nobel Peace Prize 1996]. Retrieved 26 Juni 2006.</ref>
Pada bulan Desember 1996, Ramos-Horta berbagi [[Hadiah Nobel Perdamaian]] dengan sesama warga Timor [[Carlos Filipe Ximenes Belo|Uskup Ximenes Belo]]. Komite Nobel memilih untuk memberikan penghargaan kepada kedua peraih penghargaan tersebut atas “usaha berkelanjutan mereka untuk menghalangi penindasan terhadap rakyat kecil”, dan berharap bahwa “penghargaan ini akan memacu upaya untuk menemukan solusi diplomatis terhadap konflik di Timor Timur berdasarkan hak rakyat untuk [[penentuan nasib sendiri]]". Komite menganggap Ramos-Horta sebagai "juru bicara internasional terkemuka untuk perjuangan Timor Timur sejak tahun 1975".<ref>The Norwegian Nobel Committee (2006). [http://nobelprize.org/nobel_prizes/peace/laureates/1996/press.html The Nobel Peace Prize 1996] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180720110053/https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/peace/laureates/1996/press.html |date=20 Juli 2018 }}. Diakses tanggal 26 Juni 2006.</ref>


Ramos-Horta memainkan peran utama dalam merundingkan fondasi institusional untuk kemerdekaan. Dia memimpin delegasi Timor pada lokakarya bersama yang penting dengan UNTAET pada tanggal 1 Maret 2000 untuk mencari strategi baru, dan mengidentifikasi kebutuhan kelembagaan. Hasilnya adalah cetak biru yang disepakati untuk pemerintahan bersama dengan kekuasaan eksekutif, termasuk para pemimpin [[Kongres Nasional Rekonstruksi Timor]] (CNRT). Rincian lebih lanjut dikerjakan dalam sebuah konferensi pada bulan Mei 2000. Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Timor Timur, [[Sérgio Vieira de Mello]] mempresentasikan cetak biru baru tersebut kepada sebuah konferensi donor di Lisbon,<ref>{{cite web |url=https://www.un.org/peace/etimor/DB/DB210600.HTM |title=New structure of NCC proposed |date=21 Juni 2000}}</ref> pada tanggal 22 Juni 2000, dan kepada Dewan Keamanan PBB pada 27 Juni 2000.<ref>{{cite web |url=https://www.un.org/News/Press/docs/2000/20000627.sc6882.doc.html |date=27 Juni 2000 |title= SC/6882 : Security Council briefed by Sergio Vieira de Mello, Special representative for East Timor}}</ref> Pada tanggal 12 Juli 2000, NCC mengadopsi sebuah peraturan yang membentuk Kabinet Transisi yang terdiri dari empat orang Timor Lorosa'e dan empat perwakilan UNTAET.<ref>{{cite web|url=http://www.unmit.org/UNMISETWebSite.nsf/TimeLineofUNMISET.htm?OpenPage |title=? |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20080419101101/http://www.unmit.org/UNMISETWebSite.nsf/TimeLineofUNMISET.htm?OpenPage |archive-date=19 April 2008 }}</ref> Perubahan administrasi bersama berhasil meletakkan dasar kelembagaan untuk kemerdekaan, dan pada 27 September 2002, Timor Leste bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ramos-Horta adalah Menteri Luar Negeri pertamanya.
Ramos-Horta memainkan peran utama dalam merundingkan landasan kelembagaan untuk kemerdekaan. Ia memimpin delegasi Timor pada lokakarya gabungan yang penting dengan UNTAET pada tanggal 1 Maret 2000 untuk menyusun strategi baru, dan mengidentifikasi kebutuhan kelembagaan. Hasilnya adalah cetak biru yang disepakati untuk pemerintahan bersama dengan kekuasaan eksekutif, termasuk para pemimpin [[Kongres Nasional Rekonstruksi Timor]] (CNRT). Rincian lebih lanjut dibahas dalam sebuah konferensi pada bulan Mei 2000. [[Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Timor Timur|Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Timor Timur]], [[Sérgio Vieira de Mello]], memaparkan cetak biru baru konferensi donor di Lisbon,<ref>{{cite web |url=https://www.un.org/peace/etimor/DB/DB210600.HTM |title=New structure of NCC proposed |date=21 Juni 2000 |access-date=28 Juni 2017 |archive-date=15 Februari 2008 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080215231057/http://www.un.org/peace/etimor/DB/DB210600.HTM |url-status=live }}</ref> pada tanggal 22 Juni 2000, dan kepada Dewan Keamanan PBB pada tanggal 27 Juni 2000.<ref>{{cite web |url=https://www.un.org/News/Press/docs/2000/20000627.sc6882.doc.html |date=27 Juni 2000 |title=SC/6882 : Security Council briefed by Sergio Vieira de Mello, Special representative for East Timor |access-date=28 Juni 2017 |archive-date=17 Oktober 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131017081339/http://www.un.org/News/Press/docs/2000/20000627.sc6882.doc.html |url-status=live }}</ref> Pada tanggal 12 Juli 2000, NCC mengadopsi peraturan yang membentuk Kabinet Transisi yang terdiri dari empat orang Timor Leste dan empat perwakilan UNTAET.<ref>{{cite web|url=http://www.unmit.org/UNMISETWebSite.nsf/TimeLineofUNMISET.htm?OpenPage |title=? |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20080419101101/http://www.unmit.org/UNMISETWebSite.nsf/TimeLineofUNMISET.htm?OpenPage |archive-date=19 April 2008 }}</ref> Perubahan pemerintahan gabungan tersebut berhasil meletakkan kelembagaan [[kemerdekaan Timor Leste|fondasi kemerdekaan]], dan pada tanggal 27 September 2002, Timor Leste bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ramos-Horta adalah Menteri Luar Negeri pertamanya.

