Lompat ke isi

RCTI: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox TV channel
{{Infobox TV channel
| Name = RCTI
| Name = RCTI
| Network = [[Media Nusantara Citra]]
| network = [[Media Nusantara Citra]]
| Launch = [[24 Agustus]] [[1989]] di [[Jakarta]]
| Launch = [[24 Agustus]] [[1989]] di [[Jakarta]]
| President Director = [[Hary Tanoesoedibjo]]
| President Director = [[Hary Tanoesoedibjo]]

Revisi per 9 Oktober 2010 06.46

RCTI
JaringanMedia Nusantara Citra

RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) adalah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia yang mengudara secara terestrial dari Jakarta. RCTI pertama mulai diluncurkan mengudara kali sejak pada tanggal hari Jumat, 1 Januari 1988 di Jakarta dan diresmikan mulai pertama kali siaran diluncurkan awal sejak pada tanggal hari Rabu, 24 Agustus 1989 di Jakarta dan pada waktu itu siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki dekoder dan membayar iuran setiap bulannya. RCTI melepas dekodernya mulai sejak pada tanggal 24 Agustus 1990. Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada akhir tahun 1991 setelah membuat RCTI stasiun relai televisi daerah kota Bandung mulai sejak pada tanggal hari Kamis, 24 Agustus 1990. RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. Sejak 1 Oktober 2003 RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra kelompok perusahaan media yang juga memiliki TPI dan Global TV.

Sejarah

RCTI merupakan televisi swasta pertama di Indonesia. Tujuannya adalah sebagai alternatif atas tontonan menarik yang sebelum pada tahun 1989 dikuasai oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang saat itu menjadi corong pemerintah untuk mempropagandakan Orde Baru yang berkuasa saat itu. RCTI awal siaran lewat ijin saluran membasis di Jakarta & sekitarnya setelah siaran televisi area membasis kota di Jakarta dan Bandung; sekitar area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dengan dekoder kemudian yang mulai pertama didirikan berdiri dibangun sejak pada tanggal hari Kamis, 1 Januari 1987 di Jakarta kemudian dengan beropersikan pertama kali siaran mulai diluncurkan sejak tanggal hari Jumat, 1 Januari 1988 sejak sekitar mulai pukul 19.00 WIB Malam di Jakarta meski baru terhitung siaran percobaan bertempat mulai membangun stasiun relai siaran media televisi di Jakarta dan Bandung; sekitar area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dan beroperasikan dengan pertama kali mengudara diluncurkan pembukaan siaran televisi dengan diresmikan oleh Presiden Soeharto yaitu mulai sejak pada tanggal hari Rabu, 24 Agustus 1989 sejak sekitar mulai pukul 19.00 WIB Malam di Jakarta bertepatan dengan ulang tahun TVRI ke-27 membasis di Jakarta tanggal ini ditetapkan sebagai "Hari Lahirnya TVRI dan RCTI" mulai sejak tahun 1962-1989 pertama dirilis bulan Agustus 1962-1989 dengan tepat sejak tanggal 24 Agustus tanggal ini ditetapkan sebagai "Hari Lahirnya TVRI dan RCTI". Saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal. Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), maka pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI untuk bersiaran secara bebas mulai 24 Agustus 1990. Saat itu pula di Surabaya persembahan PT. Bimantara Citra, Tbk. juga mendirikan stasiun televisi yang bertujuan menayangkan acara-acara RCTI di Surabaya saluran televisi oleh yaitu SCTV (Surya Citra Televisi). beropersikan RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) dan SCTV (Surya Citra Televisi) dikenal sebagai "Saudara Kembar" karena RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) dan SCTV (Surya Citra Televisi) selalu bersama menayangkan acara-acara yang ditayangkan RCTI meskipun waktu tayang antara RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) dan SCTV (Surya Citra Televisi) selalu berbeda.

Setelah sekian lama bersiaran lokal di kota Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) akhirnya sejak pada tanggal hari Kamis, 24 Agustus 1990 RCTI bersiaran secara nasional namun hal itu baru direalisasikan tahun 1990 saat meluncurkan RCTI Bandung yang bertugas merelay acara-acara RCTI di Jakarta hingga mendapat stasiun televisi siaran nasional membasis kota di Jakarta (merupakan ibu kota nasional negara di Indonesia) dengan stasiun televisi siaran nasional swasta pertama di Indonesia melalui Keputusan Menteri Penerangan RI No. 04A/1990. Satu tahun setelah izin tersebut keluar antv mengudara secara nasional pertama mulai sejak pada tanggal hari Kamis, 24 Agustus 1990. RCTI termasuk stasiun televisi besar di Indonesia, tapi susunan acaranya berbeda. Setelah sukses dengan RCTI dari Bandung, akhirnya awal tahun 1990 RCTI bersiaran secara nasional pertama di Indonesia diantaranya Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) membasis kota di Jakarta (merupakan ibu kota nasional negara Indonesia), Bandung, Banda Aceh, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pontianak, Banjarmasin, Makassar, Tanjung Balai, Rantau Prapat, Kediri, Tulungagung, Perbaungan, Simalungun, Panyabungan, Toba Samosir, Kabanjahe, Stabat, Gunungsitoli, Tarutung, Stabat, Boyolangu, Labo, Bintan, Tanjung Pinang, Gresik, Malang, Pekanbaru, Batam (Pulau Batam), Manado, Balikpapan, Lombok, Flores, Ambon, Jayapura, Binjai, Pemantang Siantar, Sibolga, Kupang, Lhokseumawe, Bukit Tinggi, Bengkulu, Jambi, Tarakan, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Bontang, Jambi, Langsa, Sabang dan Mataram hingga akhirnya tahun 1993 RCTI sudah bisa disaksikan di seluruh Indonesia.

