Sebastian Vettel
Sebastian Vettel | |
---|---|
Lahir | 3 Juli 1987 Heppenheim, Jerman Barat |
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |
Kebangsaan | Jerman |
Nomor mobil | 5[1] |
Jumlah lomba | 261 (260 starts) |
Juara Dunia | 4 (2010, 2011, 2012, 2013) |
Menang | 53 |
Podium | 121 |
Total poin | 3018 |
Posisi pole | 57 |
Lap tercepat | 33 |
Lomba pertama | Grand Prix Amerika Serikat 2007 |
Menang pertama | Grand Prix Italia 2008 |
Menang terakhir | Grand Prix Singapura 2019 |
Lomba terakhir | Grand Prix Portugal 2021 |
Klasemen 2021 | Posisi kedua (317 poin) |
Situs web | https://www.sebastianvettel.de |
Terakhir diperbarui pada: 1 Januari 2018. |
Sebastian Vettel (pelafalan dalam bahasa Jerman: [zɛˈbaːstian ˈfɛtəl]; lahir 3 Juli 1987) adalah seorang pembalap Formula Satu asal Jerman. Ia pertama kali turun dalam ajang balapan resmi F1 pada Grand Prix Turki 2006 ketika ia menjadi pembalap tes hari Jumat untuk tim BMW-Sauber pada usia 19 tahun dan 53 hari.[2] Debut lomba F1 resminya ia mulai di Grand Prix Amerika Serikat 2007 juga bersama dengan tim BMW-Sauber.[3] Sejak pertengahan musim 2007 sampai dengan akhir musim 2008, ia bergabung bersama dengan Scuderia Toro Rosso, yang kemudian membawanya naik kelas ke tim Red Bull Racing pada musim 2009. Ia bertahan di tim Red Bull sampai dengan akhir musim 2014, untuk kemudian bergabung bersama dengan raksasa Italia Scuderia Ferrari mulai musim 2015.[4]
Julukan Vettel adalah Baby Schumi yang disebabkan oleh gaya membalapnya yang mirip dengan Sang Legenda juara dunia F1 7 kali, Michael Schumacher. Vettel sempat menjadi pembalap F1 termuda yang meraih poin pada Grand Prix Amerika Serikat 2007 sebelum rekor ini dipecahkan oleh Daniil Kvyat pada Grand Prix Australia 2014. Pada Grand Prix Italia 2008, Vettel mencetak sejarah lain ketika menjadi pembalap F1 termuda yang meraih pole position[5]. Keesokan harinya, ia sukses mencetak kemenangan dan mencetak sejarah lainnya sebagai pembalap termuda yang berhasil memenangi lomba sekaligus meraih posisi podium.[6] Catatan ini kemudian dipecahkan oleh Max Verstappen di musim 2016 di lomba Grand Prix Spanyol 2016. Pada tanggal 14 November 2010, Sebastian Vettel akhirnya tampil sebagai juara dunia F1 termuda dalam sejarah setelah memenangi balapan di Abu Dhabi. Ia menjadi juara dunia dalam usia 23 tahun dan 134 hari dan memecahkan rekor sebelumnya yang dicatat Lewis Hamilton pada musim 2008 dalam usia 23 tahun dan 300 hari. Rekor itu pun semakin ia pertajam dengan menjadi juara dunia F1 ganda termuda dalam sejarah di musim 2011 dalam usia 24 tahun dan 98 hari, memecahkan rekor sebelumnya atas nama Fernando Alonso yang dicatat di musim 2006 dalam usia 25 tahun dan 85 hari. Menyusul gelar yang diraih di musim 2012 dan 2013, Vettel mencatatkan rekor pribadi sebagai juara dunia tiga kali termuda dan juara dunia empat kali termuda dalam sejarah F1. Atas beragam prestasinya tersebut, Vettel kerap disebut dan dirujuk sebagai salah satu pembalap terbaik dalam sejarah balap F1.[7][8][9][10][11]
Profil
Pribadi
Sebastian Vettel, lahir 3 Juli 1987, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Norbert dan Heike. Vettel mengenal olahraga otomotif ketika ayahnya, Norbert, memberinya hadiah sebuah gokar Bambini 60cc ketika usia Vettel baru menginjak tiga tahun sebagai hadiah hari Natal. Ayah Vettel merupakan seorang maniak balapan, dan ia sering hadir sebagai penonton dalam beberapa ajang balapan besar di Jerman seperti F1, MotoGP, dan balap turing lokal. Ibunya, Heike, merupakan seorang ibu rumah tangga yang pada awalnya sempat cemas saat mendengar Vettel turun di ajang balapan. Melihat istrinya cemas dan gugup saat melihat Vettel berlaga di ajang gokar junior, Norbert lantas memperkenalkan Heike dan Vettel kecil dengan Michael Schumacher, yang ia kenal dari sebuah ajang balapan F3 Jerman pada tahun 1990. Di luar dugaan, Schumi mau menjelaskan apa itu motorsport kepada Heike. Ia juga bahkan melihat Vettel mempunyai masa depan bagus di ajang motorsport, asalkan ayah dan ibunya mau mendukung kelancaran keinginan putranya tersebut.[12]
Hobi Vettel saat ini adalah bermain video game komputer. Vettel mengakui ia bisa belajar banyak tentang trek-trek F1 saat ini lewat simulasi dan game komputer/PlayStation, dikarenakan saat ini ujicoba trek dengan menggunakan mobil sebenarnya sudah dibatasi oleh FIA. Ia juga gemar menonton film dan mendengarkan musik. Vettel juga gemar membaca buku, dan ia sering bertukar buku dengan sesama pembalap F1, yaitu Nico Rosberg. Vettel juga merupakan penggemar berat klub sepak bola Eintracht Frankfurt dan pendukung setia Timnas Jerman. Semenjak bergabung dengan tim Ferrari, Vettel juga menjadi pendukung Juventus, klub Italia yang juga masih satu grup perusahaan dengan tim Ferrari.[13]
Saat ini Vettel sedang berpacaran dengan Hanna Prater yang sudah ia kenal sejak masih duduk di bangku sekolah.[14][15] Pada Januari 2014 diumumkan Vettel akan menjadi seorang ayah dengan kelahiran anak perempuan yang diberi nama Emilie.[16][17] Pada September 2015, pasangan Vettel dan Hanna dikaruniai anak kedua yang diberi nama Matilda.
Sampai saat ini, Sebastian Vettel tercatat sebagai pembalap pertama sejak Gerhard Berger yang tidak memakai atau memiliki manajer pribadi. Vettel hanya dibantu oleh kedua orang tuanya dalam mendiskusikan beragam klausul kontrak kerjanya.[18][19]
Di awal 2009, Vettel juga mencoba kesibukan lain dengan membeli sebuah tanah pertanian dan peternakan yang kemudian ia beri nama "Neumuli", yang terletak di daerah Kemmental, Thurgau.[20] Sesekali ia menjadi pengurus langsung bagi domba dan sapi yang ia pelihara di lahan tersebut, namun Vettel menolak bila hobinya ini kelak akan menjadi bidang usahanya bila sudah berhenti dari ajang balapan, seperti yang dilakukan oleh Jody Scheckter.[12] Saat ini Vettel tinggal di Danau Zug, Walchwil, Swiss.[21] Ia tinggal di sana semenjak resmi menjadi pembalap Scuderia Toro Rosso pada pertengahan 2007. Sesekali ia juga pulang ke tanah kelahirannya di Heppenheim untuk melepas rindu dengan bertemu orang tua dan saudara-saudaranya.[12]
Ada tiga tokoh yang menjadi inspirasi Vettel sampai saat ini, menurut Vettel dalam sebuah wawancara, mereka bertiga bisa disebut sebagai "Trio Michael": Michael Schumacher (pembalap), Michael Jordan (bola basket), dan Michael Jackson (penyanyi). Saat masih kecil, Vettel sempat kebingungan ingin menjadi apa ia saat dewasa nanti:
Saya sewaktu kecil sangat mengidolakan "Tiga Michael", yaitu Michael Schumacher, Michael Jordan, dan Michael Jackson. Saya bahkan ingin menjadi seperti mereka bertiga. Saya mencoba main basket, sayang postur tubuh saya tidak mencukupi. Saya mencoba bernyanyi, sayang suara saya jelek, akhirnya saya memutuskan untuk turun menjadi pembalap saja seperti Schumi[22]
Sahabat terdekat Vettel di arena balap F1 selain Schumi adalah Kimi Raikkonen,[23] Nico Hulkenberg dan Nico Rosberg. Adik laki-laki Vettel yang bernama Fabian berprofesi sebagai pembalap dan berkompetisi di ajang Audi TT Cup sejak musim 2017.[24] Sementara dua kakak perempuan Vettel yaitu Melanie bekerja sebagai asisten dokter gigi dan Stefanie bekerja sebagai fisioterapis.[25]
Pada tahun 2012, Infiniti yang menjadi sponsor tim Red Bull merilis mobil SUV Infiniti FX edisi terbatas yang didedikasikan untuk Vettel. Perbedaanya dengan mobil Infiniti yang biasa adalah pada tenaga keluaran mesin, bodi dan suspensi.[26]
Pendidikan
Sebastian Vettel, bersama Robert Kubica, adalah dua pembalap F1 aktif saat ini yang mengantungi ijazah diploma. Pada April 2006, empat hari sebelum ia meraih kemenangan perdananya di ajang Formula 3, Vettel langsung bergegas pergi ke kampusnya di Abitur karena hari itu ia akan melaksanakan ujian tertulis untuk kelulusan akademiknya. Vettel berhasil menyelesaikan ujian tersebut dengan baik.[27]
Perbandingan dengan Schumi
Setelah Sebastian Vettel berhasil memenangi balapan pertamanya di Monza tahun 2008, media massa mulai membuat julukan baru bagi Vettel yaitu sebagai "Baby Schumi" atau "Schumacher Baru", tetapi Vettel merendah ketika ditanya tentang hal itu.[28] Menurut Vettel sah-sah saja jika media massa menjulukinya sebagai penerus Schumi, karena ia sama-sama berasal dari Jerman, agresif dalam membalap, punya kedekatan teknik dengan para mekanik, dan terkadang sering disebut arogan.
