Lompat ke isi

Bendungan Ladongi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Edogang1 (bicara | kontrib)
Update info
Baris 2: Baris 2:
| name = Bendungan Ladongi
| name = Bendungan Ladongi
| image =Bendungan Ladongi Kolaka Timur.jpg
| image =Bendungan Ladongi Kolaka Timur.jpg
| caption = Bendungan Ladongi
| caption =
| official_name = Bendungan Ladongi
| official_name =
| crosses =
| crosses =[[Sungai Ladongi]]
| locale = [[Kabupaten Kolaka Timur]], [[Sulawesi Tenggara]]
| locale = [[Atula, Ladongi, Kolaka Timur|Atula, Ladongi]], [[Kolaka Timur]], [[Sulawesi Tenggara]]
| type = [[Bendungan urugan|Urugan Batu]]
| type = [[Bendungan urugan|Urugan batu]]
| length = 419,5 meter
| length = 417 meter
| height = 70 meter
| hydraulic_head =
| hydraulic_head =
| width =
| began = 2016
| began = 2016
| open = -
| open = 2021
| purpose = Irigasi, PLTA
| purpose = Serbaguna
| status = -
| status = Beroperasi
| closed =
| closed =
| cost =
| cost =[[Rp]] 1,14 triliun
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|Kementerian PUPR]]
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| maint =
| maint =
| website =
| website =
|builder=[[Hutama Karya]]|reservoir_capacity=45.950.000 m<sup>3</sup>|reservoir_surface=213 hektar|height_thalweg=66 m|crest_width=10 m}}
}}


'''Bendungan Ladongi''' adalah [[bendungan]] yang terletak di [[Kabupaten Kolaka Timur]], [[Sulawesi Tenggara]], [[Indonesia]]. Bendungan ini dibangun pada alur [[Sungai|Sungai Ladongi]] di [[Atula, Ladongi, Kolaka Timur|Desa Atula]], [[Ladongi, Kolaka Timur|Kecamatan Ladongi]]. Bendungan Ladongi memiliki kapasitas tampung 36,25 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 119,8 hektare. Dan pada tanggal 28 Desember 2021 diresmikan oleh presiden Joko Widodo.
'''Bendungan Ladongi''' adalah [[bendungan]] yang dibangun di [[Kabupaten Kolaka Timur|Kolaka Timur]], [[Sulawesi Tenggara]] untuk membendung aliran dari [[Sungai Ladongi]]. Bendungan ini merupakan bendungan pertama di Indonesia yang dibangun di atas [[batuan metamorf]].<ref name="joga">{{cite book|author=Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus|date=2020|url=https://pu.go.id/pustaka/biblio/digital/1DG17/unduh|title=75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat|location=Jakarta|publisher=Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat|isbn=978-623-94752-4-6|pages=150-151|language=Indonesia|doi=|id=|url-status=live}}</ref>


<mapframe latitude="-4.148306" longitude="121.891667" zoom="13" width="300" height="300">
<mapframe latitude="-4.148306" longitude="121.891667" zoom="13" width="300" height="300">
Baris 40: Baris 38:
</mapframe>
</mapframe>


== Pembangunan ==
== Sejarah ==
Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 2016 dan diresmikan oleh Presiden [[Joko Widodo]] pada tanggal 28 Desember 2021.
Pembangunan Bendungan Ladongi dimulai pada tahun 2016 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2021. Bendungan ini dikerjakan oleh kontraktor BUMN PT Hutama Karya dengan kerja sama operasi (KSO) bersama kontraktor swasta nasional yakni PT Bumi Karsa. Biaya pembangunan bendungan ini berasal dari APBN sebesar Rp. 1,14 Triliun.


== Fungsi ==
== Manfaat ==
Selain dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 3.604 hektar di [[Ladongi, Kolaka Timur|Ladongi]] dan [[Tirawuta, Kolaka Timur|Tirawuta]], bendungan ini juga dimanfaatkan untuk mereduksi debit banjir sebesar 132,25 meter kubik per detik dan menyediakan air baku sebesar 0,12 meter kubik per detik bagi 25.920 rumah. Air yang terbendung oleh bendungan ini juga berpotensi untuk membangkitkan listrik melalui [[PLTA]] berkapasitas 1,3 MW.<ref name="joga" />
Bendungan Ladongi memiliki fungsi utama untuk sarana [[irigasi]] dan [[pembangkit listrik tenaga air]] (PLTA). Selain itu juga berfungsi sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dan lain sebagainya. Bendungan ini difungsikan sebagai pusat pengairan untuk mengairi daerah [[irigasi]] (DI) seluas lebih dari 7.424 [[hektar]] di Kabupaten Kolaka Timur. Selain itu, bendungan ini juga bermanfaat sebagai pengendali banjir, penyedia air baku sebesar 0,12 meter kubik/detik, dan pembangkit tenaga listrik sebesar 1,3 MW.

Selain itu, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana [[budidaya]] perikanan air tawar, sarana [[olahraga]] air, sarana [[rekreasi]], dsb.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 29 Mei 2024 01.58

Bendungan Ladongi
LokasiAtula, Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara
KegunaanSerbaguna
StatusBeroperasi
Mulai dibangun2016
Mulai dioperasikan2021
Biaya konstruksiRp 1,14 triliun
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KontraktorHutama Karya
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganUrugan batu
Tinggi (thalweg)66 m
Panjang417 meter
Lebar puncak10 m
MembendungSungai Ladongi
Waduk
Kapasitas normal45.950.000 m3
Luas genangan213 hektar

Bendungan Ladongi adalah bendungan yang dibangun di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara untuk membendung aliran dari Sungai Ladongi. Bendungan ini merupakan bendungan pertama di Indonesia yang dibangun di atas batuan metamorf.[1]

Peta

Sejarah

Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 2016 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 28 Desember 2021.

Manfaat

Selain dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas 3.604 hektar di Ladongi dan Tirawuta, bendungan ini juga dimanfaatkan untuk mereduksi debit banjir sebesar 132,25 meter kubik per detik dan menyediakan air baku sebesar 0,12 meter kubik per detik bagi 25.920 rumah. Air yang terbendung oleh bendungan ini juga berpotensi untuk membangkitkan listrik melalui PLTA berkapasitas 1,3 MW.[1]

Selain itu, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana rekreasi, dsb.

Referensi

  1. ^ a b Joga, Nirwono dan Soetomo, Agus (2020). 75 Bendungan Sumber Kehidupan dan Kesejahteraan Rakyat (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. hlm. 150–151. ISBN 978-623-94752-4-6. 

Pranala luar