Pada 3 Juni 2006, Ramos-Horta menambahkan jabatan Menteri Pertahanan Sementara ke dalam portofolionya sebagai Menteri Luar Negeri, setelah menteri sebelumnya mengundurkan diri.<ref>''Seattle Times'' (3 Juni 2003). [http://seattletimes.nwsource.com/html/nationworld/2003036599_wdig03.html Nobel laureate takes security posts] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311013650/http://seattletimes.nwsource.com/html/nationworld/2003036599_wdig03.html |date=11 Maret 2007 }}.</ref> Ia mengundurkan diri sebagai Menteri Luar Negeri dan Pertahanan pada tanggal 25 Juni 2006, mengumumkan, "Saya tidak ingin dikaitkan dengan pemerintah saat ini atau dengan pemerintah mana pun yang melibatkan [[Marí Alkatiri|Alkatiri]]."<ref>Australian Associated Press (2006). [http://www.smh.com.au/news/world/ramos-horta-resigns-from-government/2006/06/25/1151174067550.html Timor's foreign minister resigns]. Retrieved 25 Juni 2006.</ref> Perdana Menteri Alkatiri berada di bawah tekanan untuk mengundurkan diri dari posisinya menggantikan Presiden [[Xanana Gusmão]], tetapi dalam pertemuan 25 Juni, para pemimpin partai Fretilin setuju untuk mempertahankan Alkatiri sebagai Perdana Menteri; Ramos-Horta mengundurkan diri segera setelah keputusan ini.<ref>Associated Press (2006). [http://www.theage.com.au/news/world/alkatiri-to-remain-as-pm/2006/06/25/1151174068313.html Alkatiri to remain as PM]. Retrieved 25 Juni 2006.</ref> [[Menteri Luar Negeri Australia]] [[Alexander Downer]] mengungkapkan kekecewaan pribadinya atas pengunduran diri Ramos-Horta.<ref>AM (2006). [http://www.abc.net.au/am/content/2006/s1671599.htm Downer disappointed by Horta resignation]. Retrieved 26 Juni 2006.</ref> Menyusul pengunduran diri Alkatiri pada tanggal 26 Juni, Ramos-Horta menarik pengunduran dirinya untuk menentang jabatan perdana menteri dan menjabat posisi tersebut untuk sementara sampai pengganti Alkatiri ditunjuk.<ref>Reuters (2006). [http://za.today.reuters.com/news/newsArticle.aspx?type=topNews&storyID=2006-07-08T080841Z_01_BAN829310_RTRIDST_0_OZATP-TIMOR-20060708.XML Jose Ramos-Horta to be East Timor prime minister] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060118143046/http://za.today.reuters.com/news/NewsArticle.aspx?type=topNews |date=18 January 2006 }}. Retrieved 8 Juli 2006.</ref> Pada tanggal 8 Juli 2006, Ramos-Horta sendiri diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Presiden Gusmão.<ref>Associated Press (2006). [http://www.abc.net.au/news/newsitems/200607/s1681879.htm Ramos-Horta named E Timor's new PM] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060714042032/http://www.abc.net.au/news/newsitems/200607/s1681879.htm |date=14 Juli 2006 }}. Retrieved 8 Juli 2006.</ref> Dia dilantik pada 10 Juli.

Sebelum diangkat sebagai Perdana Menteri, Ramos-Horta dianggap sebagai calon yang memungkinkan untuk menggantikan [[Kofi Annan]] sebagai [[Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa]].<ref>UNSG.org (2006). [http://www.unsg.org/wordpress/archives/75 Spec growing on Ramos-Horta] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070816081050/http://www.unsg.org/wordpress/archives/75 |date=16 Agustus 2007 }}. Retrieved 27 September 2006.</ref> Dia keluar dari perlombaan untuk melayani sebagai Perdana Menteri Timor Lorosa'e, tetapi dia telah mengindikasikan bahwa dia mungkin mencalonkan diri untuk posisi PBB di masa depan: "Saya bisa menunggu lima tahun jika saya benar-benar tertarik pada pekerjaan pada tahun 2012. Saya akan tertarik dengan itu."<ref>The Courier Mail (2006). [http://www.news.com.au/couriermail/story/0,,19682949-401,00.html Ramos Horta ‘on PM shortlist’]. Retrieved 27 September 2006.</ref>