Persamaan-persamaan lainnya antara Vettel dan Schumi adalah: Vettel dan Schumi lahir dan besar di kota kecil di Jerman; keluarga mereka merupakan keluarga kelas menengah bawah (ayah Schumi bekerja sebagai tukang batu, sementara ayah Vettel bekerja sebagai tukang kayu); Schumi dan Vettel mengawali karier gokarnya di Kerpen; dan ketika kecil mereka berdua sama sekali tidak pernah memimpikan menjadi seorang pembalap yang sukses di ajang F1.[29] Selain itu baik Vettel maupun Schumi sama-sama memenangi gelar juara dunia F1 dengan tim non-pabrikan, dan mereka berdua menyandang status juara dunia ganda termuda di eranya masing-masing.
Di musim 2011, petinggi ban Pirelli Paul Hembery menyatakan terkesan dengan etos kerja profesional Vettel yang selalu memberikan masukan maupun kritikan soal ban Pirelli yang dipakai di F1. Hembery menyatakan pembalap lainnya yang memiliki sistem kerja seperti itu adalah Michael Schumacher yang membuat Pirelli merasa seolah-olah diberikan masukan baik oleh guru (Schumi) maupun murid (Vettel).[30]
Setelah Schumi mengalami kecelakaan ski di akhir tahun 2013, Vettel mendapat kehormatan dari keluarga Schumi untuk mewakili menerima penghargaan German Millennium-Bambi bersama manajer keluarga Schumi, Sabine Kehm.[31][32]
Pada akhir tahun 2014 saat Vettel mengumumkan kepindahannya ke tim Ferrari, ia menyatakan bahwa motivasi utamanya adalah untuk mencoba menyamai catatan Schumi yang menjadi idola sekaligus inspirasinya dalam berkarier sebagai pembalap.[33]
Desain helm
Helm Vettel ketika membalap di tim Toro Rosso maupun Red Bull Racing memiliki desain yang mirip seperti kebanyakan pembalap lain yang didukung Red Bull yaitu sangat dipengaruhi oleh logo perusahaan minuman energi tersebut. Pada musim 2008 Vettel menempelkan logo salib merah Kreis Bergstraße di bagian depannya, tepat di bawah visor untuk menghormati daerah tempat kelahirannya, Heppenheim.
Selama pra-musim pengujian untuk tahun 2010, Vettel memulai debut helm barunya yang menyerupai kaleng minuman Red Bull yang kemudian menjadi elemen berulang dalam desain helmnya untuk musim tersebut. Selama musim 2010 berjalan, Vettel telah menggunakan tiga desain helm utama, meskipun ia membuat beberapa perubahan kecil dalam desain helm regulernya untuk beberapa dalam balapan tertentu. Selain helm standar berlatar belakang hitam, ia juga menggunakan satu dengan desain yang sama tetapi dalam warna silver. Untuk GP Jepang 2010, Vettel memakai helm berdesain putih-merah khusus, dengan perpaduan elemen huruf kanji hitam dan hiragana yang berartikan "Memberikan Anda sebuah sayap (gives your wings)".[34] Pada tahun 2011 ia kembali menggunakan helm tradisional seperti pada tahun 2008, dengan beberapa perubahan yang teratur, seperti bagian atas hitam dan daerah dagu dengan titik bergaya biru, mirip dengan helm hitam yang digunakan pada tahun 2010.
Produsen helm Arai mengatakan bahwa Vettel selalu mengganti helmnya setiap memenangi lomba meski hal ini tidak dijadikan alasan utama untuk mengganti desain helm apabila Vettel sudah merasa bosan dengan desain sebelumnya.[35] Sampai akhir musim 2013, Vettel sudah menggunakan 76 desain helm berbeda selama karier balapan F1-nya.[36]
Semenjak kepindahannya ke Ferrari di musim 2015 Vettel memilih untuk konsisten dengan satu desain helm standar yang bersamaan juga dengan aturan dari FIA bahwa pembalap F1 harus menggunakan desain helm yang sama dalam setiap lomba.[37] Desain helm yang dipilih Vettel memiliki warna dasar putih dengan strip bendera Jerman mengelilingi helm.[38] Dalam beberapa kesempatan, Vettel menambahkan desain lainnya yang lebih mengarah ke variasi warna. Terkadang untuk menghadapi lomba khusus (seperti contoh di Italia 2017) Vettel mengganti strip bendera Jerman di helmnya dengan strip bendera Italia untuk menghormati tim Ferrari.
Skema penamaan mobil balap
Terinspirasi oleh pilot Perang Dunia II, Vettel membuat tradisi tersendiri dengan selalu menamai mobil balap yang ia pakai saat berkarier di F1.[39] Kebiasaannya ini dimulai di musim 2008 saat membalap penuh di tim Scuderia Toro Rosso dengan mobil STR3 yang ia namai Julie. Saat pindah ke Red Bull pada musim 2009, Vettel menamai mobilnya sebagai Kate and Kate's Dirty Sister disusul kemudian Luscious Liz and Randy Mandy (2010), Kinky Kylie (2011),[40] Abbey (2012),[41] Hungry Heidi (2013)[42] dan Suzie (2014).[43]
Vettel melanjutkan tradisinya ini saat bergabung ke tim Scuderia Ferrari.[44] Ia menamai mobil 2015-nya sebagai Eva disusul kemudian Margherita untuk mobil musim 2016. Sedangkan untuk mobil musim 2017 Vettel namai sebagai Gina.[45]
Karier awal
Vettel memulai karier balapnya di ajang balap mobil pada 1995 dengan memenangkan beberapa turnamen balap gokar, salah satunya adalah Junior Monaco Kart Cup pada tahun 2001. Pada 2003 ia pindah ke ajang balapan roda terbuka, yaitu Formula BMW Jerman, dan memenangi ajang tersebut pada 2004 dengan raihan 18 kemenangan dari 20 lomba. Pada 2005 ia membalap untuk ASL Mucke Motorsport di F3 Euroseries dan finis di peringkat lima klasemen akhir dengan 64 poin dan memenangkan gelar Rookie of The Year. Ia tidak memenangkan satu balapan pun di F3 Euroseries karena ajang tersebut didominasi oleh Lewis Hamilton.
Kemudian ia mengetes mobil F1 Williams FW27 pada 27 September 2005 sebagai hadiah atas kemenangannya di Formula BMW. Karena Williams berpisah dengan pemasok mesin BMW pada akhir 2005, Vettel ditarik untuk menjadi test driver di tim BMW-Sauber untuk musim 2006.
Pada 2006 Vettel finis sebagai runner-up di ajang Formula 3 Euroseries di belakang Paul di Resta. Ia lalu mengikuti ajang World Series by Renault di Misano dan menang setelah Pastor Maldonado didiskualifikasi.[46] Namun di balapan selanjutnya di Spa, salah satu jari tangannya teriris hebat akibat terkena serpihan mobil yang terbang akibat kecelakaan, akibatnya ia divonis harus istirahat selama beberapa balapan demi menyembuhkan lukanya.[47]
Vettel lalu memutuskan untuk pindah ke ajang balapan lain, yaitu Ultimate Masters of F3 di sirkuit Zandvoort minggu selanjutnya. Secara mengejutkan dengan kondisi tangan yang luka ia mampu mencatat putaran tercepat dan mengejutkan bosnya di F3, Frederic Vasseur. Kata Vasseur:
Sangat mengangumkan melihat semangat dan performanya, sebab minggu lalu ia divonis dokter tidak boleh ikut balapan, tetapi ia mampu menunjukkan hasil bagus di acara itu, dan kita percaya bahwa ia dapat turun di seri berikutnya dari F3 Euroseries di Nurburgring.[48]
Karier Formula Satu
2007: BMW-Sauber
Vettel diangkat menjadi pembalap cadangan BMW-Sauber sejak GP Turki 2006 menggantikan Robert Kubica yang naik jabatan menjadi pembalap utama menggantikan Jacques Villeneuve yang mengundurkan diri secara tiba-tiba sejak GP Hungaria 2006. Ia lantas menunjukan performa bagus saat babak latihan bebas GP Turki dengan mencetak waktu tercepat saat sesi latihan bebas kedua hari Jumat.[2] Performa bagus Vettel kembali terlihat saat babak latihan bebas di GP Italia 2006 dengan mencatat putaran tercepat di dua sesi latihan bebas hari Jumat. Minggunya, Robert Kubica finis podium di tempat ketiga.
Vettel dikontrak menjadi pembalap tes dan penguji BMW pada musim 2007[49] dan berkompetisi di World Series by Renault, dengan kemenangan pertama di Nurburgring. Namun pada tanggal 14 Juli 2007, ia dipanggil membalap untuk BMW di GP Amerika Serikat, menyusul kecelakaan yang dialami Robert Kubica minggu sebelumnya di Kanada. Saat itu ia sedang memimpin kejuaraan World Series, dan kursinya terpaksa diambil alih oleh Michael Ammermuller.[50]
Sejak debutnya di lomba GP AS bersama BMW-Sauber untuk menggantikan Robert Kubica yang cedera,[3] Vettel sudah banyak menarik perhatian para pecinta F1. Ia finis di posisi delapan dan meraih satu poin pada balapan debutnya. Selain itu ia juga memecahkan rekor sebagai pembalap termuda yang membalap di ajang F1 dan pembalap F1 termuda yang meraih poin[51] saat itu dalam usia 19 tahun dan 53 hari.
Debutnya di Indianapolis Motor Speedway pada tanggal 16 Juli 2007 juga diwarnai dengan denda sebesar 1.000 dolar A.S. karena melanggar kecepatan di pitlane, sekaligus menobatkan ia sebagai pembalap pendatang baru tercepat yang mendapatkan denda. Di akhir musim dalam poling "Man of the Year" dari majalah F1 Racing, Vettel kalah oleh "rookie super" McLaren, Lewis Hamilton. Beberapa orang dari tim BMW dan Toro Rosso yakin bahwa kemenangan Hamilton semata karena kehebatan mobil McLaren; ada kemungkinan jika seandainya Vettel mendapatkan mobil sama baiknya dengan yang didapatkan Hamilton di McLaren, maka mungkin prestasinya juga tidak akan berbeda jauh dengan yang diraih Hamilton.
