Lompat ke isi

Kitab Rut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
58Ranto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
58Ranto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Kitab Rut''' adalah sebuah kitab di dalam Alkitab yang menceritakan tentang kisah Rut.
'''Kitab Rut''' adalah sebuah kitab di dalam Alkitab yang menceritakan tentang kisah Rut.


Rut (רות, bahasa [[Ibrani]] "belas kasih"), adalah seorang perempuan [[Moab]] yang menikah dengan anak laki-laki [[Elimelekh]]<ref name="ppl"> W.S. Lasor, dkk. ''Pengantar Perjanjian Lama 1'',(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2005). 317-320</ref> - suaminya kemudian meninggal karena bencana kelaparan.{{fact}} Rut pada akhirnya menjadi istri [[Boas]]<ref name="ppl"/> dan memperanakkan Obed, kakek [[Monarki|Raja]] [[Daud]] dari [[Israel]] serta menjadi inti cerita kitab ini.<ref name="ppl"/> Menurut Kitab [[Perjanjian Baru]], ia salah satu nenek moyang [[Yesus]] (Matius 1ayat 5).<ref name="JR"/>
Rut (רות, bahasa [[Ibrani]] "belas kasih"), adalah seorang perempuan [[Moab]] yang menikah dengan anak laki-laki [[Elimelekh]]<ref name="ppl"> W.S. Lasor, dkk. ''Pengantar Perjanjian Lama 1'',(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2005). hal 317-320</ref> - suaminya kemudian meninggal karena bencana kelaparan.{{fact}} Rut pada akhirnya menjadi istri [[Boas]]<ref name="ppl"/> dan memperanakkan Obed, kakek [[Monarki|Raja]] [[Daud]] dari [[Israel]] serta menjadi inti cerita kitab ini.<ref name="ppl"/> Menurut Kitab [[Perjanjian Baru]], ia salah satu nenek moyang [[Yesus]] (Matius 1ayat 5).<ref name="JR"/>


[[Berkas:Ruth-naomi.jpg|Ruth dan Naomi|thumb|right|350px|[[Rut]] dan [[Naomi]]]]
[[Berkas:Ruth-naomi.jpg|Ruth dan Naomi|thumb|right|350px|[[Rut]] dan [[Naomi]]]]
Tradisi [[Yahudi]] menempatkan Kitab Rut dalam kumpulan-kumpulan Kitab-kitab (Ketuvim).<ref name="ppl"/> Namun, [[Septuaginta]], yang diikuti oleh [[Vulgata]] dan [[Alkitab]] Bahasa Indonesia menempatkan kitab tersebut setelah Kitab [[Hakim-hakim]], sebab kitab tersebut menceritakan kisah yang sama.<ref name="ppl"/> Orang Yahudi membacakan Kitab Rut dalam kebaktian di [[Sinagoge]] pada hari raya [[Pentakosta]] (Hari raya selesainya penuaian).<ref name="Mulder">D.C, Mulder, ''Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama'', (Jakarta: Fasto, 1963),hal 221.</ref>
Tradisi [[Yahudi]] menempatkan Kitab Rut dalam kumpulan-kumpulan Kitab-kitab (Ketuvim).<ref name="ppl"/> Namun, [[Septuaginta]], yang diikuti oleh [[Vulgata]] dan [[Alkitab]] Bahasa Indonesia menempatkan kitab tersebut setelah Kitab [[Hakim-hakim]], sebab kitab tersebut menceritakan kisah yang sama.<ref name="ppl"/> Orang Yahudi membacakan Kitab Rut dalam kebaktian di [[Sinagoge]] pada hari raya [[Pentakosta]] (Hari raya selesainya penuaian).<ref name="Mulder">D.C, Mulder, ''Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama'', (Jakarta: Fasto, 1963),hal 221.</ref>


