Lompat ke isi

Hidimbi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
+en
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Dewi Arimbi menjadi raja negara [[Pringgandani]], menggantikan kedudukan kakaknya, [[Prabu Arimba]], yang tewas dalam peperangan melawan [[Bima]]. Namun karena ia lebih sering tinggal di [[Kesatrian Jodipati]] mengikuti suaminya, kekuasaan negara Pringgandani diwakilkan kepada adiknya, [[Brajadenta]] sampai [[Gatotkaca]] dewasa dan diangkat menjadai raja negara Pringgandani bergelar ''Prabu Kacanegara''.
Dewi Arimbi menjadi raja negara [[Pringgandani]], menggantikan kedudukan kakaknya, [[Prabu Arimba]], yang tewas dalam peperangan melawan [[Bima]]. Namun karena ia lebih sering tinggal di [[Kesatrian Jodipati]] mengikuti suaminya, kekuasaan negara Pringgandani diwakilkan kepada adiknya, [[Brajadenta]] sampai [[Gatotkaca]] dewasa dan diangkat menjadai raja negara Pringgandani bergelar ''Prabu Kacanegara''.


Dewi Arimbi mempunyai kesaktian; dapat beralih rupa dari wujudnya raksasa menjadi putri cantik jelita. Ia mempunyai sifat dan perwatakan; jujur, setia, berbakti dan sangat sayang terhadap putranya. Akhir kehidupannya diceritakan, gugur di medan Perang [[Bharatayuda]] membela putranya, Gatotkaca yang gugur karena [[tombak Kunta]]/ Konta milik Adipati [[Karna]], raja negara [[Kerajaan Wanga|Wanga]].
Dewi Arimbi mempunyai kesaktian; dapat beralih rupa dari wujudnya raksasa menjadi putri cantik jelita. Kesaktian ini ia dapat dari sabda [[Dewi Kunti]] karena [[Werkodara]] menolak mengawini Dewi Arimbi yang saat itu masih berujud raseksi yang menyeramkan. Ia mempunyai sifat dan perwatakan; jujur, setia, berbakti dan sangat sayang terhadap putranya. Akhir kehidupannya diceritakan, gugur di medan Perang [[Bharatayuda]] membela putranya, Gatotkaca yang gugur karena [[Panah Kunta Wijayandanu]]/ Konta milik Adipati [[Karna]], raja negara [[Kerajaan Awangga|Awangga]].





Revisi per 31 Mei 2007 03.33

Dewi Arimbi atau Hidimbi dalam Mahabharata adalah putri kedua Prabu Arimbaka, raja raksasa negara Pringgandani, dengan Dewi Hadimba. Ia mempunyai tujuh orang saudara kandung, bernama; Arimba/Hidimba, Arya Prabakesa, Brajadenta, Brajamusti, Brajalamatan, Brajawikalpa dan Kalabendana.

Dewi Arimbi menikah dengan Bhima/Werkudara, salah seorang dari lima ksatria Pandawa, putra Prabu Pandu, raja negara Astina dari permaisuri Dewi Kunti. Dari perkawinan itu ia mempunyai seorang putra yang diberi nama Gatotkaca.

Dewi Arimbi menjadi raja negara Pringgandani, menggantikan kedudukan kakaknya, Prabu Arimba, yang tewas dalam peperangan melawan Bima. Namun karena ia lebih sering tinggal di Kesatrian Jodipati mengikuti suaminya, kekuasaan negara Pringgandani diwakilkan kepada adiknya, Brajadenta sampai Gatotkaca dewasa dan diangkat menjadai raja negara Pringgandani bergelar Prabu Kacanegara.

Dewi Arimbi mempunyai kesaktian; dapat beralih rupa dari wujudnya raksasa menjadi putri cantik jelita. Kesaktian ini ia dapat dari sabda Dewi Kunti karena Werkodara menolak mengawini Dewi Arimbi yang saat itu masih berujud raseksi yang menyeramkan. Ia mempunyai sifat dan perwatakan; jujur, setia, berbakti dan sangat sayang terhadap putranya. Akhir kehidupannya diceritakan, gugur di medan Perang Bharatayuda membela putranya, Gatotkaca yang gugur karena Panah Kunta Wijayandanu/ Konta milik Adipati Karna, raja negara Awangga.