2007–2008: Scuderia Toro Rosso
Penampilan labil
Tanggal 31 Juli 2007, menjelang GP Prancis, pihak Scuderia Toro Rosso secara mengejutkan memecat Scott Speed dan menggantinya dengan Vettel.[52] Selanjutnya mulai GP Hungaria, Vettel membalap untuk Toro Rosso. Diumumkan pula oleh tim, bahwa Vettel akan tetap bersama STR untuk musim 2008[53], dengan rekan setim juara dunia ChampCar World Series 4 kali berturut-turut, Sebastien Bourdais.[54] Penampilan Vettel di empat balapan awal bersama STR terkesan biasa saja bila dibandingkan dengan rekan setimnya saat itu, Vitantonio Liuzzi, karena ia masih menyesuaikan diri dengan handling mobil STR2. Sampai akhir musim 2007, Vettel dikabarkan mendapat bayaran sebesar 165.000 dollar Amerika Serikat.[55]
Sejarah kemudian tercetak di GP Jepang 2007 di sirkuit Fuji. Ia menjadi pembalap F1 termuda yang memimpin balapan. Namun, walaupun sepanjang lomba ia ada di urutan ketiga, ia gagal naik podium akibat terlibat kecelakaan saat akan menyalip Mark Webber. Baik Webber dan Vettel saat itu berada di posisi dua dan tiga, di belakang Lewis Hamilton yang sedang memimpin lomba dan trek dalam keadaan basah dengan safety car. Di lap 45 secara tiba-tiba Vettel menyeruduk bagian belakang dari mobil Red Bull Mark Webber, menyebabkan Webber tersingkir secara instan dan Vettel kehilangan suspensi depannya.[56] Vettel lantas kembali ke pit dengan harapan bisa memperbaiki mobil, namun sayangnya kondisi mobilnya sudah terlalu parah. Vettel kemudian tertangkap kamera menangis usai kejadian tersebut. Sementara itu Webber menyalahkan Vettel sebagai "pembalap pendatang yang belum mengerti seni balapan". Kedua pembalap juga menyalahkan manuver Hamilton yang dinilai aneh saat berada di belakang safety car.[57] Pada malam harinya seusai lomba, pihak wartawan memergoki Vettel sedang asyik berjoget di diskotek dan tampak sudah melupakan insiden yang ia alami di siang hari.
Kesalahannya di Jepang dibayar di GP Cina ketika ia finis keempat.[58] Seusai balapan, bos Red Bull Dietrich Mateschitz berujar bahwa Vettel memiliki talenta besar yang akan mengguncang dunia suatu hari nanti. Bahkan mungkin Vettel bisa melebihi apa yang telah diraih Sang Legenda, Michael Schumacher.[59] Di akhir musim, Ron Dennis sempat menawarkan uang besar kepada Mateschitz untuk menjual Vettel kepada McLaren untuk menggantikan Fernando Alonso yang pulang ke Renault. Namun negoisasi tersebut gagal terwujud dan Vettel tetap bertahan di tim Scuderia Toro Rosso.
Serangan 2008
Tahun 2008, dengan ditemani pembalap pendatang baru asal Prancis, Sebastien Bourdais, Vettel kembali tampil menggebrak. Walaupun sempat dua kali gagal finis di empat balapan pertama, Vettel bangkit dengan fantastis di Monaco, dan kemudian Kanada, ketika ia sempat bertarung dengan keras melawan Heikki Kovalainen. Menjelang GP Inggris, diumumkan kepada publik bahwa Vettel akan membalap untuk tim Red Bull Racing mulai musim 2009. Namun, ketika balapan di Silverstone, Vettel malah menyeruduk pembalap yang akan ia gantikan di RBR untuk 2009, David Coulthard. Kemudian di Eropa, Vettel berhasil finis di urutan keenam saat balapan, sementara posisinya ketika kualifikasi juga berada di urutan enam.
Puncaknya adalah ketika di Monza, saat ia mampu meraih posisi start paling depan atau pole position[60], dan kemudian mampu menerjemahkannya menjadi sebuah kemenangan pada keesokan harinya.[61][62][63] Dengan hasil ini, Vettel menjadi pembalap termuda sepanjang sejarah yang mampu memenangi balapan F1, mematahkan rekor sebelumnya yang tercetak atas nama Fernando Alonso di GP Hungaria 2003. Usia Vettel saat menjuarai GP Italia adalah 21 tahun dan 74 hari. Seusai balapan, publik Jerman mulai menyamakan penampilan Vettel dengan Schumi, yang kemudian melahirkan julukan "Baby Schumi" untuk Vettel.[64][65]
Di Brazil, ia nyaris saja menjadi pahlawan bagi warga Sao Paulo dan tim Ferrari saat berhasil menyalip Lewis Hamilton yang ada di P5, sampai kemudian Timo Glock yang ada di P4 melambat dan menyebabkan Vettel dan Hamilton mampu menyalipnya, sekaligus mengamankan gelar juara dunia untuk Hamilton.
2009–2014: Red Bull Racing
Runner-up dunia
Penampilan Vettel di tim Red Bull terbilang cukup baik di musim 2009 yang menjadi musim perdananya bersama tim Austria tersebut. Di Australia ia nyaris finis di posisi tiga, andaikan saja tidak salah dalam menyalip Robert Kubica yang berada di posisi dua, yang kemudian berakibat kecelakaan bagi keduanya. Sesudah balapan, Vettel lantas mendatangi Mario Theissen, meminta maaf atas kejadian tersebut. Pada balapan berikutnya di Malaysia, Vettel gagal meraih angka karena terpelintir saat hujan lebat.[66][67] Sejarah lain tercatat di GP Cina, setelah mampu meraih pole position, Vettel lantas memimpin Mark Webber di posisi 1-2 untuk mempersembahkan kemenangan pertama bagi tim Red Bull Racing.[68]
Di GP Bahrain, Vettel start di urutan tiga dan kemudian finis di posisi kedua saat lomba. Di Spanyol ia mampu berada di urutan kedua saat kualifikasi, tetapi saat lomba ia turun ke urutan empat akibat salah strategi. Vettel lantas memenangi GP Inggris setelah merebut pole sehari sebelumnya.[69] Di Jerman ia menjadi bagian tim saat mengawal Mark Webber meraih kemenangan pertamanya di ajang F1.[70] Kemudian di Belgia ia berhasil menduduki podium ketiga, setelah sebelumnya di Hungaria ia gagal finis gara-gara disundul Kimi Raikkonen.[71] Namun di Monza Vettel hanya mampu finis di posisi kedelapan, itupun karena terbantu kecelakaan Lewis Hamilton satu putaran sebelum finis. Berlanjut ke Singapura, Vettel berhasil tampil bagus saat kualifikasi dan sempat membayangi Lewis Hamilton. Sayang gara-gara melindas garis putih jalur keluar pitlane, Vettel terkena hukuman, dan akibatnya ia hanya mampu finis di urutan keempat. Kesalahannya ia bayar saat GP Jepang, ketika secara spektakuler ia mampu memenangi lomba dari posisi pole, sekaligus mengantarkannya menjadi salah satu penantang gelar juara dunia musim 2009. Namun impiannya untuk bisa menjadi juara dunia 2009 pupus setelah di GP Brazil ia terjebak di urutan 16 saat kualifikasi dan hanya mampu finis posisi empat saat balapan, pada saat saingan utamanya, Jenson Button, hanya finis di posisi lima. Pada balapan terakhir F1 musim 2009 di Abu Dhabi, Sebastian Vettel akhirnya memastikan posisi runner-up dunia dengan memenangi balapan di negara Uni Emirat Arab tersebut.
Juara dunia termuda
Musim 2010 Vettel melanjutkan musim bagusnya bersama tim Red Bull Racing. Ia meraih dua kali pole position di Bahrain dan Australia namun gagal memenangi kedua balapan tersebut. Di Malaysia Vettel akhirnya mampu meraih kemenangan pertamanya di musim 2010 walaupun saat kualifikasi ia hanya mampu meraih posisi start kedua. Di GP Cina, Vettel kembali lagi meraih pole position, tetapi strategi perjudian memakai ban intermediate akhirnya memupuskan harapan Vettel menjuarai balapan, dan ia harus puas finish doi P6. Vettel kemudian berhasil finish podium kembali setelah berada di P3 di GP Spanyol setelah sebelumnya Lewis Hamilton mengalami kempis ban satu lap sebelum balapan usai. Di Monaco, setelah berhasil menyalip Robert Kubica saat start, Vettel mengamankan posisi kedua di belakang Mark Webber yang menjuarai balapan.
Pada lomba di Turki, duet Red Bull berhasil memimpin lomba 1-2 secara meyakinkan di balapan kali ini dengan Webber di P1 dan Vettel di P2. Lap 40 Vettel yang lebih cepat ketimbang Webber bermaksud untuk menyalip rekan setimnya tersebut di tikungan keduabelas. Sayangnya Vettel salah perhitungan dan ia menyenggol ban belakang Webber. Vettel kemudian kehilangan suspensi depannya dan langsung tersingkir di TKP, sementara Webber berhasil melanjutkan lomba dan masih sanggup finish P3 di belakang duet McLaren. Sesaat setelah tersingkir, Vettel menyebutkan Webber sebagai pembalap yang ceroboh. Usai lomba Webber balik menyerang Vettel sebagai pembalap yang kurang teliti.[72] Manajer tim Red Bull, Helmut Marko kemudian mempertemukan keduanya sepekan kemudian untuk memperbaiki hubungan antar keduanya sebagai sesama rekan setim. Ia menambahkan bahwa seharusnya Vettel lebih bersabar sedikit karena tujuan tim di GP Turki sebenarnya adalah mengamankan posisi 1-2 sampai finish tanpa perlu saling bertarung antar rekan setim.[73]
Setelah hanya mampu finish P4 di Kanada, Vettel kembali bangkit dengan memenangi balapan di Valencia secara dominan, yang kemudian dilanjutkan dengan raihan podium ketiga sebanyak dua kali di Jerman dan Hungaria. Pada lomba di Belgia yang berlangsung dalam kondisi basah setelah diguyur hujan, Vettel yang mencari celah untuk menyalip Button tiba-tiba melintir dan ia menghantam bagian radiator mobil Button, menyebabkan Button tersingkir sementara Vettel masih bisa lanjut lomba dan finish di P15. Usai lomba Martin Whitmarsh menyatakan Vettel sebagai pembalap bocah karena terlalu tergesa-gesa untuk menyalip. Sementara itu dari kubu Red Bull, Vettel menyatakan bahwa Button sengaja menghalang-halanginya untuk menyalip dengan maksud untuk memperlebar jarak bagi Lewis Hamilton. Christian Horner kemudian mendukung pendapat Vettel dengan memberikan kesaksian bahwa setiap lapnya, Vettel kehilangan waktu 1,4 detik karena tertahan Button.[74] Kemudian setelah gagal di Korsel, Vettel berhasil memenangi balapan di Jepang dan Brasil. Sebastian Vettel akhirnya berhasil menjadi juara dunia F1 2010 setelah menang di Abu Dhabi di mana saingan beratnya Fernando Alonso dan Mark Webber hanya finish di P7 dan P8.[75][76] Sebastian Vettel sendiri kemudian mencatatkan sejarah sebagai juara dunia F1 termuda dalam sejarah dalam usia 23 tahun dan 134 hari. Ia memecahkan rekor Lewis Hamilton yang sempat menjadi juara dunia F1 termuda di musim 2008 dalam usia 23 tahun dan 300 hari.