== Sejarah penulisan==
== sejarah penulisan==
Para ahli masih tidak sependapat tentang waktu penulisan kitab Rut yang pasti, namun diperkirakan Kitab Rut ditulis antara zaman awal kerajaan sampai zaman setelah pembuangan.<ref name="Tafsiran"/>
Para ahli masih tidak sependapat tentang waktu penulisan kitab Rut yang pasti, namun diperkirakan Kitab Rut ditulis antara zaman awal kerajaan sampai zaman setelah pembuangan.<ref name="Tafsiran"/>


Menurut tradisi Talmud, Samuel adalah penulis kitab ini, tetapi ada penjelasan yang mengatakan kitab ini ditulis sesudah zaman [[Daud]].<ref name="Tafsiran"/> Dari penjelasan isi Kitab Rut (4:17b, 18-22) dikatakan bahwa kitab ini ditulis sewaktu raja Daud menjadi raja dan sesudahnya.<ref name="Tafsiran"> H. Van Den Bring, ''Tafsiran Rut dan Ester'', (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1979),hal 16.</ref> Dalam Rut 4:7 dikatakan bahwa peristiwa telah terjadi jauh lebih dahulu.<ref name="Tafsiran"/> Ada juga pendapat lain dari para pakar yang mengatakan bahwa kitab ini ditulis sebagai protes terhadap tindakkan [[Ezra]] dan [[Nehemia]](kira-kira [[450 SM]]) yang melarang perkawinan dengan orang-orang bangsa kafir.<ref name="Tafsiran"/>
Menurut tradisi Talmud, Samuel adalah penulis kitab ini, tetapi ada penjelasan yang mengatakan kitab ini ditulis sesudah zaman [[Daud]].<ref name="Tafsiran"/> Dari penjelasan isi Kitab Rut (4:17b, 18-22) dikatakan bahwa kitab ini ditulis sewaktu raja Daud menjadi raja dan sesudahnya.<ref name="Tafsiran"> H. Van Den Bring, ''Tafsiran Rut dan Ester'', (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1979),hal 16.</ref> Dalam Rut 4:7 dikatakan bahwa peristiwa telah terjadi jauh lebih dahulu.<ref name="Tafsiran"/> Ada juga pendapat lain dari para pakar yang mengatakan bahwa kitab ini ditulis sebagai protes terhadap tindakkan [[Ezra]] dan [[Nehemia]](kira-kira [[450 SM]]) yang melarang perkawinan dengan orang-orang bangsa kafir.<ref name="Tafsiran"/>


== Ringkasan cerita ==
== ringkasan cerita ==
Kisah tentang Rut terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan dalam kitab [[Hakim-Hakim]].<ref name="Tafsiran"/> Walaupun suaminya, seorang [[Israel]] sudah meninggal, ia tetap menunjukkan kesetiaannya terhadap ibu mertuanya yang berbangsa Israel itu, dan selalu beribadat kepada [[Tuhan]] [[umat]] Israel.<ref name="Tafsiran"/> Pada akhir kisah ini Rut mendapat seorang suami baru dari antara sanak saudara mendiang suaminya.<ref name="Tafsiran"/> Melalui pernikahannya yang kedua ini Rut menjadi nenek buyut Daud, raja Israel yang terbesar.<ref name="Tafsiran"/> Kisah-kisah dalam buku Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Tuhan meninggalkan Tuhan.<ref name="Tafsiran"/> Sebaliknya, kisah Rut menunjukkan berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada seorang asing yang meninggalkan agamanya untuk percaya kepada Tuhan Israel.<ref name="Tafsiran"/> Oleh sikapnya itu ia menjadi anggota umat Tuhan.<ref name="Tafsiran"/>
Kisah tentang Rut terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan dalam kitab [[Hakim-Hakim]].<ref name="Tafsiran"/> Walaupun suaminya, seorang [[Israel]] sudah meninggal, ia tetap menunjukkan kesetiaannya terhadap ibu mertuanya yang berbangsa Israel itu, dan selalu beribadat kepada [[Tuhan]] [[umat]] Israel.<ref name="Tafsiran"/> Pada akhir kisah ini Rut mendapat seorang suami baru dari antara sanak saudara mendiang suaminya.<ref name="Tafsiran"/> Melalui pernikahannya yang kedua ini Rut menjadi nenek buyut Daud, raja Israel yang terbesar.<ref name="Tafsiran"/> Kisah-kisah dalam buku Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Tuhan meninggalkan Tuhan.<ref name="Tafsiran"/> Sebaliknya, kisah Rut menunjukkan berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada seorang asing yang meninggalkan agamanya untuk percaya kepada Tuhan Israel.<ref name="Tafsiran"/> Oleh sikapnya itu ia menjadi anggota umat Tuhan.<ref name="Tafsiran"/>


