Lompat ke isi

Perumpamaan domba yang hilang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 8 Oktober 2007 08.39 oleh Bennylin (bicara | kontrib)

Perumpamaan domba yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Kitab Matius 18:12-14[1] dan Kitab Lukas 15:3-7[2].

Domba yang terhilang

Perumpamaan ini menceritakan tentang seorang gembala domba yang memiliki seratus ekor domba. Pada suatu hari salah seekor dombanya hilang, dan ia meninggalkan domba yang lainnya di pegunungan dan mencari seekor yang tersesat. Diceritakan bahwa ketika gembala tersebut menemukan domba yang hilang, maka kegembiraannya atas seekor domba itu lebih dari 99 ekor domba yang tidak sesat.

Penjelasan

Domba merupakan lambang yang sangat sering dijumpai di dalam Alkitab sejak jaman sebelum Daud, gembala domba yang menjadi raja Israel. Domba adalah binatang yang sangat bodoh yang tidak mampu mencari makan/minum sendiri tanpa tuntunan gembalanya, apalagi melindungi dirinya. Domba merupakan perlambangan dari manusia. Domba yang sesat/hilang melambangkan manusia yang berdosa/kehilangan kemuliaan Allah, sedangkan domba yang tidak sesat melambangkan orang yang benar, yaitu mereka yang telah percaya kepada Yesus, bertobat dari dosanya, dan kembali ke jalan yang benar. Setiap orang Kristen dilambangkan dengan seekor domba.

Gembala domba, di sisi lain, adalah orang yang mencukupi kebutuhan domba-dombanya, melindungi mereka dari serangan binatang buas, mengobati mereka yang terluka, dan menuntun mereka ke mana-mana. Sang Gembala Agung menunjuk pada sosok Yesus, dan titel 'gembala manusia' diteruskan hingga kini untuk menyebut seorang pendeta Kristen, yaitu gembala sidang.

Perumpamaan ini dijelaskan oleh Yesus dalam ayat ke-14 dan dalam kitab Lukas ayatnya yang 7:

Lihat juga

Pranala Luar