Musim 2011 Vettel melanjutkan penampilan apiknya dengan memenangi dua balapan pembuka musim di Australia[77] dan Malaysia.[78] Namun di Cina Vettel harus puas finish P2 usai bannya kehilangan grip di akhir lomba yang menyebabkan ia tersalip oleh Lewis Hamilton. Vettel kemudian berhasil menyapu tiga kemenangan beruntun di Turki, Spanyol dan Monako sebelum ia berhasil di kalahkan Jenson Button di Kanada. Vettel pun kembali ke jalur kemenangan di Eropa yang disusul oleh "krisis kemenangan" selama tiga seri berturut-turut dan kembali berhasil memenangi lomba di Belgia. Lewat kemenangannya di Belgia, Vettel berhasil melewati catatan poinnya di musim 2010 (256 poin) dengan 259 poin. Ia pun kembali menang di Italia yang juga menjadi kemenangan perdana mesin Renault sejak tahun 1995 dan di Singapura. Vettel pun resmi menjadi juara dunia ganda termuda dalam sejarah F1 setelah ia finish di P3 di Jepang. Dominasi Vettel kembali ia perlihatkan di India saat ia mencetak grand chelem perdananya di ajang F1. Vettel juga berhasil menyamai rekor pole position terbanyak dalam satu musim milik Nigel Mansell yaitu 14 kali yang berhasil ia peroleh di Abu Dhabi. Ironisnya saat balapan Vettel harus tersingkir di lap pertama setelah ia mengalami masalah teknis pada suspensi belakangnya. Sementara itu di balapan terakhir musim 2011 di Brasil, Vettel hanya finis kedua setelah menjalankan strategi team order halus dengan alasan masalah girboks untuk membantu rekan setimnya sendiri yaitu Mark Webber memenangi lomba.
Mendominasi balapan
Vettel mengawali musim 2012 dengan finis kedua di Australia.[79] Di Malaysia Vettel start kelima dan bertahan di posisi empat saat hujan turun sepanjang balapan. Mendekati akhir balapan ia bersenggolan dengan Narain Karthikeyan dan terpaksa harus puas finis di P11. Usai lomba kedua pembalap ini saling beradu mulut. Vettel menyebut Karthikeyan sebagai "ketimun"[80], sementara Karthikeyan menyebut Vettel sebagai "bayi cengeng".[81] Di Cina Vettel start di luar posisi 10 besar. Saat balapan ia sempat berada di P2 sebelum akhirnya finis di P5 akibat salah strategi ban. Vettel berhasil meraih kemenangan pertamanya di musim 2012 di Bahrain. Pada balapan selanjutnya di Spanyol, Vettel hanya mampu finis P6 usai start dari P7 setelah memutuskan tidak mengikuti sesi kualifikasi. Setelah hanya finis keempat di Monako, Vettel bangkit dan meraih pole di Kanada. Tetapi saat lomba berjalan Vettel hanya finis keempat usai bannya melepuh di akhir lomba dan terpaksa masuk pitstop tambahan yang sebenarnya tidak direncanakan. Di Eropa, Vettel kembali meraih pole position namun sialnya saat lomba ia gagal finis usai alternator mesinnya rusak. Vettel dengan cepat bangkit dan finis ketiga di Inggris. Di balapan berikutnya di Jerman, Vettel berhasil tampil apik dengan menempel Fernando Alonso sepanjang balapan. Nasib nahas mendatanginya ketika ia bertarung melawan Jenson Button saat memperebutkan posisi kedua. Tidak lama usai finis, pengawas lomba kemudian menghukum Vettel dengan menurunkannya ke posisi lima. Usai finis keempat di Hongaria, Vettel harus tersingkir di Italia saat alternator mobilnya bermasalah. Vettel berhasil mencetak empat kemenangan beruntun di Singapura, Jepang, Korea dan India. Usai finis kedua di AS dan finis keenam di Brasil, Vettel berhasil meraih gelar juara dunia untuk ketiga kalinya sekaligus yang termuda dalam sejarah F1 memecahkan rekor sebelumnya atas nama Ayrton Senna.
Musim 2013 diawali Vettel dengan meraih pole position di Australia sebelum kemudian ia harus puas finis di posisi tiga.[82] Di Malaysia, Vettel memenangi lomba dengan cara menyalip rekan setimnya sendiri Mark Webber sekalipun tim Red Bull memperingatkan agar Vettel mematuhi team order untuk tidak menyalip Webber.[83] Usai disalip Vettel, Webber menunjukan kemarahannya dengan menunjukan jari tengah kepada Vettel. Dengan santai Vettel berujar bahwa hasil di Malaysia adalah pembalasan atas apa yang dilakukan Mark Webber di dua lomba sebelumnya dan merasa bahwa Webber tidak layak jika menang di Malaysia.[84] Vettel kemudian meminta maaf kepada tim atas ulahnya tetapi ia tidak meminta maaf kepada Mark Webber.[85] Usai finis di posisi empat di China, Vettel bangkit dan memenangi lomba di Bahrain sebelum akhirnya finis di posisi empat di Spanyol. Pada GP Monako Vettel finis kedua di belakang pembalap Mercedes Nico Rosberg yang ia sebut sebagai "bis silver besar". Usai memenangi lomba di Kanada, Vettel tersingkir di Inggris karena masalah teknis. Vettel kemudian memenangi balapan di kandang sendiri di Jerman dan finis ketiga di balapan yang cukup panas di Hongaria. Selanjutnya ia mencatat 9 kemenangan beruntun di sisa 9 lomba dari mulai Belgia sampai dengan Brasil. Vettel sendiri mengunci gelar 2013 di India.
Musim keterpurukan
Perubahan aturan FIA membuat setiap pembalap diperbolehkan untuk memilih nomor mobil yang mereka inginkan pada musim 2014. Sebastian Vettel memilih nomor permanen #5 tetapi karena ia merupakan juara dunia musim 2013 maka Vettel tetap memakai nomor #1 di mobilnya.[1] Pada musim 2014 ini juga Vettel ditemani rekan setim baru yaitu Daniel Ricciardo yang naik kelas dari tim STR.
Untuk pertama kalinya dalam lima musim sejak 2009, Vettel alami beragam masalah yang membuatnya terpuruk sepanjang musim 2014 berjalan di antaranya adalah masalah software mobil di lomba pembuka di Australia yang membuatnya harus menepi ketika lomba baru berjalan tiga lap.[86][87] Selanjutnya masalah yang mirip menghinggapi Vettel di Monako, Austria, Inggris dan Hongaria. Kejutan terjadi di sesi kualifikasi GP Rusia karena untuk pertama kalinya dalam sejarah karier Vettel ia dikalahkan oleh rekan setimnya sendiri. Vettel mengaku ia tidak bisa berbuat banyak selama musim 2014 karena mobil RB10-nya tidak sesuai dengan gaya balapannya.[88][89] Vettel gagal memenangi lomba sementara Ricciardo sukses mencuri tiga kemenangan selama musim 2014 berjalan.
Pada tanggal 4 Oktober 2014 jelang berlangsungnya GP Jepang, Vettel umumkan pengunduran diri dari tim Red Bull. Bos tim Christian Horner mengindikasikan Vettel mundur dari Red Bull untuk mencari tantangan baru sekaligus mewujudkan impian masa kecil yaitu bergabung dengan Scuderia Ferrari.[90]
2015–2020: Scuderia Ferrari
Tim dan semangat baru
Scuderia Ferrari umumkan kedatangan Sebastian Vettel pada 20 November 2014. Bagi Vettel bergabungnya ia ke Ferrari dianggap sebagai perwujudan mimpi masa kecil karena ketika ia masih anak-anak ia melihat dominasi sang idola yaitu Michael Schumacher yang berjaya bersama Ferrari. Rekan setim Vettel untuk musim 2015 adalah Kimi Raikkonen.[91]
Debut Vettel bersama Ferrari dimulai di Australia dengan keberhasilannya finis di posisi tiga.[92] Di lomba selanjutnya di Malaysia, Vettel membuat kejutan dengan berhasil memenangi lomba melalui strategi pit yang baik disusul kemudian dengan raihan podium ketiga lainnya di China.[93][94] Di Bahrain Vettel finis kelima usai alami masalah dengan bagian depan mobilnya. Vettel bangkit lagi di Spanyol dan Monako melalui dua raihan podium beruntun, disusul kemudian podium lainnya di Inggris. Kemenangan kedua Vettel di musim 2015 diraih di Hongaria melalui aksi start menawan di awal lomba. Di Belgia Vettel hanya mampu finis ke-12 usai bannya pecah beberapa lap jelang lomba berakhir saat ia berada di posisi ke-3. Di Italia yang menjadi lomba GP Italia perdananya untuk Ferrari, Vettel finis di posisi kedua dan mendapatkan sambutan hangat dari tifosi yang sebelumnya membencinya ketika ia masih membela tim Red Bull. Kemenangan Vettel yang ketiga diraih di Singapura dari posisi pole. Sepanjang 2015, Vettel hanya satu kali gagal finis yaitu di Meksiko. Vettel akhiri musim 2015 dengan berada di posisi tiga klasemen akhir.[95]
Untuk musim 2016, Vettel gagal mencatatkan satu kemenangan lomba selama musim berjalan. Hal ini terkait dengan penampilan mobil Ferrari yang kurang bagus selama musim berjalan. Beberapa catatan Vettel di musim 2016 diantaranya saat ia bertabrakan dengan rekan setimnya sendiri Kimi Raikkonen di Tiongkok meski pada akhirnya ia bisa bangkit dan finis di posisi kedua. Setelah lomba Vettel sempat beradu argumen dengan Daniil Kvyat yang ia tuduh sembrono serta berniat melakukan tindakan bunuh diri dengan manuvernya saat akan menyalip Raikkonen yang kemudian turut menyeret Vettel. Belakangan keduanya mencoba merevisi adu argumen tersebut dengan menyebut kejadian yang terjadi saat lomba hanyalah insiden balap biasa.[96][97] Pada lomba di Rusia, Vettel tersundul selepas start oleh Kvyat yang terlihat tampil terlalu bersemangat di depan publiknya sendiri. Sebagai efek dari insiden ini, Vettel tersingkir dari perlombaan sementara Kvyat terkena penalti stop-go 10 detik serta tiga poin penalti.[98] Vettel mencatat finis podium di posisi kedua lainnya di Kanada dan Eropa. Di Meksiko, Vettel tertangkap mengumpat via radio kepada direktur FIA Charlie Whiting dan kepada Max Verstappen ketika ia kesulitan untuk menyalip pembalap tim Red Bull Racing tersebut sebelum kemudian setelah lomba Vettel meminta maaf atas aksinya tersebut.[99] Vettel finis di urutan empat klasemen pembalap musim 2016 dengan 212 poin.
