Ujub: Perbedaan antara revisi
k →Dalil: menyederhanakan penulisan kalimat |
k →Dalil: merapikan penulisan kalimat |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Muhammad menyatakan bahwa ada tiga perkara yang membinasakan, yaitu rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.<ref>HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452, hadist ini Shahih, dishahihkan oleh [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Syaikh Al-Albani]] dalam As-Shahihah no 1802</ref> Menurut [[Abdullah bin al-Mubarak]], sifat ujub adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.<ref>{{citeweb|url=https://dalamislam.com/akhlaq/ujub-dalam-islam/amp|title=Ujub Dalam Islam : Pengertian, Hukum dan Bahayanya|accessdate=5 September 2020|last=dalam Islam}}</ref> Ujub termasuk penyakit batin.<ref>{{citeweb|author=Bahron Ansori|url=https://minanews.net/bahaya-ujub/|title=Bahaya Ujub|date=20 September 2018|accessdate=6 September 2020}}</ref><ref>{{citeweb|title=PENYAKIT HATI DAN CARA PENGOBATANNYA|author=Dr. HM. Zainuddin, MA|date=19 Oktober 2015|accessdate=6 September 2020|url=https://www.uin-malang.ac.id/r/151001/penyakit-hati-dan-cara-pengobatannya.html}}</ref> |
Muhammad menyatakan bahwa ada tiga perkara yang membinasakan, yaitu rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.<ref>HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452, hadist ini Shahih, dishahihkan oleh [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Syaikh Al-Albani]] dalam As-Shahihah no 1802</ref> Menurut [[Abdullah bin al-Mubarak]], sifat ujub adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.<ref>{{citeweb|url=https://dalamislam.com/akhlaq/ujub-dalam-islam/amp|title=Ujub Dalam Islam : Pengertian, Hukum dan Bahayanya|accessdate=5 September 2020|last=dalam Islam}}</ref> Ujub termasuk penyakit batin.<ref>{{citeweb|author=Bahron Ansori|url=https://minanews.net/bahaya-ujub/|title=Bahaya Ujub|date=20 September 2018|accessdate=6 September 2020}}</ref><ref>{{citeweb|title=PENYAKIT HATI DAN CARA PENGOBATANNYA|author=Dr. HM. Zainuddin, MA|date=19 Oktober 2015|accessdate=6 September 2020|url=https://www.uin-malang.ac.id/r/151001/penyakit-hati-dan-cara-pengobatannya.html}}</ref> |
||
Muhammad pernah menyampaikan kepada Mu'az bahwa ujub merupakan salah satu sifat penyebab amalan manusia tidak diterima Allah.<ref name=":0">{{Cite web|date=2021-08-06|title=Ujub|url=https://pustaka.isa.web.id/2021/08/06/ujub.html|access-date=2021-08-06|archive-date=2021-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20210806152608/https://pustaka.isa.web.id/2021/08/06/ujub.html|dead-url=yes}}</ref> |
|||
Abu Isa (Tirmidzi) ketika sedang menjelaskan satu hadits, beliau menjelaskan bahwa agar seseorang terhindar dari sifat |
Abu Isa (Tirmidzi) ketika sedang menjelaskan satu hadits, beliau menjelaskan bahwa agar seseorang terhindar dari sifat ujub, karena orang yang melakukan amalan dengan sembunyi-sembunyi itu tidak dikhawatirkan ujub seperti bila dilakukan secara terang-terangan.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|title=Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 2843 - Kitab keutamaan Al Qur`an, Membaca satu huruf alquran dan ganjarannya|url=https://www.hadits.id/hadits/tirmidzi/2843|access-date=2021-08-06}}</ref> |
||
== Catatan kaki == |
== Catatan kaki == |
Revisi per 27 Agustus 2024 05.20
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Ujub (kata benda dari bahasa Arab: عُجْب, translit. `ujb; secara harafiah artinya keangkuhan; kesombongan; rasa bangga[1]) adalah sifat tercela yang dilarang oleh Allah maupun ajaran yang dibawakan oleh Muhammad.[2]
Dalil
Muhammad menyatakan bahwa ada tiga perkara yang membinasakan, yaitu rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.[3] Menurut Abdullah bin al-Mubarak, sifat ujub adalah ketika seseorang merasa bahwa dirinya mempunyai suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain.[4] Ujub termasuk penyakit batin.[5][6]
Muhammad pernah menyampaikan kepada Mu'az bahwa ujub merupakan salah satu sifat penyebab amalan manusia tidak diterima Allah.[7]
Abu Isa (Tirmidzi) ketika sedang menjelaskan satu hadits, beliau menjelaskan bahwa agar seseorang terhindar dari sifat ujub, karena orang yang melakukan amalan dengan sembunyi-sembunyi itu tidak dikhawatirkan ujub seperti bila dilakukan secara terang-terangan.[7][8]
Catatan kaki
- ^ "Kamus besar bahasa Indonesia; Ujub". Diakses tanggal 5 September 2020.
- ^ umma.id. "Ini Pengertian Ujub Dalam Islam yang Harus Kita Hindari". Diakses tanggal 5 September 2020.
- ^ HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452, hadist ini Shahih, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1802
- ^ dalam Islam. "Ujub Dalam Islam : Pengertian, Hukum dan Bahayanya". Diakses tanggal 5 September 2020.
- ^ Bahron Ansori (20 September 2018). "Bahaya Ujub". Diakses tanggal 6 September 2020.
- ^ Dr. HM. Zainuddin, MA (19 Oktober 2015). "PENYAKIT HATI DAN CARA PENGOBATANNYA". Diakses tanggal 6 September 2020.
- ^ a b "Ujub". 2021-08-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-06. Diakses tanggal 2021-08-06.
- ^ "Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 2843 - Kitab keutamaan Al Qur`an, Membaca satu huruf alquran dan ganjarannya". Diakses tanggal 2021-08-06.