Kabupaten Kebumen
Kabupaten Kebumen ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀ | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Bhumi Tirta Prajamukti | |
Koordinat: 7°37′46″S 109°34′14″E / 7.6294°S 109.5706°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Kebumen |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Ir. H. M. Yahya Fuad, SE |
• Wakil Bupati | KH. Yazid Mahfudz |
Luas | |
• Total | 1,581, 11 km2 km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1,155,437 (2.008) |
• Kepadatan | 738,7/km2 (1,913/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0287 |
Kode Kemendagri | 33.05 |
DAU | Rp1.421.871.180.000.- |
Semboyan daerah | Kebumen Beriman (Bersih, Indah, Manfaat, Aman, dan Nyaman) |
Flora resmi | Kelapa Genjah Entog |
Fauna resmi | Walet Putih |
Situs web | www |
Kebumen (bahasa Jawa: ꦏꦼꦧꦸꦩꦺꦤ꧀, translit. Kebumèn) adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kebumen.
Geografi
Secara geografis, Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' Lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen merupakan dataran rendah, sedangkan pada bagian utara berupa pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan Serayu Selatan. Sementara itu di barat wilayah Gombong, terdapat Kawasan Karst Gombong Selatan sebuah rangkaian pegunungan kapur yang membujur hingga pantai selatan berarah utara-selatan. Daerah ini memiliki lebih dari seratus gua berstalaktit dan stalagmit. Sementara itu panjang pantai sekira 53 Km yang sebagian besar merupakan pantai dengan fenomena gumuk pasir. Sungai terbesar di Kabupaten Kebumen adalah Sungai Luk Ulo, Sungai Jatinegara, Sungai Karanganyar, Sungai Kretek, Sungai Kedungbener, Sungai Kemit, Sungai Gombong, Sungai Ijo, Sungai Kejawang, dan Kali Medono.
Luas wilayah dan penggunaan
Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah sebesar 158.111, 50 ha atau 1.581, 11 km² dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, namun sebagian besar merupakan dataran rendah.
- Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, tercatat 49.768, 00 hektare atau sekitar 31, 04% sebagai lahan sawah dan 108, 343.50 hektare atau 68.96% sebagai lahan kering.
- Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis dan hampir seluruhnya (46, 18%) dapat ditanami dua kali dalam setahun, sebagian lagi berupa sawah tadah hujan (37, 82%) yang di beberapa tempat dapat ditanami dua kali dalam setahun, serta 11, 25% lahan sawah beririgasi setengah teknis dan sederhana.
- Lahan kering digunakan untuk bangunan seluas 40.985, 00 hektare (37, 73%), tegalan/kebun seluas 33.777, 00 hektare (33, 57%) serta hutan negara seluas 22.861, 00 hektare (21, 08%) dan sisanya digunakan untuk padang penggembalaan, tambak, kolam, tanaman kayu-kayuan, serta lahan yang sementara tidak diusahakan dan tanah lainnya.
Perbatasan
Utara | Kabupaten Banjarnegara |
Timur | Kabupaten Wonosobo dan kabupaten Purworejo |
Selatan | Samudra Hindia |
Barat | Kabupaten Banyumas dan kabupaten Cilacap |
Sejarah rakyat
Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubumi dari Mataram pada 26 Juni 1677, saat berkuasanya Sunan Amangkurat I. Sebelumnya, daerah ini sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram pada zaman Sultan Agung ke benteng pertahanan Belanda di Batavia. Saat itu Kebumen masih bernama Panjer.
Salah seorang cicit Pangeran Senopati yaitu Bagus Bodronolo yang dilahirkan di Desa Karanglo, Panjer, atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram yang bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulkan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli. Keberhasilan membuat lumbung padi yang besar artinya bagi prajurit Mataram, sebagai penghargaan Sultan Agung, Ki Suwarno kemudian diangkat menjadi Bupati Panjer, sedangkan Bagus Bodronolo ikut dikirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
Adapun selain daripada tokoh di atas, ada seorang tokoh legendaris pula dengan nama Joko Sangrib, ia adalah putra Pangeran Puger / Pakubuwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun. Setelah dewasa ia memiliki nama Tumenggung Honggowongso, ia bersama Pangeran Wijil dan Tumenggung Yosodipuro I berhasil memindahkan keraton Kartosuro ke kota Surakarta sekarang ini. Pada kesempatan lain ia juga berhasil memadamkan pemberontakan yang ada di daerah Banyumas, karena jasanya kemudian oleh Keraton Surakarta ia diangkat dengan gelar Tumenggung Arungbinang I, sesuai nama wasiat pemberian ayahandanya. Dalam Babad Kebumen keluaran Patih Yogyakarta, banyak nama di daerah Kebumen adalah berkat usulannya. Di dalam "Babad Mataram" disebutkan pula Tumenggung Arungbinang I berperan dalam perang Mataram/Perang Pangeran Mangkubumi, saat itu ia bertugas sebagai Panglima Prajurit Dalam di Karaton Surakarta[1].
Pembagian administratif
Kabupaten Kebumen terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 449 desa dan 11 kelurahan dengan jumlah Rukun Warga (RW) sebanyak 1.930 buah dan dibagi menjadi 7.027 buah Rukun Tetangga (RT). Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kebumen. Di samping Kecamatan Kebumen, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Gombong, Karanganyar, Kutowinangun, Ayah, Petanahan serta Prembun.
Uraian | 2006 | 2007 | 2008 |
---|---|---|---|
Jumlah kecamatan | 26 | 26 | 26 |
Jumlah desa | 449 | 449 | 449 |
Jumlah kelurahan | 11 | 11 | 11 |
Jumlah RW | 1.877 | 1.926 | 1.930 |
Jumlah RT | 6.755 | 6.963 | 7.027 |
Pegawai Negeri Sipil
Pada tahun 2008 di Kabupaten Kebumen tercatat jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Otonom sebanyak 14.321 orang dan PNS Instansi Vertikal sebanyak 1.846 orang sehingga jumlah PNS secara keseluruhan sebanyak 16.167 orang. Dari jumlah tersebut 57, 86% adalah PNS laki-laki, dan PNS perempuan sebanyak 42, 14%.
Daftar pemimpin Kebumen
No. | Nama | Tahun | Nama Daerah |
---|---|---|---|
1 | Panembahan Bodronolo | 1642-1657 | Panjer |
2 | Hastrosuto | 1657-1677 | Panjer |
3 | Kalapaking I | 1677-1710 | Panjer |
4 | KRT. Kalapaking II | 1710-1751 | Panjer |
5 | KRT. Kalapaking III | 1751-1790 | Panjer |
6 | KRT. Kalapaking IV | 1790-1833 | Panjer |
7 | KRT. Arungbinang IV | 1833-1861 | Panjer |
8 | KRT. Arungbinang V | 1861-1890 | Kebumen |
9 | KRT. Arungbinang VI | 1890-1908 | Kebumen |
10 | KRT. Arungbinang VII | 1908-1934 | Kebumen |
11 | KRT. Arungbinang VIII | 1934-1942 | Kebumen |
12 | R. Prawotosoedibyo S | 1942-1945 | Kebumen |
13 | KRT. Said Prawirosastro | 1945-1947 | Kebumen |
14 | RM. Soedjono | 1947-1948 | Kebumen |
15 | R.M. Istikno Sosrobusono | 1948-1951 | Kebumen |
16 | R.M. Slamet Projorahardjo | 1951-1956 | Kebumen |
17 | R. Projosudarto | 1956-1961 | Kebumen |
18 | R. Sudarmo Sumohardjo | 1961-1963 | Kebumen |
19 | R.M. Suharjo Notoprojo | 1963-1964 | Kebumen |
20 | DRS. R. Soetarjo Kolopaking | 1964-1966 | Kebumen |
21 | R. Suyitno | 1966-1968 | Kebumen |
22 | Mashud Mertosugondo | 1968-1974 | Kebumen |
23 | R. Soepeno Soerjodiprodjo | 1974-1979 | Kebumen |
24 | DRS. H. Dadiyono Yudoprayitno | 1979-1984 | Kebumen |
25 | Drs. Iswarto | 1984-1985 | Kebumen |
26 | H. M.C. Tohir | 1985-1990 | Kebumen |
27 | H.M. Amin Soedibyo | 1990-1995 | Kebumen |
28 | H.M. Amin Soedibyo | 1995-2000 | Kebumen |
29 | Dra. Rustriningsih, M.Si | 2000-2005 | Kebumen |
30 | Dra. Rustriningsih, M.Si | 2005-2008 | Kebumen |
31 | K.H. Nashiruddin Al Mansyur | 2008-2010 | Kebumen |
32 | H. Buyar Winarso, SE | 2010-2015 | Kebumen |
33 | Drs. HM Arif Irwanto, MSi | 2015-2016 | Kebumen |
34 | Ir. H. Mohammad Yahya Fuad, SE | 2016-sekarang | Kebumen |
Legislatif
Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, DPRD Kabupaten Kebumen berjumlah 50 orang dengan perwakilan sepuluh partai politik.
