Lompat ke isi

Keputihan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Astari28 (bicara | kontrib)
Astari28 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:


== Penyebab ==
== Penyebab ==
Beberapa faktor mempengaruhi terjadinya keputihan pada wanita, termasuk faktor hormonal, kelelahan fisik dan mental, serta adanya benda asing dalam organ reproduksi. Faktor lainnya mencakup status ekonomi, penggunaan antiseptik yang mengganggu keseimbangan pH, penggunaan pembalut atau pantyliner, dan perilaku personal hygiene. Wanita dapat rentan terhadap infeksi vagina dan keputihan karena beberapa faktor seperti penggunaan pil KB atau obat kortikosteroid, penyakit diabetes, hubungan seksual tanpa kondom, kelemahan daya tahan tubuh, iritasi di sekitar vagina, menopause, dan penggunaan sabun dengan parfum atau antiseptik yang berlebihan dalam membersihkan area kewanitaan.<ref>{{Cite journal|last=Putri|first=Arizki Amalia|last2=Kusumawardhani|first2=Paramitha Amelia|last3=Cholifah|first3=Siti|date=2021-03-29|title=The Relationship between Personal Hygiene Behavior with Vaginal Discharge in Young Women :|url=https://midwiferia.umsida.ac.id/index.php/midwiferia/article/view/954|journal=Jurnal Kebidanan Midwiferia|language=en|volume=7|issue=1|pages=1–8|doi=10.21070/midwiferia.v7i1.954|issn=2548-2246}}</ref><ref name=":0" />

== Jenis keputihan ==
Keputihan pada wanita dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Keputihan pada wanita dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


Baris 9: Baris 12:
2. Keputihan tidak normal adalah keputihan tidak normal sering kali merupakan tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi tidak menular dan infeksi menular. Contoh infeksi tidak menular termasuk vaginosis bakterialis dan candidiasis, sementara infeksi menular bisa disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain itu, keputihan abnormal juga dapat menjadi gejala kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).<ref name=":0" />
2. Keputihan tidak normal adalah keputihan tidak normal sering kali merupakan tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi tidak menular dan infeksi menular. Contoh infeksi tidak menular termasuk vaginosis bakterialis dan candidiasis, sementara infeksi menular bisa disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain itu, keputihan abnormal juga dapat menjadi gejala kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).<ref name=":0" />


== Berikut ini Adalah Cara Untuk Mengatasi Keputihan ==
Seperti yang telah disebutkan di atas ternyata keputihan dikategorikan sebagai keputihan yang normal, keputihan jenis ini umumnya tidak berbahaya dan merupakan siklus yang biasa terjadi pada wanita dan bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Akan tetapi jika keputihan itu datangnya disertai dengan rasa yang tidak nyaman, seperti gatal-gatal dan menimbulkan bau, maka keputihan jenis ini mengarah ke keputihan yang tidak normal, kondisi ini perlu diwaspadai dan ditangani dengan tepat.

Cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keputihan tidak normal resebut antaranya:

=== 1. Selalu Rajin Membersihan vagina dengan baik ===
Caranya yaitu denagan membasuhnya dari depan ke belakang atau dari arah vagina menuju anus, bukan sebaliknya. selalu cuci dan bersihkanlah vagina setiap kali selesai buang air kecil atau buang air besar. Disarankan seminggu 3x bersihkan vagina dengan menggunakan air hangat saja, atau jika Anda ingin menggunakan sabun, gunakanlah sabun yang berbahan ringan dan tanpa pewangi.

=== 2. Sebaiknya Jangan menggunakan produk kewanitaan ===
Secara alami Vagina adalah organ yang dapat membersihkan sendiri. Anda tidak perlu menggunakan produk pembersih kewanitaan, seperti cairan pembersih vagina atau bedak khusus untuk vagina. Karena produk tersebut dapat merusak keseimbangan mikrobiota alami yang terdapat pada vagina.

=== 3. Terapi Sederhana Dengan kompres dingin ===
Untuk menghilangkan rasa nyeri, gatal dan rasa tidak nyaman lainnya pada vagina Anda pada saat keputihan datang, disarankan untuk menggunakan kompres dingin. Kompreslah vagina menggunakan kompres es atau bisa juga diganti yang direndam dalam air dingin.

=== 4. Tanyalah pada dokter ahli ===
Jika keputihan tidak normal terjadi lebih dari 1 minggu, lebih baik Anda segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bisa keputihan Anda disebabkan oleh infeksi bakteri maka dokter dapat memberikan obat antibiotik sesuai dengan jenis bakteri yang menyebabkan keputihan tersebut.

=== 5. Pakailah pengaman atau kondom saat berhubungan seksual ===
Untuk menghindari penularan dan infeksi keputihan menjadi semakin parah, maka mintalah pada pasangan Anda untuk mamakai kondom pada saat berhubungan intim. Atau lebih bijaksana lagi jika Anda dan pasangan bisa menunda hubungan seksual sampai kondisi penyakit keputihan ini reda.

