Noah (grup musik)
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Noah | |
---|---|
Informasi latar belakang | |
Nama lain |
|
Asal | Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Genre | |
Tahun aktif | 2000–sekarang |
Label | |
Artis terkait | |
Anggota | |
Mantan anggota |
Noah (sebelumnya bernama Peterpan; nama digayakan dengan huruf besar) adalah sebuah grup musik rock alternatif dari Indonesia. Grup musik ini dibentuk dengan nama Peterpan oleh Ariel (vokal), Andika (kibor), Indra (bas), Lukman (gitar), Reza (drum) dan Uki (gitar) pada tanggal 1 September 2000. Lebih dari sembilan juta album telah terjual di Indonesia, yang menjadikan Noah sebagai band rock alternatif terlaris di negara ini.[1] Musik mereka pada umumnya bergenre rock alternatif dan pop rock dan sebagian besar lagunya ditulis oleh sang vokalis, Ariel. Noah saat ini terdiri dari Ariel, Lukman, dan David.
Setelah mengawali karier mereka dengan tampil di kafe, Peterpan mulai dikenal pada tahun 2002 berkat lagu debut mereka "Mimpi yang Sempurna". Ini diikuti dengan dirilisnya album perdana mereka Taman Langit pada tahun 2003. Album kedua mereka, Bintang di Surga (2004), merupakan salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan tiga juta kopi. Pada 8 Oktober 2006, Andika dan Indra keluar dari grup musik ini. Pada pertengahan tahun 2008, David (kibor) diangkat menjadi personel resmi setelah sebelumnya menjadi pemain tambahan. Karena Andika dan Indra keberatan apabila grup musik ini masih bernama Peterpan, maka Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David setuju melepaskan nama Peterpan pada tahun 2009. Mereka berencana meluncurkan nama dan album mereka pada tahun 2010, tetapi rencana tersebut tertunda karena Ariel ditahan pada tahun itu atas kasus video porno yang melibatkan dirinya. Selama Ariel dipenjara, grup musik ini tetap bermusik bersama hingga menghasilkan album instrumental Suara Lainnya yang dirilis pada Mei 2012.
Setelah Ariel bebas pada 23 Juli 2012, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David mengumumkan nama baru grup musik mereka, yaitu Noah, pada 2 Agustus 2012. Ini diikuti dengan peluncuran singel perdana Noah "Separuh Aku" pada 3 Agustus 2012 dan album perdana Noah Seperti Seharusnya pada September 2012. Album perdana Noah terbilang sukses dengan penjualan di atas satu juta kopi. Album kedua Noah, Second Chance (2014), terdiri dari tiga lagu baru yang diproduseri oleh produser dari Inggris, Steve Lillywhite, dan aransemen ulang lagu-lagu Peterpan. Pada awal tahun 2015, Reza mengundurkan diri dari grup musik ini setelah album Second Chance diluncurkan. Kemudian pada tahun 2019, Uki resmi mengundurkan diri dari Noah setelah peluncuran album Keterkaitan Keterikatan.
Diskografi Noah mencakup di antaranya 10 album, tiga di antaranya–Bintang di Surga (2004), OST Alexandria (2005), dan Seperti Seharusnya (2012)–terjual lebih dari satu juta kopi. Noah juga telah menerima berbagai penghargaan selama karier mereka, di antaranya tiga penghargaan Anugerah Musik Indonesia untuk Album Terbaik-Terbaik, dua penghargaan MTV Asia Awards, dan dua nominasi pada MTV Europe Music Awards.
