Kabupaten Jepara: Perbedaan antara revisi
Baris 515: | Baris 515: | ||
* [[SMA MASEHI Jepara]], Jl. Yos Sudarso |
* [[SMA MASEHI Jepara]], Jl. Yos Sudarso |
||
* [[MA Matholi'ul Huda Bugel]], [[Jl.Bugel Pecangaan, Bugel, Kedung, Jepara]] |
* [[MA Matholi'ul Huda Bugel]], [[Jl.Bugel Pecangaan, Bugel, Kedung, Jepara]] |
||
* [[SMA Islam Al-Hikmah Mayong]], [[Jalan Pancur Gg 1 Pelemkerep, Mayong, Jepara]] |
|||
==== SMA Negeri ==== |
==== SMA Negeri ==== |
Revisi per 16 Januari 2013 08.06
Kabupaten Jepara | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Julukan: Kota Ukir, Caribbean van Java
| |
Motto: Trus Karyo Tataning Bumi (dari Bahasa Jawa yang artinya "Terus bekerja keras membangun daerah") | |
Koordinat: 6°32′00″S 110°40′00″E / 6.5333°S 110.6667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Jepara |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | K.H. Ahmad Marzuqi, SE (2012-2017) |
Luas | |
• Total | 1.004,16 km2 (38,771 sq mi) |
Populasi ((2008)) | |
• Total | 1.100.000 |
• Kepadatan | 1,033/km2 (2,680/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kejawen, dan agama lainnya |
• Bahasa | Indonesia, Jawa |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0291 (daratan), 0297 (Karimunjawa) |
Kode Kemendagri | 33.20 |
DAU | Rp. 592.496.116.000,- |
Semboyan daerah | The World Carving Center |
Flora resmi | Durian Petruk |
Fauna resmi | Elang Laut Dada Putih |
Situs web | http://www.jeparakab.go.id/ |
Kabupaten Jepara, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa.
Geografi
Kabupaten Jepara terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan.
Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2003-2011
Tahun Anggaran | Pendapatan (Rp) | Belanja (Rp) |
---|---|---|
2003 | 340.918.728.000 | 374.785.025.000 |
2004 | 368.576.816.000 | 392.594.936.000 |
2005 | 404.182.246.000 | 410.061.649.000 |
2006 | 547.399.120.000 | 558.129.120.000 |
2007 | 681.954.997.000 | 713.228.114.000 |
2008 | 731.045.136.000 | 772.785.860.000 |
2009 | 762.710.335.000 | 806.509.538.000 |
2010 | 861.177.300.000 | 911.507.429.000 |
2011 | 978.512.731.000 | 1.033.452.597.000 |
Etimologi
Dulu ada orang yang sedang berjalan melewati Jepara melihat nelayan yang sedang membagi-bagi ikan hasil tangkapannya membagi dlm bahasa jawa adalah Para/Poro, maka pengembara tersebut menceritakan di kota tujuannya bahwa dia melewati Ujung Para karena dia melewati ujung pulau Jawa yang ada yang membagi ikan. lama-lama kata Ujung Para berubah ejaannya menjadi lebih singkat yaitu Jung Para, masyarakat pun lama kelamaan berubah menjadi Jumpara lalu berubah menjadi Japara dan ahirnya berubah menjadi Jepara. Orang Jawa menyebut menyebut nama Jepara menjadi Jeporo, dan orang Jawa yang menggunakan bahasa krama inggil menyebut Jepara menjadi Jepanten. Sedangkan nama Jepara di dalam sebutan bahasa Belanda: Yapara, Japare.
Sejarah
Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan ditanah jawa. Diujung sebelah utara pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan Selatan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan. Jepara saat itu masih terpisah oleh selat Juwana.
Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.
Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.
Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521-1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.
Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar NIMAS RATU KALINYAMAT.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.
Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai RAINHA DE JEPARA”SENORA DE RICA, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.
Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hamper 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.
Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.
Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai “QUILIMO”.
Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis di abad 16 itu.
Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.
Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadiri. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala TRUS KARYA TATANING BUMI atau terus bekerja keras membangun daerah.