== Asal keputihan ==
Leukorea berasal dari:<ref name="lusa">[http://www.lusa.web.id/leukorea-fluor-albus-white-discharge-keputihan/ Keputihan], Penjelasan keputihan oleh mbak [[Lusa]]</ref>
# Vulva.
# Vagina.
# Servik uteri.
# Korpus uteri.
# Tuba.
<!--
== Gejala keputihan ==
Keputihan normal (fisiologis), sebenarnya tidak berwarna putih dan tidak cocok disebut keputihan, banyak dipengaruhi oleh sistem hormonal, sehingga banyak sedikitnya sekret/cairan vagina sangat bergantung pada siklus bulanan dan stress yang juga dapat mempengaruhi siklus bulanan itu sendiri.
* Cairan sekresi berwarna bening, tidak lengket dan encer.
* Tidak mengeluarkan bau yang menyengat.
* Gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah [[haid]] dan tanda masa subur pada wanita tertentu.
* Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh [[hormon]] yang dihasilkan oleh [[plasenta]] atau uri.
* Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa [[pubertas]], biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
* Biasanya keputihan yang [[normal]] tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher [[rahim]], walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
* Pada wanita hamil keputihan lebih sering timbul, karena pada ssat wanita hamil, maka kekebaln tubuhnya akan menurun.
* Pada waktu menopause dimana keseimbangan hormonalnya terganggu.
* Pada orang tua dimana kekebalan tubuhnya sudah menurun dapat pula timbul Keputihan

Keputihan abnormal (patologis)
* Keluarnya cairan berwarna putih pekat, putih kekuningan, putih kehijauan atau putih kelabu dari saluran [[vagina]]. Cairan ini dapat encer atau kental, lengket dan kadang-kadang berbusa.
* cairan ini mengeluarkan bau yang menyengat.
* Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya serta dapat mengakibatkan iritasi pada vagina.
* Merupakan salah satu ciri-ciri penyakit infeksi vagina yang berbahaya seperti HIV, Herpes, Candyloma.

== Penyebab keputihan ==
Penyebab keputihan secara umum adalah:
* Ketidakseimbangan hormon
* Gejala suatu penyakit tertentu
* Rusaknya keseimbangan biologis dan keasaman (pH) lingkungan vagina.

Hal-hal yang bisa terjadinya infeksi

* Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
* Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis (bukan katun), sehingga berkeringat dan memudahkan timbulnya jamur
* Sering menggunakan toilet umum yg kotor
* Tidak mengganti panty liner
* Membilas vagina dari arah yang salah, yaitu dari arah anus ke arah depan vagina
* Sering bertukar celana dalam/handuk dengan orang lain
* Kurang menjaga kebersihan vagina
* Kelelahan yang amat sangat
* Stres
* Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
* Sering membasuh vagina, yang harus dibasuh adalah vulva (bagian yang menggembung) dan bukan vaginanya
* Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olahraga, tidur kurang)
* Lingkungan sanitasi yang kotor.
* Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
* Sering berganti pasangan dalam berhubungan seks
* Kadar gula darah tinggi
* Sering menggaruk vagina

Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
* Infeksi [[kencing nanah]], misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
* Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh [[kanker]].
* Keputihan akibat jamur Candida albicans, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna putih seperti susu,cairan kental, &nbsp;bau tak sedap dan sangat gatal, terkadang dapat menimbulkan radang pada vagina sehingga kelihatan kemerahan.
* Keputihan akibat bakteri Vaginosis atau Gardnerella, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna abu-abu, tidak terlalu kental, &nbsp;cairan berbuih, mengeluarkan bau yang amis, dan gatal yang mengganggu.
* Keputihan akibat parasit&nbsp;Trichomonas vaginalis, Keputihan jenis ini memiliki ciri-ciri warna kehijauan atau kuning, &nbsp;cairan berbuih dan bau amis, tidak menimbulkan gatal, tetapi saat ditekan, vagina akan terasa sakit. keputihan ini dapat ditularkan melalu hubungan seks yang tidak sehat, perlengkapan kamar mandi atau kloset.
* Keputihan akibat virus, Keputihan jenis ini dapat diakibatkan oleh virus, HIV, Herpes atau Candyloma. keputihan yang diakibatkan oleh jenis ini dapat memicu kanker rahim, pada keputihan herpes biasanya disertai tanda-tanda herpes seperti luka yang melepuh, sedangkan pada keputihan candyloma disertai tanda-tanda candyloma berupa kutil-kutil yang tumbuh di vagina atau rahim. Penyakit herpes atau candyloma terkadang tidak terdeteksi secara dini, karena umumnya tanda-tandanya tidak mudah terlihat, karena muncul di dalam vagina.

