Kabupaten Tasikmalaya: Perbedaan antara revisi
Baris 147: | Baris 147: | ||
=== Letak === |
=== Letak === |
||
Kabupaten Tasikmalaya meliputi area seluas 2,563.35 km persegi.<ref name="geogjabar" /> Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Garut]] dari sebelah timur, dibatasi oleh dataran tinggi Pegunungan Galunggung, sepanjang barat daya hingga barat laut. Jauh ke utara, Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan [[Kabupaten Majalengka]] dan berlanjut hingga ke tenggara berbatasan dengan [[Kabupaten Ciamis]] dan [[Kabupaten Pangandaran]]. Selain itu, Kabupaten berbagi sedikit daerahnya dengan [[Kota Tasikmalaya]], yang terletak di perbatasan timur laut. Sementara di selatan, Kabupaten Tasikmalaya dibatasi oleh [[Samudera Hindia]]. Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan terjauh dari utara ke selatan sekitar 75 Km, dan sekitar 56,25 Km dari timur ke barat.<ref name="loca">{{cite web |url=http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/99 |title=Peta Jawa Barat |author= |authorlink=http://www.jabarprov.go.id |publisher=Pemerintah Jawa Barat |accessdate= 06 January 2011}}</ref> |
Kabupaten Tasikmalaya meliputi area seluas 2,563.35 km persegi.<ref name="geogjabar" /> Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Garut]] dari sebelah timur, dibatasi oleh dataran tinggi Pegunungan Galunggung, sepanjang barat daya hingga barat laut. Jauh ke utara, Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan [[Kabupaten Majalengka]] dan berlanjut hingga ke tenggara berbatasan dengan [[Kabupaten Ciamis]] dan [[Kabupaten Pangandaran]]. Selain itu, Kabupaten berbagi sedikit daerahnya dengan [[Kota Tasikmalaya]], yang terletak di perbatasan timur laut. Sementara di selatan, Kabupaten Tasikmalaya dibatasi oleh [[Samudera Hindia]]. Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan terjauh dari utara ke selatan sekitar 75 Km, dan sekitar 56,25 Km dari timur ke barat dan bisa juga mengunakan elep terjemahan bahasa indonesia nya adalah elep itu (mobil atau angkutan umaum)dari terminal tasikmalaya-garut.<ref name="loca">{{cite web |url=http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/99 |title=Peta Jawa Barat |author= |authorlink=http://www.jabarprov.go.id |publisher=Pemerintah Jawa Barat |accessdate= 06 January 2011}}</ref> |
||
{{Geographic Location (8-way) |
{{Geographic Location (8-way) |
||
Baris 160: | Baris 160: | ||
| West = [[Kabupaten Garut]] |
| West = [[Kabupaten Garut]] |
||
| Northwest = [[Kabupaten Garut]] |
| Northwest = [[Kabupaten Garut]] |
||
| image = |
| image = sdn 12dan3 cinta bodas |
||
}} |
}} |
||
Revisi per 24 Oktober 2013 06.49
Kabupaten Tasikmalaya | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Julukan: Delhi van Java, Mutiara dari Timur | |
Koordinat: 7°21′57″S 108°06′07″E / 7.3658°S 108.1019°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Hari jadi | 21 Agustus |
Ibu kota | Singaparna |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | H. UU Ruzhanul Ulum, S.E. |
Luas | |
• Total | 2.712,52 km2 (104,731 sq mi) |
Populasi ((2010)) | |
• Total | 1.676.544 |
• Kepadatan | 619/km2 (1,600/sq mi) |
Demografi | |
• Bahasa | Indonesia, Sunda |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0265 |
Kode Kemendagri | 32.06 |
DAU | Rp. 1.225.934.879.000.- |
Semboyan daerah | Sukapura ngadaun ngora |
Situs web | http://www.tasikmalayakab.go.id/ |