Antara prestasi dan kesialan
Musim 2017 menjadi musim terbaik Vettel selama bergabung bersama Ferrari. Ia mengawali musim dengan kemenangan kejutan di Australia dengan mengalahkan Lewis Hamilton melalui strategi pitstop setelah Hamilton tersendat karena kesulitan menyalip Max Verstappen.[100] Di Shanghai Vettel memilih berjudi dengan memakai ban kering di trek semi basah dan tampak akan menguasai lomba sampai kemudian kecelakaan yang dialami Antonio Giovinazzi membuyarkan peluang Vettel untuk menang dan harus puas finis di urutan dua.[101] Vettel kembali kantongi kemenangan di Bahrain usai mengalahkan dua Mercedes lagi-lagi melalui strategi pitstop.[102] Di Rusia, Vettel sukses meraih pole tetapi dikalahkan oleh Valtteri Bottas saat start lomba meskipun Vettel mencoba menekan Bottas sampai tikungan terakhir di lap terakhir lomba.[103] Usai finis kedua di Spanyol, Vettel meraih kemenangan di Monako dan jadi pembalap Ferrari pertama sejak Michael Schumacher pada 2001 yang bisa memenangi lomba.[104]
Vettel finis keempat di Azerbaijan usai terkena penalti stop-go 10 detik akibat terlibat kontroversi dengan Hamilton yang dituduh melakukan pengetesan rem saat restart safety car.[105] Vettel kembali naik podium di Austria saat finis kedua, lagi-lagi setelah mencoba merebut kemenangan saat melawan Bottas sampai tikungan terakhir di lap terakhir lomba.[106] Di Hongaria Vettel mampu memenangi lomba walaupun mobilnya sempat terkendala masalah hidraulis sepanjang lomba berlangsung. Di Belgia tim Ferrari mengumukan perpanjangan kontrak Vettel sampai akhir musim 2020. Di Italia Vettel finis ketiga dan terpaksa merelakan puncak pimpinan klasemen kepada Lewis Hamilton.[107]
Vettel meraih pole di Singapura tapi saat start lomba ia terlibat insiden dengan rekan setimnya sendiri dan Max Verstappen.[108] Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Hamilton untuk mengambil kesempatan dan memenangi lomba dengan Vettel yang tersingkir serta menjauhinya di klasemen. Rentetan hasil buruk untuk Vettel berlanjut di Malaysia dengan ia yang gagal mengikuti kualifikasi akibat masalah teknis.[109] Saat lomba, Vettel yang start dari posisi paling belakang mampu naik sampai posisi empat saat finis. Ironisnya saat akan masuk pit usai lomba selesai, Vettel malah terlibat insiden dengan Lance Stroll.[110] Setelah insiden tersebut, Ferrari sempat menimbang apakah akan mengganti girboks untuk di Jepang atau tetap memakai girboks yang terkena senggolan Stroll. Ferrari akhirnya memutuskan tetap memakai girboks yang dipakai di Malaysia ketimbang mengganti girboks yang akan berujung penalti turun lima posisi grid.[111] Di Jepang Vettel start kedua tapi saat lomba ia tersingkir akibat masalah busi. Dengan hasil ini Vettel semakin tertinggal di klasemen dengan selisih 59 poin dengan sisa empat lomba (maksimal 100 poin tersisa). Vettel kembali mendapatkan faktor keberuntungannya di Amerika dan finis kedua. Di Meksiko Vettel meraih pole dan melakukan start bagus sebelum kemudian disalip Verstappen dengan Vettel yang menyenggol Hamilton saat aksi menyalip itu terjadi. Vettel finis keempat usai mengganti sayap sementara Hamilton finis kesembilan dan sukses mengunci gelar musim 2017.[112] Di Brasil Vettel memenangi lomba untuk kali kelima di musim 2017 setelah Hamilton tersingkir di Q1 akibat kecelakaan.[113] Di Abu Dhabi Vettel memastikan posisi kedua klasemen musim 2017 meski Bottas (yang memiliki peluang sama dengan Vettel) memenangi lomba dan Vettel hanya finis di urutan ketiga.
Pada musim 2018, Vettel kembali tampil menjadi salah satu kandidat juara dunia. Ia berhasil mengemas lima kemenangan yaitu di Australia[114], Bahrain[115], Kanada, Inggris dan Belgia. Sayangnya penampilan Vettel dan Ferrari yang cukup kuat di musim ini juga harus dibayar mahal dengan beberapa kesalahan pribadi maupun tim serta faktor kesialan. Beberapa insiden yang dialami Vettel di musim ini antara lain kehilangan pimpinan lomba akibat late breaking di Azerbaijan[116], menyeruduk Valtteri Bottas di Prancis[117], melebar dan menabrak tembok pembatas di Jerman[118], melintir saat akan menyalip Raikkonen di Italia dan melintir saat akan menyalip Max Verstappen di Jepang.[119][120] Selain itu kesalahan strategi pitstop saat lomba yang dilakukan Ferrari juga berdampak besar pada Vettel seperti di Singapura dan Rusia. Vettel kembali harus puas mengakhiri musim dengan posisi runner-up. Gelar musim 2018 direbut oleh pembalap Mercedes, Lewis Hamilton.
Di musim 2019 Sebastian Vettel mendapatkan rekan tim baru yaitu Charles Leclerc. Di Kanada Sebastian Vettel melakukan kesalahan ketika sedang memimpin di depan Hamilton hingga keluar trek. Sebastian Vettel mendapatkan 5 detik pinalti sehingga turun ke posisi 2. Hal ini menghasilkan momen ikonis ketika Vettel menukar tanda posisi 2 didepan tempat mobilnya dengan tanda posisi 1 Lewis Hamilton.
2021: Aston Martin
Pindah ke tim baru
Setelah Vettel kontrak bersama Ferrari sudah habis pada akhir musim 2020, Vettel pindah ke tim Aston Martin, menggantikan Sergio Pérez yang pindah ke tim Red Bull bermitra dengan Lance Stroll pada musim 2021.
Di luar Formula Satu
Dalam media populer
Pada tahun 1997 dalam usia 10 tahun, Vettel tampil dalam acara televisi Jerman Turbo Kids yang merupakan seri dokumenter dari stasiun televisi ZDF.
Vettel kemudian pengisi suara karakter Sebastian Schnell dalam film Cars 2 edisi Bahasa Jerman sebagai pengganti karakter Jeff Gorvette. Dalam film ini karakter Vettel digambarkan sebagai sebuah mobil balap turing yang menyerupai mobil balap ajang DTM.[121] Sementara dalam film Cars 3 ia tampil sebagai asisten karakter Cruz Ramirez.
Pada tahun 2011, Vettel menjadi bintang tamu untuk salah satu episode Top Gear pada tahun 2011.[122] Dalam acara ini selain diwawancarai, Vettel juga mempertunjukan kebolehannya dalam mencoba dan mengetes mobil bersama The Stig.[123]
Pada tahun 2012, Vettel tampil dalam acara talkshow Amerika Serikat Late Show with David Letterman.[124] Ia juga tampil dalam satu episode acara talkshow Jerman Circus Halligalli pada tahun 2015 bersama rekan senegaranya Nico Hulkenberg.[125]
Dalam permainan video simulator mobil Gran Turismo 5, Sebastian Vettel tampil sebagai narator untuk segmen "Sebastian Vettel X Challenge".[126] Dalam segmen ini pemain akan diberikan kesempatan selama dua lap untuk mencatatkan waktu tercepat dengan mobil fiksi Red Bull X2010 yang dirancang secara khusus oleh Adrian Newey untuk game ini.[127] Dalam game Gran Turismo 6, Vettel menjadi mentor bagi pemain yang akan mencoba menaklukan tantangan ini.[128]
Race of Champions
Vettel ikut serta dalam Race of Champions 2007 mewakili tim Jerman[129] dan berpasangan bersama idolanya, Michael Schumacher. Tim pasangan Vettel dan Schumi berhasil memenangi gelar Nations Cup; pada saat final ia berhasil mengalahkan pasangan terkuat ROC, Heikki Kovalainen dan Marcus Gronholm. Namun dalam kategori individual, Vettel kalah oleh Heikki.
Berlanjut di 2008, ia kembali berpasangan dengan Schumi dalam ROC, dan lagi-lagi pasangan ini memenangi gelar Nations Cup setelah mengalahkan dua Skandinavia yang sama (Kovalainen dan Gronholm). Dalam Driver’s Cup, Vettel berhasil mengalahkan wakil Australia yang juga juara dunia WSBK 2008, Troy Bayliss, tetapi kalah dari juara dunia WRC asal Prancis, Sebastien Loeb di perempat final.
Pada 2009 Vettel kembali berpasangan dengan Schumi dalam ROC, dan kali ini duet Vettel-Schumi berhasil memenangi gelar Nation's Cup usai mengalahkan pasangan Inggris Jenson Button dan Andy Priaulx. Untuk 2010 ia masih berpasangan dengan Schumi, Vettel kembali mengantar Jerman memenangi gelar Nations Cup untuk keempat kalinya secara berturut-turut.[130] Sayangnya dalam kategori individual, Vettel kalah oleh pembalap Portugis Filipe Albuquerque, yang keluar sebagai juara umum kategori individu.
