Suku Dayak Bahau
Suku Kayan Bahau adalah sebuah sub-suku dari suku Dayak Kayan yang sebagian besar mendiami kawasan Kabupaten Mahakam Ulu [1] dan sebagian kecil berada di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.Suku ini mendiami daerah kecamatan Long Iram, Long Bagun, Long Pahangai, dan Laham. Suku Dayak Bahau dibagi menjadi tiga sub-kelompok yaitu Bahau Modang, Bahau Busang, dan Bahau Saq. Suku Dayak Bahau umumnya tinggal di pinggiran sungai. Rumah-rumah berjejeran di sepanjang sungai.
Kebudayaan
Suku Dayak Bahau memiliki kebiasaan memanjangkan telinga menggunakan Hisang. Masing-masing anting akan digunakan ketika wanita berumur 5 tahun dan ketika umur bertambah maka anting pun bertambah, baik ukuran maupun jumlah. Suku Dayak Bahau lebih memilih menggunakan anting perak. Tradisi memanjangkan telinga ini merupakan simbol kecantikan perempuan Dayak.[2]
Suku ini juga mentato tubuhnya menggunakan arang pohon Damar. Tato dibuat menggunakan sembilu atau menggunakan jarum. Perempuan yang ingin ditato harus dalam umur 12 sampai 15 tahun. [3]
Pria suku Dayak membuat dua lubang pada daun telinga[4]
Bahasa Bahau
Bahasa Bahau memiliki kode ISO 639-3 "bhv".
Silsilah Bahasa Kayan-Murik
- Kayan-Murik (17 bahasa)
- Bahasa Kayan(Suku Kayan):
- Kbel mcro vivan csm100 new 30.000 outBahasa Bahau(bhv):(Suku Bahau di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur)
- Dialek Kayan Busang [bfg]: (Suku Dayak Bahau Busang, di Kutai Barat, Kalimantan Timur)
- Dialek Kayan Wahau [whu]: (Suku Kayan Wahau di Muara Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur)
- Dialek Kayan Mahakam [xay]: Suku Kayan Mahakam di Kutai Barat, Kalimantan Timur)
- Dialek Kayan Sungai Kayan [xkn]: Suku Kayan Sungai Kayan di (Malinau, Kalimantan Timur)
- Dialek Kayan Baram [KYS]: Suku Kayan Baram, (Sarawak)
- Dialek Kayan Rejang [REE]: Suku Kayan Rejang (Sarawak)
- Dialek Kayan Mendalam[XKD]: Suku Kayan Mendalam di (Kapuas Hulu, Kalimantan Barat)
- Modang:
- Bahasa Modang [mxd]: (Suku Dayak Modang, Suku Dayak Wehea di Kutai Timur, Kalimantan Timur)
- Bahasa Segai [sge]: (Berau, Kalimantan Timur)
- Punan Pegunungan Muller-Pegunungan Schwaner:
- Bahasa Aoheng [pni]: (Suku Aoheng/Suku Penihing di Kutai Barat, Kalimantan Timur)
- Bahasa Punan Aput [pud]: (Kalimantan Timur)
- Bahasa Punan Merah [puf]: (Kalimantan Timur)
- Bahasa Uheng-Kereho [xke]: Suku Punan Uheng-Kereho di (Kapuas Hulu, Kalimantan Barat)
- Bahasa Bukat [BVK]: (Suku Bukat di Kutai Barat, Kalimantan Timur)
- Bahasa Hovongan [HOV]: Suku Punan Hovongan di (Kapuas Hulu, Kalimantan Barat)
- Murik
- Dialek Kayan Murik [MXR]: Suku Kayan Murik di (Sarawak)
- Bahasa Kayan(Suku Kayan):
Agama dan sistem kepercayaan asli
Sebagian besar suku Dayak Bahau memeluk agama Katolik, dalam kehidupan sehari-hari banyak yang masih menggunakan unsur-unsur kepercayaan lama. Orang bahau pada masa lalu banyak dewa seperti dewa air, dewa padi, dewa gunung, dewa penjaga kampung dan dewa lainnya.
Terdapat Upadara Hudoq dalam suku Dayak Bahau untuk memanggil roh-roh baik dari Apau Lagaan. Upacara ini dilakukan agar mendapatkan hasil melimpah ketika panen.[5]
Mata pencarian
- pertanian ladang
- berburu
- mencari hasil hutan
- menangkap ikan
Upacara kematian
Upacara ini berkaitan dengan keyakinan bahwa orang pindah kealam lain,yaitu alam arwah. Ada beberapa tahap kegiatan
- memandikan mayat(medu pete)
- acara makan berwaq atau bersantap
- acara pemakaman dengan membawa barang seperti mandau,guci,sumpitan dan tombak
- acara mengusir hantu
- acara memindah roh si mati ke negeri arwah
Referensi
- ^ [https://web.archive.org/web/20140518091008/http://books.google.co.id/books?id=fcOQX8cJtxUC&lpg=PA50&dq=dayak%20banjar&pg=PA50#v=onepage&q=dayak%20banjar&f=true Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. Diarsipkan 2014-05-18 di Wayback Machine. (Inggris) Michaela Haug, Poverty and Decentralisation in East Kalimantan, Centaurus Verlag & Media KG, ISBN 3-8255-0770-X, 9783825507701].
- ^ Bachtiar, Ati (April 2021). "Telinga Panjang, Keresahan yang tak terungkapkan". National Geographic Indonesia: 40–43.
- ^ Times, I. D. N.; Karina, Ernia. "Kisah dari Mahakam Ulu: Tato dan Telinga Panjang Dayak Bahau". IDN Times. Diakses tanggal 2020-05-02.
- ^ M.junus, Melalatoa (1995). Ensiklopedia suku bangsa di Indonesia. jakarta: Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- ^ Asung, Desi Daria (2019). "RELIGIOSITASDALAM MITOSUPACARA ADAT HUDOQ DAYAK BAHAU DI UJOH BILANG KECAMATAN LONG BAGUNKABUPATEN MAHULU". Ilmu Budaya. 3 (4): 430–441.
Pranala luar
- (Indonesia) http://sains.kompas.com/read/2014/02/28/2233099/Kisah.Perjumpaan.Carl.Bock.dengan.Suku.Dayak.Pemakan.Manusia
- (Indonesia) Penanggalan Peladang Dayak Bahau-Busang Diarsipkan 2008-09-30 di Wayback Machine.
- (Inggris) Seni Patung Dayak Bahau[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Desa Tering[pranala nonaktif permanen]
- (Indonesia) Saat Roh Leluhur Diminta Lindungi Raja Jaang Diarsipkan 2009-12-19 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Tari Hudoq Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.
- (Inggris) Adat Perkawinan Dayak Bahau Busang