Abbas bin Ali
al-‘Abbās ibn ‘Alī العباس بن علي | |
---|---|
Lahir | Syakban 4, 26 AH[1] ≈ 15 Mei 647 Medina, Hejaz (sekarang di Arab Saudi)[1] |
Meninggal | Muharram 10, 61 AH ≈ 10 Oktober 680 (umur 33) Karbala, Kekaisaran Umayyad (sekarang di Irak) |
Sebab meninggal | Terbunuh pada Pertempuran Karbala oleh pasukan Yazid I ketika mengirim beberapa air dari sungai Efrat untuk keluarga Muhammad |
Makam | Masjid Al Abbas, Karbalā, Irak |
Tempat tinggal | Medina, Hejaz (sekarang di Arab Saudi) |
Dikenal atas | Pertempuran Karbala |
Gelar | أبو الفضل (Arab: Bapak Kebajikan) *قمر بني هاشم[2] (Arab: Rembulan Banu Hashim) *السقى[2] (bahasa Arab: Penyedia Air) *علمدار (Persia: Penancap Bendera/Lambang) *شہنشاہِ وفا (bahasa Arab: Pintu menuju Hussein) *باب الحوائج[3][4] (bahasa Arab: Pintu untuk memenuhi kebutuhan) *افضل الشهداء (bahasa Arab: Syuhada paling superior) *Abū Qurba (bahasa Arab: Pemilik kulit air) *Kekuatan Hussein |
Lawan politik | Yazid I |
Suami/istri | Lubaba binti Ubaydillah |
Anak | Ubaydullah bin Abbas Fadl bin Abbas Qasim bin Abbas |
Orang tua | Ali Fatima (yang dikenal sebagai bunda para putra) |
Kerabat | Muhammad |
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Al-‘Abbās bin ‘Ali (bahasa Arab: العباس بن علي, bahasa Persia: عباس فرزند علی) juga Qamar Banī Hāshim[6] (rembulan Banu Hashim), (kelahiran 4 Sha‘bān 26 AH – 10 Muharram 61 AH; sekitar 15 Mei 647 – 10 Oktober 680) adalah putra dari Imam Ali, Imam Muslim Syiah pertama dan Khalifah Muslim Sunni keempat, dan Fatima binti Hizam, yang umumnya dikenal sebagai bunda Para Putra (bahasa Persia: أم البنين).
Abbas dikenal oleh Muslim Sunni dan Syiah untuk loyalitasnya kepada saudara tirinya Hussein, respeknya untuk Rumah Tangga Muhammad, dan perannya dalam Pertempuran Karbala. Abbas dimakamkan di Masjid Al Abbas, Karbala, Kegubernuran Karbala, Irak, dimana ia menjadi syuhada pada saat Pertempuran Karbala pada hari Ashura.[7]
Kehidupan awal
Abbas adalah putra dari Ali bin Abi Talib dan Ummul Banin. Abbas memiliki tiga saudara – Abdullah bin Ali, Jafar bin Ali, dan Usman bin Ali. Cerita menyatakan bahwa ia tidak membuka matanya setelah lahir sampai saudaranya Hussein meletakkannya di lengannya.
Abbas menikah dengan sepupu jauhnya, Lubaba. Mereka memiliki tiga putra – Fadl bin Abbas, Qasim bin Abbas, dan Ubaydullah bin Abbas.
Pertempuran Siffin
Abbas pertama kali menjadi prajurit dalam Pertempuran Siffin, salah satu konflik utama dari perjuangan antara ayah Abbas Ali dan Muawiyah I, gubernur Suriah, pada 657 Masehi. Mengenakan pakaian ayahnya, yang dikenal menjadi prajurit besar, Abbas membunuh beberapa prajurit musuh.
Lihat pula
Referensi
- ^ a b at-Tabrizi, Abu Talib (2001). Ahmed Haneef, ed. Al-Abbas Peace be Upon Him. Abdullah Al-Shahin. Qum: Ansariyan Publications. hlm. 39–40.
- ^ a b at-Tabrizi, Abu Talib (2001). Ahmed Haneef, ed. Al-Abbas Peace be Upon Him. Abdullah Al-Shahin. Qum: Ansariyan Publications. hlm. 45–47.
- ^ Lalljee, Yousuf N. (2003). Know Your Islam. New York: Tahrike Tarsile Qur'an. hlm. 160. ISBN 0-940368-02-1.
- ^ "شبكة رافــد للتنمية الثقافية". rafed.net.
- ^ "Brooklyn Museum: Arts of the Islamic World: Battle of Karbala". Brooklyn, New York: Brooklyn Museum. Diakses tanggal 7 Juli 2013.
- ^ http://en.wikishia.net/view/%27Abbas_b._%27Ali_%28a%29
- ^ Calmard, J. (13 Juli 2011). "ʿABBĀS B. ʿALĪ B. ABŪ ṬĀLEB". Encyclopædia Iranica.
Pranala luar
- AL-ABBAS By Abu Talib At-tabrizi, Translated by Abdullah Al-Shahin, Edited by Ahmed Haneef
- Sacrifice and Courage of Hadrat Abbas
- HAZRAT ABBAS IBN ALI
- Personality of Hadrat Abbas
- Hazrat Abbas's Grave stone in his Holy Shrine
- Cellar (basement) of Hazrat Abbas 's Shrine