Lompat ke isi

Malam Gelap Jiwa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Juli 2024 03.36 oleh Irham.firmansyah (bicara | kontrib) (Irham.firmansyah memindahkan halaman Pengguna:Irham.firmansyah/Dark Night of the Soul ke Dark Night of the Soul (Malam Gelap Jiwa): terjemah english-indonesia)

Konten dalam edit ini sebagian atau seluruhnya merupakan translate inggris dari English Wikipedia article di Dark Night of the Soul pada 22 July 2024, lihat riwayat untuk info

Dark Night of the Soul (La noche oscura del alma, transl indo: Malam Gelap Jiwa) adalah fase atau tahapan dari passive purification (pembersihan oleh Tuhan)[1] spirit di dalam pengembangan suatu mystical, seperti yang di deskripsikan secara mendalam dalam risalah Dark Night (Noche Oscura) oleh St. John of the Cross seorang Spanish mystic abad 16 M dan penyair, Dark night merupakan commentary dari puisinya yang berjudul sama. Hal ini di ikuti dengan fase ke dua,yakni illumination yang mana kehadiran tuhan dapat dirasakan tetapi masih belum stabil. St. John of the Cross sendiri tidak memberi judul pada puisinya yang mana bersama commentary dark night ini serta Ascent of Mount Carmel (Subida del Monte Carmelo) membentuk risalah yang mendalam tentang aktif dan pasif purification sense dan spirit serta mengarah ke mystical union.[2]

Di era modern, istilah "dark night of the soul" digunakan untuk mendeskripsikan waktu crisis/krisis kepercayaan (midlife crisis, krisis paruh baya), yakni suatu waktu kesakitan/kesengsaraan dalam hidup seseorang.

Puisi

Waktu dan Tempat

Puisi St. John of the Cross, dalam delapan stanzas (bait) yang berisi lima baris, merupakan suatu narasi atau cerita perjalanan soul ke mystical union dengan Tuhan. Waktu atau tempat tidak pasti. Sepertinya puisi ini ditulis antara tahun 1577-1579. Puisi ini ada kemungkinan ditulis saat John di penjara di Toledo walaupun beberapa pernyataan ekplisit tentang ini tidak begitu bisa dipercaya dan merupakan tangan ke-dua.[3]

Journey atau perjalanan ini disebut "dark night" di beberapa bagian karena memperlihatkan fakta bahwa tempat tujuan “Tuhan” tidak diketahui, seperti dalam mystical classic The Cloud of Unknowing abad 14 M. Dua potongan tersebut di turunkan dari Pseudo-Dionysius the Areopagite di abad 6 M. lebih jauh, path/jalur itu sendiri tidak diketahui."dark night” umumnya tidak mengarah ke kesulitan dalam hidup,[4] walaupun istilah tersebut telah di jadikan untuk mengartikan cobaan sepertu itu.

Text[5][6]

Commentaries dari John of the Cross

Risalah Ascent of Mount Carmel (1581–1585) dan Dark Night (the Declaración, 1584–1586) adalah commentary atau penjelasan tentang puisi, makna dari baris ke baris. Keduanya risalah tersebut dibiarkan tidak terselesaikan.

Ascent of Mount Carmel di bagi menjadi 3 buku yang merefleksikan dua fase dari dark night. Yang pertama adalah purification dari senses (berjudul "The Active Night of the Senses"). Yang ke dua dan ke tiga mendeskripsikan purification yang lebih intense dari spirit (berjudul titled "The Active Night of the Spirit”).[7] Aktif purification dari sense (panca indra) berisi mystical journey yang pertama dari classical three stage, setelahnya diikuti dengan illumination lalu union. Passive purgation/purification spirit mengambil tempat di antara illumination dan full union, saat keberadaan Tuhan telah terasa tetapi belum stabil.[8]

Pada awal commentary Dark Night, John menulis :

"In this first verse, the soul tells the mode and manner in which it departs, as to its affection, from itself and from all things, dying through a true mortification to all of them and to itself, to arrive at a sweet and delicious life with God."