== Latar Belakang Sosial ==
== latar belakang sosial ==
Latar belakang kisah ini adalah perkawinan Levirat dan penebusan tanah yang jelas tidak sejajar pada masyarakat modren saat ini.<ref name="Tafsiran"/> Perkawinan Levirat(bahasa latin ''levir'' berarti ipar laki-laki) dijelaskan dalam Ulangan 25:5-10.<ref name="Tafsiran"/> Apabila seorang laki-laki di [[Israel]] Kuno meninggal dan belum memiliki anak laki-laki, maka kewajibannya terletak pada kerabat terdekatnya dengan mengawini janda tersebut dan mendapatkan anak laki-laki “supaya namanya tidak terhapus dari Israel”(ay 6).<ref name="ppl"/> Titik balik dalam Kitab Rut adalah akal Naomi yang membujuk Boas supaya menerima kewajiban tersebut, meskipun Boas sebenarnya kerabat jauh.<ref name="ppl"/> Pada posisi seperti ini, muncul suatu permasalahan, yaitu masih ada kerabat yang lebih dekat dibanding Boas dan orang itu berhak mengawini Rut.<ref name="ppl"/> Boas tidak mau mengabaikan hak orang itu.<ref name="ppl"/> Boas mengumpulkan para tua-tua di pintu gerbang kota dan mengundang kerabat yang lebih dekat itu supaya hadir.<ref name="ppl"/> Boas juga memberitahukan kepada kerabatnya itu perihal tanah Elimelekh yang hendak dijual oleh Naomi.<ref name="ppl"/> Ternyata pertama-tama kerabat itu memersoalkan tanah Elimelekh itu dan bukan memersoalkan perkawinan itu.<ref name="ppl"/> Boas pun memberitahu bahwa kerabat itu memiliki kewajiban ganda.<ref name="ppl"/> Setelah membeli tanah itu, kerabat itu berkewajiban untuk mengawini Rut dan mewariskan tanah yang dibelinya itu kepada anak yang akan lahir dari perkawinannya dengan Rut.<ref name="ppl"/> Namun, ternyata kerabat itu tidak mampu melakukan kewajiban itu sehingga ia menyerahkan haknya kepada Boas.<ref name="ppl"/>
Latar belakang kisah ini adalah perkawinan Levirat dan penebusan tanah yang jelas tidak sejajar pada masyarakat modren saat ini.<ref name="Tafsiran"/> Perkawinan Levirat(bahasa latin ''levir'' berarti ipar laki-laki) dijelaskan dalam Ulangan 25:5-10.<ref name="Tafsiran"/> Apabila seorang laki-laki di [[Israel]] Kuno meninggal dan belum memiliki anak laki-laki, maka kewajibannya terletak pada kerabat terdekatnya dengan mengawini janda tersebut dan mendapatkan anak laki-laki “supaya namanya tidak terhapus dari Israel”(ay 6).<ref name="ppl"/> Titik balik dalam Kitab Rut adalah akal Naomi yang membujuk Boas supaya menerima kewajiban tersebut, meskipun Boas sebenarnya kerabat jauh.<ref name="ppl"/> Pada posisi seperti ini, muncul suatu permasalahan, yaitu masih ada kerabat yang lebih dekat dibanding Boas dan orang itu berhak mengawini Rut.<ref name="ppl"/> Boas tidak mau mengabaikan hak orang itu.<ref name="ppl"/> Boas mengumpulkan para tua-tua di pintu gerbang kota dan mengundang kerabat yang lebih dekat itu supaya hadir.<ref name="ppl"/> Boas juga memberitahukan kepada kerabatnya itu perihal tanah Elimelekh yang hendak dijual oleh Naomi.<ref name="ppl"/> Ternyata pertama-tama kerabat itu memersoalkan tanah Elimelekh itu dan bukan memersoalkan perkawinan itu.<ref name="ppl"/> Boas pun memberitahu bahwa kerabat itu memiliki kewajiban ganda.<ref name="ppl"/> Setelah membeli tanah itu, kerabat itu berkewajiban untuk mengawini Rut dan mewariskan tanah yang dibelinya itu kepada anak yang akan lahir dari perkawinannya dengan Rut.<ref name="ppl"/> Namun, ternyata kerabat itu tidak mampu melakukan kewajiban itu sehingga ia menyerahkan haknya kepada Boas.<ref name="ppl"/>