Kabupaten Tasikmalaya, (bahasa Inggris: Tasikmalaya Regency) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Indonesia. Terletak di tenggara daerah Priangan, Kabupaten Tasikmalaya sejauh ini dinilai sebagai kabupaten paling besar dan berperan penting di wilayah Priangan Timur. Sebagian besar wilayah Kabupaten ini merupakan daerah hijau, terutama pertanian dan kehutanan, sementara petani menetap sebagai mayoritas penduduk.[1] Kabupaten Tasikmalaya terkenal akan produksi Kerajinannya, Salak,[2] sementara Nasi Tutug Oncom adalah makanan terkenal dari Kabupaten ini. Kabupaten Tasikmalaya juga dikenal sebagai pusat keagamaan besar di Jawa Barat, yang memiliki lebih dari 800 pesantren tersebar di penjuru wilayah Kabupaten.[3]
Sejarah
Toponimi
Pada awalnya, nama yang menjadi cikal-bakal Tasikmalaya terdapat di daerah Sukapura. Sukapura dahulunya bernama Tawang atau Galunggung, sering juga disebut Tawang-Galunggung. Tawang berarti sawah atau tempat yang luas terbuka. Penyebutan Tasikmalaya menuncul setelah Gunung Galunggung meletus sehingga wilayah Sukapura berubah menjadi Tasik (danau, laut) dan malaya dari (ma)layah yang bermakna ngalayah (bertebaran) atau deretan pegunungan di pantai Malabar (India). Jadi Tasikmalaya berarti danau yang bertebaran atau danau di gugusan bukit. Namun secara bahasa Sunda, Tasikmalaya mungkin juga mengandung arti keusik ngalayah, bermakna banyak pasir di mana-mana.[4]
Asal muasal
Dimulai pada abad ke VII sampai abad ke XII di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Tasikmalaya, diketahui adanya suatu bentuk Pemerintahan Kebataraan dengan pusat pemerintahannya di sekitar Galunggung, dengan kekuasaan mengabisheka raja-raja (dari Kerajaan Galuh) atau dengan kata lain raja baru dianggap syah bila mendapat persetujuan Batara yang bertahta di Galunggung. Batara atau sesepuh yang memerintah pada masa abad tersebut adalah sang Batara Semplakwaja, Batara Kuncung Putih, Batara Kawindu, Batara Wastuhayu, dan Batari Hyang yang pada masa pemerintahannya mengalami perubahan bentuk dari kebataraan menjadi kerajaan.[5]
Kerajaan ini bernama Kerajaan Galunggung yang berdiri pada tanggal 13 Bhadrapada 1033 Saka atau 21 Agustus 1111 dengan penguasa pertamanya yaitu Batari Hyang, berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di bukit Geger Hanjuang, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya. Dari Sang Batari inilah mengemuka ajarannya yang dikenal sebagai Sang Hyang Siksakanda ng Karesian. Ajarannya ini masih dijadikan ajaran resmi pada zaman Prabu Siliwangi (1482-1521 M) yang bertahta di Pakuan Pajajaran. Kerajaan Galunggung ini bertahan sampai 6 raja berikutnya yang masih keturunan Batari Hyang.[5]
Periode moderen
Periode selanjutnya adalah periode pemerintahan di Sukakerta dengan Ibukota di Dayeuh Tengah (sekarang termasuk dalam Kecamatan Salopa, Tasikmalaya), yang merupakan salah satu daerah bawahan dari Kerajaan Pajajaran. Penguasa pertama adalah Sri Gading Anteg yang masa hidupnya sezaman dengan Prabu Siliwangi. Dalem Sukakerta sebagai penerus tahta diperkirakan sezaman dengan Prabu Surawisesa (1521-1535 M) Raja Pajajaran yang menggantikan Prabu Siliwangi.[5]