Duet Vettel dan Schumi kembali memenangi gelar Nations Cup di ROC 2011 dengan mengalahkan tim Nordic yang diisi duet Tom Kristensen and Juho Hänninen. Pada edisi 2012, Vettel dan Schumi mengalahkan tim Prancis (Romain Grosjean dan Sébastien Ogier) untuk merebut gelar Nations Cup keenamnya. Vettel kembali berlaga di ROC pada tahun 2015 tapi kali ini ia ditemani oleh Nico Hulkenberg sehubungan dengan Schumi yang tidak bisa tampil karena pemulihan cedera akibat kecelakaan ski yang dialami di akhir 2013.[131] Meski kalah dalam kategori Nations Cup, Vettel masih bisa meraih kemenangan di kategori individual dengan mengalahkan Tom Kristensen.[132] Pada edisi tahun 2017 Vettel ditemani oleh Pascal Wehrlein dan sukses meraih gelar Nations Cup meski tampil secara individu setelah Wehrlein terpaksa absen akibat cedera saat sesi awal perlombaan sehari sebelumnya.[133]
Olahraga lain
Beberapa hari sebelum GP Jepang 2008, Vettel bersama beberapa rekannya sesama pembalap F1 seperti Alexander Wurz dan Mark Webber, dengan dibantu tim pecinta alam Jepang mencoba mendaki gunung Fuji. Dan mereka akhirnya berhasil mencapai puncak pada hari Rabu pagi, mereka kemudian turun kembali dengan selamat pada hari Rabu petang sehari sebelum berlangsungnya babak latihan bebas GP Jepang.[134]
Dalam sebuah pertandingan sepak bola menjelang GP Monaco 2008, Vettel bersama Fernando Alonso, Rubens Barrichello, Felipe Massa, Nico Rosberg, dan Mark Webber menjadi satu tim saat mereka bermain sepak bola dengan dibantu beberapa pembalap mobil lainnya dari ajang yang berbeda melawan tim selebritis all stars. Dalam pertandingan amal ini, tim pembalap dan tim selebritis berbagi angka imbang 6-6.
Pada 2017 Vettel bersama rekan setimnya Kimi Raikkonen berpartisipasi dalam pertandingan sepak bola amal bernama Partita del Cuore yang digelar di Stadion Juventus. Dalam pertandingan ini juga turut berpartisipasi beberapa nama pemain sepak bola seperti Alessandro Del Piero dan Massimiliano Allegri.[135]
Statistik
Musim ke musim
Musim | Seri | Tim | Balapan | Menang | Pole | F/Lap | Podium | Poin | Klasemen |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2003 | Formula BMW | Eifelland Racing | 19 | 5 | 5 | 4 | 12 | 216 | Posisi 2 |
2004 | Formula BMW | ADAC Berlin-Brandenburg | 20 | 18 | 14 | 13 | 20 | 387 | Juara |
2005 | Formula 3 Euroseries | ASL Mücke Motorsport | 20 | 0 | 0 | 1 | 5 | 57 | Posisi 5 |
Masters of Formula 3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | Posisi 11 | ||
Formula 3 Spanyol | Racing Engineering | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 8 | Posisi 15 | |
Grand Prix Makau | ASM F3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | N/A | Posisi 3 | |
2006 | Formula 3 Euro Series | ASM Formule 3 | 20 | 4 | 1 | 5 | 9 | 75 | Posisi 2 |
Grand Prix Makau | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | Posisi 23 | ||
Formula Renault 3.5 | Carlin Motorsport | 3 | 1 | 1 | 0 | 2 | 28 | Posisi 15 | |
Masters of Formula 3 | ASL Mücke Motorsport | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | Posisi 6 | |
2007 | Formula Renault 3.5 | Carlin Motorsport | 7 | 1 | 1 | 1 | 4 | 74 | Posisi 5 |
Formula Satu | BMW Sauber F1 Team | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 6 | Posisi 14 | |
Scuderia Toro Rosso | 7 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||||
2008 | Formula Satu | Scuderia Toro Rosso | 18 | 1 | 1 | 0 | 1 | 35 | Posisi 8 |
2009 | Formula Satu | Red Bull Racing | 17 | 4 | 4 | 3 | 8 | 84 | Posisi 2 |
2010 | Formula Satu | Red Bull Racing | 19 | 5 | 10 | 1 | 10 | 256 | Juara |
2011 | Formula Satu | Red Bull Racing | 19 | 11 | 15 | 3 | 17 | 392 | Juara |
2012 | Formula Satu | Red Bull Racing | 20 | 5 | 6 | 6 | 10 | 281 | Juara |
2013 | Formula Satu | Infiniti Red Bull Racing | 19 | 13 | 9 | 7 | 16 | 397 | Juara |
2014 | Formula Satu | Infiniti Red Bull Racing | 19 | 0 | 0 | 2 | 4 | 167 | Posisi 5 |
2015 | Formula Satu | Scuderia Ferrari | 19 | 3 | 1 | 1 | 13 | 278 | Posisi 3 |
2016 | Formula Satu | Scuderia Ferrari | 21 | 0 | 0 | 3 | 7 | 212 | Posisi 4 |
2017 | Formula Satu | Scuderia Ferrari | 20 | 5 | 4 | 5 | 13 | 317 | Posisi 2 |
2018 | Formula Satu | Scuderia Ferrari | 21 | 5 | 5 | 3 | 12 | 320 | Posisi 2 |
2019 | Formula Satu | Scuderia Ferrari | 21 | 1 | 2 | 2 | 9 | 240 | Posisi 5 |
2020 | Formula Satu | Scuderia Ferrari | 17 | 0 | 0 | 0 | 1 | 33 | Posisi 13 |
2021 | Formula Satu | Aston Martin Cognizant Formula One Team | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ― |
Daftar kemenangan
Rekor pribadi
Rekor | Di capai pada |
---|---|
Pembalap yang mencetak poin terbanyak dalam satu musim[136] | 2011 (392 poin) |
Pembalap yang paling banyak meraih posisi podium dalam satu musim | 2011 (17 podium)[a] |
Pembalap yang paling banyak menang dalam satu musim | 2013 (13 kemenangan lomba)[b] |
Peraih pole position terbanyak dalam satu musim | 2011 (15 pole position) |
Pembalap yang paling banyak memimpin dalam satu musim | 2011 (739 lap yang dipimpin) |
Pembalap yang paling banyak memenangi balapan dari pole dalam satu musim | 2011 (9 kemenangan dari pole position)[c] |
Kemenangan beruntun terbanyak dalam satu musim | 2013 (9 kemenangan dimulai di lomba GP Belgia sampai GP Brasil) |
Pembalap termuda yang berpartisipasi dalam kegiatan F1 resmi[137] | Turki 2006 (25 Agustus 2006 dalam usia 19 tahun dan 53 hari) |
Pembalap termuda yang mencetak waktu tercepat dalam sesi resmi balapan F1[138] | |
Peraih pole position termuda[139] | Italia 2008 (13 September 2008 usia 21 tahun dan 72 hari) |
Pembalap termuda yang meraih podium[140] | Italia 2008 (14 September 2008 dalam usia 21 tahun dan 73 hari) |
Pembalap termuda yang mencetak double (pole position dan kemenangan) | |
Juara dunia termuda[139] | Musim 2010 (14 November 2010 dalam usia 23 tahun dan 135 hari) |
Runner-up dunia termuda[141] | Musim 2009 (1 November 2009, dalam usia 22 tahun dan 121 hari) |
Pembalap termuda yang mencetak triple (pole position, kemenangan dan lap tercepat) |
Inggris 2009 (usia 21 tahun dan 353 hari) |
Pembalap termuda yang mencetak grand chelem (pole position, menang, lap tercepat, memimpin tiap lap) |
India 2011 (usia 24 tahun dan 119 hari) |
Pembalap debutan tercepat yang menerima penalti | AS 2007 (6 detik, melebihi kecepatan di pitlane) |
Penghargaan
Tahun | Penghargaan |
---|---|
2008 | Penghargaan Autosport – Pembalap Pendatang Baru Terbaik |
2009 | Trofi Lorenzo Bandini[142] |
Penghargaan Lap Tercepat DHL[143] | |
F1 Driver of the Year[144] | |
2010 | German Sportspersonality of the Year |
Penghargaan Autosport – Pembalap Internasional Terbaik | |
Trofi Lorenzo Bandini | |
2011 | Penghargaan Autosport – Pembalap Internasional Terbaik |
F1 Driver of the Year[145] | |
2012 | Penghargaan Autosport – Pembalap Internasional Terbaik |
Penghargaan Lap Tercepat DHL[146] | |
Silver Laurel Leaf[147] | |
2013 | Penghargaan Autosport – Pembalap Internasional Terbaik |
BBC Overseas Sports Personality of the Year | |
Penghargaan Lap Tercepat DHL[148] | |
F1 Driver of the Year[149] | |
2014 | Penghargaan Olahragawan Terbaik Laureus[150] |
Bacaan lebih lanjut
- Harvey, Timm (2010). Sebastian Vettel: Deutschlands neuer Formel-1-Weltmeister. FastBook Publishing. ISBN 6-130-11050-2.
- Förster, Wolfgang (2010). Sebastian Vettel – Tagebuch einer Karriere. Books on Demand. ISBN 978-3-8391-7003-8.
- Schmidt, Michael (2011). Sebastian Vettel: Vom Kart-Champion zum Formel-1 Weltmeister. ISBN 978-3-613-03382-5.
- Brümmer, Elmar (2012). Siegerlächeln: Sebastian Vettel – Das Leben eines Formel 1-Idols. Delius Klasing. ISBN 978-3-7688-3430-8.
Rujukan
Catatan kaki
- ^ Rekor berbagi bersama Lewis Hamilton dan Michael Schumacher meski Schumi menjalani musim yang lebih pendek pada tahun 2002.
- ^ Rekor berbagi bersama Michael Schumacher meski Schumi menjalani musim yang lebih pendek pada tahun 2004.
- ^ Rekor berbagi bersama Nigel Mansell meski Mansell menjalani musim yang lebih pendek pada tahun 1992.
Situs web
- ^ a b Vettel explains number choice, ESPN. Diakses 11 Januari 2016,
- ^ a b "2006 Turkish Grand Prix – Fri Prac 2". formula1.com. 2006-08-25. Diakses tanggal 2007-06-01.
- ^ a b "Vettel to replace Kubica at Indianapolis". autosport.com. 2007-06-14. Diakses tanggal 2007-06-14.
- ^ "Red Bull: Sebastian Vettel announced Ferrari intentions on Friday". Autosport. 4 October 2014. Diakses tanggal 4 October 2014.
- ^ "Vettel claims pole for Toro Rosso in dramatic wet qualifying at Monza". The Guardian. 2008-09-13. Diakses tanggal 2008-09-13.
- ^ "Sebastian Vettel took his and the Toro Rosso team's maiden win in a thrilling Italian Grand Prix as Lewis Hamilton came from 15th to finish seventh". BBC Sport. 2008-09-14. Diakses tanggal 2008-09-14.
- ^ "Vettel makes Formula One history with eighth successive victory". Irish Independent. 17 November 2013.
- ^ "Vettel wins F1 title". Guardian. Diakses tanggal 12 May 2016.
- ^ "Vettel wins Indian Grand Prix". Guardian. Diakses tanggal 12 May 2016.
- ^ "Vettel, the F1 champion". Guardian. Diakses tanggal 12 May 2016."bbc.com". Formula 1's greatest drivers. Number 8: Sebastian Vettel.
- ^ "F1's Greatest Drivers". autosport.com.
- ^ a b c Wawancara ekslusif: Sebastian Vettel, sebastianvettel.de
- ^ Vettel and Raikkonen back Juve in UCL final, Sporting News. Diakses 12 Februari 2018.
- ^ "Hanna Prater: F1 Sebastian Vettel's Girlfriend (Photos, Video)". Right Fielders. Right Pundits. 10 November 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-21. Diakses tanggal 23 November 2010.
- ^ "Sebastian Vettel: Popularity does not bother me – I have nothing to prove to anyone". Diakses tanggal 21 April 2015.
- ^ "Sebastian Vettel wird zum ersten Mal Vater" [Sebastian Vettel will be a first time father]. Die Welt (dalam bahasa German). Thomas Schmid; Axel Springer AG. 10 December 2013. Diakses tanggal 10 December 2013.
- ^ "Exclusive Sebastian Vettel Q&A: Right now, nothing is lost". Formula1.com. 1 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 March 2014.
- ^ Majalah F1 Racing: F1 to One with Vettel, edisi Agustus 2007, halaman 20
- ^ "Vettel: No Manager!". Yahoo! News. 20 Oktober 2007. Diakses tanggal 24 November 2009.
- ^ "Vettel membeli tanah pertanian". Tagblatt.ch. Diakses tanggal 24 November 2009.
- ^ "Vettel switch to Switzerland". Nzz.ch. Diakses tanggal 20 Oktober 2009.
- ^ "The Secret Life of Sebastian Vettel". formula1.com. Formula One Administration. 2010-03-17. Diakses tanggal 2010-03-18.
- ^ Lüttgens, Markus (30 March 2013). "Vettel und Räikkönen: "Netter Typ" und "gerader Michel" (Vettel and Raikkonen: "Nice guy" and "straight Michel")". Motorsport Total (dalam bahasa German). Diakses tanggal 23 November 2014.
- ^ "Fabian Vettel joins the Audi Sport TT Cup line-up". Audi Media Centre. Diakses tanggal 18 April 2017.
- ^ Ross, Rory (4 March 2011). "Sebastian Vettel interview". The Daily Telegraph. London.
- ^ Metcalfe, Harry. "2012 Infiniti FX Vettel review". evo. evo Publications Ltd. Diakses tanggal 13 February 2014.
- ^ Vettel mit Sieg nach Abi-Stress (dalam bahasa Jerman), Motorsport Magazin. Diakses 11 Februari 2018.
- ^ Arron, Simon (2008-09-15). "Sebastian Vettel joins Formula One's young fast set with Monza victory". The Daily Telegraph. Telegraph Media Group. Diakses tanggal 2010-08-11.
- ^ Gray, Will (2009-08-09). "My life in cars: Sebastian Vettel". The Sunday Times. News Corporation. Diakses tanggal 2010-07-19.
- ^ "How Vettel got an edge over his rivals – AUTOSPORT". Autosport. 14 September 2011. Diakses tanggal 27 November 2012.
- ^ "Schumi awarded with the Millennium-Bambi Award". msfans.com. Diakses tanggal 29 March 2015.
- ^ "Bambi 2014:Stars and Heroes meet in Berlin". Bambi-Awards.com. Diakses tanggal 29 March 2015.
- ^ "It's Official – Fernando Alonso leaving Ferrari to be replaced by Sebastian Vettel". Sky Sports. Diakses tanggal 20 November 2014.
- ^ "The many helmets of Sebastian Vettel". F1Fanatic. 15 January 2013. Diakses tanggal 15 January 2013.
- ^ Bellingham, Tom (9 December 2012). "Behind the scenes at JMDi". Red Bull. Diakses tanggal 17 November 2013.
- ^ "Formel 1-Kopfschutz 76 Mal anders". Auto und Motorsport. 14 January 2014. Diakses tanggal 14 January 2014.
- ^ Vettel, Sebastian (31 January 2015). #askSeb: Sebastian's answers to the fans. YouTube. Diakses tanggal 4 February 2015.
- ^ "Vettel's Helmet". Sebastian Vettel. 27 February 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2015. Diakses tanggal 30 March 2015.
- ^ "What should Vettel name his car?". James Allen. 23 May 2010. Diakses tanggal 11 March 2014.
- ^ "Sebastian Vettel, Luscious Liz...and police called Michael Schumacher". crash.net. 9 March 2010. Diakses tanggal 11 August 2010.
- ^ "Sebastian Vettel names 2012 Red Bull car Abbey as he looks to defend Formula One world title". The Daily Telegraph. London. 14 March 2012. Diakses tanggal 19 March 2012.
- ^ Baldwin, Alan (14 March 2013). "Vettel puts his faith in "Hungry Heidi"". Reuters. Thomson Reuters. Diakses tanggal 14 March 2013.
- ^ "Vettels Neue heißt "Suzie"". Bild. 12 March 2014. Diakses tanggal 12 March 2014.
- ^ "Vettel names first Ferrari 'Eva'". ESPN F1. 13 March 2015. Diakses tanggal 13 March 2015.
- ^ "Vettel fährt mit Gina". Bild Sport. 21 March 2017. Diakses tanggal 21 March 2017.
- ^ "WS: Misano 2006 - Maldonado DQ gives Vettel win". crash.net. 2006-07-17. Diakses tanggal 2007-06-01.
- ^ "WS: Injury to sideline Vettel for weeks". crash.net. 2006-07-30. Diakses tanggal 2007-06-01.
- ^ Autosport magazine, August 10, 2006, page 27
- ^ "BMW names same drivers for 2007". grandprix.com. 2006-10-19. Diakses tanggal 2007-06-01.
- ^ "Ammermuller replaces Vettel at Carlin". autosport.com. 2007-08-15. Diakses tanggal 2007-08-19.
- ^ "Vettel becomes F1's youngest scorer". itv-f1.com. 2007-06-17. Diakses tanggal 2007-06-18.
- ^ "U.S. driver Scott Speed dropped by Toro Rosso, replaced by Sebastian Vettel". Associated Press. 2007-07-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-29. Diakses tanggal 2008-07-21.
- ^ "Vettel to race for Toro Rosso in 2008". autosport.com. 2007-08-02. Diakses tanggal 2007-08-02.
- ^ "Toro Rosso confirm Bourdais for 2008". grandprix.com. 2008-08-10. Diakses tanggal 2008-08-10.
- ^ "Vettel to earn $165, 000 at STR". flagworld.auto123.com. 2007-08-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-15. Diakses tanggal 2007-08-01.
- ^ "Captured image from the race on sunday" (dalam bahasa Japanese). Formula One Administration. 2007-09-30. Diakses tanggal 2007-09-30.
- ^ "Stewards investigating Hamilton for Webber-Vettel crash". f1.gpupdate.net. 2007. Diakses tanggal 2007-10-04.
- ^ "Flawless Vettel storms to fourth". F1Fanatic.co.uk. 2007. Diakses tanggal 2007-10-07.
- ^ www.autosport.com Retrieved January 30, 2008
- ^ Vettel claims Italian pole, Sky Sports. Diakses 11 Februari 2018.
- ^ New Talent Star: Sebastian Vettel, BBC.co.uk, diakses: 27 November 2009
- ^ Incredible result from Baby Schumi, Guardian.co.uk, diakses: 27 November 2009
- ^ Vettel becomes a youngest F1 driver who won the race Diarsipkan 2008-09-15 di Wayback Machine., ITV-F1.com, diakses: 27 November 2009
- ^ New nickname for Vettel: Baby Schumi, BBC.co.uk, diakses: 27 November 2009
- ^ Vettel: New Schumacher Era?, Planet-F1, diakses: 27 November 2009
- ^ "Vettel gets grid penalty for Malaysia". autosport.com. Diakses tanggal 2009-03-31.
- ^ "Malaysian Grand Prix as it happened". bbc.co.uk/sport. Diakses tanggal 2009-04-05.
- ^ "Vettel leads Red Bull 1-2 in China". bbc.co.uk. Diakses tanggal 23 November 2009.
- ^ "British Grand Prix: Sebastian Vettel claims win to chip away at Jenson Button's lead". The Telegraph. 2009-06-21. Diakses tanggal 2009-06-25.
- ^ "Webber clinches first grand prix win at Nurburgring". F1.GPUpdate.net. Diakses tanggal 19 Oktober 2009.
- ^ "Hamilton clinches first win of the season". F1.GPUpdate.net. 26/07/2009. Diakses tanggal 10 Oktober 2009.
- ^ "Red Bull collision 'not ideal' says Mark Webber". The Daily Telegraph. Telegraph Media Group. 2010-05-30. Diakses tanggal 2010-06-05.
- ^ "Red Bull 'threw away easy one-two' in Turkey, says McLaren's Tim Goss". The Guardian. Guardian Media Group. Press Association. 2010-05-31. Diakses tanggal 2010-06-05.
- ^ Rae, Richard (2010-08-29). "Lewis Hamilton wins incident-packed Belgian Grand Prix". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 2010-08-29.
- ^ "Sebastian Vettel wins Formula One world championship in Abu Dhabi". The Guardian. Guardian Media Group. 14 November 2010. Diakses tanggal 15 November 2010.
- ^ Cary, Tom (14 November 2010). "Red Bull's Sebastian Vettel is crowned Formula One world champion". The Daily Telegraph. Yas Marina Circuit, Abu Dhabi: Telegraph Media Group. Diakses tanggal 15 November 2010.
