Lompat ke isi

Kereta api Argo Parahyangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Argo Parahyangan
Berkas:Papan Nama KA Argo Parahyangan Khas Daop 2.png
Berkas:KA 43 ARGO PARAHYANGAN.jpeg
KA 43 Argo Parahyangan GMR persiapan masuk Stasiun Bandung

Kereta api Argo Parahyangan
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasi
Pendahulu
  • Parahyangan (1971-2010)
  • Argo Gede (1995-2010)
Mulai beroperasi
  • 27 April 2010 (Eksekutif Argo)
  • 25 Oktober 2016 (Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Plus New Image)
  • 27 Februari 2019 (Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Premium rangkaian stainless steel 2018)
  • 01 Oktober 2019 (Sebagai KA Argo Parahyangan Excellence)
  • 01 Desember 2019 (Eksekutif Luxury Plus dan Eksekutif Argo tipe reguler)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian12.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awal
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh
  • 170 km (BD-GMR)
  • 180 km (GMR-KAC)
Waktu tempuh rerata
  • 3 Jam 15/35 Menit (Untuk KA Argo Parahyangan Reguler)
  • 4 Jam 15 Menit (Untuk KA Argo Parahyangan kearah Kiaracondong)
  • 2 Jam 50 Menit (Untuk KA Argo Parahyangan Excellence)
Frekuensi perjalanan11 kali dalam satu perjalanan pulang pergi di hari biasa dan sampai 14 kali dalam satu perjalanan pulang pergi di akhir pekan dan hari libur nasional
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
Kelas
  • Eksekutif Argo dan Luxury Plus
  • Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Premium (& Priority)
  • Eksekutif Argo dan Ekonomi AC Plus
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat (Eksekutif Argo)
  • 26 tempat duduk disusun 2-1, bisa direbahkan tempat tidur, reclining and revolving seat (Luxury Plus)
  • 28 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat (Priority)
  • 80 tempat duduk disusun 2-2, saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan (Ekonomi AC Plus)
  • 80 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat, saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan (Ekonomi AC Premium)
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
  • 35-44 (reguler layanan excellence)
  • 36-37-39-40-41-42-45-47-48-49-50-53 (reguler)
  • 65F-66F (fakultatif layanan tambahan malam)
  • 67F-70F (fakultatif rangkaian Mild Steel)
  • 38-43-46-51 (reguler rangkaian JAKK)
  • 55-56 (reguler rangkaian Sembrani)
  • 53-54 (reguler rangkaian Harina)

Kereta api Argo Parahyangan (Gopar) (Aksara Sunda Baku: ᮊᮛᮦᮒ ᮃᮕᮤ ᮃᮁᮌᮧ ᮕᮛᮠᮡᮍᮔ᮪, Karéta api Argo Parahyangan) merupakan layanan kereta api penumpang kelas campuran Eksekutif dan Ekonomi AC Premium (reguler), Kelas Eksekutif dan Ekonomi AC Plus (fakultatif) maupun Kelas Eksekutif Argo dan Luxury Plus (reguler rangkaian Sembrani) yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi II Bandung (reguler dan fakultatif), Daerah Operasi I Jakarta (reguler) dan Daerah Operasi VIII Surabaya (reguler rangkaian Sembrani) yang melayani rute tersebut Kiaracondong-Bandung-Gambir dan sebaliknya, serta menjadi satu-satunya kereta api yang melayani rute ini. Kereta api ini merupakan kereta api jarak jauh dengan frekuensi perjalanan terbanyak di Indonesia.

Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan pada pagi hingga malam hari untuk kedua arah, baik Bandung-Gambir maupun Gambir-Bandung. Dalam perjalanan pagi hingga sore hari penumpang dapat menikmati indahnya panorama Bumi Parahyangan dan melewati jembatan, terowongan, dan tikungan besar/tiber ada di wilayah Bandung Barat dan Purwakarta. Perjalanan Jakarta-Bandung sepanjang ±169 km menelusuri alam pegunungan Priangan barat ditempuh kereta api ini dengan waktu tempuh rata-rata 3 jam.

Kereta api ini juga terkenal sebagai kereta api yang sering meminjam rangkaian kereta api lain yang sedang menganggur, seperti rangkaian Harina (KA 53-54), Sembrani (KA 55-56), maupun yang lainnya.

Asal-usul nama

Kereta api ini merupakan gabungan nama dari kereta Argo Gede dan Parahyangan. Meskipun menyandang nama "Argo", kereta ini justru merupakan kereta api kelas campuran, tidak sepenuhnya eksekutif sebagaimana seharusnya kereta api lainnya yang juga bernama "Argo", kecuali pada beberapa perjalanan/nomor Gapeka menggunakan rangkaian eksekutif saja atau bahkan ekonomi AC plus saja.