[[File:Lula e Ramos Horta 11072008.jpg|thumb|Ramos-Horta dengan [[Presiden Brasil]] [[Luiz Inácio Lula da Silva]], 2008]]

Dalam wawancara dengan siaran [[Al Jazeera]] pada 22 Februari 2007, Ramos-Horta mengatakan bahwa dia akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam [[Pemilihan umum Presiden Timor Leste 2007]].<ref>[http://english.aljazeera.net/NR/exeres/544C4BD4-81F3-4960-ADEF-5FB878F05846.htm "East Timor PM to run for president"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070930235831/http://english.aljazeera.net/NR/exeres/544C4BD4-81F3-4960-ADEF-5FB878F05846.htm |date=30 September 2007 }}, Al Jazeera, 22 Februari 2007.</ref> Pada tanggal 25 Februari 2007, Ramos-Horta secara resmi mengumumkan pencalonannya. Dia mendapat dukungan dari Gusmão, yang tidak mencalonkan diri untuk pemilihan ulang.<ref>[http://www.iht.com/articles/ap/2007/02/25/asia/AS-GEN-East-Timor-Elections-Ramos-Horta.php "Nobel laureate Jose Ramos-Horta to run for president in East Timor"], Associated Press (''International Herald Tribune''), 24 Februari 2007.</ref> Dalam sebuah wawancara dengan [[Majalah Global South Development]], Ramos-Horta mengungkapkan bahwa [[Mahatma Gandhi]] adalah pahlawan terbesarnya.<ref>[http://www.gsdmagazine.org/resisted-temptation-violence-ramos-horta/ "We resisted the temptation of violence"- Ramos-Horta], GSDM 14 Februari 2015.</ref>

Pada pemilihan putaran pertama yang diadakan pada tanggal 9 April, Ramos-Horta menempati posisi kedua dengan 21,81% suara; dia dan kandidat Fretilin [[Francisco Guterres]], yang menempati posisi pertama, kemudian berpartisipasi dalam pemilihan putaran kedua pada bulan Mei.<ref>[http://www.news.com.au/heraldsun/story/0,21985,21580647-5005961,00.html "Two set to square off for presidency"], AAP (news.com.au), 18 April 2007.</ref> Hasil lengkap pemilihan putaran kedua diumumkan kepada publik oleh juru bicara Komite Pemilihan Nasional Timor Lorosa'e, Maria Angelina Sarmento, pada 11 Mei, dan Ramos-Horta menang dengan 69% suara.<ref>[http://english.people.com.cn/200705/11/eng20070511_373864.html "Guterres congratulates Horta as new president of Timor-Leste"], Xinhua (''People's Daily Online''), 11 Mei 2007.</ref>

Ia dilantik sebagai [[Presiden Timor Leste]] dalam sebuah upacara di gedung parlemen di Dili pada 20 Mei 2007.<ref>[http://www.news.com.au/story/0,23599,21763024-1702,00.html "Ramos-Horta sworn in as E Timor president"]{{dead link|date=April 2017 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, 20 Mei 2007.</ref> Ia telah mengundurkan diri sebagai [[Perdana Menteri Timor Leste|Perdana Menteri]] sehari sebelumnya dan digantikan oleh [[Estanislau da Silva]].

Selama putaran pertama pemilihan presiden 2012, yang diadakan pada 17 Maret, Ramos-Horta, yang memenuhi syarat untuk masa jabatan kedua dan terakhir sebagai presiden, menempati posisi ketiga dengan 19,43% suara di belakang kandidat presiden [[Francisco Guterres]] dengan 27,28% . dan [[Taur Matan Ruak]] 24,17% suara. Ia mengaku kalah,<ref>[https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-17420081 East Timor President Jose Ramos-Horta admits poll defeat] BBC News, 19 Maret 2012</ref> dan masa jabatannya sebagai presiden berakhir pada 19 Mei, dengan dilantiknya Taur Matan Ruak sebagai penggantinya.<ref>Kingsbury, Damien [http://www.smh.com.au/opinion/political-news/timor-election-a-key-test-of-stability-20120417-1x52p.html Timor election a key test of stability] Sydney Morning Herald, 17 April 2012</ref><ref>Powles, Anna [https://web.archive.org/web/20120426225540/http://atimes.com/atimes/Southeast_Asia/ND27Ae03.html Nationalism and nostalgia win in Timor Leste] Asia Times, 27 April 2012</ref>

=== Percobaan pembunuhan ===
{{main|Upaya pembunuhan Timor Leste 2008}}

Pada 11 Februari 2008, José Ramos-Horta ditembak dalam percobaan pembunuhan. Dalam baku tembak, salah satu penjaga Ramos-Horta terluka, dan dua tentara pemberontak, termasuk pemimpin pemberontak [[Alfredo Reinado]], tewas.<ref name="SMH_wounded">{{cite news |title=Ramos-Horta wounded |url=http://www.smh.com.au/news/world/ramoshorta-wounded/2008/02/11/1202578639815.html |work=The Sydney Morning Herald |date=11 Februari 2008 |access-date=11 Februari 2008 }}</ref><ref name="ABC_wounded">{{cite news |title=Ramos Horta wounded, Reinado dead in Timor attack |url=http://www.abc.net.au/news/stories/2008/02/11/2159179.htm |publisher=Australian Broadcasting Corporation |date=11 Februari 2008 |access-date=11 Februari 2008 }}</ref> Ramos-Horta dirawat di pangkalan Militer Selandia Baru di Dili sebelum dipindahkan ke [[Rumah Sakit Royal Darwin]] di Australia untuk perawatan lebih lanjut. Dokter mengira dia telah ditembak dua atau tiga kali dengan cedera paling serius di paru-paru kanannya.<ref>[https://news.yahoo.com/s/ap/20080212/ap_on_re_as/east_timor Australian troops arrive in East Timor]. AP, 12 Februari 2008.</ref> Kondisinya terdaftar sebagai kritis tetapi stabil.<ref>{{cite web |url=http://www.news.com.au/story/0,23599,23193948-1702,00.html news.com.au/story |title=Ramos-Horta on way to Darwin |access-date=11 Februari 2008 |archive-date=15 Februari 2008 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080215162756/http://www.news.com.au/story/0,23599,23193948-1702,00.html |url-status=dead }}</ref> Dia ditempatkan dalam [[keadaan koma]] yang diinduksi dengan [[dukungan hidup penuh]],<ref>{{cite news |work=BBC News | title=East Timor leader 'in induced coma' | url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7238142.stm | access-date=11 Februari 2008 | date=11 Februari 2008 | location=London}}</ref> dan sadar kembali pada 21 Februari.<ref>{{cite news | title=Ramos-Horta regains consciousness | url=http://www.abc.net.au/news/stories/2008/02/21/2168775.htm | publisher=ABC News | date=21 Februari 2008 | access-date=21 Februari 2008}}</ref> Sebuah pesan dari Ramos-Horta, yang masih dalam pemulihan di Darwin, disiarkan pada 12 Maret. Dalam pesan ini, dia berterima kasih kepada para pendukungnya dan Australia dan mengatakan bahwa dia "telah dijaga dengan sangat baik". Seorang juru bicara mengatakan bahwa kondisinya membaik dan dia mulai melakukan jalan-jalan pendek setiap hari untuk berolahraga.<ref>Ed Johnson, [https://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601081&sid=a2RY_dcGiNkA&refer=australia "East Timor's Ramos-Horta Thanks Supporters From Hospital Bed"], Bloomberg.com, 12 Maret 2008.</ref>

Ramos-Horta dibebaskan dari Rumah Sakit Royal Darwin pada 19 Maret, meskipun dia mengatakan bahwa dia akan tinggal di Australia untuk [[terapi fisik]] selama "beberapa minggu lagi". Dia juga mengatakan pada kesempatan ini bahwa dia tetap sadar setelah penembakan dan "mengingat setiap detail", menjelaskan bagaimana dia dirawat.<ref>[http://www.iht.com/articles/ap/2008/03/19/asia/AS-GEN-Australia-East-Timor.php "Timorese president leaves Australian hospital after treatment following Feb. attack"], Associated Press (''International Herald Tribune''), 19 Maret 2008.</ref> Pada tanggal 17 April, Ramos-Horta kembali ke Dili dari Darwin. Dia memberikan konferensi pers di bandara di mana dia mendesak pemberontak yang tersisa di pegunungan untuk menyerah.<ref>Lindsay Murdoch, [http://www.theage.com.au/news/world/emotional-homecoming-for-ramos-horta/2008/04/17/1208025328598.html "Emotional homecoming for Ramos Horta"], theage.com.au, 17 April 2008.</ref>


== Pasca-kepresidenan ==
== Pasca-kepresidenan ==

Revisi per 5 Februari 2024 02.41

José Ramos-Horta
Foto resmi Presiden Timor Leste José Ramos-Horta (2022)
Presiden Timor Leste ke-2 dan ke-5
Mulai menjabat
20 Mei 2022
Perdana MenteriTaur Matan Ruak
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Masa jabatan
17 April 2008 – 20 Mei 2012
Perdana MenteriXanana Gusmão
Sebelum
Pendahulu
Fernando de Araújo (pejabat)
Sebelum
Masa jabatan
20 Mei 2007 – 11 Februari 2008
Perdana Menteri
Sebelum
Pengganti
Vicente Guterres (pejabat)
Perdana Menteri Timor Leste ke-2
Masa jabatan
26 Juni 2006 – 19 Mei 2007
PresidenXanana Gusmão
Informasi pribadi
Lahir26 Desember 1949 (umur 74)
Dili, Timor Portugis
Partai politikKongres Nasional Rekonstruksi Timor (2022—)
Afiliasi politik
lainnya
Suami/istriAna Pessoa (bercerai)
AnakLoro Horta
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