- ^ Update Finis: Vettel Menang, BolaNews
- ^ Vettel Menang Lagi, detik.com
- ^ Benson, Andrew (18 March 2012). "Jenson Button wins Australian Grand Prix for McLaren". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 18 March 2012.
- ^ Benson, Andrew (26 March 2012). "Sebastian Vettel criticises 'idiot' backmarker in Malaysian GP". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 31 March 2012.
- ^ Benson, Andrew (30 March 2012). "Karthikeyan keen to move on from Vettel 'cry baby' comment". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 31 March 2012.
- ^ Collantine, Keith (16 March 2013). "Australian GP qualifying postponed to Sunday morning". F1 Fanatic. Keith Collantine. Diakses tanggal 29 March 2013.
- ^ Collantine, Keith (24 March 2013). "Webber: Vettel will be 'protected' in team orders row". F1 Fanatic. Keith Collantine. Diakses tanggal 29 March 2013.
- ^ Noble, Jonathon; Beer, Matt (11 April 2013). "Red Bull team orders row: Vettel says he would probably do it again". Autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 11 April 2013.
- ^ Noble, Jonathon (24 March 2013). "Malaysian GP: Red Bull sure Vettel flouted team order deliberately". Autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 29 March 2013.
- ^ "Engine software issue hinders Vettel". GPUpdate.net. GPUpdate. 15 March 2014. Diakses tanggal 16 March 2014.
- ^ Anderson, Ben (16 March 2014). "Nico Rosberg dominates in Melbourne for Mercedes". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 16 March 2014.
- ^ Mark Hughes on why Daniel Ricciardo is showing Sebastian Vettel the way at Red Bull, Sky Sports. Diakses 15 Februari 2018.
- ^ Sebastian Vettel says a 'combination' of factors are at the root of 2014 struggles, Sky Sports. Diakses 15 Februari 2018.
- ^ "Red Bull: Sebastian Vettel announced Ferrari intentions on Friday". Autosport. 4 October 2014. Diakses tanggal 4 October 2014.
- ^ "Thank you Fernando". Scuderia Ferrari. Diakses tanggal 20 November 2014.
- ^ "Hamilton wins race of attrition". Formula One. 15 March 2015. Diakses tanggal 23 March 2015.
- ^ Galloway, James (29 March 2015). "Malaysia GP: Sebastian Vettel beats Mercedes for first Ferrari win". Sky Sports. Diakses tanggal 29 March 2015.
- ^ Noble, Jonathan (12 April 2015). "Chinese GP: Ferrari fully expected defeat by Mercedes". Autosport. Haymarket Publications. Diakses tanggal 12 April 2015.
- ^ "Sebastian Vettel declares Ferrari's F1 year a 'miracle'". Autosport. 29 November 2015. Diakses tanggal 29 November 2015.
- ^ Parkes, Ian; Beer, Matt. "Vettel confronts Kvyat over 'suicidal' driving at Chinese GP". Autosport. Haymarket Media Group. Diakses tanggal 21 April 2016.
- ^ "Vettel moves to defuse Kvyat row". Formula 1 – The Official F1 Website. Diakses tanggal 21 April 2016.
- ^ Rencken, Dieter; Beer, Matt. "Kvyat expecting backlash after Russian Grand Pirx clash with Vettel". Autosport. Haymarket Media Group. Diakses tanggal 15 May 2016.
- ^ "Moving under braking: The net widens as Daniel Ricciardo accuses Sebastian Vettel". www.jamesallenonf1.com. 30 October 2016. Diakses tanggal 3 December 2017.
- ^ Arrivabene surprised by Ferrari's strong start to season, Crash.net. Diakses 17 Februari 2018.
- ^ Hamilton Controls Chinese GP as Verstappen Stars, Crash.net. Diakses 16 Februari 2018.
- ^ Marchionne: Ferrari's Bahrain win shows pace not one-off, Crash.net. Diakses 12 Februari 2018.
- ^ Russia victory proves Bottas' true quality - Massa, Crash.net. Diakses 1 Januari 2018.
- ^ Vettel 'not stressing too much' despite recent Mercedes gains, Crash.net. Diakses 1 Januari 2018.
- ^ Azerbaijan Grand Prix - The Debrief, Crash.net. Diakses 1 Januari 2018.
- ^ Bottas Beats Vettel to Austria F1 Victory, Crash.net. Diakses 1 Januari 2018.
- ^ Italy Stats: Hamilton First Back to Back Winner in 2017, Formula1.com. Diakses 1 Februari 2018.
- ^ Kecelakaan di Awal Lomba Libatkan Vettel, Raikkonen dan Verstappen, Sindo News. Diakses 1 Januari 2018.
- ^ Malaysia GP: Sebastian Vettel suffers engine woe and will start at the back, Sky Sports. Diakses 1 Januari 2018.
- ^ Sebastian Vettel: Stroll Malaysian GP F1 clash was 'unnecessary', Autosport. Diakses 1 Februari 2018.
- ^ Ferrari says Vettel's gearbox is good for Japan, Reuters. Diakses 14 Januari 2018.
- ^ Lewis Hamilton wins fourth world title at Mexican Grand Prix, BBC Sport. Diakses 1 Februari 2018.
- ^ Race - Vettel beats Bottas as Hamilton storms to fourth, Formula1.com. Diakses 13 Februari 2018.
- ^ "Sebastian Vettel leapfrogs Lewis Hamilton to take Australian GP win". BBC Sport. 25 March 2018.
- ^ "Sebastian Vettel wins, Lewis Hamilton 3rd after fine overtake". BBC Sport. 8 April 2018.
- ^ "Lewis Hamilton wins Azerbaijan Grand Prix after Red Bulls clash". BBC Sport. 29 April 2018.
- ^ "Lewis Hamilton wins French Grand Prix after Sebastian Vettel penalty". BBC Sport. 24 June 2018.
- ^ "German Grand Prix: Lewis Hamilton wins after Sebastian Vettel crashes out". BBC Sport. 22 July 2018.
- ^ "Italian GP: Lewis Hamilton passes Kimi Räikkönen to win thriller, Vettel fourth". BBC Sport. 2 September 2018.
- ^ "Lewis Hamilton wins Japanese GP & closes on fifth world title". BBC Sport. 7 October 2018.
- ^ "Hollywodd tailoring movies for overseas audiences". HULIQ. May 13, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 30, 2011. Diakses tanggal May 16, 2011.
- ^ Sebastian Vettel takes on Top Gear challenge, BBC Sport. Diakses 1 Januari 2014
- ^ Behind the Scenes with Sebastian Vettel, Top Gear. Diakses 1 Januari 2014.
- ^ Sebastian Vettel gets surprisingly technical with David Letterman, Autoblog. Diakses 23 Agustus 2013.
- ^ Vettel und Hulkenberg, Motorsport Total. Diakses 17 Agustus 2016.
- ^ Gran Turismo 5 - Sebastian Vettel X Challenge, YouTube. Diakses 24 Januari 2016.
- ^ Car Magazine. "Red Bull X1 Supercar 2010", "Car Magazine", 28 October 2010 14:50, accessed 9 December 2010.
- ^ Gran Turismo 6 launches Red Bull X Challenge, Red Bull. Diakses 24 Januari 2016.
- ^ "Vettel to represent Germany at RoC". planet-f1.com. 2007-10-26. Diakses tanggal 2007-10-26.
- ^ "Schumacher, Vettel win Nations Cup". AutoWeek. Crain Communications. 27 November 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2010. Diakses tanggal 30 November 2010.
- ^ "Le Mans winner and F1 star Nico Hülkenberg to race at ROC 2015 in London". Race of Champions. 18 August 2015. Diakses tanggal 19 September 2015.
- ^ Sebastian Vettel Crowned Champion of Champions, Race of Champions. Diakses 11 Januari 2017.
- ^ Wehrlein suffers scary Race of Champions crash as Vettel wins again, Formula1.com. Diakses 12 Agustus 2017.
- ^ Majalah F1 Racing - November 2008 - Mendaki gunung bersama Vettel - halaman 60-64.
- ^ Dua Pembalap Ferrari Hadapi Del Piero Di Juventus Stadium, Okezone.com. Diakses 1 Januari 2018.
- ^ http://f1-grandprix.com/?page_id=3158
- ^ "Sebastian Vettel – A Short Biography". redbullreporter.com. 23 March 2011. Diakses tanggal 7 July 2011.
- ^ "Today's race in Montreal gives Austin a glimpse of its F1 future". Statesman.com. 11 June 2011.
- ^ a b "Superman Seb! Youngest F1 champion cried with joy at his triumph for Red Bull". Daily Mail. London. 14 November 2010. Diakses tanggal 7 July 2011.
- ^ "I don't have blood, but engine fuel, running through my veins!". redbullreporter.com. 4 April 2011. Diakses tanggal 7 July 2011.
- ^ Cary, Tom (9 March 2010). "Sebastian Vettel: F1 driver profile". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 7 July 2011.
- ^ Vettel to win 2009 Bandini trophy, Motor1.com. Diakses 11 Februari 2018.
- ^ "DHL Fastest Lap Award - 2009 Results, berbagi bersama Mark Webber". formula1.com. Diakses tanggal 11 February 2010.
- ^ "Red Bull Gives You Wings - RedBull.com". redbull.com. Diakses tanggal 4 November 2016.
- ^ Noble, Jonathan (21 December 2011). "The F1 team principals' top ten drivers". Autosport. Diakses tanggal 25 May 2014.
- ^ "DHL Fastest Lap Award - 2012 Results". formula1.com. Diakses tanggal 25 December 2012.
- ^ Allen, James (24 February 2012). "Vettel Honoured by German Nation". James Allen on F1. James Allen. Diakses tanggal 24 February 2012.
- ^ "DHL Fastest Lap Award - 2013 Results". formula1.com. Diakses tanggal 24 November 2013.
- ^ Noble, Jonathan (12 December 2013). "Formula 1 team bosses vote Sebastian Vettel as best driver for 2013". Autosport. Diakses tanggal 25 May 2014.
- ^ "Laures Sports Awards Malaysia 2014". Diakses tanggal 26 March 2014.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Sebastian Vettel pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Gambar dan media dari Commons | |
Berita dari Wikinews | |
Kutipan dari Wikiquote |
- (Jerman) (Inggris) Situs web resmi
- Sebastian Vettel di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- (Inggris) Situs web resmi Red Bull F1
- (Inggris) Sebastian Vettel pada Driver Database.