Pada masa pemerintahan Prabu Surawisesa kedudukan Pajajaran sudah mulai terdesak oleh gerakan kerajaan Islam yang dipelopori oleh Cirebon dan Demak. Sunan Gunung Jati sejak tahun 1528 berkeliling ke seluruh wilayah tanah Sunda untuk mengajarkan Agama Islam. Ketika Pajajaran mulai lemah, daerah-daerah kekuasaannya terutama yang terletak di bagian timur berusaha melepaskan diri. Mungkin sekali Dalem Sukakerta atau Dalem Sentawoan sudah menjadi penguasa Sukakerta yang merdeka, lepas dari Pajajaran. Tidak mustahil pula kedua penguasa itu sudah masuk Islam.[5]
Periode selanjutnya adalah pemerintahan di Sukapura yang didahului oleh masa pergolakan di wilayah Priangan yang berlangsung lebih kurang 10 tahun. Munculnya pergolakan ini sebagai akibat persaingan tiga kekuatan besar di Pulau Jawa pada awal abad XVII Masehi: Mataram, banten, dan VOC yang berkedudukan di Batavia. Wirawangsa sebagai penguasa Sukakerta kemudian diangkat menjadi Bupati daerah Sukapura, dengan gelar Wiradadaha I, sebagai hadiah dari Sultan Agung Mataram atas jasa-jasanya membasmi pemberontakan Dipati Ukur. Ibukota negeri yang awalnya di Dayeuh Tengah, kemudian dipindah ke Leuwiloa Sukaraja dan “negara” disebut “Sukapura”.[5]
Pada masa pemerintahan R.T. Surialaga (1813-1814) ibukota Kabupaten Sukapura dipindahkan ke Tasikmalaya. Kemudian pada masa pemerintahan Wiradadaha VIII ibukota dipindahkan ke Manonjaya (1832). Perpindahan ibukota ini dengan alasan untuk memperkuat benteng-benteng pertahanan Belanda dalam menghadapi Diponegoro. Pada tanggal 1 Oktober 1901 ibukota Sukapura dipindahkan kembali ke Tasikmalaya. Latar belakang pemindahan ini cenderung berrdasarkan alasan ekonomis bagi kepentingan Belanda. Pada waktu itu daerah Galunggung yang subur menjadi penghasil kopi dan nila. Sebelum diekspor melalui Batavia terlebih dahulu dikumpulkan di suatu tempat, biasanya di ibukota daerah. Letak Manonjaya kurang memenuhi untuk dijadikan tempat pengumpulan hasil-hasil perkebunan yang ada di Galunggung.[5]
Nama Kabupaten Sukapura pada tahun 1913 diganti namanya menjadi Kabupaten Tasikmalaya dengan R.A.A Wiratanuningrat (1908-1937) sebagai Bupatinya.[5]
Tanggal 21 Agustus 1111 Masehi dijadikan Hari Jadi Tasikmalaya berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang dibuat sebagai tanda upacara pentasbihan atau penobatan Batari Hyang sebagai Penguasa di Galunggung.[5]
Sejarah pemerintahan Bupati (1641 to 1937)
- 1641-1674 : Raden Ngabehi Wirawangsa (Raden Tumenggung Wiradadaha I)
- 1674 : Raden Jayamanggala (Raden Tumenggung Wiradadaha II)
- 1674-1723 : Raden Anggadipa I (Raden Tumenggung Wiradadaha III)
- 1723-1745 : Raden Subamanggala (Raden Tumenggung Wiradadaha IV)
- 1745-1747 : Raden Secapati (Raden Tumenggung Wiradadaha V)
- 1747-1765 : Raden Jaya Anggadireja (Raden Tumenggung Wiradadaha VI)
- 1765-1807 : Raden Djayamanggala II (Raden Tumenggung Wiradadaha VII)
- 1807-1837 : Raden Anggadipa II (Raden Tumenggung Wiradadaha VIII)
- 1837-1844 : Raden Tumenggung Danudiningrat
- 1844-1855 : Raden Tumenggung Wiratanubaya
- 1855-1875 : Raden Tumenggung Wiraadegdana
- 1875-1901 : Raden Tumenggung Wirahadiningrat
- 1901-1908 : Raden Tumenggung Prawirahadingrat
- 1908-1937 : Raden Tumenggung Wiratanuningrat
Pemerintahan
Kabupaten Tasikmalaya terdiri atas 39 kecamatan (bahasa Sunda: Kacamatan), yang dibagi lagi atas 351[6] desa dan kelurahan. Kota Tasikmalaya sempat menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya, tetapi kini menjadi kota otonom sejak 21 Juni 2001. Sejak itu, secara bertahap pusat pemerintahan kabupaten ini dipindahkan ke Kecamatan Singaparna.