José Manuel Ramos-Horta GCL GColIH (pengucapan bahasa Portugis: [ʒuˈzɛ ˈʁɐ̃muz ˈɔɾtɐ]; lahir 26 Desember 1949)[1][2] adalah seorang politikus Timor Leste. Menjabat sebagai presiden Timor Leste sejak tahun 2022, setelah sebelumnya juga menjabat pada tanggal 20 Mei 2007 hingga 20 Mei 2012. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dari tahun 2002 hingga 2006 dan Perdana Menteri dari tahun 2006 hingga 2007. Ia adalah salah satu penerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1996, bersama dengan Carlos Filipe Ximenes Belo, atas upayanya "menuju solusi yang adil dan damai terhadap konflik di Timor Leste".

Sebagai pendiri dan mantan anggota Fretilin, Ramos-Horta menjabat sebagai juru bicara perlawanan Timor Leste di pengasingan selama Pendudukan Indonesia di Timor Timur (1975–1999). Ketika ia terus bekerja dengan Fretilin, ia mengundurkan diri dari partai tersebut pada tahun 1988, dan menjadi politisi independen.[3]

Setelah Timor Timur merdeka pada tahun 2002, Ramos-Horta diangkat sebagai menteri luar negeri pertama negara tersebut. Ia menjabat posisi ini sampai pengunduran dirinya pada tanggal 25 Juni 2006, di tengah kekacauan politik. Pada tanggal 26 Juni 2006, setelah pengunduran diri Perdana Menteri Mari Alkatiri, Ramos-Horta ditunjuk sebagai penjabat Perdana Menteri oleh Presiden Xanana Gusmão. Dua minggu kemudian, pada 10 Juli 2006, ia dilantik sebagai Perdana Menteri kedua Timor Timur. Ia terpilih sebagai Presiden pada tahun 2007. Pada tanggal 11 Februari 2008, ia ditembak dalam sebuah percobaan pembunuhan.

Setelah meninggalkan jabatannya sebagai Presiden pada tahun 2012, Ramos-Horta diangkat sebagai Perwakilan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa' dan Kepala Kantor Pembangunan Perdamaian Terpadu Perserikatan Bangsa-Bangsa di Guinea-Bissau (UNIOGBIS) pada tanggal 2 Januari 2013. Ia terpilih kembali menjadi presiden pada 2022.

Sejarah awal dan keluarga

Ramos-Horta lahir pada tahun 1949 di Dili, ibu kota Timor Leste. Dia berasal dari etnis Mestiço,[4] dilahirkan dari ibu orang Timor dan ayah orang Portugis.[butuh rujukan] yang telah diasingkan ke tempat yang saat itu disebut Timor Portugis oleh kediktatoran Salazar. Ia dididik di Misi Katolik di desa kecil Soibada, yang kemudian dipilih oleh Fretilin sebagai markas besarnya setelah invasi Indonesia. Dari sebelas saudara laki-laki dan perempuannya, empat dibunuh oleh militer Indonesia.

Ramos-Horta belajar publik hukum internasional di The Hague Academy of International Law pada tahun 1983 dan di Antioch University di Yellow Springs, Ohio, di mana ia menyelesaikan gelar Master of Arts Individual gelar dalam Studi Perdamaian dengan bidang studi utama adalah Hukum Internasional Publik dan Hubungan Internasional, diberikan pada bulan Desember 1984.[5] Ia dilatih dalam hukum hak asasi manusia di Institut Internasional Hak Asasi Manusia di Strasbourg pada tahun 1983. Ia menyelesaikan kursus pasca sarjana di bidang kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Universitas Columbia pada tahun 1983.[6][7] Dia adalah Anggota Asosiasi Senior St Antony's College Universitas Oxford sejak tahun 1987 dan fasih dalam lima bahasa: Portugis, Bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, dan bahasa Timor Leste yang paling umum digunakan, Tetum.[8]

Ramos-Horta bercerai dari Ana Pessoa Pinto, Menteri Negara dan Administrasi Dalam Negeri Timor Leste, dan dia mempunyai seorang putra, Loro Horta, yang lahir di pengasingan di Mozambik.[9]

Karir politik

José Ramos-Horta (1976)

Ramos-Horta terlibat aktif dalam pengembangan kesadaran politik di Timor Portugis, yang menyebabkan dia diasingkan selama dua tahun pada tahun 1970–1971 ke Afrika Timur Portugis. Kakeknya, sebelum dia, juga pernah diasingkan, dari Portugal ke Kepulauan Azores, lalu Tanjung Verde, Guinea Portugis dan terakhir ke Timor Portugis.