Sejak masa awal beroperasi mulai tahun 2010, kereta api ini juga menjadi kereta argo pertama yang memiliki kelas selain kelas eksekutif, dan sejak itu pula, brand Argo pun telah digunakan oleh PT KAI untuk kereta selain kelas eksekutif, seperti untuk kereta api Argo Cheribon.

Sejarah operasional

Awal beroperasi

Kereta api ini merupakan kereta api hasil peleburan KA Argo Gede dan Parahyangan yang telah dihentikan pengoperasiannya sejak 26 April 2010. KA Argo Parahyangan pertama kali dioperasikan pada Selasa, 27 April 2010, pada pukul 05.30 di Stasiun Bandung dan pukul 05.45 di Stasiun Gambir.

Kereta api Argo Parahyangan merupakan hasil respons PT KAI atas kekecewaan masyarakat karena dihentikannya pengoperasian KA Parahyangan.[1] Sehingga, PT KAI menggabungkan KA Parahyangan bersama rangkaian KA Argo Gede. Oleh karena itu, beberapa kereta kelas bisnis bekas KA Parahyangan disambungkan dengan kereta kelas eksekutif bekas KA Argo Gede. Meskipun demikian, masyarakat tidak mau nama Parahyangan itu ditiadakan. Akhirnya, PT KAI menggabungkan nama Argo Gede dan Parahyangan menjadi Argo Parahyangan.

Pada awal kereta api ini beroperasi, biasanya kereta ini terdiri dari tiga sampai empat kereta kelas eksekutif dan dua sampai tiga kereta kelas bisnis.

Masa-masa beroperasi (2011-sekarang)

Seiring waktu, mengingat permintaan kelas eksekutif lebih tinggi dari kelas bisnis, sejak tanggal 30 Desember 2011 sebagian kereta kelas bisnisnya diganti dengan kereta kelas eksekutif sehingga KA Argo Parahyangan menjadi kereta api eksekutif seluruhnya (meskipun di beberapa perjalanannya masih ditambah gerbong bisnis). Dengan demikian, tersedia dua pilihan rangkaian KA Argo Parahyangan pada periode 2011-2016, yaitu kelas eksekutif saja (KA reguler dan rangkaian Turangga dan Gajayana) serta campuran eksekutif-bisnis (KA reguler dan rangkaian Harina).

Pada pertengahan tahun 2016, sejak kereta aling-aling dihapus, KA Argo Parahyangan kelas eksekutif maupun campuran menambah 1 unit kereta kelas bisnis yang dibuka untuk penumpang, sejak tidak lagi difungsikan sebagai kereta aling-aling, begitu juga dengan kereta rangkaian Harina yang menambah 1 unit kereta kelas ekonomi AC reguler (106 kursi).

Sejak 25 Oktober 2016, rangkaian kereta api Argo Parahyangan reguler yang tidak menggunakan rangkaian kereta api lain berubah kelasnya menjadi kereta kelas eksekutif dan ekonomi AC plus New Image 2016. Selain itu, jumlah perjalanan dan okupansi kereta ini semakin meningkat mengingat okupansi yang bagus dan juga karena jalan tol Jakarta-Bandung yang sering macet membuat masyarakat beralih ke kereta api.

Kereta api ini juga sempat mendapatkan beberapa kali perjalanan tambahan pada periode tahun 2017-2019, seperti KA Argo Parahyangan kelas ekonomi AC Premium pada tahun 2017 dan eksekutif new image stainless steel pada tahun 2018. Tidak hanya itu, mulai 9 Maret 2018, KA Argo Parahyangan memiliki kelas Eksekutif Priority yang menggunakan kereta berbodi warna coklat, garis warna keemasan dengan tulisan Priority, sebagai layanan mewah dari kereta ini.

Pada tahun 2019 awal, seluruh kereta api Argo Parahyangan reguler berganti jenis rangkaian kelas ekonominya, dari kereta ekonomi AC plus New Image 2016 menjadi ekonomi AC Premium, keluaran tahun 2018 dengan bodi stainless steel.

Berdasarkan jadwal baru pada Gapeka 2019, mulai 1 Desember 2019 KA ini berjalan 11 kali pergi-pulang reguler dan belum termasuk 3 kali pergi-pulang Fakultatif. Sampai saat ini, ada empat rangkaian tambahan Argo Parahyangan yang merupakan optimalisasi rangkaian KA yang menganggur, yaitu KA 53 dan 54 yang menggunakan rangkaian KA Harina; KA 55 dan 56 yang menggunakan rangkaian (Luxury Plus & eksekutif satwa) KA Sembrani; maupun yang lainnya.

