Lompat ke isi

Isa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wiendietry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wiendietry (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh [[bani israil]] dan berakhir dengan pengangkatannya ke surga.
Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh [[bani israil]] dan berakhir dengan pengangkatannya ke surga.


==Kepercayaan dasar Islam tentang Isa==
{{Islam-stub}}
Beberapa kepercayaan yang dianut ummat Islam mengenai Isa antara lain :
* Isa adalah salah satu nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan tinggi/istimewa bersama dengan ([[Muhammad]], [[Ibrahim]], [[Musa]] dan [[Nuh]]).
* Isa diutus untuk kaum [[bani Israil]]
* Isa bukanlah Tuhan maupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul sebagaimana juga setiap nabi lain yang ditus pada masing-masing kaum.
* Kelahiran Isa terjadi dengan ajaib, tanpa ayah biologis, atas kekuasaan Tuhan. Ibunya (Maryam) adalah dari golongan mereka yang suci dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
* Isa memiliki beberapa keajaiban atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, Ia mampu berbicara saat berumur hanya beberapa hari, Ia berbicara dan membela Ibunya dari tuduhan perzinaan. Dalam Qur'an juga diceritakan saat Ia menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan kebutaan dan [[lepra]].
* Isa menerima wahyu dari Tuhan yakni [[Injil]] (merujuk pada [[perjanjian baru]] agama [[kristen]]), namun versi yang dimiliki oleh umat kristiani saat ini dipercayai telah berubah dari versi aslinya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahwa [[Injil Barnabas]] adalah versi Injil paling akurat yang ada saat ini.
* Isa tidaklah dibunuh maupun disalib, Tuhan membuatnya terlihat seperti itu untuk mengelabui musuh-musuhnya. Terdapat beberapa pendapat yang mengatakan bahwa salah seorang musuhnya diserupakan dengan dia, sedangkan Isa sendiri diangkat langsung ke surga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib. Sementara pendapat lain (antara lain Ahmad Deedat) mengatakan bahwa Isa benar-benar disalib namun tidak hingga mati kemudian diangkat ke surga. Terdapat pula pendapat lain yang mengatakan bahwa yang disalib oleh tentara Roma bukan Isa melainkan Yudas Iskariot.
* Isa masih hidup dan berada di surga, suatu hari Ia akan datang kembali ke bumi untuk melawan [[Dajjal]] (atau [[Antikristus]] dalam agama kristen) dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya hari kiamat.
* Isa bukan merupakan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahwa setiap manusia bertanggung jawab dan akan diadili atas perbuatannya sendiri.



{{Nabi-nabi}}
{{Nabi-nabi}}
[[En:Islamic view of Jesus]]


[[Kategori:Yesus]]
[[Kategori:Yesus]]

Revisi per 12 Juni 2006 04.17

Isa (عيسى) merupakan nama Muslim untuk Yesus yang dipakai dalam Al Qur'an, Kitab Suci Agama Islam. Kata ini diyakini diambil dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa. Orang Kristen Arab menyebut Yesus dengan Yasu' al-Masih (يسوع المسيح).

Narasi Qur'an tentang Isa dimulai dari kelahiran Maryam (Maria) sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Zakaria, serta kelahiran Yahya (John pembaptis). Kemudian Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak Maryam tanpa ayah.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (Qur'an surat Ali Imran ayat 45)

Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah, penolakan oleh bani israil dan berakhir dengan pengangkatannya ke surga.

Kepercayaan dasar Islam tentang Isa

Beberapa kepercayaan yang dianut ummat Islam mengenai Isa antara lain :

  • Isa adalah salah satu nabi yang tergolong dalam ulul azmi, yakni nabi dan rasul yang memiliki kedudukan tinggi/istimewa bersama dengan (Muhammad, Ibrahim, Musa dan Nuh).
  • Isa diutus untuk kaum bani Israil
  • Isa bukanlah Tuhan maupun anak Tuhan, melainkan salah seorang manusia biasa yang diangkat menjadi nabi dan rasul sebagaimana juga setiap nabi lain yang ditus pada masing-masing kaum.
  • Kelahiran Isa terjadi dengan ajaib, tanpa ayah biologis, atas kekuasaan Tuhan. Ibunya (Maryam) adalah dari golongan mereka yang suci dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
  • Isa memiliki beberapa keajaiban atas kekuasaan Tuhan. Di samping kelahirannya, Ia mampu berbicara saat berumur hanya beberapa hari, Ia berbicara dan membela Ibunya dari tuduhan perzinaan. Dalam Qur'an juga diceritakan saat Ia menghidupkan orang yang sudah mati, menyembuhkan kebutaan dan lepra.
  • Isa menerima wahyu dari Tuhan yakni Injil (merujuk pada perjanjian baru agama kristen), namun versi yang dimiliki oleh umat kristiani saat ini dipercayai telah berubah dari versi aslinya. Beberapa pendapat dalam Islam menyebutkan bahwa Injil Barnabas adalah versi Injil paling akurat yang ada saat ini.
  • Isa tidaklah dibunuh maupun disalib, Tuhan membuatnya terlihat seperti itu untuk mengelabui musuh-musuhnya. Terdapat beberapa pendapat yang mengatakan bahwa salah seorang musuhnya diserupakan dengan dia, sedangkan Isa sendiri diangkat langsung ke surga dan musuhnya yang diserupakan tadi adalah orang yang disalib. Sementara pendapat lain (antara lain Ahmad Deedat) mengatakan bahwa Isa benar-benar disalib namun tidak hingga mati kemudian diangkat ke surga. Terdapat pula pendapat lain yang mengatakan bahwa yang disalib oleh tentara Roma bukan Isa melainkan Yudas Iskariot.
  • Isa masih hidup dan berada di surga, suatu hari Ia akan datang kembali ke bumi untuk melawan Dajjal (atau Antikristus dalam agama kristen) dan merupakan salah satu tanda-tanda dekatnya hari kiamat.
  • Isa bukan merupakan penebus dosa manusia, Islam menolak konsep dosa turunan dan menganut konsep bahwa setiap manusia bertanggung jawab dan akan diadili atas perbuatannya sendiri.