Untuk Tahun 2010 ini, Jepara telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis terhadap produk Ukirnya yang sangat khas.[1]
Kerajaan
di Jepara terdapat beberapa Kerajaan pada masanya, yaitu:
Tokoh - tokoh Jepara
- Ratu Shima
- Pati Unus
- Sultan Hadlirin
- Ratu Kalinyamat
- R.M. Panji Sosrokartono
- R.A. Kartini
- K.H. Ahmad Fauzan
Legenda
Pariwisata
Wisata Alam
- Pulau Karimunjawa dan gugusannya
- Pulau Panjang
- Pulau Mandalika, di Ujungwatu
- Pantai Kartini, di Bulu
- Pantai Tirto Samodra, di Bandengan
- Pantai Empu Rancak, di Karanggondang
- Pantai Pungkruk, di Mororejo
- Pantai Guamanik Pecatu, di Ujungwatu
- Pantai Teluk Awur, di Telukawur
- Pantai Semat, di Semat
- Pantai Ombak Mati, di Bondo
- Pantai Blebak, di Sekuro
- Pantai Banyutowo, di Balong
- Pantai Bayuran, di Tubanan
- Pantai Pailus, di Karanggondang
- Air Terjun Songgo Langit, di Bucu
- Air Terjun Jurang Nganten, di Tanjung
- Belik Bidadari dan Jaka Tarub, di Daren
- Waduk Punden, di Gemulung
- Telaga Sejuta Akar, di Bondo
- Gua Tritip, di Ujungwatu
- Gua Manik, di Sumanding
- Gua Sakti, di Plajan
- Wono Pinus Setro, di Bate Alit
- Sreni Indah, di Bate Gede
- Bungpes, di Gerdu
Wisata Sejarah
- Benteng Portugis Banyumanis, di Banyumanis
- Benteng VOC[2], di Ujungbatu
- Museum R.A Kartini, di Panggang
- Monumen Plasenta R.A Kartini, di Pelemkerep
- Masjid Mantingan, di Mantingan
- Masjid Agung Baitul Makmur Jepara, di Kauman
- Gapura Masjid Jami' Baiturrohman I, di Robayan
- Kelenteng Hian Thian Siang Tee, di Welahan
- Candi Bubrah, di Tempur
- Candi Angin, di Tempur
Wisata Keluarga
- Kura-Kura Ocean Park, di Bulu
- Tiara Park Waterboom and 3D Theater, di Purwogondo
- Alamoya Waterboom, di Bapangan
- Mitra Waterboom, di Bangsri
- Kolam Renang Shinta Pool, di Pecangaan Kulon
- Kebonan Kampoeng Maen, di Bapangan
- Desa Wisata Plajan, di Plajan
- Desa Wisata Tempur, di Tempur
Wisata Belanja
- Pasar Kerajinan, di Margoyoso
- Pasar Apung, di Demaan
- Pasar Karangrandu (Pasar Jajanan khas Jepara), di Karangrandu
- Pasar Ngabul (Pasar Durian), di Ngabul
- Pasar Lelang Mebel, di Rengging
- Showroom Furniture, di Senenan
- Saudara Swalayan[3], di Ngabul
- K Swalayan, di Ngabul
- Shopping Centre Jepara (S.C.J), di Panggang
Wisata Religi (Ziarah)
- Cirosomo (Makam Para Adipati/Bupati yang pernah memimpin Jepara dan keluarga besar R.A Kartini), di Sendang
- Makam Sultan Hadiri (Sunan Hadirin) dan Ratu Kalinyamat serta Raden Abdul Jalil (Sunan Jepara), di Mantingan
- Makam Syeh Siti Jenar, di Kelet
- Makam Habib Sodiq (Yek Nde) dan KH Noor Ahmad SS, di Kriyan
- Makam Mbah Roboyo, di Robayan
- Makam Datuk Gunardi, di Singorojo
- Makam Habib Ali, di Mayong
- Makam Ronggo Kusumo, di Manyargading
- Makam Syeh Abu Bakar, di Pulau Panjang
- Makam Pangeran Syarif dan Mbah Jenggolo, di Saripan
- Makam Ki Gede, di Bangsri
- Makam Syeh Amir Hasan (Sunan Nyamplungan), di Karimunjawa
- Makam Mbah Pakisaji, di Potroyudan
- Makam Assayyid Thoyyib Thohir dan Syaikh Syamsuri, di (Penagon, Nalumsari, Jepara)
- Makam Mbah Datuk Subuh, di Sidigede
Wisata Misteri (Urban Legend)
- Pabrik Karung Goni, di Pecangaan Kulon
- Pabrik Gula Bonjot, di Krasak
Event
- Perang Obor, di Tegalsambi
- Pesta Baratan, di Kalinyamatan
- Pesta Lomban, di seluruh Pantai Kabupaten Jepara
- Jembul Tulakan, di Tulakan
- Festival Oncor, di Bandungrejo
- Festival Memeden Gadu Jepara, di Kepuk
- Pagelaran Ketoprak Spektakuler, di Kauman
- Seni & Budaya Ukir Jepara Festival, di Mulyoharjo
- Chambeng, di Welahan
- Jepara Thongtek Carnival, di Kauman
- Jepara Bedug Festival, di Kauman
- Jepara Expo, di Rengging
- Jepara Fair, di Rengging
- Jepara Culinary Expo, di Karangrandu
- Karnaval Malam Takbiran, di Bondo
Seni Budaya
Di kabupaten Jepara terdapat berbagai jenis kesenian, yaitu:
- Tari Kridhajati
- Tari Tenun Troso
- Tari Tayub
- Tari Emprak
- Samroh
- Gambus
- Angguk
- Dagelan
- Kentrung
- Ludruk
- Ketropak
- Keroncong
- Prasah
Jenis kesenian tradisional Samroh, Gambus, dan Angguk, semuanya bernafaskan Islam. Jenis kesenian tradisional lainnya adalah dagelan, emprak, ketropak, ludruk, kentrung, keroncong,dan prasah. Melalui beberapa kesenian tradisional ini, pemerintah menggunakannya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat misalnya mengenai pembangunan dan keluarga berencana.
Julukan Jepara
- Kota Ukir
Pada zaman Kerajaan Kalinyamat yang dipimpin Sultan Hadlirin ayah angkatnya yang berasal dari Cina mengukir batu yang dia bawa dari Cina untuk di letakan di Masjid Mantingan. Lalu dia mengajarkan cara mengukir yang indah kepada warga Jepara sampai sekarang. maka Jepara di Juluki Kota Ukir.
- Bumi Kartini
Jepara adalah kota dilahirkanya pahlawan nasional R.A. Kartini, maka Jepara di juluki Bumi Kartini.
- Kota Energi [4]
Slogan R.A Kartini Habis Gelap Terbitlah Terang hal tersebut terealisasikan oleh pemerintah kabupaten Jepara dengan adanya 4 PLTU di Jepara, yang menjadi pemasok listrik Jawa, Bali, Madura. Oleh karena itu Bibit Waluyo (Gubernur Jawa Tengah) secara resmi memberi julukan KOTA ENERGI kepada kota Jepara.
- Kota Fashion
Di Jepara banyak ditemukan beberapa produk fashion seperti: Tenun Ikat di Troso, Konveksi Baju di Sendang, Konveksi Celana di Bandungrejo, Konveksi Kerudung di Pendosawalan, Konveksi Bordir di Nalumsari, Perhiasan Monel di Kriyan, Perhiasan Emas di Margoyoso. Produk fashion Jepara telah membanjiri Pasar Semarang, Surabaya, Bali, Jakarta, Palembang, dll.
- Kota Kerajinan/ Kota Seni
Banyak seni kerajinan di Jepara seperti seni ukir, sini, patung, seni relief, seni monel, seni emasan, seni gerabah, seni rotan, seni anyaman bambu, seni macan kurung, dll. Oleh karena itu Jepara di juluki Kota Kerajinan.
- Kota 1000 Ponpes [5]
Pondok Pesantren sangat banyak di Rembang, tetapi di Jepara terdapat Pondok Pesantren 2x lipat jumlah pondok pesantren di Kabupaten Rembang. Oleh karena itu Jepara di kenal sebagai Kota Seribu Pondok Pesantren.
- The World Carving Center [6]
Jepara berhasil membuat Rekor MURI sekaligus Rekor Dunia dalam bidang mengukir kayu bersama terbanyak di dunia. Maka Jepara resmi menyandang gelar The World Carving Center.
- The Beauty of Java
Berkali-kali Jepara mendapat Adipura di karenakan kota Jepara begitu bersih. Selain itu Jepara sangat indah, dari pantai, pulau, hingga pegunungannya. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Bupati Jepara mengambil slogan pariwisata Jepara, The Beauty of Java (Keindahannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Jepara sebagai pusat Wisatanya Jawa.
- Caribbean van Java
Keindahan Kepulauan Karimunjawa keindahanya seperti di Karibia. Karimunjawa mempunyai kesamaan lain dengan Karibia yaitu terdiri dari beberapa pulau kecil, oleh karena itu belanda memberi julukan sebagai Caribbean van Java.
- Scheveningen van Java
Menjelang kenaikan kelas di saat liburan pertama,NY. OVINK SOERdan suaminya mengajak R.A. Kartini beserta adik-adiknya Roekmini dan Kardinah menikmati keindahan pantai bandengan yang letaknya 7 kmke Utara Kota Jepara, yaitu sebuah pantai yang indah dengan hamparan pasir putih yang memukausebagaimana yang sering digambarkan lewat surat-suratnya kepada temannya Stella di negeri Belanda. RA Kartini dan kedua adiknya mengikuti Ny. Ovink Soer mencari kerang sambil berkejaran menghindariombak, kepada RA Kartini ditanyakan apa nama pantai tersebut dan dijawab dengan singkat yaitu Pantai Bandengan.Kemudian Ny. Ovink Soer mengatakan bahwa di Holland pun ada sebuah pantai yang hampir sama dengan bandengan namanya Klein Scheveningen secara spontan mendengar itu RA Kartini menyela kalau begitu kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan nama Klein Scheveningen[7].
Kuliner Khas Jepara
Masakan
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam masakan khas Jepara, diantaranya:
Bahan utamanya ikan (diusahakan ikan segar) ditambah bumbu-bumbu : bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, sereh, jahe, terasi (sedikit), gula merah, garam, merica / lada, daun salam, dan lengkuas. Semua bumbu diracik dan direbus, setelah air mendidih ikan dimasukkan sampai masak. Diusahakan jangan terlalu lama supaya lebih fresh dan protein ikan tidak banyak yang hilang.
Soto Ayam Jepara rasanya berbeda dengan Soto Ayam Kudus, Semarang, di karenakan adanya Kucai di dalam Soto Jepara.
Soto Bumbu adalah soto dari Jepara rasanya sangat berbeda dengan Soto yang lain, karena menggunakan daging sapi, usus sapi, dan babat.
Sop udang sama dengan sop pada umumnya, hanya saja ada memakai kaldu udang ditambah udang goreng dan cabe mentah yang ditumbuk (digeprek). Sop ini akan lebih nikmat dimakan selagi masih panas / hangat.
pada zamannya R.A. Kartini mereka sudah menerapkan konsep yang di zaman seni kuliner modern ini disebut dengan fusion , adalah paduan kuliner lokal dan asing, yaitu perpaduan Kuliner Belanda, Cina, dan Jawa. Salah satu contoh yang tersaji di sini adalah “pangsit” yang tidak tampak seperti pangsit yang kita kenal, tetapi justru berupa sup bening dengan dadar gulung udang yang cantik. Sup ini hampir serupa dengan pangsit pengantin yang berbahan utama pangsit goreng. Sup Pangsit Jepara adalah masakan kesukaan R.A. Kartini.
Opor Panggang hampir mirip dengan Opor Bakar Sunggingan tetapi rasanya lebih nikmat Opor Panggang.
Bongko mento adalah salah satu sajian asal keraton jepara. Sajian yang dibungus dengan daun pisang ini berisi dadar yang telah diisi dengan tumisan suwiran dada ayam yang dicampur dengan jamur kuping, soun dan santan. Kudapan ini bisa menjadi pilihan snack gurih untuk arisan atau pesta kecil di rumah Anda.
terbuat dari daging sapi sekel, santan kelapa, kecap manis, garam, cabai merah, bawang putih, bawang merah, gula merah, kemudian Campur daging, bumbu halus, santan, kecap, dan garam, lalu Masak di atas api dengan panas sedang sampai matang dan kuah mengental.
terbuat dari daging sekel, garam, merica bubuk, pala bubuk, kecap manis, minyak untuk menumis, dll.
Sayur asem asal Jepara ini memang mirip dengan sayur asem asal Jakarta, tidak seperti sayur asem asal jawa Tengah yang cenderung bening.
terbuat dari daging tanpa lemak, lengkuas, daun salam, bawang merah, bawang putih, cabai merah, asam jawa, gula pasir, dll
terbuat dari Daging kambing yang lembut dan campuran rempah-rempah membuat gule petih jepara ini cocok untuk peneman makan nasi di hari raya lebaran maupun idul adha.
terbuat dari Ayam fillet, udang jerbung, kaldu ayam, santan, serai, daun jeruk, garam, gula pasir, minyak untuk menumis, dll.
Sayur Keluak Ayam Adalah makan khas Jepara.
Kagape kambing mudah di jumpai ketika hari raya Idul Adha.
Bakso biasanya menggunakan daging Kambing, Kerbau, ataupun Sapi. Di Jepara Bakso menggunakan daging ikan ekor kuning.
Bahan-bahanya adalah tepung, daging ikan tongkol, air, dll
Tongseng biasanya yang menggunakan daging Kambing, Kerbau, ataupun Sapi. Kalau di Jepara bukan dari bahan tersebut melainkan dari daging Cumi-cumi maka dinamakan Tongseng Cumi atau Tongseng Cumi-Cumi.
Rempah terbuat dari kelapa parut dan ikan dll
Horok-horok adalah tepung sagu yang dikukus. Setelah masak dituang dalam tempayan dan diaduk dengan sisir. Sehingga walaupun kenyal dan liat,namun bentuknya menjadi butiran-butiran kecil menyerupai sterofoam. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan sedikit garam dan dimakan sebagai campuran bakso, gado-gado, pecel, atau sate kikil.
Hoyok-hoyok atau disebut juga Oyol-Oyol terbuat dari tepung tapioka di campur dengan air dan ketela, setelah jadi di hidangkan dengan tambahan parutan ketela. Hoyok-hoyok adalah versi manis dari Horok-Horok.