Tidak hanya itu pula, peran KA Argo Parahyangan pun didukung oleh perpanjangan rute KA Argo Wilis, KA Turangga dan KA Mutiara Selatan yang sebelumnya hanya sampai Bandung, kini perjalanannya semakin panjang karena diperpanjang hingga Stasiun Gambir.

Fasilitas

KA Argo Parahyangan pada awalnya menggunakan kereta kelas eksekutif Argo (K1) berkapasitas 50 penumpang dengan televisi, meja makan (kadangkala), lampu baca, stopkontak, AC, toilet, dan kursi yang dapat diputar balik (reclining seat) dan juga dengan kereta kelas bisnis (K2) berkapasitas 64 penumpang dengan fasilitas AC split, toilet, stopkontak, dan kursi yang dapat diputar balik.

KA Argo Parahyangan menggunakan KA eksekutif Argo bekas Argo Gede buatan tahun 1995 dan 2002; terkadang juga menggunakan KA milik Argo Wilis yang dibuat pada 1998 atau menggunakan KA eksekutif biasa (buatan 1995 ke bawah) yang dicat striping Argo. KA Bisnis menggunakan KA eks-Parahyangan.

Mulai 25 Oktober 2016, perjalanan KA Argo Parahyangan yang menggunakan kereta bisnis akhirnya menggunakan kereta ekonomi buatan tahun 2016 yang sempat digunakan pada KA Mutiara Selatan yang mengalami masalah kenyamanan, dengan kapasitas 80 penumpang.[2] Rangkaian ini pun kemudian diganti dengan kereta kelas ekonomi premium pada tahun 2019.

Lokomotif penarik

Lokomotif yang pernah menjadi andalan KA Argo Parahyangan sejak awal beroperasinya adalah CC 201, CC 203, dan CC 204, Sejak tahun 2013, lokomotif CC 206 pun mulai menarik kereta api Argo Parahyangan. Namun, sejak tahun 2014 KA ini selalu ditarik oleh lokomotif CC 206. Lokomotif penarik kereta api Argo Parahyangan biasanya berasal dari Dipo Bandung.

Rangkaian

Pada masa awal beroperasinya sekitar tahun 2010-2011, biasanya stamformasi rangkaian yang digunakan untuk KA Argo Parahyangan reguler adalah:

  • satu unit kereta pembangkit (P), empat unit kereta eksekutif (K1), satu unit kereta makan (M1), dan dua unit kereta bisnis (K2)
  • satu unit kereta pembangkit (P), tiga unit kereta eksekutif (K1), satu unit kereta makan (M1), dan tiga unit kereta bisnis (K2)

Sejak tanggal 30 Desember 2011, pada beberapa rangkaian kereta kelas bisnisnya diganti dengan kereta kelas eksekutif sehingga KA Argo Parahyangan menjadi kereta api eksekutif seluruhnya. Pada masa dioperasikannya kereta api aling-aling, 1 unit kereta kelas bisnis diubah menjadi kereta bagasi aling-aling (B/K2) membuat formasi Argo Parahyangan pada tahun 2012-2016 menjadi:

  1. satu unit kereta pembangkit (P), lima unit kereta eksekutif (K1), satu unit kereta makan (M1), dan satu unit kereta aling-aling (B/K2)
  2. satu unit kereta pembangkit (P), tiga unit kereta eksekutif (K1), satu unit kereta makan (M1), dua unit kereta bisnis (K2), dan satu unit kereta aling-aling (B/K2)

Sejak dihapusnya kereta aling-aling pada pertengahan Agustus 2016, aling-aling kelas bisnis (K2) pun akhirnya difungsikan juga untuk mengangkut penumpang.

Mulai 25 Oktober 2016, kereta kelas bisnis pada KA ini digantikan dengan kereta kelas ekonomi AC plus (K3 2016) dari KA Mutiara Selatan karena alasan kenyamanan kereta ekonomi AC keluaran tahun 2016 tersebut terlalu sempit untuk perjalanan jarak jauh. Selain itu juga, peran kereta makan (M1) dan kereta pembangkit (P) juga tergantikan oleh kereta makan dan pembangkit kelas ekonomi (MP3 0 16 xx) dari rangkaian ekonomi AC terbaru saat itu.

Pada tanggal 17 Desember 2018 layanan kelas eksekutif pada semua perjalanan KA Argo Parahyangan secara resmi menggunakan kereta eksekutif baru buatan tahun 2018, sedangkan rangkaian lamanya (K1 1998 - K1 2001 - K1 2002) menjadi kereta cadangan maupun dimutasi, termasuk dimutasi menuju Divre 3 Palembang untuk memenuhi rangkaian KA Sindang Marga.

Sejak akhir Februari 2019, kereta kelas ekonomi AC plus (K3 2016) dari KA Mutiara Selatan pun digantikan oleh kereta kelas ekonomi AC premium (K3 2018) untuk meningkatkan pelayanan.

Rangkaian KA Argo Parahyangan reguler/fakultatif saat ini per 1 Desember 2019 adalah:

  • Informasi Stamformasi:
    • 1 Lok CC206 + 1 Kereta Priority (K1 BD) + 5 Kereta Eksekutif (K1 2018 BD) + 1 Kereta Makan (M1 2018 BD) + 4 Kereta Premium (K3 2018 BD) + 1 Kereta Pembangkit (P 2018) Rangkaian Asli (Reguler/Fakultatif Malam/Excellence)
    • 1 Lok CC206 + 3 Kereta Premium (K3 2018 BD) + 1 Kereta Makan (M1 2018 BD) + 5 Kereta Eksekutif (K1 2018 BD) + 1 Kereta Pembangkit (P 2018 BD) Rangkaian Harina
    • 1 Lok CC206 + 5 Kereta Eksekutif (K1 2018 JAKK) + 1 Kereta Makan (M1 2018 JAKK) + 4 Kereta Premium (K3 2018/2019 JAKK) + 1 Kereta Pembangkit (P 2018 JAKK) (P JAKK) Rangkaian Jakarta Kota (JAKK)
    • 1 Lok CC206 + 1 Kereta Luxury Plus (K1 2019 SBI) + 4 Kereta Eksekutif (K1 2016 SBI) + 1 Kereta Makan (M1 2016 SBI) + 4 Kereta Eksekutif (K1 2016 SBI) + 1 Kereta Pembangkit (P 2016 SBI) Rangkaian Sembrani
    • 1 Lok CC206 + 4 Kereta Ekonomi Plus (K3 2016 BD) + 1 Kereta Makan (M1 BD) + 4 Kereta Eksekutif (K1 BD) + 1 Kereta Pembangkit (P BD) Rangkaian Asli (Fakultatif)

Tarif

Tarif untuk KA ini pada kelas eksekutif Luxury Plus sebesar Rp350.000,00, kelas eksekutif Priority sebesar Rp290.000,00, kelas eksekutif argo sebesar Rp150.000,00, dan kelas ekonomi AC plus dan ekonomi premium sebesar Rp110.000,00 ; berlaku secara merata untuk semua stasiun pemberhentian.

Jadwal perjalanan

Berikut ini adalah jadwal kereta api Argo Parahyangan per 1 Desember 2019 (berdasarkan Gapeka 2019).