== Jenis Sastra dan Struktur ==
== jenis sastra dan struktur ==
Kitab Rut berbentuk narasi yang didasarkan pada nilai-nilai kultural, norma-norma dan bahasa Israel.<ref name="JR">Victor H. Matthews, ''Judges and Ruth'', (Cambridge: University Press, 2003), hal 208.</ref> Cara terbaik membaca Kitab Rut adalah membacanya sebagai sebuah cerita, jalan cerita dapat digambarkan dalam beberapa adegan.<ref name="JR"/> Adapun adegan-adegan itu adalah:
Kitab Rut berbentuk narasi yang didasarkan pada nilai-nilai kultural, norma-norma dan bahasa Israel.<ref name="JR">Victor H. Matthews, ''Judges and Ruth'', (Cambridge: University Press, 2003), hal 208.</ref> Cara terbaik membaca Kitab Rut adalah membacanya sebagai sebuah cerita, jalan cerita dapat digambarkan dalam beberapa adegan.<ref name="JR"/> Adapun adegan-adegan itu adalah:
* Adegan pertama: [[Rut 1:1-22]].<ref name="JR"/> Naomi seorang wanita Yahudi yang baik dan cekatan mengikuti suaminya [[Elimelek]] ke [[Moab]] selama masa kelaparan, membangun keluarga di sana.<ref name="JR"/> Di Moab dua anak mereka menikah dengan perempuan Moab, yaitu Orpa dan Rut.<ref name="JR"/> Awalnya Naomi digambarkan sebagai wanita saleh, praktis dan murah hati seperti Rut.<ref name="JR"/> Namun setelah ia kembali ke [[Betlehem]], tempat ia kehilangan suami dan anak-anaknya, Ia berubah menjadi wanita yang sakit hati, yang mempersalahkan Allah atas semua kesukaran dan menuntut perhitungan dari Allah kerena telah mangambil semuanya darinya.<ref name="JR"/>
* Adegan pertama: [[Rut 1:1-22]].<ref name="JR"/> Naomi seorang wanita Yahudi yang baik dan cekatan mengikuti suaminya [[Elimelek]] ke [[Moab]] selama masa kelaparan, membangun keluarga di sana.<ref name="JR"/> Di Moab dua anak mereka menikah dengan perempuan Moab, yaitu Orpa dan Rut.<ref name="JR"/> Awalnya Naomi digambarkan sebagai wanita saleh, praktis dan murah hati seperti Rut.<ref name="JR"/> Namun setelah ia kembali ke [[Betlehem]], tempat ia kehilangan suami dan anak-anaknya, Ia berubah menjadi wanita yang sakit hati, yang mempersalahkan Allah atas semua kesukaran dan menuntut perhitungan dari Allah kerena telah mangambil semuanya darinya.<ref name="JR"/>
Baris 26: Baris 26:
{{Kitab-kitab Perjanjian Lama|right}}
{{Kitab-kitab Perjanjian Lama|right}}
{{Books of Ketuvim|right}}
{{Books of Ketuvim|right}}
== Isi ==
== isi ==
* Rut bersama Naomi kembali ke Betlehem dari Moab (Rut 1:1-21)<ref name="JR"/>
* Rut bersama Naomi kembali ke Betlehem dari Moab (Rut 1:1-21)<ref name="JR"/>
* Rut bertemu dengan Boas ([[Rut 2: 1-23]])<ref name="JR"/>
* Rut bertemu dengan Boas ([[Rut 2: 1-23]])<ref name="JR"/>

Revisi per 27 Mei 2010 05.46

Kitab Rut adalah sebuah kitab di dalam Alkitab yang menceritakan tentang kisah Rut.

