Lompat ke isi

Suku Musi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suku Melayu Musi
ملايو موسي / ꤸꥍꤾꤿꥈ ꤸꥈꤼꥇ
Daerah dengan populasi signifikan
Kabupaten Musi Banyuasin
Musi Rawas
Banyuasin
Kota Palembang
Penukal Abab Lematang Ilir
Bahasa
Bahasa Melayu Musi
Agama
Islam
Kelompok etnik terkait
Suku Melayu Palembang
Suku Besemah

Suku Melayu Musi (Jawi: ملايو موسي)(Surat Ulu: ꤸꥍꤾꤿꥈ ꤸꥈꤼꥇ) merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang berasal dan bermukim di sepanjang tepian Sungai Musi. Suku Melayu Musi menuturkan Bahasa Melayu Musi atau disebut juga dengan Bahasa Melayu Sekayu yang merupakan salah satu rumpun bahasa Melayu dengan ragam dialek "e" (seperti dalam ucapan "ember").[1] Populasi Suku Musi terkonsentrasi di Kabupaten Musi Banyuasin, tetapi juga tersebar hingga di tepian Sungai Musi di Kabupaten Musi Rawas, sebagian daerah Kabupaten Banyuasin, di sebagian wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, perantauan di Kota Palembang (terutama di wilayah km.5 - km.12 Palembang), dan juga menyebar ke seluruh wilayah Indonesia terutama Pulau Jawa. Orang Musi memiliki peran yang cukup dominan dalam sosial dan politik di Provinsi Sumatra Selatan.

Etimologi dan Sejarah

Peta Persebaran Suku Musi di [[Pulau Sumatra]] (warna: hijau tua)

Asal usul nama Suku Melayu Musi berasal dari Sungai Musi yang menjadi mata air sumber kehidupan awal masyarakat setempat. Trend pemberian nama suatu suku berdasarkan nama sungai setempat sering dijumpai pada suku lainnya di Provinsi Sumatra Selatan.

Gadis Musi dengan busana tradisional pada masa kolonial

Namun, belakangan Suku Melayu Musi lebih diidentifikasikan sebagai "Orang Sekayu" atau "Suku Sekayu". Hal ini dikarenakan pusat pemerintahan, layanan publik, sosial budaya dan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin yang menjadi kantong populasi terbesar Suku Melayu Musi terletak di Kota Sekayu.

Suku Musi termasuk kedalam rumpun melayu muda (Melayu Deutero) yang datang ke kepulauan Nusantara pada tahun 500 SM setelah Melayu Proto. Suku Musi juga diduga berkerabat dengan dengan Melayu Palembang di hilir Sungai Musi, Suku Besemah di Pagar Alam, dan Melayu Bangka di Pulau Bangka.

Seni dan Budaya

Berkas:Kuyung kupek.jpg
Busana adat yang dikenakan oleh duta wisata Kab. Musi Banyuasin (Kuyung Kupek)
Tari Stabek pada pembukaan Muba Expo

Kesenian dan budaya Musi sangat bercorak Melayu. Salah satu kesenian yang populer di kalangan Orang Musi adalah Senjang. Senjang adalah jenis kesenian sastra lisan (semacam Talibun) yang dipadukan dengan musik dan tarian dan biasanya dibawakan oleh sepasang muda-mudi. Adapun tari tradisional Orang Musi adalah Tari Stabek yang dijadikan tarian resmi penyambutan tamu agung yang berkunjung ke Kabupaten Musi Banyuasin. Tari stabek diiringi musik tradisonal dan lagu yang dinyanyikan dalam bahasa musi.

Tokoh dari Sekayu

Referensi

  1. ^ http://www.ethnologue.com/language/mui