Seorang moderat dalam kepemimpinan nasionalis Timor yang baru muncul, Ramos-Horta diangkat Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan "Republik Demokratik Timor Timur" yang diproklamasikan oleh partai-partai pro-kemerdekaan pada bulan November 1975. Ketika diangkat menjadi menteri, Ramos-Horta hanyalah 25 tahun. Tiga hari sebelum pasukan Indonesia melakukan invasi, Ramos-Horta meninggalkan Timor Timur untuk mengajukan kasus Timor ke hadapan PBB.

Ramos-Horta tiba di New York untuk berpidato di hadapan Dewan Keamanan PBB dan mendesak mereka untuk mengambil tindakan dalam menghadapi pendudukan Indonesia yang diperkirakan menyebabkan 102.000 warga Timor Timur tewas.[10] Ramos-Horta menjadi Wakil Tetap Fretilin untuk PBB selama sepuluh tahun berikutnya. Teman-temannya saat itu menyebutkan bahwa dia tiba di Amerika dengan membawa total $25 di sakunya. Situasi keuangannya sering kali genting selama periode itu. Dia bertahan hidup sebagian berkat kemurahan hati orang-orang Amerika yang mengagumi politik dan tekadnya. Lebih lanjut, ia diwajibkan melakukan perjalanan keliling dunia untuk menjelaskan posisi partainya.

Pada tahun 1993, Rafto Prize dianugerahkan kepada masyarakat Timor Timur. Menteri Luar Negeri di pengasingan Ramos-Horta mewakili negaranya pada upacara pemberian hadiah. Pada bulan Mei 1994, Presiden Filipina Fidel Ramos (tidak ada hubungan keluarga), tunduk pada tekanan dari Jakarta, mencoba melarang konferensi internasional mengenai Timor Timur di Manila dan memasukkan Ramos-Horta ke dalam daftar hitam, dan pemerintah Thailand mengikutinya pada akhir tahun itu dengan mendeklarasikannya persona non grata.[11]

Pada bulan Desember 1996, Ramos-Horta berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan sesama warga Timor Uskup Ximenes Belo. Komite Nobel memilih untuk memberikan penghargaan kepada kedua peraih penghargaan tersebut atas “usaha berkelanjutan mereka untuk menghalangi penindasan terhadap rakyat kecil”, dan berharap bahwa “penghargaan ini akan memacu upaya untuk menemukan solusi diplomatis terhadap konflik di Timor Timur berdasarkan hak rakyat untuk penentuan nasib sendiri". Komite menganggap Ramos-Horta sebagai "juru bicara internasional terkemuka untuk perjuangan Timor Timur sejak tahun 1975".[12]

Ramos-Horta memainkan peran utama dalam merundingkan landasan kelembagaan untuk kemerdekaan. Ia memimpin delegasi Timor pada lokakarya gabungan yang penting dengan UNTAET pada tanggal 1 Maret 2000 untuk menyusun strategi baru, dan mengidentifikasi kebutuhan kelembagaan. Hasilnya adalah cetak biru yang disepakati untuk pemerintahan bersama dengan kekuasaan eksekutif, termasuk para pemimpin Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (CNRT). Rincian lebih lanjut dibahas dalam sebuah konferensi pada bulan Mei 2000. Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB di Timor Timur, Sérgio Vieira de Mello, memaparkan cetak biru baru konferensi donor di Lisbon,[13] pada tanggal 22 Juni 2000, dan kepada Dewan Keamanan PBB pada tanggal 27 Juni 2000.[14] Pada tanggal 12 Juli 2000, NCC mengadopsi peraturan yang membentuk Kabinet Transisi yang terdiri dari empat orang Timor Leste dan empat perwakilan UNTAET.[15] Perubahan pemerintahan gabungan tersebut berhasil meletakkan kelembagaan fondasi kemerdekaan, dan pada tanggal 27 September 2002, Timor Leste bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ramos-Horta adalah Menteri Luar Negeri pertamanya.

Pasca-kepresidenan

Setelah kudeta Guinea-Bissau 2012, ia menawarkan diri untuk menengahi konflik tersebut. Per 31 Januari 2013 ia adalah utusan khusus PBB untuk negara tersebut.[16]

Dia adalah penulis buku Words of Hope in Troubled Times.[17]

Aktivitas lain

Ramos-Horta dan Keluarga Obama

Ramos-Horta adalah pembicara yang sering, bersama dengan Penerima Hadiah Nobel Perdamaian lainnya, di konferensi Peacejam.[butuh rujukan] Dia telah menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat untuk TheCommunity.com, sebuah situs web untuk perdamaian dan hak asasi manusia, sejak tahun 2000. Pada tahun 2001 ia mengumpulkan pernyataan pasca 9/11 dari 28 Penerima Hadiah Nobel Perdamaian di situs web,[18] dan telah mempelopori inisiatif perdamaian lainnya dengan sesama Penerima Nobel.

Ramos-Horta mendukung invasi dan pendudukan AS ke Irak dan mengutuk nada anti-Amerika dari para pengkritiknya sebagai "munafik".[19] Pada 1990-an ia telah mendukung perjuangan orang-orang Kurdi di Irak.[20]

Pada Mei 2009 Ramos-Horta menyatakan bahwa dia akan meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk menyelidiki junta penguasa Myanmar jika mereka terus menahan sesama Peraih Nobel Aung San Suu Kyi.[21] Namun, pada Agustus 2010, ia telah melunakkan pandangannya tentang Myanmar, dengan hangat menerima Menteri Luar Negeri Myanmar Nyan Win, dan mengatakan bahwa ia ingin meningkatkan hubungan dan mencari hubungan komersial yang kuat dengan Myanmar.[22]

Ramos-Horta adalah penandatangan awal dari Kebijakan Simultan Internasional (SIMPOL) yang berusaha untuk mengakhiri kebuntuan yang biasa dalam menangani isu-isu global. Lucas menjadi penandatangan pada tahun 2006.[23]

Pada 5 Agustus 2009, ia menghadiri pemakaman mantan Presiden Filipina Corazon Aquino. Dia adalah satu-satunya kepala negara asing yang hadir.[24] Pada tanggal 30 Juni 2010, ia menghadiri pelantikan Benigno S. Aquino III, Presiden Filipina ke-15. Dia, sekali lagi, satu-satunya kepala negara yang menghadiri pelantikan dan pejabat pertama yang tiba di Filipina untuk peresmian..[butuh rujukan] Kedua kehadiran tersebut secara efektif memperkuat hubungan diplomatik Timor-Leste-Filipina, sejauh mana Filipina mendukung untuk kenaikan Timor Leste ke ASEAN menguntungkan meningkat.[butuh rujukan]

Ramos-Horta adalah Anggota dari Global Leadership Foundation, sebuah organisasi yang bekerja untuk mendukung kepemimpinan yang demokratis, mencegah dan menyelesaikan konflik melalui mediasi dan mempromosikan tata pemerintahan yang baik dalam bentuk institusi demokrasi, pasar terbuka, hak asasi manusia dan supremasi hukum. Ia melakukannya dengan menyediakan, secara diam-diam dan dengan keyakinan, pengalaman para mantan pemimpin kepada para pemimpin nasional saat ini. Ini adalah organisasi nirlaba yang terdiri dari mantan kepala pemerintahan, pejabat senior pemerintah dan organisasi internasional yang bekerja sama dengan Kepala Pemerintahan dalam masalah terkait pemerintahan yang menjadi perhatian mereka.

Pada Agustus 2017, sepuluh penerima Hadiah Nobel Perdamaian, termasuk Ramos-Horta, mendesak Arab Saudi untuk menghentikan eksekusi 14 anak muda karena berpartisipasi dalam protes Arab Saudi 2011–12.[25]

Ia juga seorang presenter televisi Horta Show di Radio-Televisão Timor Leste.

Riwayat Jabatan

Penghargaan

Penghargaan Nobel

Uskup Katolik Roma Ximenes Belo dari Timor Leste dan Ramos-Horta bersama-sama dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 1996 atas upaya mereka.