Rut (רות, bahasa Ibrani "belas kasih"), adalah seorang perempuan Moab yang menikah dengan anak laki-laki Elimelekh[1] - suaminya kemudian meninggal karena bencana kelaparan.[butuh rujukan] Rut pada akhirnya menjadi istri Boas[1] dan memperanakkan Obed, kakek Raja Daud dari Israel serta menjadi inti cerita kitab ini.[1] Menurut Kitab Perjanjian Baru, ia salah satu nenek moyang Yesus (Matius 1ayat 5).[2]

Berkas:Ruth-naomi.jpg
Rut dan Naomi

Tradisi Yahudi menempatkan Kitab Rut dalam kumpulan-kumpulan Kitab-kitab (Ketuvim).[1] Namun, Septuaginta, yang diikuti oleh Vulgata dan Alkitab Bahasa Indonesia menempatkan kitab tersebut setelah Kitab Hakim-hakim, sebab kitab tersebut menceritakan kisah yang sama.[1] Orang Yahudi membacakan Kitab Rut dalam kebaktian di Sinagoge pada hari raya Pentakosta (Hari raya selesainya penuaian).[3]

sejarah penulisan

Para ahli masih tidak sependapat tentang waktu penulisan kitab Rut yang pasti, namun diperkirakan Kitab Rut ditulis antara zaman awal kerajaan sampai zaman setelah pembuangan.[4]

Menurut tradisi Talmud, Samuel adalah penulis kitab ini, tetapi ada penjelasan yang mengatakan kitab ini ditulis sesudah zaman Daud.[4] Dari penjelasan isi Kitab Rut (4:17b, 18-22) dikatakan bahwa kitab ini ditulis sewaktu raja Daud menjadi raja dan sesudahnya.[4] Dalam Rut 4:7 dikatakan bahwa peristiwa telah terjadi jauh lebih dahulu.[4] Ada juga pendapat lain dari para pakar yang mengatakan bahwa kitab ini ditulis sebagai protes terhadap tindakkan Ezra dan Nehemia(kira-kira 450 SM) yang melarang perkawinan dengan orang-orang bangsa kafir.[4]

ringkasan cerita

Kisah tentang Rut terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan dalam kitab Hakim-Hakim.[4] Walaupun suaminya, seorang Israel sudah meninggal, ia tetap menunjukkan kesetiaannya terhadap ibu mertuanya yang berbangsa Israel itu, dan selalu beribadat kepada Tuhan umat Israel.[4] Pada akhir kisah ini Rut mendapat seorang suami baru dari antara sanak saudara mendiang suaminya.[4] Melalui pernikahannya yang kedua ini Rut menjadi nenek buyut Daud, raja Israel yang terbesar.[4] Kisah-kisah dalam buku Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Tuhan meninggalkan Tuhan.[4] Sebaliknya, kisah Rut menunjukkan berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada seorang asing yang meninggalkan agamanya untuk percaya kepada Tuhan Israel.[4] Oleh sikapnya itu ia menjadi anggota umat Tuhan.[4]