Bahasa
Masyarakat Kabupaten Kebumen umumnya menggunakan bahasa jawa dalam penturan sehari-hari. Namun jika dilihat dari logat bahasanya, bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Kabupaten Kebumen terbagi dalam beberapa logat/dialek bahasa. Sebelah timur aliran Sungai Kedungbener berbahasa dengan didominasi vokal o, dan mbandek (poko'e) atau lebih dekat dengan logat Bagelen dan Bahasa Kedu. Masyarakat yang menuturkan logat ini meliputi Kecamatan Ambal, Kecamatan Mirit, Kecamatan Kutowinangun, Kecamatan Poncowarno, Kecamatan Padureso, Kecamatan Prembun dan Kecamatan Bonorowo. Sementara di sebelah barat aliran sungai Luk Ulo didominasi vokal a dan k medok, (pokoke) atau dikenal dengan Dialek Banyumasan[2]. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Kebumen menuturkan bahasa jawa dengan logat ini seperti di Kecamatan Rowokele, Kecamatan Ayah, Kecamatan Buayan, Kecamatan Sempor, Kecamatan Gombong, Kecamatan Kuwarasan, Kecamatan Puring, Kecamatan Petanahan, Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karanggayam, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Sruweng, dan Kecamatan Klirong. Sedangkan di antara aliran sungai Luk Ulo dan aliran Sungai Kedungbener bahasanya campur bawur, ada yang memakai poko'e, ada yang memakai pokoke. Masyarakat yang menuturkan logat ini meliputi Kecamatan Kebumen, Kecamatan Alian, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Sadang dan Kecamatan Buluspesantren. Namun jika diperhatikan masyarakat di wilayah Kecamatan Alian, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Sadang lebih fasih berbicara dengan logat Wonosoboan dengan memanjangkan fonem akhir.
Penduduk
Penduduk Kabupaten Kebumen pada tahun 2005 tercatat 1.212.809 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 0, 79% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 293.373 rumah tangga sehingga rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga sebesar 4 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Kebumen sebesar 947 jiwa/km², dengan Kecamatan Kebumen merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 2.867 jiwa/km² dan Kecamatan Sadang merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 351 jiwa/km².
Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 612.467 jiwa dan perempuan sebanyak 600.342 jiwa sehingga sex-ratio-nya sebesar 102. Ditinjau dari distribusi/persebaran penduduknya, penduduk terbanyak di Kecamatan Kebumen, yaitu sebesar 9,94 persen, dan penduduk paling sedikit di Kecamatan Padureso sebesar 1,16% dari seluruh penduduk Kabupaten Kebumen.
Dilihat menurut kelompok umur, penduduk di bawah 15 tahun sebesar 30, 45% atau 369.329 jiwa dan penduduk usia 65 tahun ke atas berjumlah 92.600 jiwa atau 7, 64 persen, sedang penduduk usia 15 – 65 tahun sebanyak 750.880 atau 61, 91 persen.
Uraian | 2003 | 2004 | 2005 |
---|---|---|---|
Rumah Tangga | 288.852 | 291.104 | 293.373 |
Penduduk laki-laki | 603.022 | 607.670 | 612.467 |
Penduduk perempuan | 590.956 | 595.645 | 600.342 |
Penduduk usia produktif (15-64 tahun) | 739.212 | 744.972 | 750.880 |
Penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun & 65 tahun+) | 454.766 | 458.343 | 461.929 |
Angkatan kerja | 649.632 | 654.634 | 659.809 |
Bukan angkatan kerja | 313.134 | 315.661 | 318.133 |
Daftar kecamatan di Kabupaten Kebumen beserta data lainnya
Nama kecamatan | Jumlah penduduk | Luas wilayah (km2) | Jumlah kelurahan | Jumlah desa |
---|---|---|---|---|
Adimulyo | 53.634 Jiwa | 54, 4 km2 | - | 22 |
Alian | 44.723 Jiwa | 67, 7 km2 | - | 16 |
Ambal | 54.963 Jiwa | 60, 4 km2 | - | 32 |
Ayah | 50.371 Jiwa | 116, 4 km2 | - | 18 |
Bonoworo | 19.321 Jiwa | 30, 8 km2 | - | 11 |
Buayan | 44.472 Jiwa | 93, 4 km2 | - | 20 |
Buluspesantren | 48.072 Jiwa | 53, 7 km2 | - | 20 |
Gombong | 68.593 Jiwa | 25, 5 km2 | 2 | 12 |
Karanganyar | 105.758 Jiwa | 62, 8 km2 | 4 | 7 |
Karanggayam | 58.547 Jiwa | 151, 2 km2 | - | 19 |
Karangsambung | 32.441 Jiwa | 95, 1 km2 | - | 14 |
Kebumen | 128.956 Jiwa | 52,04 km2 | 5 | 24 |
Klirong | 55.246 Jiwa | 56,7 km2 | - | 23 |
Kutowinangun | 46.562 Jiwa | 38,7 km2 | - | 18 |
Kuwarasan | 30.811 Jiwa | 49,8 km2 | - | 22 |
Mirit | 40.609 Jiwa | 56,5 km2 | - | 22 |
Padureso | 13.795 Jiwa | 38,5 km2 | - | 9 |
Pejagoan | 42.991 Jiwa | 61, 7 km2 | - | 13 |
Petanahan | 47.018 Jiwa | 58, 8 km2 | - | 19 |
Poncowarno | 15.479 Jiwa | 37, 4 km2 | - | 11 |
Prembun | 36.289 Jiwa | 32, 9 km2 | - | 12 |
Puring | 40.433 Jiwa | 61, 9 km2 | - | 23 |
Rowokele | 32.568 Jiwa | 83, 7 km2 | - | 11 |
Sadang | 16.422 Jiwa | 69, 2 km2 | - | 7 |
Sempor | 50.346 Jiwa | 130, 2 km2 | - | 16 |
Sruweng | 59.811 Jiwa | 64, 6 km2 | - | 21 |
Profesi Masyarakat Kebumen
Sebagian besar penduduk Kabupaten Kebumen berprofesi sebagai petani, nelayan, pedagang, pengusaha, Politikus, Buruh tani, Ibu Rumah Tangga, Guru, Wiraswasta dan PNS. Umumnya penduduk usia produktif pergi merantau atau bersekolah ke kota besar seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek), Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Purwokerto dan sejumlah kota besar di luar pulau seperti Sumatera, Bali, dan Kalimantan. Selain itu juga menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang hingga Tahun 2015 sebanyak 3.931 Orang. Bahkan terhitung sejak awal tahun 2016 jumlah TKI asal Kabupaten Kebumen yang berangkat ke luar negeri mencapai 780 orang. Negara tujuan tempat mereka bekerja rata-rata ke Jepang, Korea, Malaysia, Hong Kong, Singapura, Taiwan, dan Brunei[3].
Pendidikan
Di bidang pendidikan, Kebumen memiliki sarana dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK hingga Perguruan Tinggi.
TK (Taman Kanak-Kanak)
- TK Islam Bhakti Ibu - Ambal
- TK Aisyiyah 9 Kalibeji
- TK Pertiwi Kalirancang
- RA Masyithoh Gombong
- TK Perwanida Karangsari
SD (Sekolah Dasar)
- SD N 1 Kebulusan
- SD N Klepusanggar
- SD N 2 Kebulusan
- SD N 3 Kebulusan
- SD N 1 Kutosari
- SD N 2 Kutosari
- SD N 4 Kutosari
- SD N 7 Kutosari
- SD N 1 Klirong
- SD N 1 Pringtutul
- SD N Sitirejo
- SD N 4 Karanganyar
- SD N 2 Pringtutul
- SD N 2 Wonokromo
- SD N Purwodadi
- SD N 2 Sukomulyo
- SD N 1 Candi
- SD N Pondok Gebangsari
- SD N 1 Sawangan
- SD N 1 Kalirancang
- SD N 2 Kalirancang
- SD N 3 Kalirancang
- MI N Grogolpenatus
- SD N Jatiluhur
- MI S Islamiyah Logede
- SD N Ginandong
- SD N 1 Kritig
- SD N Panjatan
- SD N 3 Klapasawit
- SD N 1 Brecong
- SD N 1 Jatijajar
- SD N 1 Pangempon
- SD N Menganti
- SD N 1 Karangsari
- SD N 2 Karangsari
- SD N Rogodadi
- SD N 1 Kuwayuhan
- SD N 3 Jatisari
- SD N Arjosari
- SD N 1 Kajoran
- SD N 2 Kajoran
- SD N 1 Karanggayam