RCTI dengan melakukan peluncuran kembali pada hari Kamis, 24 Agustus 1990 sejak sekitar mulai pukul 19:00 WIB Malam di Jakarta bertepatan dengan ulang tahun RCTI Pertama ke-1 membasis di Jakarta tanggal ini ditetapkan sebagai "Hari Lahirnya RCTI dan SCTV" dengan bergabungnya SCTV (Surya Citra Televisi) dengan singkat nama RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) dengan mereka dalam sebuah wadah yang dinamakan Media Nusantara Citra (MNC) dengan nama berubah RCTI perusahaan sebagai Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) mulai sejak tahun 1989-1990 pertama dirilis bulan Agustus 1989-1990 dengan tepat sejak tanggal 24 Agustus tanggal ini ditetapkan sebagai "Hari Lahirnya RCTI dan SCTV". Pada sejak tanggal hari Selasa, 8 Juli 1997 terjadi kekisruhan antar pemilik saham RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia) dan SCTV (Surya Citra Televisi). Itu semua karena pemilik saham SCTV merasakan ketidakadilan yang dilakukan oleh Bimantara Citra. yang lebih me-nomor satu-kan (Rajawali Citra Televisi Indonesia) ketimbang SCTV (Surya Citra Televisi). Karena itulah jadi SCTV (Surya Citra Televisi) memutuskan untuk berpisah dan menjalankan kehidupannya sendiri-sendiri.

Tahun 1999, RCTI merupakan televisi swasta pertama yang melakukan reformasi besar-besaran dalam susunan manajemen. Hampir semua susunan direksi dan komisaris dirombak total untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang sempat merugi karena krisis moneter tahun 1997 lalu. Setelah 4 tahun menyendiri, akhirnya RCTI memiliki dua stasiun televisi yang menjadi teman RCTI yaitu Metro TV dan Global TV. Bimantara Citra. mendirikan Global TV (Global Televisi Indonesia) pada tahun 1999 dan memiliki 70% saham atas Global TV dan juga memodali berdirinya Metro TV (Media Televisi Indonesia) dan memiliki 25% saham Metro TV. Namun pada tahun 2002 Bimantara Citra berganti manajemen setelah dibeli Bhakti Investama Pemilik baru dari Bimantara Citra. menilai Metro TV kurang memberikan keuntungan berarti dan segmentasinya tumpang tindih dengan RCTI. Hingga akhirnya Bimantara menjual 25% saham Metro TV dan 1 Juli 2003 Bimantara membeli 75% saham Cipta TPI. dan langsung menempatkan para direksi baru di TPI. dan pada 1 Oktober 2003, Bimantara Citra. mendirikan induk usaha untuk RCTI, TPI dan Global TV yaitu Media Nusantara Citra (MNC). Sejak 1 Oktober 2003, RCTI dimiliki oleh Media Nusantara Citra kelompok perusahaan media yang juga memiliki Global TV dan TPI. RCTI memiliki hak siar atas ajang sepak bola Euro 2008 bersama Global TV dan TPI. RCTI juga mengudara di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina dan Timor-Leste. Tahun 2009 telah berusia 20 tahun dan Finalis The Master Limbad juara runner up the master telah beraksi berdiri di menara selama 20 jam di menara 20 meter tanggal 24 Agustus 2009, Limbad berhasil menjatuhkan diri dari menara yaitu pertanda Hari ulang tahun RCTI yang ke-20. Direktur Utama RCTI saat ini adalah Hary Tanoesoedibjo yang juga Presiden Direktur dan CEO dari Media Nusantara Citra (MNC) dan Global Mediacom RCTI-pun menggandeng JakTV (Jakarta Televisi) disingkat nama Jakarta TV stasiun televisi siaran lokal membasis kota di Jakarta, untuk bergabung dalam satu manajemen yaitu Media Nusantara Citra (MNC) pada tahun 2005 yang lalu.

RCTI memegang hak siar FIFA World Cup 2010 bersama Global TV dan didukung oleh Electronic City Entertainment.

Motto RCTI

Motto Digunakan sejak Digunakan sampai dengan
RCTI Menghadirkan Pentas Dunia Di Rumah Anda 24 Agustus 1989 24 Agustus 1990
RCTI Berita Terkini Hiburan Sensasi
(First in News, Best in Entertainment)
24 Agustus 1990 1 Januari 1991
RCTI Oke 1 Januari 1991 sekarang
RCTI Kebanggaan Bersama Milik Bangsa (sub-slogan) 1 Januari 1991 sekarang
RCTI Dunia Fantasi Anak (RCTI Kids) 20 Februari 1994 sekarang

Penyiar

Mantan penyiar

Acara

Daftar Direktur Utama

No Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan
1 Peter F. Gontha 1989 1990
2 J. P. Soebandono 1990 1991
3 M. S. Rallie Siregar 1991 1999
4 Nenny Soemawinata 1999 2000
5 Harry Kuntoro (Pjs.) 2000 2000
6 Wisnu Hadi 2000 2003
7 Hary Tanoesoedibjo 2003 sekarang

Direksi

Struktur dewan direksi RCTI saat ini adalah sebagai berikut:

No Nama Jabatan
1 Hary Tanoesoedibjo Presiden Direktur
2 Rudy Ramawy Direktur Pemrograman
3 Syafril Nasution Direktur Umum
4 Betty P. Santoso Direktur Keuangan dan Administrasi
5 Kanti M. Imansyah Direktur Penjualan dan Pemasaran
6 Arief Suditomo Pemimpin Redaksi

Referensi

Lihat pula

Pranala luar