Lompat ke isi

Markus 16

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Markus 16
Permulaan Injil Markus dalam bahasa Latin (Kitab Durrow, abad ke-7), disimpan di Trinity College Dublin
KitabInjil Markus
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
2
Lukas 1

Markus 16 (disingkat Mrk 16 atau Mr 16) adalah bagian terakhir dalam Injil Markus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, yang diyakini ditulis menurut catatan Markus.[1][2]

Teks

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Pasal ini terdiri dari 20 ayat.

Struktur isi

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 9-20

Kontroversi

Markus 16:9–20 diperdebatkan apakah merupakan bagian asli atau tambahan dari Injil Markus, karena ada beberapa naskah kuno tidak mencantumkannya, meskipun ada indikasi khusus pada masing-masing naskah itu bahwa bagian ini seharusnya ada. Sebaliknya semua naskah lain dari berbagai bahasa mencantumkan bagian ini. New King James Version memuat catatan kaki untuk bagian ini sebagai berikut: "Ayat-ayat 9-20 diberi tanda kurung dalam teks NU sebagai tidak asli. Tidak ditemukan dalam Codex Sinaiticus dan Codex Vaticanus, meskipun hampir semua naskah Injil Markus lain memuatnya."[3]

Tidak mencantumkan

Bagian akhir Injil Markus pada Codex Vaticanus menyisakan satu kolom kosong setelah ayat 16:8, menunjukkan bahwa si jurutulis mengetahui adanya bagian penutup yang rupanya diputuskan untuk tidak dimuat. Kolom kosong ini adalah satu-satunya yang ditemukan pada bagian Perjanjian Baru Codex ini.[4]

Tercatat ada sejumlah naskah kuno:

  • 2 naskah bahasa Yunani: Codex Sinaiticus (~400), Codex Vaticanus (~325)
    • Pada Codex Sinaiticus bagian yang memuat akhir Injil Markus terdapat dalam lembaran perkamen pengganti yang bukan ditulis oleh jurutulis aslinya dan terlihat ada keanehan dalam bentuk-bentuk huruf yang dipakai pada akhir Injil Markus seakan untuk menutupi kekosongan ruang karena penghilangan suatu bagian.[5] Selain itu setelah kata terakhir ayat 8 ada tambahan hiasan (arabesque) yang menurut George Salmon dan John Gwynn melebihi kebiasaan serta mengindikasikan ada maksud lain di baliknya.[6]
    • Pada Codex Vaticanus setelah ayat 8 tersedia tempat kosong yang tidak lazim dalam seluruh naskah, yang cukup untuk memuat ayat 9-20. Ini mengindikasikan bahwa si jurutulis menyalin dari suatu naskah yang memiliki ayat 9-20 tetapi karena suatu hal tidak menyalinnya melainkan hanya menyediakan tempat kosong.[7]
  • 1 naskah bahasa Latin: Codex Bobiensis (~ 430)
    • Pada Codex Bobiensis Injil Markus ditutup dengan dengan kalimat-kalimat "penutup pendek" yang tidak dijumpai di naskah lain.[8]
Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu.
  • 1 naskah bahasa Suryani: Sinaitic Syriac Gospels (~400-an), memuat bacaan khusus yang hanya ada pada Codex Bobiensis, sehingga dipastikan memiliki sumber yang sama dengan kodeks bahasa Latin itu.
  • sekitar 100 naskah bahasa Armenia (~411-450)
  • 2 naskah bahasa Georgia kuno: naskah-naskah ini dibuat berdasarkan naskah bahasa Armenia.

Mencantumkan

Seluruh naskah kuno selain yang disebutkan di atas mencantumkan "Penutup Panjang Injil Markus"

  • Lebih dari 1600 naskah bahasa Yunani, termasuk naskah kuno Codex Alexandrinus (abad ke-5 M)
  • Semua naskah bahasa Latin (selain Codex Bobiensis), termasuk naskah Vetus Latina (Latin kuno) Codex Bezae (abad ke-5 M), dan Vulgata.
  • Semua naskah bahasa Koptik Mesir (Memphitic maupun Thebiac, abad ke-3 M)
  • Semua naskah bahasa Suryani dalam berbagai bentuk (Peshitta maupun “Curetonian Syriac”), selain Syriac Sinaiticus
  • Sebagian besar naskah bahasa Armenia
  • Semua naskah bahasa Etiopia[9]
  • Semua naskah bahasa Georgia kecuali 2 naskah

