Lompat ke isi

Mazhab Hanafi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 September 2020 14.01 oleh Langley16 (bicara | kontrib)

Mazhab Hanafi (bahasa Arab: الحنفية, translit. al-ḥanafīyah) ialah salah satu mazhab fikih dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah yang bernama lengkap Abu Hanifah bin Nu'man bin Tsabit Al-Taimi Al-Kufi.[1]

Mazhab ini diamalkan dan berkembang di kalangan orang Islam Sunni di kawasan Afganistan, Irak, Persia, Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok, Rusia, dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Hanafi juga sempat berkembang di Maroko, namun kemudian mulai tergeser oleh Mazhab Maliki.[2]

Metodologi Fiqih Abu Hanifah

Abu Hanifah memiliki metodologi yang terkonsep secara struktural. Beliau pertama-tama mendasari mazhabnya pada Al-Qur'an (Kitabullah). Jika beliau tidak menemukan dasarnya di Al-Qur'an, maka beliau mencarinya kemudian di Hadis (Sunah). Jika masih tidak ditemukan dalam Hadis, maka beliau akan mencarinya dari pendapat para sahabat Rasul (Atsar). Jika perkataan sudah sampai kepada Ibrahim An-Nacha'y Asj Sja'by Al-Hasan Ibn Sierien Sa'id ibn Musaijab, maka beliau berijtihad.[3]

Selain itu, Abu Hanifah juga mendasari fikih dengan qiyas, namun terkadang pula beliau tidak mengqiyaskannya karena suatu sebab, kecuali mendesak. Abu Hanifah juga mendasari fikih dengan kaidah-kaidah umum yang disebut dengan istihsân. Abu Hanifah juga banyak menggunakan qiyas dan istishân dari imam-imam yang lain.[3]

Secara sederhana dasar-dasar metodologi fikih Abu Hanifah dalam menetapkan suatu hukum fikih bisa dilihat dari urutan berikut:[3]

  1. Al-Qur'an
  2. Sunnah
  3. Pendapat para Sahabat Nabi (Atsar)
  4. Ijmak
  5. Qiyas
  6. Istihsan

Perkembangan

Sebagai mazhab tertua diantara mazhab-mazhab lainnya, Abu Hanifah memiliki banyak murid. Murid-murid Abu Hanifah yang tersohor antara lain:[1]

  1. Abu Yusuf Yakub Ibrahim Al-Anshâry (113 H-183 H)
  2. Muhammad Ibn Al-Hasan Asj Sjaibâni (132 H-189 H)
  3. Zufar Ibn Hudzail Ibn Qais Al-Kufy (110 H-158 H)
  4. Muhammad Ibn Zijâd Al-Lu'luiy Al-Kufy (204 H)

Menurut ahli tafsir Al-Qur'an dan hukum Islam asal Aceh, Muhammad Hasbi Ash' Shiddieqy, murid-murid Abu Hanifah memiliki kemampuan ijtihad yang hampir menyamai Abu Hanifah sendiri. Terutama Abu Yusuf dan Muhammad Ibn Al-Hasan, keduanya bahkan dikenal sebagai " dua sahabat Imam".[1]

Kitab-Kitab

Menurut Ash' Shiddieqy, Abu Hanifah tidak menulis bukunya sendiri, melainkan murid-muridnya yang menuliskannya. Muridnya yang pertama kali menulis kitab atau buku Abu Hanifah adalah Abu Yusuf. Salah satu bukunya berjudul Risalah Al-Charadj, kitab tersebut menjelaskan dan menguraikan tentang perihal upeti. Sayangnya kebanyakan buku yang ditulis Abu Yusuf tidak diturunkan dan kurang diketahui.[4]

Sementara murid Abu Hanifah yang lain, Muhammad Ibn Al-Hasan menulis lebih banyak buku terkait mazhab Hanafi dan menjadi pegangan utama para penganut mazhab Hanafi. Buku-buku tersebut antara lain:[4]

  1. Al-Djami'ul Kabier
  2. Al-Djami'ush Shaghier
  3. Al-Mabsuth
  4. As-Sijarul Kabier
  5. As-Sijarush Shagier
  6. Az-Zijadat

Keenam buku yang ditulis oleh Muhammad Ibn Al-Hasan juga dikenal sebagai Kitab Dhâhirur Riwâjah oleh para penganut mazhab Hanafi. Keenam buku tersebut kemudian dikumpulkan lagi oleh Al-Hakim Asj Sjahied dalam karyanya yang berjudul Al-Kâfi.[4]

KItab-kitab mazhab Hanafi lainnya yang terkenal antara lain:[4]

  1. Al-Mudjarrad
  2. Adâbul Qadli
  3. Al-Chishâl
  4. An-Nafaqât
  5. Al-Charâdj
  6. Al-Farâidl
  7. Al-Wasieth
  8. Al-Hadjdj
  9. Al-Djâmi
  10. Itsbatul Qiyas
  11. Idjtihâdur Ra'ji
  12. Al-Auqâf
  13. Ichtilâful Fuqahâ
  14. Sjarah Musykil Al-Ahâdiest
  15. Sjarah Ma'ânil Atsar

Referensi

  1. ^ a b c Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 62.
  2. ^ Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 63.
  3. ^ a b c Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 82.
  4. ^ a b c d Ash' Shiddieqy 1962, hlm. 75.

Daftar Pustaka

  • Ash' Shiddieqy. M. Hasbi. Hukum Islam. Jakarta: Pustaka Islam. 1962.