Riau TV
PT Riau Media Televisi | |
---|---|
Pekanbaru, Riau Indonesia | |
Saluran | Analog: 46 UHF Digital: 45 UHF |
Slogan | Maju Dalam Kebersamaan |
Pemrograman | |
Jaringan televisi | JPM |
Kepemilikan | |
Pemilik | Riau Pos (Jawa Pos Group) |
JTV Rohil TV Rohul TV | |
Riwayat | |
Siaran perdana | 20 Mei 2001 |
Bekas nomor kanal | 32 UHF (analog) |
Informasi teknis | |
Otoritas perizinan | Kementerian Komunikasi dan Informatika RI |
Pranala | |
Situs web | www |
Kantor pusat | Kompleks Riau Pos Group, Jl. HR. Subrantas Km 10,5 Panam-Pekanbaru, Riau |
---|
Riau TV adalah sebuah stasiun televisi lokal yang berpusat di Pekanbaru, Riau. Stasiun televisi ini merupakan anggota jaringan Jawa Pos Multimedia, serta merupakan bagian dari usaha Jawa Pos Group. Riau TV mempunyai nomor izin prinsip siaran 394/KEP/M.KOMINFO/11/2010. Riau TV bermarkas di Jl. HR Subrantas Km 10.5 Panam, Pekanbaru. Jam siaran Riau TV dimulai dari pukul 06.00 sampai dengan 24.00 WIB.
Sejarah
Pertama kali mengudara pada tanggal 20 Mei 2001 yang saat itu bertepatan dengan ri Kebangkitan Nasional ke– 93 dan masih berada di frekuensi 32 UHF. Lahirnya Riau TV dilatarbelakangi dengan kunjungan yang dilakukan oleh Rida K. Liamsi ke Veronna, Italia dan Montreal, Kanada. Karena ketertarikannya dengan konsep televisi lokal tersebut, Bapak Rida K Liamsi berkeinginan untuk membawa pulang ide televisi lokal ini pulang untuk kemudian direalisasikan di lingkungan Jawa Pos Group[1]. Beberapa faktor lainnya, seperti upaya mengembangkan budaya Melayu Riau dan upaya Jawa Pos Group mengembangkan sayapnya di industri penyiaran. Riau TV merupakan televisi swasta lokal pertama yang ada di bawah bendera Jawa Pos, karena itulah karyawannya diambil dari Riau Pos yang memang dimiliki grup tersebut. Modal awalnya adalah Rp 15 miliar dengan 52 karyawan. Kehadiran Riau TV yang memiliki jaringan Riau Pos kemudian cukup disambut positif oleh masyarakat dan pelaku usaha Riau.[2]
Periode 2001-2010
Pada periode 2001-2010 dapat dikatakan sebagai masa awal Riau Televisi (Rtv) merintis karirnya sebagai televisi lokal di kawasan Riau. Meskipun banyak kesulitan yang mereka hadapi, hal ini tidak lantas menjadi penghalang bagi Riau Televisi (Rtv) untuk terus berkembang. Pada masa ini Riau Televisi (Rtv) terus belajar sekaligus berupaya dalam mewujudkan versi terbaik mereka.
Langkah-langkah besar diambil oleh Riau Televisi (Rtv) pada masa ini sebagai bentuk keseriusan mereka Langkah-langkah tersebut seperti penambahan jam siar. Pada awalnya Riau Televisi (Rtv) hanya berkesempatan untuk melakukan siaran selama empat jam perharinya dengan pembagian dua jam di pagi hari, pukul10.00 – 12.00 WIB dan dua jam di malam hari Pukul 19.00 – 21.00 WIB. Lalu di tahun kedua lama durasi ini ditingkatkan menjadi dua kali lipat, dengan pembagian enam jam di pagi hari, pukul 06.00 – 12.00 WIB dan dua jam di malam hari 19.00 – 21.00 WIB. Sampai akhirnya pada tahun ketiga Riau Televisi bisa bersiaran full 18 jam perharinya, mulai pukul 06.00 – 00.00 WIB.
Langkah lainnya adalah penambahan daya frekuensi pemancar dengan maksud agar semakin banyak masyarakat Riau yang dapat menikmati saluran mereka. Dalam perjalanannya, Riau Televisi (Rtv) melalkukan beberapa kali peningkatan pada daya frekuensi pemancar yang mereka miliki. Pada tahun 2001 daya frekuensi pemancar yang mereka miliki sebesar 1.000 watt. Lalu pada tahun 2003, Riau Televisi (Rtv) melakukan peningkatan pada daya frekuensi pemancar mereka menjadi 2.500 watt sekaligus memindahkan pemancar yang mereka miliki dari Panam ke Kulim karena kesulitan bersaing dengan televisi swasta nasional pada saat itu. Dan pada tahun 2005, Riau Televisi kembali melakukan peningkatan pada daya frekuensi pemancar mereka menjadi 10.000 watt.
Pada masa ini juga akhirnya Riau Televisi (Rtv) membentuk pembagian divisi kerja yang lebih ideal bagi pekerjanya, dari yang sebelumnya tidak ada pembagian divisi tersebut, sehingga pada sebelum pembagian ini terbentuk karyawan yang dimiliki oleh Riau Televisi (Rtv) dituntut untuk mampu melakukan bergam jobdesc pekerjaan. Pada masa ini juga Riau Televisi (Rtv) mulai merubah brand image televisi news yang mereka bawa dengan menghadirkan beragam program acara lain yang lebih beragam. Pada tahun 2010 akhirnya Riau Televisi (Rtv) berhasil mendapatkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) setalah sebelumnya melakukan siaran hampir 10 tahun lamanya.[1]
Periode 2011-sekarang
Pada periode 2011-2017 dapat dikatakan sebagai masa-masa gemilang yang diraih oleh Riau Televisi (Rtv). Yang menjadi tolak ukur Riau Televisi (Rtv) memasuki masa gemilangnya pada periode ini dapat dilihat dari cover area yang semakin luas, pembangunan transmisi-transmisi di daerah, dan program yang semakin beragam.
Dalam mengakomodasi agar semakin banyak masyarakat di daerah Riau yang bisa menyaksikan siaran mereka, dibangunlah transmisi-transmisi di beberapa daerah di Riau. Nantinya transmisi-transmisi tersebut juga diberi kesempatan untuk memproduksi program mereka sendiri untuk disiarkan pada jam tertentu yang telah ditentukan. Transmisi-transmisi tersebut adalah Rohul Media Televisi, Rohil Media Televisi, Dumai Media Televisi, Bengkalis Media Televisi, dan Inhil Media Televisi.[1]
Program acara
- Detak
- Detak Riau Siang
- Detak Riau Malam
- Detak Melayu
- Bebual dalam Dendangan
- Dendang Ocu Kampar
- Sirawa (Siaran Urang Awak)
- Bursa Niaga
- Jendela Metropolis
- Makan Makan
- Tantangan 50:50
- Hilir Mudik bersama Kawasaki
- Lejel Home Shopping
- Nusantara Kini (relay JTV)
- O Shop (relay O Channel)
Lihat pula
Rujukan
- ^ a b c Ramdhani, Wahyu; Ahmal; Asril (2021). "Televisi Lokal Riau Televisi (Rtv) dan Kontribusinya dalam Pelestarian Budaya Melayu di Provinsi Riau (2001-2020)". Jurnal Pendidikan Tambusai. 5 (3): '9324–9330'.
- ^ Sudibyo, Agus (2004). Ekonomi Politik Media Penyiaran. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara. hlm. 143–146. ISBN 9789793381510.