- SD N 2 Karanggayam
- SD N 3 Karanggayam
- SD N 1 Kalirejo
- SD N 1 Karangtengah
- SD IT Al Madinah
- SD IT Ibnu Abbas
SMP (Sekolah Menengah Pertama)
- SMP Islam Al Kahfi Somalangu Kebumen
- SMP N 1 Gombong
- SMP Negeri 1 Alian
- SMP Ma'arif 1 Alian
- SMP N 1 Karanganyar
- SMP N 2 Karanganyar
- SMP N 3 Karanganyar
- SMP N 1 Rowokele
- MTs S Plus Nururrohmah Tambaksari
- MTs S Mafatikhul Huda
- SMP N 1 Kutowinangun
- SMP N 4 Gombong
- SMP Muhammadiyah 1 Gombong
- SMP Muhammadiyah 1 Karanganyar
- SMP Muhammadiyah Ayah
- SMP Taman Dewasa Kebumen
- MTs N Kaleng Puring
- MTs N 2 Kebumen
- MTs N Klirong
- SMP N 1 Klirong
- SMP N 1 Kebumen
- SMP N 2 Kebumen
- SMP N 3 Kebumen
- SMP N 4 Kebumen
- SMP N 5 Kebumen
- SMP N 6 Kebumen
- SMP N 7 Kebumen
- SMP Muhammadiyah 1 Kebumen
- SMP Muhammadiyah 2 Kebumen
- SMP N 1 Karanggayam
- SMP N 2 Karanggayam
- MTs N 1 Kebumen
SMA / SMK / MA
- SMA Negeri 1 Kebumen
- SMA Negeri 2 Kebumen
- SMA Negeri 1 Gombong
- SMA Negeri 1 Karanganyar
- SMA Negeri 1 Ayah
- SMA Negeri 1 Buluspesantren
- SMA Negeri 1 Karangsambung
- SMA Negeri 1 Kutowinangun
- SMA Negeri 1 Pejagoan
- SMA Negeri 1 Mirit
- SMA Negeri 1 Klirong
- SMA Negeri 1 Petanahan
- SMA Negeri 1 Prembun
- SMA Negeri 1 Rowoekele
- SMA Negeri 1 Karanggayam
- SMK Negeri 1 Kebumen
- SMK Negeri 2 Kebumen
- SMK Negeri 1 Alian
- SMK Negeri 1 Gombong
- SMK Negeri 1 Karanganyar
- SMK Negeri 1 Puring
- SMK Negeri 1 Ambal
- SMK Ma'arif 1 Kebumen
- SMK Ma'arif 4 Kebumen
- SMK Batik Sakti 1 Kebumen
- SMK Batik Sakti 2 Kebumen
- SMK Taman Karya Madya Kebumen
- SMK Purnama 2 Gombong
- SMK Tamtama Karanganyar
- SMK Bina Karya 1 Karanganyar
- SMK Plus Nurrohmah Kuwarasan
- SMK Bina Nusantara Kebumen
- SMK Ristek Rowokele
- SMK Bina Teknika Sruweng
- SMK Wongsorejo Gombong
- SMK Muhammadiyah Kutowinangun
- SMK Komputer Karanganyar
- SMK Farmasi Bhakti Husada Karanganyar
- SMK Mutiara Alian
- SMA PGRI Prembun
- MAN 1 Kebumen
- MAN 2 Kebumen
- MAN Gombong
- SMK VIP Al-Huda
- MA YAPIKA PETANAHAN
Perguruan Tinggi
- Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen
- Politeknik Dharma Patria Kebumen
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
- Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Kebumen
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Putra Bangsa
- Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen
- AMIK PGRI Kebumen
- PGSD Kebumen
Media Massa
Kebumen memiliki media massa yang relatif lengkap, baik media cetak maupun elektronik. Saat ini di wilayah Kebumen telah terbit surat kabar harian "Kebumen Ekspres", yang merupakan bagian dari Jawa Pos Group. Di samping itu juga terdapat "Radar Kebumen" dan Suara Merdeka. Untuk media elektronik, terdapat beberapa stasiun radio komersial dan satu radio publik milik Pemkab Kebumen, serta sebuah stasiun televisi lokal.
Radio
Radio Siaran dari Kota Kebumen
- Radio In FM
- Bimasakti FM
- Mas FM
- Radio DVK
- Ardana FM
- Yapika FM
Radio Siaran dari Kota Karanganyar
- Radio Ardana FM
- Ratih FM
- Mandala FM
- Swara Kedu FM
- Hasta Brata FM
- Kedu Comunity FM
- Radio Rodja AM
- At Tarbiyah FM
Radio Siaran dari Kota Gombong
- SKB Pop FM
- RP FM
- INSAGO FM
Stasiun Televisi
Stasiun Televisi Lokal
- Ratih TV (Gelombang 47 UHF), stasiun televisi milik pemerintah kabupaten Kebumen.
Transportasi
Kabupaten Kebumen berada di jalur lintas selatan Pulau Jawa. Angkutan umum antarkota dilayani oleh bus dan kereta api. Stasiun Kebumen, Gombong dan Karanganyar adalah stasiun besar yang ada di Kebumen, di samping itu terdapat stasiun kecil lainnya seperti Prembun, Soka, Kutowinangun dan di antara kereta api yang melintasi Kebumen adalah Senja Utama dan Fajar Utama (Jakarta Pasar Senen-Yogyakarta), Argo Wilis (Bandung-Surabaya Gubeng), Bima (Jakarta Kota-Surabaya Gubeng), Logawa (Purwokerto-Jember), dan Kutojaya (Kutoarjo-Jakarta) Sawunggalih (Jakarta-Kutoarjo).
Untuk menuju Bandara Adisutjipto, Maguwoharjo, Yogyakarta, dapat ditempuh dengan menggunakan Bus Damri tujuan Bandara. Selain itu, bisa juga digunakan jasa Kereta api KRD Maguwo Ekspres (Purwokerto-Kebumen-Maguwo), langsung turun di stasiun Maguwo yang berada di lingkungan bandara.
Tokoh terkenal
- Jenderal Purnawirawan HM Sarbini, Tokoh Perjuangan Indonesia, Mantan Menteri Pertahanan di Era Presiden Soekarno
- Sutoyo Siswomiharjo, Pahlawan Revolusi Indonesia
- Ashadi Tjahjadi, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Indonesia (1977-1983)
- Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Begawan Ekonomi Indonesia
- Kartini Muljadi, Pengusaha, Wanita terkaya se-Indonesia
- Kasino Hadiwibowo, Pelawak Senior Warkop DKI
- Shani Indira Natio, Personil Girlband JKT48
- Martha Tilaar, Pengusaha Kosmetik
- Salimin Prawiro Sumarto, Pendiri Mall Taman Anggrek
- Hans Jaladara (Hans Rianto Sukandi), Komikus
- Endang Witarsa, Dokter
- F.X. Soedanto, Dokter
- Ibnu Darmawan, Purnawirawan perwira tinggi TNI-AD
- Siti Rochayah, Pengusaha, Pemilik Rumah Sakit Sari Asih
- Irma Suryati, Pengusaha, Seorang Tunadaksa
- Novi Wahyuningsih, Pencipta Aplikasi MeoTalk
- Arsenna Moch. Rahadi, Artis
Referensi
- ^ Catatan dari Babad Mataram: Di dalam perang tersebut hal yang tidak masuk akal adalah ia tidak menyerah ke Pangeran Mangkubumi, yang seharusnya berpihak ke Pangeran Mangkubumi karena dia termasuk putra Pakubuwono I/ Pangeran Puger. Ternyata ia bertugas sebagai mata-mata penghubung antara pihak Keraton Surakarta dengan Pangeran Mangkubumi, setiap kali ia sebagai utusan Kraton Surakarta untuk membawakan biaya perang kepada Pangeran Mangkubumi. Cara membawa biaya perang tersebut yang dalam bentuk emas dan berlian yang dimasukkan di dalam sebuah Kendang besar, tidak ada satupun yang tahu, baik Belanda, para punggawa Kraton Solo maupun para prajurit pihak Pangeran Mangkubumi sendiri. Cara membawanya dengan diselempangkan di belakang badannya sambil naik naik kuda, begitu berhasil menembus posisi yang dekat dengan Pangeran Mangkubumi maka dengan cepatnya Kendang tersebut ditaruh di dekat Pangeran Mangkubumi, kemudian pergi lagi. Demikian saat tiap kali Arungbinang melaksanakan misi rahasia tersebut, sehingga perang Pangeran Mangkubumi mendapatkan biaya, bahkan peperangan ini ada yang menyebutkan sebagai "perang Kendang". Tampaknya alasan inilah yang membuat posisi Arungbinang sebagai utusan rahasia. Tugas seperti itu dilakukan berulangkali.
- ^ Masyarakat Kebumen Masih Cari Jati Dirinya
- ^ Tahun Ini Jumlah TKI Kebumen Capai 780 Orang
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi pemerintahan kabupaten Kebumen