Lompat ke isi

Salafiyah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
YurikBot (bicara | kontrib)
k robot Adding: tr:Selefiyye
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''Salafiyah''' adalah sikap atau pendirian para ulama [[Islam]] yang mengacu kepada sikap atau pendirian yang dimiliki para ulama generasi salaf itu. Kata ''salafiyah'' sendiri berasal dari [[bahasa Arab]] yang berarti 'terdahulu', yang maksudnya ialah orang terdahulu yang hidup semasa dengan Nabi [[Muhammad]] SAW, Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'it Tabi'in.
'''Salafiyah''' adalah sikap atau pendirian para ulama [[Islam]] yang mengacu kepada sikap atau pendirian yang dimiliki para ulama generasi salaf itu. Kata ''salafiyah'' sendiri berasal dari [[bahasa Arab]] yang berarti 'terdahulu', yang maksudnya ialah orang terdahulu yang hidup semasa dengan Nabi [[Muhammad]] SAW, Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'it Tabi'in.


Ulama besar yang sering menyeru umat Islam agar berakidah dengan akidah salaf ialah [[Ibnu Taimiyah]] (1263-1328) dari kalangan [[Hambaliyah]]. Harus diakui bahwa para ulama yang sering mengaku sebagai golongan Salafiyah ialah para ulama yang dalam bidang fikih bermazhab Hambali. Setelah wafatnya Ibnu Taimiyah, yang gencar melanjutkan kegiatan tersebut ialah para pengikutnya seperti [[Ibnu Qoyyimul Jauziyah]] (1292-1350) dan [[Muhammad bin 'Abdul Wahhab]] (1703-1787).
Ulama besar yang sering menyeru umat Islam agar berakidah dengan akidah salaf ialah [[Ibnu Taimiyah]] (1263-1328) dari kalangan [[Hambaliyah]]. Dakwah salafiyyah adalah dakwah kepada tauhid dan mencintai sunnah serta mencela sikap taklid terhadap golongan atau salah satu imam yang empat. Maka sikap salafi dalam hal fikih adalah mencari mana yang paling mendekati kebenaran dari pendapat imam yang empat. Meskipun ada ulama salafi yang bermadzab maliki, hanafi, syafi'i, atau hambali, tetapi tidak menjadikan mereka taklid kepada madzabnya. Bahkan mereka meninggalkan pendapat madzabnya jika ternyata menyelisihi sunnah. Setelah wafatnya Ibnu Taimiyah, yang gencar melanjutkan kegiatan tersebut ialah para pengikutnya seperti [[Ibnu Qoyyimul Jauziyah]] (1292-1350) dan [[Muhammad bin 'Abdul Wahhab]] (1703-1787).


[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Islam]]

Revisi per 30 Juni 2006 03.09

Salafiyah adalah sikap atau pendirian para ulama Islam yang mengacu kepada sikap atau pendirian yang dimiliki para ulama generasi salaf itu. Kata salafiyah sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti 'terdahulu', yang maksudnya ialah orang terdahulu yang hidup semasa dengan Nabi Muhammad SAW, Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'it Tabi'in.

Ulama besar yang sering menyeru umat Islam agar berakidah dengan akidah salaf ialah Ibnu Taimiyah (1263-1328) dari kalangan Hambaliyah. Dakwah salafiyyah adalah dakwah kepada tauhid dan mencintai sunnah serta mencela sikap taklid terhadap golongan atau salah satu imam yang empat. Maka sikap salafi dalam hal fikih adalah mencari mana yang paling mendekati kebenaran dari pendapat imam yang empat. Meskipun ada ulama salafi yang bermadzab maliki, hanafi, syafi'i, atau hambali, tetapi tidak menjadikan mereka taklid kepada madzabnya. Bahkan mereka meninggalkan pendapat madzabnya jika ternyata menyelisihi sunnah. Setelah wafatnya Ibnu Taimiyah, yang gencar melanjutkan kegiatan tersebut ialah para pengikutnya seperti Ibnu Qoyyimul Jauziyah (1292-1350) dan Muhammad bin 'Abdul Wahhab (1703-1787).