Pacar Ketinggalan Kereta
Pacar Ketinggalan Kereta | |
---|---|
Sutradara | Teguh Karya |
Produser | Irwan Usmar Ismail |
Ditulis oleh | Arswendo Atmowiloto |
Pemeran | Rachmat Hidayat Tuti Indra Malaon Niniek L. Karim Nurul Arifin Onky Alexander Alex Komang Didi Petet Ayu Azhari Camelia Malik Piet Pagau Rita Zahara Nani Vidia Iwen Darmansyah Nani Somanegara Rina Murni Dian Anggraeni |
Penata musik | Idris Sardi |
Sinematografer | Roy Julius Tobing |
Tanggal rilis | 1989 |
Durasi | 139 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 1989 |
|
Pacar Ketinggalan Kereta adalah salah satu film Indonesia yang termasuk terbaik pada masa itu. Pacar Ketinggalan Kereta merupakan film drama ringan berisikan kisah fantasi dan musikal dengan banyak penari termuda oleh mahasiswa karya anak bangsa. Meraih delapan penghargaan dari sebelas yang dinominasikan, film ini nyaris memenangkan Piala Citra di semua kategori utama. Film ini juga didukung oleh aktor dan aktris terkenal seperti Tuti Indra Malaon, Didi Petet, Alex Komang, Nurul Arifin, Ayu Azhari, dan Onky Alexander.
Film ini memenangkan Piala Citra 1989 untuk film terbaik, aktor terbaik (Rachmat Hidayat), aktris terbaik (Tuti Indra Malaon), aktris pendukung terbaik (Niniek L. Karim) dan sutradara terbaik (Teguh Karya).
Skenario film drama ini diadaptasi oleh Arswendo Atmowiloto dari sebuah novel berjudul Kawinnya Juminten (1985).
Sinopsis
Kisah dimulai dengan pesta 25 tahun perkawinan Ibu dan Pak Padmo (Tuti Indra Malaon dan Rachmat Hidayat). Di sini muncul kecemburuan Bu Padmo terhadap sekretaris Pak Padmo, Tante Retno (Niniek L. Karim). Kecemburuan ini semakin menjadi, saat tahu Heru (Onky Alexander) pacaran dengan Ipah (Nurul Arifin), sedang sopirnya Martubi (Alex Komang) pacaran dengan Juminten (Nani Vidia), pembantu tante Retno. Kecemburuan itu juga mengganggu persahabatan Heru, Riri (Ayu Azhari), anak-anaknya dengan Arsal (Iwen Darmansyah), anak tante Retno. Kecemburuan ini membuat banyak salah paham, yang bisa diakhiri dengan gembira.
Daftar pemain
- Tuti Indra Malaon - Ibu Padmo
- Rachman Hidayat - Pak Padmo
- Niniek L. Karim - Tante Retno
- Alex Komang - Martubi
- Nurul Arifin - Ipah
- Onky Alexander - Heru
- Didi Petet
- Ayu Azhari - Riri
- Camelia Malik
- Nani Vidia - Juminten
- Lia Chaidir
- Nani Somanegara
- Piet Pagau
- Dian Anggaraeni
- Rita Zaharah
- Jen S. Kadir
- Helmi Anwar
- Jeddy Saputra
- M. Amin Helmi Sungkar
- Dhany S. Ade Sulistya
- Dimas Suprianto
- Hera Negara
- Raphael Darmawan
- Erna Hayatning
- Iwen Darmansyah - Arsal
Para pendukung
- Pemain-pemain Teater di Jakarta
- Penari-penari ASTI Bandung
- Kelompok Tari Dufan
- Mahasiswa Tari dan Teater IKJ
Para pemusik
- Bob Santoso - bass dan keyboard
- Jimmy Mannopo
- Gatot - drum
- Andiyono
- Arman
- Zulkifli
- Sudarmadi - cello
- Yudiyanto - oboe
- Hendrick - guitar
- Didiet
- Wakid - trompet
- Embong R - flute, alto sax, soprano
- Pramono
- Amir Katamsi - trombone
- Idris Sardi
- Suryati
- Suyin
- Edo Braseiros - biola
Para penyanyi
Pranala luar
- (Indonesia) Film Pacar Ketinggalan Kereta di Pusat Dokumentasi film Diarsipkan 2009-05-30 di Wayback Machine.
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Tjoet Nja' Dhien (1988) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) 1989 |
Diteruskan oleh: Taksi (1990) |