Lompat ke isi

RCTI: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 294: Baris 294:
* ''[[Untukmu Segalanya 2]]''
* ''[[Untukmu Segalanya 2]]''
* ''[[Vanishing Son]]''
* ''[[Vanishing Son]]''
* ''[[Video Musik Indonesia]]''
* ''[[Victoria (1987)]]''
* ''[[Victoria (1987)]]''
* ''[[Victoria (1995)]]''
* ''[[Victoria (1995)]]''

Revisi per 15 Juni 2010 10.12

RCTI
Logo RCTI
Logo resmi RCTI sejak tahun 2000
Wilayah siaranFree To Air/Kabel/Satelit

RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang mengudara secara terestrial dari Jakarta.

Sejarah

RCTI merupakan televisi swasta pertama di Indonesia. Tujuannya adalah sebagai alternatif atas tontonan menarik yang sebelum 1989 dikuasai oleh TVRI yang saat itu menjadi corong pemerintah untuk mempropagandakan Orde Baru yang berkuasa saat itu. RCTI awal siaran lewat ijin saluran membasis di Jakarta & sekitarnya dengan dekoder kemudian mengudara pada tanggal 1 Januari 1987 di Jakarta kemudian siaran percobaan mulai pada tanggal 1 Januari 1988 dan diresmikan tanggal 24 Agustus 1989 bertepatan dengan ulang tahun TVRI ke-27 membasis di Jakarta. Saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal. Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI untuk bersiaran secara bebas mulai 24 Agustus 1990. Saat itu pula di Surabaya persembahan PT. Bimantara Citra, Tbk. juga mendirikan stasiun televisi yang bertujuan menayangkan acara-acara RCTI di Surabaya, yaitu SCTV. Saat itu pula, RCTI dan SCTV dikenal sebagai "Saudara Kembar" karena RCTI dan SCTV selalu bersama menayangkan acara-acara yang ditayangkan RCTI meskipun waktu tayang antara RCTI dan SCTV selalu berbeda. Setelah sekian lama bersiaran lokal di kota Jabodetabek, akhirnya tanggal 24 Agustus 1990 RCTI bersiaran secara nasional, namun hal itu baru direalisasikan tahun 1991 saat meluncurkan RCTI Bandung yang bertugas merelay acara-acara RCTI di Jakarta sejak tanggal 1 Mei 1991. RCTI termasuk stasiun televisi besar di Indonesia, tapi susunan acaranya berbeda. Setelah sukses dengan RCTI dari Bandung, akhirnya awal tahun 1990 RCTI bersiaran secara nasional, diantaranya Banda Aceh, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Batam, Manado, Balikpapan, Lombok, Flores, Ambon, Jayapura dan hingga akhirnya tahun 1993 RCTI sudah bisa disaksikan di seluruh Indonesia. Pada tahun 1997, terjadi kekisruhan antar pemilik saham RCTI dan SCTV. Itu semua karena pemilik saham SCTV merasakan ketidakadilan yang dilakukan oleh [PT. Bimantara Citra, Tbk. yang lebih me-nomor satu-kan RCTI ketimbang SCTV. Karena itulah, RCTI dan SCTV memutuskan untuk berpisah dan menjalankan kehidupannya sendiri-sendiri. Tahun 1999, RCTI merupakan televisi swasta pertama yang melakukan reformasi besar-besaran dalam susunan manajemen. Hampir semua susunan direksi dan komisaris dirombak total untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang sempat merugi karena krisis moneter tahun 1997 lalu. Setelah 4 tahun menyendiri, akhirnya RCTI memiliki 2 stasiun televisi yang menjadi teman RCTI, yaitu Metro TV dan Global TV. PT. Bimantara Citra Tbk. mendirikan Global TV (PT. Global Informasi Bermutu, Tbk.) pada tahun 1999 dan memiliki 70% saham atas Global TV dan juga memodali berdirinya Metro TV (PT. Media Televisi Indonesia, Tbk.) dan memiliki 25% saham Metro TV. Namun, pada tahun 2002, PT. Bimantara Citra, Tbk. berganti manajemen setelah dibeli PT. Bhakti Investama, Tbk. Pemilik baru dari PT. Bimantara Citra, Tbk. menilai Metro TV kurang memberikan keuntungan berarti dan segmentasinya tumpang tindih dengan RCTI. Hingga akhirnya Bimantara menjual 25% saham Metro TV dan 1 Juli 2003 Bimantara membeli 75% saham PT. Cipta TPI, Tbk. dan langsung menempatkan para direksi baru di TPI. dan pada 1 Oktober 2003, PT. Bimantara Citra, tbk. mendirikan induk usaha untuk RCTI, TPI dan Global TV yaitu Media Nusantara Citra (MNC). Sejak 1 Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra, kelompok perusahaan media yang juga memiliki Global TV dan TPI. RCTI memiliki hak siar atas ajang sepak bola Euro 2008 bersama Global TV dan TPI. RCTI juga mengudara di Timor-Leste. Tahun 2009 telah berusia 20 tahun dan Finalis The Master Limbad juara runner up the master telah beraksi berdiri di menara selama 20 jam di menara 20 meter tanggal 24 Agustus 2009, Limbad berhasil menjatuhkan diri dari menara yaitu pertanda Hari ulang tahun RCTI yang ke-20. Direktur Utama RCTI saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo, yang juga Presiden Direktur dan CEO dari Media Nusantara Citra (MNC) dan Global Mediacom RCTI-pun menggandeng JakTV stasiun televisi lokal Jakarta, untuk bergabung dalam satu manajemen, yaitu Media Nusantara Citra (MNC) Tbk. pada tahun 2005 yang lalu. .

Motto RCTI

Motto Digunakan sejak Digunakan sampai dengan
RCTI Menghadirkan Pentas Dunia Di Rumah Anda 24 Agustus 1989 24 Agustus 1990
RCTI Berita Terkini Hiburan Sensasi
(First in News, Best in Entertainment)
24 Agustus 1990 1 Januari 1991
RCTI Oke 1 Januari 1991 sekarang
RCTI Kebanggaan Bersama Milik Bangsa (sub-slogan) 1 Januari 1991 sekarang
RCTI Dunia Fantasi Anak (RCTI Kids) 20 Februari 1994 sekarang

Penyiar

Mantan penyiar

Acara

1989-1999

2000-kini

Daftar Direktur Utama

No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan
1 Peter F. Gontha 1989 1990
2 J. P. Soebandono 1990 1991
3 M. S. Rallie Siregar 1991 1999
4 Nenny Soemawinata 1999 2000
5 Harry Kuntoro (Pjs.) 2000 2000
6 Wisnu Hadi 2000 2003
7 Hary Tanoesoedibjo 2003 2008
8 Sutanto Hartono 2008 2010
9 Hary Tanoesoedibjo 2010 sekarang

Direksi

Struktur dewan direksi RCTI saat ini adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan
1 Hary Tanoesoedibjo Presiden Direktur
2 Harsiwi Achmad Direktur Programming
3 Syafril Nasution Direktur Corporate Affairs
4 Betty P. Santoso Direktur Keuangan dan Administrasi
5 Rudy Ramawy Direktur Sales dan Marketing
6 Arief Suditomo Pemimpin Redaksi

Referensi

Lihat pula

Pranala luar