latar belakang sosial

Latar belakang kisah ini adalah perkawinan Levirat dan penebusan tanah yang jelas tidak sejajar pada masyarakat modren saat ini.[4] Perkawinan Levirat(bahasa latin levir berarti ipar laki-laki) dijelaskan dalam Ulangan 25:5-10.[4] Apabila seorang laki-laki di Israel Kuno meninggal dan belum memiliki anak laki-laki, maka kewajibannya terletak pada kerabat terdekatnya dengan mengawini janda tersebut dan mendapatkan anak laki-laki “supaya namanya tidak terhapus dari Israel”(ay 6).[1] Titik balik dalam Kitab Rut adalah akal Naomi yang membujuk Boas supaya menerima kewajiban tersebut, meskipun Boas sebenarnya kerabat jauh.[1] Pada posisi seperti ini, muncul suatu permasalahan, yaitu masih ada kerabat yang lebih dekat dibanding Boas dan orang itu berhak mengawini Rut.[1] Boas tidak mau mengabaikan hak orang itu.[1] Boas mengumpulkan para tua-tua di pintu gerbang kota dan mengundang kerabat yang lebih dekat itu supaya hadir.[1] Boas juga memberitahukan kepada kerabatnya itu perihal tanah Elimelekh yang hendak dijual oleh Naomi.[1] Ternyata pertama-tama kerabat itu memersoalkan tanah Elimelekh itu dan bukan memersoalkan perkawinan itu.[1] Boas pun memberitahu bahwa kerabat itu memiliki kewajiban ganda.[1] Setelah membeli tanah itu, kerabat itu berkewajiban untuk mengawini Rut dan mewariskan tanah yang dibelinya itu kepada anak yang akan lahir dari perkawinannya dengan Rut.[1] Namun, ternyata kerabat itu tidak mampu melakukan kewajiban itu sehingga ia menyerahkan haknya kepada Boas.[1]

jenis sastra dan struktur

Kitab Rut berbentuk narasi yang didasarkan pada nilai-nilai kultural, norma-norma dan bahasa Israel.[2] Cara terbaik membaca Kitab Rut adalah membacanya sebagai sebuah cerita, jalan cerita dapat digambarkan dalam beberapa adegan.[2] Adapun adegan-adegan itu adalah:

  • Adegan pertama: Rut 1:1-22.[2] Naomi seorang wanita Yahudi yang baik dan cekatan mengikuti suaminya Elimelek ke Moab selama masa kelaparan, membangun keluarga di sana.[2] Di Moab dua anak mereka menikah dengan perempuan Moab, yaitu Orpa dan Rut.[2] Awalnya Naomi digambarkan sebagai wanita saleh, praktis dan murah hati seperti Rut.[2] Namun setelah ia kembali ke Betlehem, tempat ia kehilangan suami dan anak-anaknya, Ia berubah menjadi wanita yang sakit hati, yang mempersalahkan Allah atas semua kesukaran dan menuntut perhitungan dari Allah kerena telah mangambil semuanya darinya.[2]
  • Adegan kedua (Rut 2:1-3:18). Ketika di Betlehem, Naomi memerintah Rut keponakanya ikut memanen gandum di ladang.[2] Kemudian Rut bertemu dengan Boas, seorang bujangan kaya.[2] Rut didorong Naomi mendekati Boas, Rut dan Boaspun jatuh cinta.[2]
  • Adegan ketiga: Kontrak Perkawinan Templat:Rut 4:1-12.[5] Boas terlebih dahulu menyelesaikan masalah hukum menyangkut ladang yang akan dijual Naomi.[2] Boas menyelesaikan perkaranya dengan terbuka dan jujur, dan mengambil Rut sebagai Istrinya.[5]
  • Adegan keempat: Templat:Rut 4:13-16 Naomi berbahagia karena Rut melahirkan anak yang dinamai Obed. Anak tersebut disebut sebagai “seorang anak laki-laki yang telah lahir bagi Naomi”.[5] Kelanjutan dari garis keturunan ini merupakan hal yang penting, kerena Obed menjadi ayah Isai yang memperanakkan Daud.[5]

isi

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o W.S. Lasor, dkk. Pengantar Perjanjian Lama 1,(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2005). hal 317-320
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Victor H. Matthews, Judges and Ruth, (Cambridge: University Press, 2003), hal 208.
  3. ^ D.C, Mulder, Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama, (Jakarta: Fasto, 1963),hal 221.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n H. Van Den Bring, Tafsiran Rut dan Ester, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1979),hal 16.
  5. ^ a b c d Daud. Dianne Bergent & Robert J. Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama,(Yogyakarta: Kanisius, 2002),hal 269-270.

Galeri