The dark night of the soul adalah stage/tahapan final dan purification yang sudah komplit dan ditandai dengan confusion (kebingungan), helplessness (ketidak-berdayaan), stagnation of the will (ke-stagnan-an keinginan) dan sense (perasaan) withdrawal (kehilangan) kehadiran Tuhan.[note 1] Ini merupakan periode final dari “unselfing” dan menyerahkan diri kepada tujuan dari divine will yang tersembunyi. Stage/tahapan yang terakhir adalah union dengan object of love, the one Reality, God. Di sini diri telah di bangun secara permanen pada level transcendental dan liberated (dibebaskan) untu tujuan hidup yang baru.[9]

Pemahaman Contemporary

Istilah "dark night of the soul" dapat digunakan sebagai sinonim dari crisis/krisis keyakinan.[10] Lebih umumnya digunakan secara informal untuk mendeskripsikan periode kesulitan dan sakit ekstrem dalam hidup seseorang.[note 2]

Krisis mungkin endure dalam waktu yang lama. “dark night”-nya St. Paul of the Cross di abad 18 M berjalan selama 45 tahun. Dark night-nya Mother Teresa, yang mana memiliki nama dalam agama sebagai Thérèse of Lisieux,, “may be the most extensive such case on record", berjalan dari tahun 1948 sampai kematiannya tahun 1997, dan berdasarkan surat-suratnya dia hanya mendapat sedikit kelegaan.[12][13]

Inayat Khan menyatakan, “There can be no rebirth without a dark night of the soul, a total annihilation of all that you believed in and thought that you were”. (tidak ada rebirth tanpa dark night of the soul, pemusnahan dari semua yang kamu percayai dan pikirkan).[14]

Joseph Campbell menyatakan "The dark night of the soul comes just before revelation. When everything is lost, and all seems darkness, then comes the new life and all that is needed." (The dark night of the soul datang tepat sebelum revelation. Saat semuanya hilang, dan semuanya terlihat gelap, lalu datang hidup baru dan semuanya itu adalah diperlukan).[15]

Roberto Assagioli menyatakan: sebelum kemenangan penuh dan final, tetapi, soul harus melalui tes yang lain : soul harus melewati "dark night" yang mana merupakan sesuatu yang baru dan pengalaman annihiliation (pemusnahan) yang lebih dalam, atau suatu cobaan yang mana semua elemen yang membentuk manusia di cairkan bersamaan. Tetapi darkest night (dark night yang paling gelap) di ikuti radiant fajar yang paling bersinar dan soul, pada akhirnya sempurna masuk ke dalam komplit dan konstan dan persatuan yang tidak terpisahkan dengan spirit, sehingga untuk menggunakan bold statement dari St John of the Cross : "it seems to be God himself and has the same characteristics as him" (ini terlihat menjadi Tuhan sendiri dan berkarakteristik seperti Dia).[16]

Penulis lain yang menyambungkan Dark Night of the Soul dengan suatu karya adalah Stanislav Grof.[17]

Stages/tahapan dari the dark night of the soul

To every man is given the key to the gates of heaven. The same key opens the gates of hell. And so it is with science.
– Richard Feynman

Meskipun stage atau tahapan dari dark night of the soul /spiritual awakening /Fruit of the Rose[18] bermacam-macam dan tergantung individu itu sendiri[19] berikut stage of dark night of the soul menurut Shannon Kaiser dalam bukunya Return to You :[20][21]

  • Stage 1 : gangguan besar atau peristiwa pemicu : dark night of the soul sering dimulai dengan suatu trigger (pemicu) atau disruption (gangguan) yang mendadak dan tanpa persiapan sebelumnya. tahapan ini disebut juga "The Roller coaster" yakni ekstensial krisis dikarenakan sakit yang intense dari gangguan yang diluar control. Hal ini dapat berupa kematian yang kita cintai, kemiskinan ekstrem, atau sakit karena suatu penyakit, penghianatan, ketidak adilan, di-bully, PHK kerja dan lain sebagainya.
  • Stage 2: Loss of direction and hope : setelah mendapat trigger dan sudah masuk dark night of the soul kita akan merasakan bahwa hidup kita tidak bermakna, merasa despair dan hopelessness.
  • Stage 3: Rock bottom : seluruh dark night of the soul bukan perjalanan yang mudah, tetapi, di tempat rock bottom, kita merasa breaking point atau threshold pain, waktu tergelap dalam hidup kita. Kita mungkin merasa emotionally numb, kehilangan teman, keluarga, terisolasi dll tetapi kita akan mendapat pelajaran yang berharga apabila kita membuka diri untuk menerima.
  • Stage 4: Waking up to the truth :  terdapat cahaya di belakang rock bottom dan memanjat kembali ke atas untuk mendapatkan sense of wholeness dan waking up to the truth.
  • Stage 5: Spiritual study  : setelah menemukan kembali pengetahuan tentang diri dan tujuan hidup, kita menjadi lebih curious, wonderfull dan tertarik belajar spiritual dan mendapatkan keseimbangan.
  • Stage 6: Authentic living : akhirnya dark night of the soul sampai ke penemuan sense of peace, understanding, dan wholeness yang sebelumnnya hilang.