Penghargaan lainnya

Kehormatan

Penggambaran dalam Film

Film dokumenter tahun 2000 The Diplomat, disutradarai oleh Tom Zubrycki, mengikuti Ramos-Horta pada periode dari tahun 1998 hingga kepulangannya ke Timor Timur pada tahun 2000.[30][31] Ramos-Horta diperankan oleh Oscar Isaac dalam film Balibo pada tahun 2009.[32] Film ini bercerita tentang Balibo Five dan peristiwa-peristiwa sebelum Pendudukan Indonesia di Timor Timur.[33]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "The Nobel Peace Prize 1996 - José Ramos-Horta Facts". NobelPrize.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2022. Diakses tanggal 23 April 2022. 
  2. ^ "José Ramos-Horta President East Timor club madrid member peace nobel". Club de Madrid (dalam bahasa Spanyol). 22 Juni 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Maret 2022. Diakses tanggal 23 April 2022. 
  3. ^ Lindsay Murdoch (10 Juli 2006). "Ramos Horta vows to rebuild Timor". The Age. Melbourne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2017. Diakses tanggal 27 September 2006. 
  4. ^ Dr. José Ramos-Horta Diarsipkan 14 Februari 2008 di Wayback Machine.
  5. ^ Nighthawk, Jasper (Fall 2021). "A Champion for Peace". The Antioch Alumni Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 April 2022. Diakses tanggal 12 Mei 2022. 
  6. ^ "José Manuel Ramos-Horta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2017. Diakses tanggal 22 Maret 2017. 
  7. ^ Mitworld Diarsipkan 16 Juli 2011 di Wayback Machine.
  8. ^ "Jose Ramos-Horta: A reluctant politician". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 September 2019. Diakses tanggal 22 Maret 2017. 
  9. ^ YaleGlobal Online Diarsipkan 2 April 2011 di Wayback Machine.
  10. ^ Sebuah laporan statistik rinci yang disiapkan untuk Komisi Penerimaan, Kebenaran dan Rekonsiliasi di Timor Timur menyebutkan angka kematian yang lebih rendah yaitu 102.800 kematian terkait konflik pada periode 1974–1999, yaitu sekitar 18.600 pembunuhan dan 84.200 kematian 'kelebihan' akibat konflik di Timor Leste. kelaparan dan penyakit. ( Benetech Human Rights Data Analysis Group (9 Februari 2006). "The Profile of Human Rights Violations in Timor-Leste, 1974–1999". A Report to the Commission on Reception, Truth and Reconciliation of Timor-Leste. Human Rights Data Analysis Group (HRDAG). Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Mei 2012. Diakses tanggal 12 Februari 2008. 
  11. ^ "Asia Times: Asean's commitment to East Timor faces tough test". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2000. Diakses tanggal 22 Maret 2017. 
  12. ^ The Norwegian Nobel Committee (2006). The Nobel Peace Prize 1996 Diarsipkan 20 Juli 2018 di Wayback Machine.. Diakses tanggal 26 Juni 2006.
  13. ^ "New structure of NCC proposed". 21 Juni 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2008. Diakses tanggal 28 Juni 2017. 
  14. ^ "SC/6882 : Security Council briefed by Sergio Vieira de Mello, Special representative for East Timor". 27 Juni 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Oktober 2013. Diakses tanggal 28 Juni 2017. 
  15. ^ "?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 April 2008. 
  16. ^ "E Timor's Jose Ramos-Horta gets UN Guinea-Bissau role". BBC News. 1 Januari 2013. 
  17. ^ Carvalho, Raquel (6 September 2018). "Chinese influence on rise in East Timor? 'Nonsense', says former president José Ramos-Horta". South China Morning Post. However, Ramos-Horta – who is in Hong Kong to launch his book Words of Hope in Troubled Times – expects greater cooperation in the future. 
  18. ^ "Cnn Live This Morning". CNN. 7 Februari 2001. Diakses tanggal 7 Mei 2010. 
  19. ^ U.S. Soldiers Are The Real Heroes In Iraq, Wall Street Journal 17 Oktober 2005
  20. ^ Jose Ramos Horta, Nobel Peace Laureate, Speaks for Leyla Zana 28 Mei 1997 Diarsipkan 27 November 2008 di Wayback Machine.
  21. ^ Arkar Moe (20 Mei 2009). "Is it Time to Take Than Shwe to International Criminal Court?". The Irrawaddy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Juni 2009. 
  22. ^ "Timor Leste seeks 'strong' commercial ties with Myanmar". The Brunei Times. 21 Agustus 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Juli 2013. Diakses tanggal 4 Oktober 2010. 
  23. ^ About Diarsipkan 29 Juli 2013 di Wayback Machine. Simpol-UK (International Simultaneous Policy Organization)
  24. ^ "Thousands attend Aquino funeral". 5 August 2009. Diakses tanggal 21 Maret 2018 – via news.bbc.co.uk. 
  25. ^ "Nobel laureates urge Saudi king to halt 14 executions". National Post. 11 Agustus 2017.
  26. ^ "Golden Plate Awardees of the American Academy of Achievement". www.achievement.org. American Academy of Achievement. 
  27. ^ a b "CIDADÃOS ESTRANGEIROS AGRACIADOS COM ORDENS PORTUGUESAS - Página Oficial das Ordens Honoríficas Portuguesas". www.ordens.presidencia.pt (dalam bahasa Portugis). Diakses tanggal 6 Agustus 2017. 
  28. ^ Governor-General of Australia Diarsipkan 7 Maret 2014 di Wayback Machine.. Retrieved 28 Januari 2014
  29. ^ "Ramos-Horta to receive Order of Australia". 25 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2017. Diakses tanggal 22 Maret 2017. 
  30. ^ "The Diplomat (2000)". IMDB. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 November 2004. Diakses tanggal 16 Januari 2010. 
  31. ^ "A Place to Think: The Diplomat (2000)". ABC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Januari 2010. Diakses tanggal 16 Januari 2010. 
  32. ^ "Balibo (2009)". IMDB. Diakses tanggal 22 Agustus 2009. 
  33. ^ Davies, Luke (August 2009). "Robert Connolly's 'Balibo'". The Monthly. Diakses tanggal 22 Agustus 2009. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Mari Alkatiri
Perdana Menteri Timor Leste
2006—2007
Diteruskan oleh:
Estanislau da Silva
Didahului oleh:
Xanana Gusmão
Presiden Timor Leste
2007—2012
Diteruskan oleh:
Taur Matan Ruak
Didahului oleh:
Francisco Guterres
Presiden Timor Leste
2022—sekarang
Diteruskan oleh:
Petahana