  • Kereta api reguler
Argo Parahyangan (Kiaracondong/Bandung - Gambir)
Stasiun KA 35* KA 37 KA 39 KA 41 KA 43 KA 45 KA 47 KA 49 KA 51 KA 53 KA 55
Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat
Kiaracondong - 04.35 - 13.30 - 17.45
Bandung - 04.20 04.45 04.55 - 06.46 - 11.35 13.40 13.50 - 15.00 17.55 18.10 - 20.45 - 22.05 - 09.10 - 11.00
Cimahi Ls Ls 05.06 05.08 06.56 06.58 11.46 11.50 14.01 14.03 15.11 15.13 18.21 18.25 20.56 20.59 22.16 22.18 09.21 09.25 11.21 11.23
Purwakarta Ls Ls 06.29 06.39 Ls Ls Ls Ls 15.25 15.28 Ls Ls Ls Ls 22.21 22.25 Ls Ls Ls Ls Ls Ls
Cikampek Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls 15.48 15.50 Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls
Bekasi Ls Ls 07.46 07.48 09.36 09.38 14.21 14.23 16.37 16.39 17.39 17.41 20.52 20.54 23.30 23.32 00.47 00.49 12.01 12.03 13.55 13.57
Jatinegara Ls Ls 08.05 08.07 09.54 09.56 14.42 14.44 16.58 17.00 17.59 18.01 21.14 21.16 23.48 23.50 01.05 01.07 12.22 12.24 14.13 14.15
Gambir 07.10 - 08.22 - 10.12 - 15.00 - 17.16 - 18.17 - 21.31 - 00.06 - 01.23 - 12.40 - 14.31 -
Argo Parahyangan (Gambir - Bandung/Kiaracondong)
Stasiun KA 36 KA 38 KA 40 KA 42 KA 44* KA 46 KA 48 KA 50 KA 52 KA 54 KA 56
Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat
Gambir - 05.30 - 06.15 - 08.55 - 10.45 - 15.40 - 17.45 - 18.45 - 22.05 - 22.55 - 13.10 - 07.12
Bekasi 06.00 06.02 06.46 06.48 09.26 09.28 11.15 11.17 Ls Ls 18.16 18.18 19.16 19.18 22.35 22.37 23.25 23.27 13.41 13.43 Ls Ls
Cikampek Ls Ls 07.35 07.38 Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls
Purwakarta 07.08 07.10 Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls Ls
Cimahi 08.33 08.35 09.36 09.38 12.00 12.02 13.56 13.58 Ls Ls 20.46 20.48 21.53 21.57 01.14 01.16 01.52 01.54 16.20 16.22 10.18 10.20
Bandung 08.46 - 09.49 10.10 12.13 - 14.09 14.23 18.30 - 20.59 - 22.08 - 01.27 - 02.05 - 16.33 - 10.51 -
Kiaracondong 10.20 - 14.28 -
Keterangan:
*= Kereta api Argo Parahyangan Excellence
Ls= kereta berjalan langsung
  • Kereta api fakultatif
Argo Parahyangan (Bandung-Gambir)
Stasiun KA 65F KA 67F KA 69F
Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat
Bandung - 22.55 - 10.30 - 19.25
Cimahi 23.06 23.09 10.41 10.43 19.36 19.38
Bekasi 01.27 01.29 13.22 13.24 22.23 22.25
Jatinegara 01.45 01.47 13.43 13.45 22.41 22.43
Gambir 02.02 - 14.01 - 22.59 -
Argo Parahyangan (Gambir-Bandung)
Stasiun KA 66F KA 68F KA 70F
Tiba Berangkat Tiba Berangkat Tiba Berangkat
Gambir - 00.40 - 14.25 - 23.30
Bekasi Ls Ls 14.58 15.00 00.00 00.02
Cimahi 03.27 03.29 17.25 17.27 02.27 02.29
Bandung 03.40 - 17.38 - 02.40 -

Insiden

  • Pada hari Jumat, tanggal 30 Mei 2014 malam, KA Argo Parahyangan anjlok di daerah Cisomang, di Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, ke arah Stasiun Cikadongdong. Akibatnya, dua gerbong dan sebuah lokomotif anjlok keluar rel. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Akibatnya, perjalanan kereta api Serayu dialihkan dan ratusan penumpang Argo Parahyangan telantar.[3][4][5][6]
  • Pada tanggal 26 Agustus 2019 pukul 13.00, KA 32 Argo Parahyangan menabrak bus angkutan karyawan di Kampung Gorowong, Desa Warung Bambu, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang dikarenakan bus tersebut mogok. Akibatnya, 1 lokomotif pecah kaca lampu semboyan dan bodi depannya ringsek ringan, 1 Gerbong Pembangkit bodinya ringsek ringan, dan Bus Arga Mas ringsek berat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu dikarenakan sopir dan penumpangnya sudah keluar. Namun, perjalanan kereta api lainnya menjadi terlambat.[7]
  • Pada tanggal 21 Desember 2019 pukul 22:15 WIB, KA Argo Parahyangan menabrak mobil mobil Daihatsu Sigra warna Biru No.Pol : B.1778.FZI di perlintasan Kereta Api Cibitung, Jalan Raya Bosih Rt.01/25, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. kronologi kecelakaan terjadi awalnya pengemudi mobil, Bahrudin (51) sudah diingatkan oleh penjaga palang perlintasan Kereta Api, Aditya (22), menggunakan alarm. Namun, peringatan tersebut dihiraukan oleh Bahrudin. Pengemudi tetap nekat memaksa mencoba melintasi perlintasan tersebut, padahal palang sudah diturunkan. Hingga akhirnya, mobil tersebut tertabrak oleh kereta api Argo Parahyangan Tambahan 69F dari arah Bandung ke arah Gambir. Mobil pun terguling dan ringsek seketika dan mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 7 orang baik pengemudi serta para penumpangnya di lokasi kecelakaan. Sedangkan lampu kabut Lokomotif CC206 Dipo Bandung yang sebelah Kiri Pecah setelah itu Argo Parahyangan Tambahan 69F berhenti di Stasiun Tambun untuk mengecek semua Lokomotif yang ditabrak mobil di cibitung.[8]

Referensi

Galeri

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia