Lompat ke isi

Bahasa Melayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Melayu
بهاس ملاي
BPS: 0030 3
Dituturkan diBrunei, Indonesia, Malaysia, Singapura, selatan Filipina, selatan Thailand dan Timor Timur.
Di Indonesia, juga dikenal sebagai Bahasa Indonesia.
WilayahKepulauan Melayu
Penutur
Penutur asli: 7–18 juta
total 200–300 juta
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[1]

Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
Status resmi
Bahasa resmi di
Brunei, Indonesia dengan nama bahasa Indonesia, Malaysia dengan nama bahasa Malaysia, Singapura
Diatur olehMajelis Bahasa Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia (MABBIM)
Kode bahasa
ISO 639-1ms
ISO 639-2may/msa
ISO 639-3msa
Glottologmala1546 indo1326, mala1546[2]
Linguasfer31-MFA-a
IETFms
BPS (2010)0030 3
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Melayu
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Melayu adalah bahasa kebangsaan Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bahasa Indonesia yang menjabat sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi negara republik Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu, yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau (bahasa Melayu di provinsi Riau, Sumatra, Indonesia). Ia sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, "jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; ...".

Bahasa Melayu Riau dijadikan sebagai bahasa Melayu Tinggi atau Melayu Baku yang merupakan bahasa dengan logat utama untuk bahasa Indonesia. Jadi, bahasa Indonesia disebut sebagai dialek baku dari bahasa Melayu.



Sejarah

Bahasa Melayu itu rumpun dari bahasa Melayu Polinesia di bawah rumpun Austronesia. Bahasa Melayu merupakan bahasa keempat terbesar yang dituturkan di dunia.[butuh rujukan] Menurut statistik penggunaan bahasa di dunia penutur bahasa Melayu diperkirakan berjumlah lebih kurang 250 juta jiwa yang merupakan bahasa keempat dalam urutan jumlah penutur terpenting bagi bahasa-bahasa di dunia.

Bukti bertulis yang tertua tentang bahasa Melayu Kuno ini terdapat di beberapa buah prasasti. Yang terpenting di antara prasasti tersebut ialah:

  1. Prasasti Kedukan Bukit (Palembang), bertarikh 605 Tahun Saka, bersamaan dengan 683 M (Masehi). Tulisan yang terdapat pada Batu Bersurat ini menggunakan aksara Palawa.
  2. Prasasti Talang Tuwo (Palembang), bertarikh 606 Tahun Saka, bersamaan dengan 684 M. Batu Bersurat ini ditemukan oleh Residen Westenenk, 17 November 1920 di sebuah kawasan bernama Talang Tuwo, di belahan barat daya Bukit Siguntang, yaitu lebih kurang 8 km dari kota Palembang.
  3. Prasasti Kota Kapur (Bangka), bertarikh 608 Tahun Saka, bersamaan dengan 686 M.
  4. Prasasti Karang Brahi (Jambi), bertarikh 614 Tahun Saka, bersamaan dengan 692 M.

Ahli bahasa membagi perkembangan bahasa Melayu ke tiga tahap utama yaitu:


Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaysia

Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Malaysia adalah seperti berikut:

  • Dialek Utara - Perlis, Kedah, Pulau Pinang dan Perak (bahagian utara).
  • Dialek Perak - Dialek ini terbahagi kepada dua pecahan kecil iaitu:-
  1. Dialek Perak Tengah - Perak (bahagian tengah).
  1. Dialek Perak Selatan - Perak (bahagian selatan).
  • Dialek Selangor-KL - Selangor, Kuala Lumpur, Putrajaya dan bandar-bandar besar di Semenanjung Malaysia.
  • Dialek Negeri - Negeri Sembilan.
  • Dialek Melaka
  • Dialek Johor-Riau - Johor.
  • Dialek Pahang - Menurut teori orang-orang tua Pahang, dialek pahang mengikut aliran Sungai Pahang dari segi kelajuan percakapan iaitu:-
  1. Dialek hulu Sungai Pahang - kawasan Jerantut, Lipis, Bentong dan Raub (gaya percakapan lebih laju).
  1. Dialek pertengahan Sungai Pahang - kawasan Temerloh (gaya percakapan agak perlahan atau sederhana).
  1. Dialek hilir Sungai Pahang - kawasan Chenor dan Pekan (gaya percakapan lebih perlahan).
  • Dialek Terengganu
  • Dialek Kelantan
  • Dialek Sarawak
  • Dialek Labuan - Labuan (dialek campuran antara bahasa Kedayan dan bahasa Melayu dialek Brunei).
  • Dialek Sabah
  • Dialek Melayu Baba - Pulau Pinang, Melaka dan Singapura (dialek campuran antara bahasa Melayu dan dialek Cina-Hokkien).

Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Singapura, Brunei dan Thailand

  • Dialek Brunei - Brunei dan Labuan, Malaysia.
  • Dialek Singapura - merupakan pecahan dari dialek Johor-Riau.
  • Dialek Patani - dituturkan di wilayah Pattani, Narathiwat, Yala, Songkhla dan Satun di Thailand.


Kini, kebanyakan angkatan baru sudah kehilangan upaya untuk bercakap dalam dialek ibu dan bapa mereka karena adanya penerapan bahasa Melayu ketetapan dalam pendidikan negara. Karena ada perbedaan dialek yang amat ketara, kadang kala penutur bahasa Melayu dari dialek tertentu tidak dapat mamahami penutur dialek yang lain terutama sekali dialek Kelantan, Sarawak dan Sabah.

Dialek-Dialek Bahasa Melayu di Indonesia

Jumlah penutur Bahasa Melayu di Indonesia sangat banyak, bahkan dari segi jumlah sebetulnya melampaui jumlah penutur Bahasa Melayu di Malaysia, maupun di Brunei Darussalam. Bahasa Melayu dituturkan mulai sepanjang pantai timur Sumatera, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka-Belitung, hingga pesisir Pulau Kalimantan dan kota Negara, Bali. Bahasa Melayu di Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut :

  • Dialek Melayu, dan
  • Kreol

Dialek Melayu di Indonesia antara lain :

Dialek Riau Kepulauan dan beberapa kawasan di Riau Daratan dituturkan sama seperti Dialek Johor.

Melayu Kreol

Bahasa Melayu sudah lama dikenal sebagai bahasa antarsuku bangsa khususnya di Indonesia. Dalam perkembangannya terutama kawasan-kawasan berpenduduk bukan Melayu dan mempunyai bahasa masing-masing, bahasa Melayu mengalami proses pidginisasi dengan berbaurnya berbagai unsur bahasa setempat ke dalam bahasa Melayu dan karena dituturkan oleh anak-anaknya, bahasa Melayu mengalami proses Kreolisasi. Bahasa Melayu, khususnya di Indonesia Timur diperkenalkan pula oleh para misionaris asal Belanda untuk kepentingan penyebaran agama Kristen.

Di Pulau Jawa, terutama di Jakarta, bahasa Melayu mengalami proses kreolisasi yang unsur dasar Bahasa Melayu Pasar tercampur dengan berbagai bahasa di sekelilingnya, khususnya Bahasa Tionghoa, Sunda, Jawa, Bali, Bugis, bahkan unsur bahasa Belanda dan Portugis. Melayu dalam bentuk Kreol ini banyak dijumpai di Kawasan Indonesia Timur yang terbentang dari Manado hingga Papua.

Bentuk Melayu Kreol tersebut antara lain :

Bahasa kerabat

Ia merupakan bahasa-bahasa lain yang serupa dengan Bahasa Melayu, namun masih ada perbedaan pendapat mengenai soal itu antara lain :

Para-Malay

  1. Bahasa Duano' [dup] (Malaysia Barat)
  2. Bahasa Minangkabau [min] (Indonesia, Sumatra Barat)
  3. Bahasa Pekal [pel] (Indonesia, Sumatra Selatan)
  4. Bahasa Urak Lawoi' [urk] (Thailand)
  5. Bahasa Muko-Muko [vmo] (Indonesia, Sumatra, Bengkulu : Kabupaten Muko-Muko)
  6. Dialek Melayu Negeri Sembilan [zmi] (Malaysia Barat, Negeri Sembilan)

Melayu-Aborigin

  1. Bahasa Jakun [jak] (Malaysia Barat)
  2. Bahasa Orang Kanaq [orn] (Malaysia Barat)
  3. Bahasa Orang Seletar [ors] (Malaysia Barat)
  4. Bahasa Temuan [tmw] (Malaysia Barat)

Dayak-Malayik

  1. Malayan
    1. Malayic-Dayak (10)
      1. Ibanic (6)
        1. Bahasa Balau [BUG] (Sarawak)
        2. Bahasa Iban [IBA] (Sarawak, Brunei, Kalimantan Barat)
        3. Bahasa Milikin [MIN] (Sarawak))
        4. Bahasa Mualang [MTD] (Suku Dayak Mualang, Sekadau, Kalimantan Barat)
        5. Bahasa Seberuang [SBX] (Suku Dayak Seberuang, Sintang, Kalimantan Barat)
        6. Bahasa Sebuyau[SNB] (Sarawak))
      2. Bahasa Keninjal [KNL] ( Melawi, Kalimantan Barat)
      3. Bahasa Kendayan [KNX] (Sanggau Ledo, Bengkayang, Kalimantan Barat)
      4. Bahasa Selako [SKL] (Pemangkat, Sambas, Kalimantan Barat)
      5. Bahasa-bahasa Malayic Dayak [XDY] (Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah)
        1. Bahasa Balai Riam : Kabupaten Sukamara
        2. Bahasa Bulik : Kabupaten Lamandau
        3. Bahasa Waringin : Kabupaten Kotawaringin Barat
        4. Bahasa Pembuang : Kabupaten Seruyan
        5. Kota Singkawang
        6. Kabupaten Bengkayang
        7. Kabupaten Sintang
        8. Kabupaten Kapuas Hulu

Sistem Fonologi

Salah satu faktor utama yang menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa yang sangat mudah untuk dipelajari disebabkan oleh sistem fonologi yang amat mudah. Bisa dikatakan hampir setiap huruf Latin mewakili satu sebutan fonem.

Senarai fonem konsonan di dalam Bahasa Melayu
Bibir Bibir-
gigi
Gigi Alveolar Pasca-
Alveolar
Langit-langit Velum Uvula Kotak suara
Plosif p [p] b [b] t [t] d [d] k [k] g [g] q [q] k [ʔ]
Nasal m [m] n [n] ny [ɲ] ng [ŋ]
Frikatif f [f] v [v, ʋ] ts [θ] dz [ð] s [s] z [z] sy [ʃ, ʂ, sj] kh [x] h [h]
Afrikat c [] j []
Anggaran w [w] y [j]
Trill r [r]
Tap r [ɾ]
Lateral l [l]

Catatan Ortografik:

  • Huruf k pada akhir perkataan atau sebelum konsonan dalam perkataan Melayu jati disebut [ʔ].
  • Kombinasi bagi sebutan [ŋg] diwakili sebagai ngg.
  • Huruf x biasanya dibunyikan sebagai [ks], [s] atau [z].
Senarai fonem vokal di dalam Bahasa Melayu
Ketinggian Hadapan Tengah Belakang
Tertutup i [i] u [u]
Pertengahan e [e, ɛ] e [ə] o [o, ɔ]
Terbuka a [a] a [ɑ]
Senarai diftong di dalam Bahasa Melayu
Ortografi IPA
ai [aɪ̯, ai]
au [aʊ̯, au]
ua [ua]

Terdapat 2 sebutan vokal yang diwakili oleh huruf "e", yaitu [e, ɛ] dan [ə]. Pelajar Bahasa Melayu berupaya untuk membedakan antara 2 sebutan tersebut setiap kali mempelajari perkataan baru.

Di dalam beberapa tempat di Semenanjung Malaysia, terutamanya di kawasan tengah dan selatan, kebanyakan perkatan yang berakhir dengan huruf a selalu diucapkan sebagai [ə]. Lain halnya dengan bahasa Indonesia, perkataan yang berakhir dengan huruf a selalu diucapkan a juga. Di Indonesia banyak dialek Melayu sehingga pengucapan huruf a di belakang berbeda-beda setiap daerah, contohnya di provinsi Riau, huruf tersebut diucapkan sebagai [ə], di provinsi DKI Jakarta, huruf tersebut diucapkan e (dalam kata enak)

Lihat pula

Pranala luar

  1. ^ Nationalencyklopedin (dalam bahasa Swedia), OCLC 185256473, Wikidata Q1165538, diakses tanggal 24 April 2022 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu
    بهاس ملاي"
    . Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.