Batalyon Infanteri 330
Batalyon Infanteri Lintas Udara 330/Tri Dharma disingkat Yonif Linud 330/Tri Dharma yang berlokasi di Cicalengka, merupakan salah satu dari tiga batalyon Linud yang berada dibawah naungan Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Divisi Infanteri 1 Kostrad. Dua batalyon lainnya, yaitu Yonif Linud 328/Dirgahayu yang berlokasi di Cilodong, dan Yonif Linud 305/Tengkorak yang berlokasi di Karawang. Berdiri tanggal 25 April 1952, kekuatannya meliputi 4 kompi, yaitu kompi senapan A, senapan B, senapan C, dan kompi bantuan. Masing-masing kompi beranggotakan rata-rata 146 prajurit.
Sejarah Singkat
Sejarah lahirnya Yonif Linud 330/Tridharma, diawali dengan kedatangan Batalyon 718/Tengkorak Putih ke Jawa Barat, 3 April 1952. Batalyon 718/Tengkorak Putih merupakan gabungan eks KNIL Infanteri 25/Tengkorak Putih di Jawa Tengah dan Eks KNIL Infanteri I dan VIII di Jawa Barat. Selanjutnya, Batalyon 718/Tengkorak Putih direorganisasi ke satuan-satuan Teritorium III yang kemudian ditetapkan menjadi Batalyon 330 pada 25 April 1952. Pada 3 Juni 1987, ditetapkan menjadi Yonif Linud 330/Tridharma.
Danyon ke- 1 : Mayor Rmp. Surjo Subandrio.
Danyon ke- 2 : Kapten Dw. Putiray
Danyon ke- 3 : Mayor Isak Djuarsa.
Danyon ke- 4 : Mayor Sami Rahardjo.
Danyon ke- 5 : Mayor Soepomo.
Danyon ke- 6 : Kapten S. Surja.
Danyon ke- 7 : Mayor Himawan Soetanto
Danyon ke- 8 : Mayor Yogie Suardi Memet.
Danyon ke- 9 : Mayor D. Soetarto.
Danyon ke-10 : Mayor Ngudiono.
Danyon ke-11 : Mayor Mf. Alisufi.
Danyon ke-12 : Mayor Soekardi.
Danyon ke-13 : Mayor Inf. I. Rudianto Hd.
Danyon ke-14 : Mayor Inf. D.d Sinulingga
Danyon ke-15 : Mayor Inf. Rusjdi Asoza.
Danyon ke-16 : Mayor Inf. Dede Hatta Permana.
Danyon ke-17 : Letkol Inf. Ope Mustofa.
Danyon ke-18 : Letkol Inf. Djamari Chaniago
Danyon ke-19 : Mayor Inf. Agus Wirahadikusumah
Danyon ke-20 : Mayor Inf. Syamsul Mappareppa.
Danyon ke-21 : Mayor Inf. Hamdan Z. Nasuiton.
Danyon ke-22 : Letkol Inf. Djoko Santoso
Danyon ke-23 : Letkol Inf. Widji Utomo.
Danyon ke-24 : Letkol Inf. Budi Widjaksono
Danyon ke-25 : Mayor Inf. Amarid Salas Kembaren.
Danyon ke-26 : Letkol Inf. Ridwan.
Danyon ke-27 : Mayor Inf. Bambang Hermanto.
Danyon ke-28 : Letkol Inf. Teguh Pambudi.
Danyon ke-29 : Letkol Inf. Andjar Wiratma
Danyon ke-30 : Letkol Inf. Ms. Fadhilah.
Danyon ke-31 : Letkol Inf. Sidhi Purnomo.
Danyon ke-32 : Letkol Inf. Tandyo Budi R.
Danyon ke-33 : Letkol Inf. Novi Rubadi S.
Danyon ke-34 : Letkol Inf. Andi Gnawan.
Danyon ke-35 : Mayor Inf. Ibnu Hudaya, S.E s.d sekarang.
Prestasi Tempur
- Operasi militer PRRI/Sumut tahun 1958-1959,
- Penumpasan Permesta/Sulut tahun 1959-1960,
- Penumpasan Gerakan 30 September PKI tahun 1965, dan
- Menembak mati Kahar Muzakar, dengan senjata Thomson milik Koptu Ili Sadeli, dalam penyergapan yang dilakukan Peleton I Kompi B di bawah pimpinan Peltu Umar Sumarna, di pinggir Sungai Lasolo, 5 Februari 1965 pukul 6.30 WIB.
- Ikut serta membebaskan 12 orang sandera Tim Lorenz tahun 1996 di Papua.
- Operasi pemulihan keamanan di Aceh (NAD) tahun 2001-2002, yang dipimpin langsung oleh Letkol Inf. Andjar Wiratma selaku Komandan Batalyon Infanteri Linud 330/Kujang pada saat itu. Dan pada saat Operasi tersebut, Panglima GAM, Tengku Abdulah Safe'i, tertembak mati dalam penyergapan yang dilakukan Tim II/C berkekuatan 20 orang dipimpin Serka I. Ketut Muliastra di daerah Cubo, Aceh, 22 Januari 2002 pukul 9.00 WIB.
- Operasi pemulihan keamanan di Aceh (NAD) tahun 2004-2005.
Rujukan
- "Mengenal Lebih Dekat YONIF LINUD 330/Tri Dharma" (php). Diakses tanggal 2012-06-18.