|
|
Geografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan, khususnya di daerah timur Kabupaten. Beberapa berupa pegunungan, seperti yang terlihat di bagian barat laut dimana pegunungan Galunggung berada. Hanya 13.05% bagian dari Kabupaten yang terletak di dataran rendah dengan ketinggian dari nol hingga 200 meter. Sementara ketinggian rata-rata dari Kabupaten ini adalah 200 hingga 500 meter.[8] Sisanya menjulang hingga ketinggian puncak Gunung Galunggung 2,168 meter. [9]
Kabupaten ini dilalui oleh rantai gunung berapi di Pulau Jawa, di mana daerah ini secara alami memiliki tanah yang kaya dan subur, dan memberikan kelimpahan sumber daya air. Kabupaten Tasikmalaya juga berada rendah di rongga lereng gunung, yang memasok tangkapan curah hujan dan kawasan resapan air lebih banyak. Kelebihan tersebut didukung oleh iklim tropis hutan hujan di mana Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan hujan deras.
Iklim
Seperti halnya Kabupaten-kabupaten lain di Priangan, Tasikmalaya mengalami iklim tropis hutan hujan.[10] Kabupaten ini menerima curah hujan tahunan rata-rata 2,072 mm.[11] Meskipun mendapatkan hujan deras[10], Kabupaten ini memiliki temperatur yang sedang. Suhu rata-rata harian Kabupaten Tasikmalaya bervariasi, berkisar antara 20 ° sampai 34 ° C di daerah dataran rendah dan 18 ° sampai 22 ° C di daerah dataran tinggi.[11]
Letak
Kabupaten Tasikmalaya meliputi area seluas 2,563.35 km persegi.[8] Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Garut dari sebelah timur, dibatasi oleh dataran tinggi Pegunungan Galunggung, sepanjang barat daya hingga barat laut. Jauh ke utara, Kabupaten Tasikmalaya berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan berlanjut hingga ke tenggara berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran. Selain itu, Kabupaten berbagi sedikit daerahnya dengan Kota Tasikmalaya, yang terletak di perbatasan timur laut. Sementara di selatan, Kabupaten Tasikmalaya dibatasi oleh Samudera Hindia. Kabupaten Tasikmalaya memiliki bentangan terjauh dari utara ke selatan sekitar 75 Km, dan sekitar 56,25 Km dari timur ke barat dan bisa juga mengunakan elep terjemahan bahasa indonesia nya adalah elep itu (mobil atau angkutan umaum)dari terminal tasikmalaya-garut.[12]
Kabupaten Garut | Kabupaten Majalengka/Kabupaten Ciamis | Kota Tasikmalaya/Kabupaten Ciamis | ||
Kabupaten Garut | Kabupaten Ciamis | |||
| ||||
Kabupaten Garut | Samudera Hindia | Kabupaten Pangandaran |
Pendidikan
Kabupaten Tasikmalaya memiliki sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Universitas Siliwangi, Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) Singaparna dan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya. Selain itu, Tasikmalaya dikenal memiliki sejumlah pondok pesantren yang tersebar hampir di seluruh wilayah kabupaten.
Perekonomian
Perekonomian Tasikmalaya umumnya bertumpu pada sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, selain juga bertumpu pada sektor pertambangan seperti pasir Galunggung yang memiliki kualitas cukup baik bagi bahan bangunan, industri, dan perdagangan.
Tasikmalaya, terutama pada era sebelum 1980-an, dikenal sebagai basis perekonomian rakyat dan usaha kecil menengah seperti kerajinan dari bambu, batik, dan payung kertas. Selain itu, kota ini pun dikenal sebagai kota kredit akibat banyaknya pedagang dan perantau dari wilayah ini yang berprofesi sebagai pedagang yang menggunakan sistem kredit. Komoditas kreditan umumnya adalah barang-barang kelontong dan kebutuhan rumah tangga. Namun, sangat disayangkan, seiring dengan kebijakan investasi besar-besaran di era 1990-an, potensi ekonomi rakyat di daerah ini cenderung terpinggirkan, bahkan tidak diperhatikan.