Sate kikil atau disebut sate cecek adalah yang biasanya di santap untuk lauk makan horok-horok.
Sajian yang terdiri dari berbagai macam sayuran dan disajikan dengan bumbu kelapa ini biasanya kita sebut dengan Urap. Tapi di Jepara hidangan ini disebut kuluban yang sedikit membedakan Kuluban dengan Urap adalah Kuluban terdapat nangka muda rebus dan taoge yang disajikan mentah.
Adalah ikan laut yang dipanggang (dibakar) dan disajikan bersama sambal santan.
- Tempong (blenyik)
Ikan teri mentah yang dikeringkan, bentuknya seperti bakwan.
Minuman
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam minuman khas Jepara, diantaranya:
Sutet adalah Susu Telor Tegangan Tinggi.
Kopi dapur kuat mudah ditemukan di warung kopi daerah kecamatan Keling. Kopi dapur Kuwat adalah gabungan Kopi dari daerah kopi unggul yaitu damarwulan, Tempur, Kunir, Watuaji. Sehingga kopi yang di hasilkan dari racikan tersebut begitu nikmat dan istimewa.
Kopi Tempur adalah kopi yang sudah tersohor di Jepara bahkan sudah di ekspor ke luar negeri. Kopi Tempur kini sudah masuk salah satu hotel di Jepara yaitu BayFront Villa di Pantai Teluk Awur. Kopi Tempur berasal dari desa Tempur kecamatan Keling.
Adon-adon coro merupakan minuman tradisional dengan bahan : jahe, gula merah, santan, potongan kelapa muda (dibakar), dan jamu (rempah-rempah). Cara pembuatannya adalah : jahe, gula merah, santan, & potongan kelapa direbus dengan air secukupnua sampai mendidih. Sedangkan rempah-rempah sebagai jamu penolak masuk angin diracik (dicampur) tersendiri. Cara penyajiannya : satu sendok jamu ditaruh di dalam mangkok, lalu disiram dengan wedang jahe dan diminum selagi masih panas / hangat. Pada sore dan malam hari penjaja minuman Adon-adon coro banyak kita jumpai di pelataran sekitar Shopping Centre Jepara (SCJ) di sebelah utara Alun-alun Jepara. Harganya cukup murah dan dijamin dapat menghangatkan badan.
- Es Gempol / Pleret
Bahan-bahannya terdiri dari gempol/pleret, santan, dan gula cair. Gempol/pleret berasal dari tepung beras yang dibuat adonan, dibentuk dan diberi warna lalu dikukus. Gempol berbentuk bulat sebesar kelereng sedangkan pleret berbentuk seperti kantong kecil. Cara penyajiannya sangat sederhana, gempol/pleret dimasukkan gelas/mangkok lalu disiram santan dan gula. Gempol dan pleret dapat disajikan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Bagi yang suka minuman segar, dapat ditambah es secukupnya.
- Es Dawet / Cendol
Bahan minuman ini adalah cendol dari tepung sagu/aren, gula merah, dan santan. Semua bahan dicampur jadi satu dalam gelas/mangkok, bila diperlukan ditambah aroma/rasa buah tertentu, paling nikmat bila dicampur buah durian dan bila diperlukan ditambah es secukupnya.
Rendam rumput laut dalam air selama 30- 60 menit, Rebus rumput laut dengan 6 gelas air pastikan rumput laut hancur dan mengental, Matikan api dinginkan selama 10 menit,Siapkan es dalam panci kemudian tuangkan larutan rumput laut melalui corong tepat diatas es batu, Siap dinikmati. Cara menghidangkan,Siapkan sirup gula jawa dalam gelas secukupnya tambahkan santan dan dawet rumput yang sudah beku dan es batu.
Jajan Pasar
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam jajanan pasar khas Jepara, diantaranya:
adalah makanan khas dari desa Pendosawalan yang bahanya dari ketan.
Adalah jajanan pasar khas Jepara yang berbahan dasar Jagung, mudah di temui di Pasar Anggur, Pasar kalinyamatan, dll.
Bahan-bahanya berasal dari ketela pohon yang direbus sampai matang hingga lembek lalu di bentuk dan di beri taburan kelapa parut dan gula merah.
Bahan-bahanya Tepung Kanji, Tepung Beras, garam, gula pasir, daun suji, pewarna makanan.
Rondho royal adalah tape dibungkus adonan tepung terigu ditambah gula & garam secukupnya (bila diperlukan) digoreng.
Meskipun namanya sama-sama putu, tapi putu ala Jepara ini bukan terbuat dari tepung beras. Tapi terbuat dari sagu mutiara dan kelapa parut.
Madu mongso sangat mudah ditemukan di Jepara teutama saat Hari raya Idul Fitri.
Poci terbuat dari adonan tepung ketan dan santan kemudian dibentuk kerucut dan dibungkus daun pisang. Didalamnya diisi campuran parutan kelapa & gula merah lalu dikukus.
Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya : tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena, gula merah, santan, garam, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tapioka, dan gula merah dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 4 lapisan. Kemudian tepung maizena & santan direbus dan dicurah pada lapisan paling atas. Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya : tepung beras, tepung tapioka, gula merah, gula pasir, santan, garam, pala, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tapioka, gula pasir, dan santan dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 3 lapisan. Kemudian tepung beras, tapioka, gula merah & santan direbus dan dicurah pada 2 lapisan atas. Pada permukaan paling atas ditaburi pala yang ditumbuk (dihaliskan). Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
Bahan pembuatnya terdiri : Tepung ketan, tepung tapioka, santan, gula pasir, air jahe, dan pewarna. Semua bahan (kecuali warna) dibuat menjadi satu adonan lalu dikukus. Di bagian atas kue diberikan warna sesuai selera supaya lebih menarik.
Sejenis rumput laut, enak dimakan dalam keadaan segar, dan konon bisa menyembuhkan radang tenggorok, amandel.
Klenyem terbuat dari singkong (ketela pohon) yang diparut dan diperas (untuk mengurangi patinya) kemudian dibentuk gepeng dan oval di dalamnya diisi gula merah lalu digoreng.
Untuk membuat kenyol, singkong/ketela pohon diparut dan diperas, kemudian diisi gula merah dan dibungkus daun pisang lalu dikukus.
Nogosari terbuat dari tepung beras yang dibuat adonan, diisi pisang masak, dibungkus daun pisang, lalu dikukus.
Cara membuat moto belong adalah singkong diparut dan diperas lalu diisi pisang masak dan dibentuk seperti kapsul (bila perlu diberi warna). Setelah itu dibungkus daun pisang dan dikukus. Penyajiannya dengan cara dipotong/diiris tipis-tipis (sehingga berbentuk menyerupai bola mata) dan dicampur dengan parutan kelapan yang ditambah sedikit gula & garam.
Brayo adalah buah dari mangrove jenis si api-api. cara penyajian adalah Brayo di rendam dalam air kapur selama seharian, lalu di masak selama seharian, setelah matang di sajikan dengan parutan Kelapa.
Oleh-Oleh
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam Oleh-oleh khas Jepara, diantaranya:
- Kacang tanah yang masih ada kulitnya alias belum di kupas kulitnya, di sangrai dengan pasir putih sampai warna kulit kacang menjadi kehitaman.
- Biji kacang yang masih terbungkus kulit ari diberi bumbu bawang putih dan garam lalu dikeringkan (diangin-angin). Kemudian digoreng dengan pasir putih sampai masak. Jangan lupa, kacang dituang ke pasir setelah pasir dalam keadaan panas.
- Bahan baku kerupuk tengiri adalah bontosan (Bontosan merupakan bahan baku kerupuk tengiri. Daging ikan tengiri yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus) yang diiris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk bakar).
- Bahan baku kerupuk kerapu adalah bontosan (Bontosan merupakan bahan baku kerupuk kerapu. Daging ikan kerapu yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus) yang diiris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk bakar).
- Bahan pembuat carang madu adalah tepung beras, gula merah, dan bumbu (garam dll.). Cara pembuatannya : tepung dibuat adonan agak encer dan dibentuk seperti sarang/jaring laba-laba (dengan media plastik yang diberi lubang kecil di sudutnya) lalu dijemur hingga kering. Setelah itu digoreng, selagi masih panas diberi tetesan adonan gula merah.
- Asal mula durian ini adalah dari Dukuh Randusari Desa Tahunan – Jepara. Bentuk buahnya bulat telur terbalik (ujungnya agak runcing), kulit buahnya tipis (+ 3 mm), dan warnanya hijau kekuningan. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis, namun aromanya tidak begitu tajam / menyengat. Jumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Kemampuan produksi antara 50 – 150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg. – 1,5 kg. Durian Petruk sekarang sudah dilepas sebagai varietas unggul nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan. Setiap tahun, di Jepara selalu diadakan Lomba Buah-Buahan dengan durian sebagai kontestan utamanya. Event ini berlangsung pada bulan Desember, saat musim durian mencapai puncaknya. Sentra penjualan durian di Jepara adalah Pasar Ngabul (7 km sebelum masuk kota Jepara dari arah Kudus). Tapi jika anda ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesan, anda dapat membeli langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir disemua desa di Kecamatan Tahunan dan Kecamatan Jepara, dan biasanya harganya lebih murah.
- Jeruk Jepara (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing)
- Jeruk Jepara alias jeruk swing (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing), tanaman ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Antara lain tahan penyakit dan mampu hidup di tanah berpasir yang berkadar garam tinggi. Juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa di pinggir pantai dan tepian sungai dekat pantai. Sifat pertumbuhan tanaman mirip sekali dengan pohon bakau.Ketika hampir seluruh tanaman jeruk di pantai utara Jawa Tengah terserang penyakit, ternyata jeruk jepara masih tetaptegar bertahan, sehat dan tidak terkena pengaruh apa-apa. Ini membuktikan bahwa jeruk jepara cukup ampuh dan dapat dipergunakan sebagai batang bawah jeruk komersial yang mudah terserang penyakit. Sebagai batang bawah kemungkinan besar jeruk jepara dapat digunakan sebagai ‘anti’ penyakit CVPD.
Buah-buahan
Jepara terdapat beberapa buah khas, yaitu:
- Durian Petruk
- Jeruk Jepara
- Jeruk Bategede
- Rambutan Jepara
- Mangga Krasak
- Pisang Gedangan
- Belimbing Welahan
Potensi
Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.
Potensi Kabupaten Jepara:
- Industri Mebel Ukir Jepara. Industri ini tersebar luas di hampir semua kecamatan Jepara, kecuali Kecamatan Karimunjawa
- Seni Relief, di Senenan
- Kerajinan Macan Kurung, di Mulyoharjo
- Kerajinan Perhiasan Emas, di Margoyoso
- Kerajinan Monel, di Kriyan
- Kerajinan Besi (Pande Besi), di Purwogondo
- Kerajinan Ukir Gebyok, di Gemiring Lor dan Gemiring Kidul
- Kerajinan Tenun Ikat Troso, di Troso
- Kerajinan Mainan Anak-anak, di Karanganyar
- Kerajinan Kreneng, di Gidangelo
- Kerajinan Anyaman Bambu, di Kendengsidialit dan Sidigede
- Kerajian Rotan, di Telukwetan
- Kerajinan Gerabah, di Mayong Lor
- Kerajinan Payung Kertas, di Brantaksekarjati
- Konveksi, di Sendang
- Industri Benang Sutra, di Damarwulan
- Industri Bordir, di Nalumsari
- Industri Rokok, di Robayan
- Industri Roti, di Bugo
- Industri Ikan Kering, di Kedungmalang
- Industri Horok-Horok, di Bugel
- Industri Genteng, di Mayong Kidul
- Industri Batu Bata, di Kalipucang Kulon
- Pertanian Minyak Nilam, di Sumanding
- Pertanian Durian, di Kecapi
- Pertanian Pisang Gedangan, di Gedangan
- Pertanian Kacang Tanah, di Kawak
- Pertanian Jeruk, di Bategede
- Pertanian Mangga Krasak, di Krasak
- Pertanian Blimbing Jingga Welahan, di Welahan
Komoditas Ekspor :
- Kerajinan Mainan Anak-anak, di Karanganyar
- Kerajinan Tenun Ikat Troso, di Troso
- Industri Mebel Ukir Jepara. Industri ini tersebar luas di hampir semua kecamatan Jepara, kecuali Kecamatan Karimunjawa
- Seni Relief, di Senenan
- Kerajinan Patung Macan Kurung, di Mulyoharjo
- Kerajinan Anyaman Bambu, di Kendengsidialit dan Sidigede
- Kerajian Rotan, di Telukwetan
Sarana Umum
Kesehatan
Rumah Sakit
- RSUP Kelet, di Kelet
- RSUD R.A. Kartini, di Tahunan
- RSI Sultan Hadlirin, di Kuwasen
- RS Graha Husada, di Panggang
- RS PKU Muhammadiyah, di Mayong Lor
- RS Kusta, di Banyumanis
- RS Aulia Medica, di Ngabul
- RSIA Kumala Siwi, di Pecangaan Kulon
Pendidikan
Madrasah Aliyah
- MAN 1 JEPARA, Jl.Raya Bawu, Jepara
- MAN 2 JEPARA, Jl.Raya Kelet - Jepara , Jepara
- MA Al-Maarif Jepara, Jl. Pangeran Syarif Saripan Jepara
- MA Hasyim Asy'ari, Jl. Kalipucang Wetan Welahan Jepara
- MA Nurul Islam, Jl. Purwogondo kalinyamatan Jepara
- MA Maftahul Falah, Jl. Jepara-Mlonggo Km, 08 Mlonggo Jepara
- MA Walisongo Pecangaan, Jl. Kauman no.1 Pecangaan Jepara
SMA Swasta
- SMA PGRI Jepara, Jl. Ratu Kalinyamat Demaan Jepara
- SMA Islam Jepara, Jl. Ratu Kalinyamat No : 1 Jepara
- SMK BHAKTI PRAJA JEPARA, Jl.Hos Cokroaminoto
- SMA Islam Sultan Agung 2 Jepara, Jl.Gotri-Welahan, Kriyan, Kalinyamatan, Jepara
- MA Al Falah Margoyoso, Jl. Banyuputih KM. 1 Margoyoso, Kalinyamatan, Jepara
- SMA MASEHI Jepara, Jl. Yos Sudarso
- MA Matholi'ul Huda Bugel, Jl.Bugel Pecangaan, Bugel, Kedung, Jepara
- SMA Islam Al-Hikmah Mayong, Jalan Pancur Gg 1 Pelemkerep, Mayong, Jepara
SMA Negeri
- SMA Negeri 1 Jepara, Jl. Cs. Tubun Jepara
- SMA Negeri 1 Tahunan, Jl. Soekarno - Hatta
- SMA Negeri 1 Pecangaan, Jl. Raya Pecangaan Jepara
- SMA Negeri 1 Welahan, Jl. Gotri Welahan Jepara
- SMA Negri 1 Bangsri, Jl. Jerukwangi
- SMA Negeri 1 Kembang, Jl.Raya Bangsri-Kembang
Perguruan Tinggi
- APRIKA, di Jl. H.M. Sulchan Nomor 1 Kriyan
- AKBID AL-HIKMAH, di Jl. Raya Mayong Pelemkerep
- STIENU, di Jl. Taman Siswa No. 09 Pekeng Tahunan
- STTDNU, di Jl. Taman Siswa No. 09 Tahunan
- INISNU, di Jl. Taman Siswa No. 09 Pekeng Tahunan
- UNTAG, di SMK 3 Jepara Jl. S.Tubun Demaan
- UNDIP, di Jl. Raya Teluk Awur Tahunan
Transportasi
- Pesawat Terbang : Jalur Penerbangan Jepara (Bandara Dewandaru) - Semarang (Bandara Ahmad Yani)
- Kapal Ferry : Jalur Pelayaran Jepara - Karimunjawa
- Kapal Cepat : Jalur Pelayaran Jepara - Karimunjawa - Semarang
- Kapal Bahari Ekspres: Jalur Pelayaran Jepara - Karimunjawa
- Kereta : Jepara - Losari, Jepara - Kudus
- Bus : Jalur Jepara - Surabaya, Jepara - Jakarta, Jepara-Tasikmalaya, Jepara - Bandung, Jepara - Denpasar, Jepara - Semarang, Jepara - Pati, Jepara - Kudus
- Angkot : Jalur Ngabul - Jepara, Kalinyamatan - Kendengsidialit
- Dokar : Jalur Kalinyamatan - Kendengsidialit
- Becak : Becak Terdapat di Kalinyamatan, Jepara
Olahraga
- Stadion Gelora Bumi Kartini, di Ujungbatu
- Stadion Kamal Djunaedi, di Demaan
- GOR Sepak Takraw Jepara, di Gedangan
Telepon Darurat Jepara
Nomor penting dan darurat Kabupaten Jepara:
- Polres Jepara = (0291) 591110
- Polisi Air Jepara = (0291) 598391
- SAR Jepara = (0291) 595941
- BPBD Jepara = Telp=> (0291) 498216 SMS=> 08112766451
- Ambulance = 118
- Gangguan Listrik = (0291) 591021
- Gangguan Telepon = 117
- Pemadam Kebakaran = (0291) 593113
- Pemadam Grista = (0291) 592706
- RSUD Kartini = (0291) 591175
- RSUP Kelet = (0291) 579002
- RS Islam Sultan Hadlirin (0291) 591507
- RS Graha Husada = (0291) 592067
- RS PKU Muhammadiyah = (0291) 4256500 & (0291) 4256556
- RS Kusta Donorojo = (0291) 5792002 & (0291) 578161
- APOTEK Jaga 24 Jam = JL Pemuda Depan Gedung NU
- Apotek Lisa 24 = (0291) 592051 (Depan Gedung NU Jl. Pemuda 51 A Jepara)
Referensi
- ^ Indikasi Geografis Jepara
- ^ http://www.vocsite.nl/geschiedenis/handelsposten/javano.html
- ^ http://www.saudara-swl.com
- ^ http://www.jatengnews.com/2012/02/menteri-esdm-resmikan-pltu-jepara/
- ^ http://hasyim-asyari.blogspot.com/2008/03/kehidupan-pesantren-hasyim-asyari.html
- ^ http://kangmini.blogspot.com/2011/01/pusat-ukiran-kayu-jepara.html
- ^ http://www.scribd.com/doc/95997757/Sejarah-Hari-Kartini