Lihat juga

Bacaan lebih lanjut

References

  1. ^ tomlirish (2017-12-13). "THE CAUSE OF THE PASSIVE PURIFICATION OF THE SPIRIT". Catholic Strength (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-22. 
  2. ^ Schneiders, Sandra M. (2005). "John of the Cross". In Jones, Lindsay (ed.). MacMillan Encyclopedia of religion. MacMillan. p.4942
  3. ^ Lucinio del SS. Sacramento, Nota Introductoria a la 'Subida' y la 'Noche' in Vida y Obras completas de San Juan de la Cruz, 5th ed., Madrid: Biblioteca de Autores Cristianos, 1954, p. 358.
  4. ^ "The Dark Night of the Soul". 13 December 2018. Archived from the original on 5 August 2020. Retrieved 9 January 2019.
  5. ^ San Juan de la Cruz (22 July 1929). Silverio de Santa Teresa, ed. Obras de San Juan de la Cruz (dalam bahasa Spanyol). Burgos: El Monte Carmelo. hlm. 4–5. 
  6. ^ Saint John of the Cross (1959). Silverio de Santa Teresa, ed. Dark Night of the Soul (PDF). Diterjemahkan oleh Edgar Allison Peers. hlm. 14. 
  7. ^ Ascent of Mount Carmel, Ch. 1, 2
  8. ^ Underhill, Mysticism, Ch. 4.
  9. ^ Greene, Dana (Spring 1987). "Adhering to God: The Message of Evelyn Underhill for Our Times". Spirituality Today. Vol. 39. pp. 22–38.
  10. ^ Durà-Vilà, Glòria; Dein, Simon (September 2009). "The Dark Night of the Soul: Spiritual Distress and its Psychiatric Implications". Mental Health Religion & Culture. 12 (6): 543–559. doi:10.1080/13674670902858800. S2CID 144177148.
  11. ^ Ronald W. Pies (2020), Psychiatry and the Dark Night of the Soul
  12. ^ David van Biema (23 August 2007). "Mother Teresa's Crisis of Faith". Time. Retrieved 7 April 2020.
  13. ^ Martin, James (29 August 2007). "A Saint's Dark Night". The New York Times.
  14. ^ Khan, Hazrat Inayat. Thinking Like The Universe: The Sufi Path Of Awakening.
  15. ^ Campbell, Joseph. Reflections on the Art of Living: A Joseph Campbell Companion.
  16. ^ Assagioli, Roberto (2007). Transpersonal Development. Inner Way Productions. pp. 146–147.
  17. ^ Bache, Christopher M. (1 September 1991). "Mysticism and psychedelics: The case of the dark night". Journal of Religion and Health. 30 (3): 215–236. doi:10.1007/BF00986399. ISSN 1573-6571.
  18. ^ "Understanding a Spiritual Awakening and a Dark Night of the Soul". Nurtured Essence Soul Guide (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-22. 
  19. ^ Applegate, Dominica (2022-08-09). "Ego Death & Spiritual Awakening: What's It All About?". Rediscovering Sacredness | Dominica Applegate (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-22. 
  20. ^ Applegate, Dominica (2022-08-09). "Ego Death & Spiritual Awakening: What's It All About?". Rediscovering Sacredness | Dominica Applegate (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-22. 
  21. ^ "Dark Nights Of The Soul Are Painful — But Powerful: Here's How To Get Through Them". mindbodygreen (dalam bahasa Inggris). 2022-12-02. Diakses tanggal 2024-07-22. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "note", tapi tidak ditemukan tag <references group="note"/> yang berkaitan