Tulisan-tulisan para bapa gereja yang hidup pada abad ke-2 dan seterusnya mengutip dari ayat-ayat ini

dan lain-lain

Para sarjana Alkitab modern mengakui keotentikan bagian ini

  • Kurt Aland, pakar Perjanjian Baru, menyatakan: “Adalah benar bahwa akhir yang panjang dari Markus 16:9-20 ditemukan dalam 99 persen naskah bahasa Yunani serta semua tradisi lainnya, didukung selama periode berabad-abad secara praktis dalam bentuk sanksi gerejawi resmi sebagai bagian asli dari Injil Markus.”[10]
  • Phillips[11] dan The Complete Biblical Library[12] menyimpulkan: "Keotentikan ayat-ayat ini seharusnya tidak diragukan: (1) Ayat-ayat ini ditemukan dalam hampir semua naskah Yunani dan telah diterima dalam gereja sejak abad ke-2 M. (2) Tidak ada pernyataan dalam ayat-ayat ini yang bertentangan dengan bagian Alkitab yang lain."[13]
  • Dengan demikian banyak sarjana berkesimpulan bahwa bagian apapun juga yang disokong sebagian besar naskah kuno kemungkinan besar adalah bagian dari naskah asli penulisan Alkitab. Jadi Markus 16:9-20 ini harus dipandang sebagai bagian dari Firman Allah yang diilhamkan.[14]

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
  3. ^ "Verses 9-20 are bracketed in NU-Text as not original. They are lacking in Codex Sinaiticus and Codex Vaticanus, although nearly all other manuscripts of Mark contain them.” (“NU” : Nestle-Aland/United Bible Societies) New King James Version on Mark 16.
  4. ^ Philip B. Payne Fuldensis, Sigla for Variants in Vaticanus and 1 Cor 14.34-5, NTS 41 (1995) 252.
  5. ^ James Snapp. Jr. Codex Sinaiticus and the Ending of Mark. September 28, 2015.
  6. ^ F. H. A. Scrivener, A Plain Introduction to the Criticism of the New Testament, Cambridge 1861, London 1894. Halaman xiii
  7. ^ J. Burgon, "The Last Twelve Verses of Mark". Books.google.com. Diakses tanggal 2012-04-17. . Aslinya: London, 1871. Halaman 70-90.
  8. ^ Funk, Robert W. and the Jesus Seminar. The acts of Jesus: the search for the authentic deeds of Jesus. HarperSanFrancisco. 1998. "Empty Tomb, Appearances & Ascension" p. 449-495.
  9. ^ Pada tahun 1972 Bruce Metzger menemukan bahwa laporan sebelumnya yang menyatakan ada dua naskah bahasa Etiopia yang tidak mencantumkan penutup panjang ternyata salah, dan pada tahun 1980 Metzger menyatakan bahwa semua naskah bahasa Etiopia yang terlestarikan memuat Markus 16:9-20 dalam Bruce M. Metzger. New Testament Studies: Philological, Versional, and Patristic, Volume 10 of New Testament Tools and Studies. Publisher: BRILL, 1980 ISBN: 9004061630, 9789004061637. Chapter 9. Metzger meneliti 194 naskah bahasa Etiopia, dan menemukan bahwa 131 memuat penutup pendek dan panjang, tapi sisanya memuat penutup panjang.
  10. ^ Aland, Kurt and Barbara Aland (1987), The Text of the New Testament (Grand Rapids, MI: Eerd­mans), halaman 287.
  11. ^ Phillips, John, The John Phillips Commentary Series – Exploring the Gospel of Mark: An Expository Commentary, (Grand Rapids, MI: Kregel Publications, 2004), WORDsearch CROSS e-book.
  12. ^ Gilbrant, Thoralf, ed., The Complete Biblical Library – Mark, (Springfield, IL: World Library Press, Inc., 1988), WORDsearch CROSS e-book.
  13. ^ Mark 16:9-20 pada thecorbettfamily.org
  14. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

Pranala luar