Artikel pilihan adalah artikel-artikel terbaik di Wikipedia, yang ditentukan oleh komunitas. Sebelum dimasukkan ke dalam daftar ini, artikel-artikel tersebut dinilai dan dibahas di Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan, untuk memastikan keakuratan, kenetralan, kelengkapan, dan gaya penulisan, berdasarkan Wikipedia:Kriteria artikel pilihan.
Saat ini terdapat 392 artikel pilihan dari 706.948 artikel di Wikipedia, yang berarti ada satu artikel pilihan untuk setiap 1.803 artikel di Wikipedia.
Artikel yang berhasil mendapatkan status artikel pilihan akan diberikan bintang () pada pojok kanan atasnya. Selain itu, apabila suatu artikel merupakan artikel pilihan di Wikipedia bahasa lain, akan diberikan bintang pada pranala interwiki di sisi kiri bawah artikel.
Abad Pertengahan dalam sejarah Eropa berlangsung dari abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Abad Pertengahan bermula sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat dan masih berlanjut manakala Eropa mulai memasuki Abad Pembaharuan dan Abad Penjelajahan. SejarahDunia Barat secara tradisional dibagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Abad Kuno, Abad Pertengahan, dan Zaman Modern. Dengan kata lain, Abad Pertengahan adalah kurun waktu peralihan dari Abad Kuno ke Zaman Modern. Abad Pertengahan masih terbagi lagi menjadi tiga kurun waktu, yakni Awal Abad Pertengahan, Puncak Abad Pertengahan, dan Akhir Abad Pertengahan. Akhir Abad Pertengahan ditandai oleh berbagai musibah dan malapetaka yang meliputi bencana kelaparan, wabah penyakit, dan perang, yang secara signifikan menyusutkan jumlah penduduk Eropa; antara 1347 sampai 1350, wabah Maut Hitam menewaskan sekitar sepertiga dari penduduk Eropa. Kontroversi, bidah, dan Skisma Barat yang menimpa Gereja Katolik, terjadi bersamaan dengan konflik antarnegara, pertikaian dalam masyarakat, dan pemberontakan-pemberontakan rakyat jelata yang melanda kerajaan-kerajaan di Eropa. Perkembangan budaya dan teknologi mentransformasi masyarakat Eropa, mengakhiri kurun waktu Akhir Abad Pertengahan, dan mengawali kurun waktu Awal Zaman Modern. (Selengkapnya...)
Kasus Mortara adalah cause célèbre di Italia yang menyita perhatian masyarakat Eropa dan Amerika Utara pada era 1850-an dan 1860-an. Kasus ini berkisar seputar tindakan pengambilan paksa yang dilakukan pemerintah Negara Gereja di Bologna terhadap Edgardo Mortara, seorang kanak-kanak Yahudi yang baru berumur enam tahun, atas dasar pengakuan seorang mantan pelayan keluarga Mortara bahwa Edgardo sudah ia baptis darurat saat sakit semasa bayi. Edgardo tumbuh menjadi pemeluk agama Kristen Katolik di bawah asuhan Paus Pius IX, yang selalu menolak memulangkan Edgardo setiap kali diminta kembali oleh ayah dan ibu kandungnya. Edgardo akhirnya menjadi seorang imam Katolik. Kecaman terhadap tindakan pengambilan paksa ini, baik dari dalam maupun dari luar negeri, menjadi salah satu dari sekian banyak faktor penyebab runtuhnya Negara Gereja pada masa penyatuan Italia. (Selengkapnya...)
Sebuah kudeta di Guatemala, yang diluncurkan pada 18 Juni 1954, melengserkan Presiden Guatemala yang terpilih secara demokratis Jacobo Árbenz. Operasi yang dilakukan oleh Central Intelligence Agency (CIA) tersebut mengakhiri Revolusi Guatemala 1944–54, yang membuat Guatemala menjadi negara demokrasi liberal. Pemerintah AS termotivasi oleh Perang Dingin yang membuat negara tersebut dicap komunis dan lobi-lobi yang dimajukan oleh United Fruit Company (UFC). Eisenhower memerintahkan CIA untuk mengadakan Operasi PBSUCCESS pada Agustus 1953. CIA mempersenjatai, mendanai dan melatih sepasukan 480 tentara pimpinan Carlos Castillo Armas. Kebanyakan serangannya dikalahkan, namun perang psikologi dan kemungkinan invasi AS mengintimidasi tentara Guatemala, yang kemudian menolak untuk bertarung. Árbenz mengundurkan diri pada 27 Juni dan Castillo Armas menjadi presiden pada sepuluh hari kemudian, yang dengan cepat mencanangkan kekuasaan diktatorial. Kudeta tersebut banyak dikritik di mancanegara, dan berkontribusi terhadap sentimen anti-AS di Amerika Latin. (Selengkapnya...)