Julukan
- Delhi van Java
- Mutiara dari Timur
- pamijahan kidul cinta bodas pojok kec.culamega kab.tasikmalaya
Pariwisata
Kampung Naga
Kampung Naga terletak sekitar 90 km dari Bandung. Masyarakat yang tinggal di daerah ini mempunyai tradisi lama yang tetap dipertahankan. Keunikan kampung ini adalah bangunan-bangunan rumah yang dibuat seragam, mulai dari bahan bangunan sampai pada potongan bangunan dan arah menghadapnya.
Kerajinan
Daerah Rajapolah amat terkenal dengan kerajinan anyaman. Di sini banyak dihasilkan tikar, anyaman dari bambu, perabotan rumah tangga, dan sebagainya. Industri kecil lainnya yang amat menarik: Bordir di Kawalu, Payung Tasik, Kelom Geulis dan Batik Tulis. Lingkungan industri kecil yang sedang pesat berkembang ialah Desa Setiamulya, yang menghasilkan industri bordir, kelom geulis, sepatu kulit, meubel, anyaman mendong, dan topi.
Gunung Galunggung
Letusan Gunung Galunggung terakhir, yang terjadi pada tanggal 5 April 1982, memberikan keuntungan di satu sisi. Sisa-sisa letusan itu sekarang berubah menjadi obyek wisata yang indah mempesona, membentuk danau kawah dan sumber air panas.
Pantai Cipatujah
Pantai dengan keindahan alam laut, berpasir putih. Terletak di Kecamatan Cipatujah, sekitar 74 km dari kota Tasikmalaya. Rekreasi bisa dilakukan di muara sungai Cipatujah, mempergunakan perahu, memancing, serta bisa berbelanja berbagai macam buah pisangkec.cipatujah kab.tasikmalaya sangat indah .
Pantai Sindangkerta
Keistimewaan Pantai Sindangkerta, adalah taman laut yang disebut Taman Lengsar. Bisa digunakan sebagai tempat berenang. Jika air laut surut, maka di taman seluas 20 hektar itu, akan dijumpai karang laut, ikan hias, dan suaka alam satwa penyu hijau yang sudah langka kita temukan.
Pantai Karang Tawulan
Jarak dari kota Tasikmalaya 100 km, terletak di kecamatan Cikalong. Sebuah pantai berkarang dan landai, memiliki panorama laut yang mempesona. Agak ke timur, terdapat pulau kecil Nusa Manuk. Pada waktu-waktu tertentu, Nusa Manuk dihuni oleh berbagai macam jenis burung
Rujukan
- ^ "Penduduk dan Tenaga Kerja - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. hlm. 88. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ "Pertanian - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. hlm. 330. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ Christomy 1959, p. 22.
- ^ "Toponimi Jawa Barat" (PDF) (dalam bahasa Indonesian). Pemerintah Jawa Barat. hlm. 110. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ a b c d e f g h "Sejarah Singkat Kabupaten Tasikmalaya". Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ "Pemerintahan - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. hlm. 39. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ "Kabupaten Tasikmalaya" (PDF). Badan Pusat Statistik Jawa Barat. 2004. hlm. 19. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ a b c "Selayang Pandang Kabupaten Tasikmalaya". Pemerintah Jawa Barat. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ "Kondisi Geografis - Jawa Barat" (PDF). Pemerintah Jawa Barat. 2008. hlm. 14. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ a b "Updated world map of the Koppen-Geiger climate classification" (PDF). Hydrol. Earth Syst. Sci.,. 2007. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ a b "Peta Jawa Barat". Pemerintah Jawabarat. Diakses tanggal 06 January 2011.
- ^ "Peta Jawa Barat". Pemerintah Jawa Barat. Diakses tanggal 06 January 2011.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya