Lompat ke isi

Madri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dinamik-bot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: te:మాద్రి
Xqbot (bicara | kontrib)
k r2.5.2) (bot Menambah: jv:Madrim
Baris 20: Baris 20:
[[gu:માદ્રી]]
[[gu:માદ્રી]]
[[it:Madri]]
[[it:Madri]]
[[jv:Madrim]]
[[kn:ಮಾದ್ರಿ]]
[[kn:ಮಾದ್ರಿ]]
[[mr:माद्री]]
[[mr:माद्री]]

Revisi per 26 Desember 2010 07.31

Madri (Sanskerta: माद्री; Mādrī) adalah salah satu tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Dia merupakan seorang puteri dari Kerajaan Madra, adik dari Salya yang di berikan kepada Pandu, setelah Salya kalah tanding dengan Pandu.

Dalam kisah Mahabharata, Prabu Pandu berhasil memenangkan sayembara untuk mendapatkan Kunti putri dari Prabu Kuntiboja. Prabu Salya yang terlambat datang menantang Pandu untuk mendapatkan Dewi Kunti dengan taruhannya adalah Dewi Madri adiknya. Salya dan Pandu kemudian mendapatkan Madri dan menikahinya. Dari Madri, Pandu memiliki dua orang anak kembar, yaitu Nakula dan Sadewa.

Riwayat

Madri adalah istri kedua Pandu. Ia dinikahkan dengan Pandu untuk mempererat hubungan antara Hastinapura dengan Kerajaan Madra. Namun karena Pandu menanggung kutukan bahwa ia akan meninggal apabila bersenggama, maka ia tidak bisa memiliki keturunan. Akhirnya Pandu dan istrinya mengembara di hutan sebagai pertapa dan meninggalkan Hastinapura. Di sana, Kunti mengeluarkan mantra rahasianya untuk memangil para Dewa. Ia menggunakan mantra tersebut tiga kali untuk memanggil Dewa Yama, Bayu, dan Indra. Dari ketiga Dewa tersebut ia memperoleh tiga putera, yaitu Yudistira, Bima, dan Arjuna. Kunti juga memberikan kesempatan bagi Madri untuk memanggil Dewa. Madri memanggil Dewa Aswin, dan mendapatkan putera kembar bernama Nakula dan Sadewa.

Kematian

Pada suatu hari, ketika Kunti dan putera-puteranya yang lain berada jauh, Pandu mencoba untuk bercinta dengan Madri. Karena kutukan yang diberikan kepadanya, ia meninggal saat menjalin hubungan asmara dengan Madri. Kemudian Madri berpesan kepada Kunti, agar ia merawat Nakula dan Sadewa seperti anak kandungnya sendiri. Setelah itu, Madri menceburkan dirinya sendiri ke dalam api kremasi untuk menyusul suaminya.