== Pengobatan ==
Dokter sering kali memerintahkan pasien datang ke Laboratorium Klinik untuk dilakukan kultur terhadap ambilan sekret keputihan. Dari biakan kultur, dapat diketahuinya antibiotik yang tepat untuk mengobatinya, terutama untuk E. coli, Klebsiela sp dan Pseudomonas sp yang sering resiten terhadap beberapa jenis antibiotik tertentu. Resistensi ini dapat berubah-ubah sejalan dengan waktu dan dapat berbeda resistensinya pada orang yang berlainan.


Kadang-kadang keputihan dapat juga bersamaan dengan [[Infeksi saluran kemih]], karena itu perlu dibedakan apakah hanya keputihan saja atau keduanya. Jika sulit buang air kecil atau terasa anyang-anyangan atau merasa ada air seni yang tertinggal atau merasa tidak tuntas, maka ini adalah tanda kemungkinan terjadinya infeksi saluran kemih. Jika juga disertai dengan adanya keputihan, maka bisa ditangani oleh [[Dokter spesialis|Dokter Spesialis]] Urologi (SpU). Jika hanya keputihan saja dapat ke Dokter Spesialis Kandungan (SpOG), Dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD) atau dokter umum. Dengan hasil kultur, dokter akan mengobati penyakit dengan antibiotik yang sesuai.-->


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 16 Maret 2024 03.12

Keputihan atau vaginal discharge adalah kondisi normal yang dialami oleh wanita, di mana cairan lendir bening kental keluar dari vagina untuk menjaga kebersihan dan kelembaban serta melindungi dari infeksi. Keputihan bisa menjadi tidak normal, menandakan adanya masalah pada organ reproduksi. Memperhatikan tekstur, bentuk, dan aroma cairan vagina penting untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi dan mencegah penyebaran penyakit. Keputihan normal terjadi selama siklus kehidupan wanita, tetapi keputihan abnormal ditandai dengan jumlah yang banyak, warna yang tidak biasa, gatal, perih, dan bau yang tidak sedap. Penyebab keputihan abnormal meliputi bakteri, jamur, dan parasit. Pencegahan keputihan melibatkan menjaga kebersihan organ reproduksi, menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat, serta mengurangi stres.[1][2]

Penyebab

Beberapa faktor mempengaruhi terjadinya keputihan pada wanita, termasuk faktor hormonal, kelelahan fisik dan mental, serta adanya benda asing dalam organ reproduksi. Faktor lainnya mencakup status ekonomi, penggunaan antiseptik yang mengganggu keseimbangan pH, penggunaan pembalut atau pantyliner, dan perilaku personal hygiene. Wanita dapat rentan terhadap infeksi vagina dan keputihan karena beberapa faktor seperti penggunaan pil KB atau obat kortikosteroid, penyakit diabetes, hubungan seksual tanpa kondom, kelemahan daya tahan tubuh, iritasi di sekitar vagina, menopause, dan penggunaan sabun dengan parfum atau antiseptik yang berlebihan dalam membersihkan area kewanitaan.[3][2]

Jenis keputihan

Keputihan pada wanita dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Keputihan normal adalah kondisi alami yang dialami oleh setiap wanita. Jumlah, warna, dan tekstur keputihan dapat bervariasi antara individu, tergantung pada perubahan hormon dalam tubuh. Keputihan normal biasanya terjadi sekitar enam bulan sebelum menstruasi pertama, dipengaruhi oleh perubahan hormon. Selain itu, keputihan normal juga bisa terjadi pada wanita dewasa saat merasakan rangsangan seksual, sedang menyusui, atau mengalami stres. Pada bayi baru lahir, keputihan yang disertai sedikit darah juga bisa terjadi, namun hal ini akan hilang dalam waktu dua minggu.

2. Keputihan tidak normal adalah keputihan tidak normal sering kali merupakan tanda adanya infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi tidak menular dan infeksi menular. Contoh infeksi tidak menular termasuk vaginosis bakterialis dan candidiasis, sementara infeksi menular bisa disebabkan oleh Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain itu, keputihan abnormal juga dapat menjadi gejala kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).[2]


Lihat pula

Pranala luar

Cara Mengatasi Keputihan

Referensi

  1. ^ Marhaeni, Gusti Ayu (2016). "Keputihan pada wanita". JURNAL SKALA HUSADA : THE JOURNAL OF HEALTH (dalam bahasa Inggris). 13 (1). ISSN 2580-3700. 
  2. ^ a b c "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-03-16. 
  3. ^ Putri, Arizki Amalia; Kusumawardhani, Paramitha Amelia; Cholifah, Siti (2021-03-29). "The Relationship between Personal Hygiene Behavior with Vaginal Discharge in Young Women :". Jurnal Kebidanan Midwiferia (dalam bahasa Inggris). 7 (1): 1–8. doi:10.21070/midwiferia.v7i1.954. ISSN 2548-2246.