Sejarah
Awal mula terbentuknya Peterpan (1993–2000)
Pada tahun 1993, Ariel dan Uki bertemu untuk pertama kalinya ketika mereka SMP. Mereka berada pada satu kelas yang sama sejak awal masuk. Kesukaan pada musik membuatnya semakin akrab. Mereka kemudian membentuk sebuah band bernama Peppermint yang terdiri dari Ariel, Uki, Qibil, dan Dicky. Peppermint membawakan lagu-lagu karya Oasis. Penampilan band ini hanya sebatas pada acara pentas seni sekolah atau undangan-undangan kecil, karena mereka membentuk band ini sekadar untuk bersenang-senang.[2][3]
Memasuki masa SMA, Ariel dan Uki berbeda sekolah. Ariel berada di SMA Negeri 23 Bandung dan Uki berada di SMA Taruna Bakti.[4] Peppermint tetap bertahan dengan mengganti namanya menjadi Cholesterol dan mendapat tambahan personel baru yaitu Eric.[5][6] Ariel bertemu dengan Lukman untuk pertama kalinya ketika dirinya sedang menongkrong bersama teman sekolahnya di warung Bu Susi yang berada dekat dengan sekolah. Disana dia menyanyikan lagu "Say You Love Me" karya Simply Red. Di dalam warung tersebut terdapat pula rumah yang biasa digunakan sebagai tempat menongkrong oleh orang-orang yang lebih dewasa. Lukman yang kebetulan sedang berkumpul disana mendengar suara nyanyian Ariel yang sangat baik. Lukman kemudian tertarik untuk berkenalan dengan Ariel melalui perantara adiknya, Bodeng yang terbiasa akrab dengan anak-anak SMA tersebut. Setelah saling bertukar nama, Lukman menguji Ariel untuk menyanyikan sejumlah lagu lain. Ariel melayani permintaan Lukman dengan polosnya dan bisa membawakannya dengan baik. Tertarik dengan vokal Ariel, Lukman kemudian mulai berteman dengan dia.[7][8] Di lain waktu, Lukman mengajak Ariel untuk bergabung dalam sebuah band bernama Topi. Di Topi, telah terisi beberapa personel lain, yaitu Afrian (gitar) Abel (bas), Ari (drum), dan Andika (kibor) yang belakangan bergabung karena Abel membawanya masuk ke dalam band; Andika merupakan adik ipar dari Abel. Lukman memainkan gitar di band itu. Terbentuk dengan formasi tersebut, Ariel kemudian mengusulkan satu nama lagi untuk masuk ke dalam bandnya yaitu sahabatnya, Uki yang menggantikan posisi Afrian. Lukman menyetujui permintaan Ariel. Bersama Topi mereka mulai tampil di kafe, yaitu kafe B Club. Itu adalah penampilan pertama mereka di sebuah kafe. Selain di kafe, band ini juga tampil di sejumlah acara ulang tahun, 17 Agustusan dan pentas seni. Setelah berjalan beberapa waktu, Uki, Ariel, dan Lukman memutuskan untuk keluar dari band karena tidak memiliki arah tujuan yang jelas dan Topi bubar begitu saja. Setelah itu, Lukman kemudian bergabung dengan band Bigfabela yang formasinya tidak jauh berbeda dengan Topi, sementara Ariel mulai serius menyiapkan dirinya untuk Ebtanas (sekarang Ujian Nasional).[9][10][11]
Selepas lulus SMA, Ariel tidak langsung masuk ke perguruan tinggi yang dia ikuti ujiannya. Ariel sempat menganggur selama setahun. Di saat menganggur itu, Ariel mendapat tawaran untuk bergabung dengan band yang dibentuk oleh Andika, rekan lamanya di Topi. Di dalam band tersebut ada beberapa personel yang tidak asing bagi Ariel, yaitu Uki dan Ari, ditambah dua nama baru yaitu Indra (bas) dan Nendy (gitar). Band ini kemudian diberi nama Universe dan sempat tampil satu kali di kafe O'Hara. Tak berselang lama, perubahan formasi kembali terjadi dimana posisi Nendy digantikan oleh Lukman karena dia kurang lebur bersama band dan Ari digantikan oleh Reza, rekan Indra di band Second Act, yang dinilai tidak mampu lagi mengikuti performa band.[12][13][14] Pada 1 September 2000, Universe resmi berganti nama lagi menjadi Peterpan dengan formasi tetap Ariel (vokal), Lukman (gitar), Uki (gitar), Andika (kibor), Indra (bas), dan Reza (drum).[15] Nama Peterpan sendiri diambil dari nama sebuah warung sate kelinci di pinggir jalan daerah Puncak, Bogor yang disinggahi oleh Andika dan ibunya ketika sedang istirahat dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.[16] Sejak awal dibentuk band ini menyasar kafe sebagai panggung mereka dan menjadi profesional dengan membawakan lagu-lagu "Top 40".[17]
Peterpan (2000–2009)
Tampil di kafe sampai album kompilasi Kisah 2002 Malam (2000-2002)
Perjalanan profesional Peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari kafe ke kafe di Bandung. Mereka bermain di kafe O'Hara dan Sapu Lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta rock alternatif seperti Nirvana, Pearl Jam, Coldplay, U2, Creed, dll. Saat di kafe Sapu Lidi-lah potensi mereka terlihat oleh Noey, basis Java Jive yang sedang mencari grup musik untuk mengisi album kompilasi. Dari lagu yang dikirim oleh manajer Peterpan, Budi Soeratman untuk demo, yaitu "Mimpi Yang Sempurna", "Kita Tertawa" dan "Taman Langit", terpilihlah lagu "Mimpi Yang Sempurna" untuk dimasukkan ke album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis Juli 2002. Lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000 kopi.
Peterpan memulai debutnya di belantika musik Indonesia pada tahun 2002 setelah meluncurkan singel yang bertajuk "Mimpi Yang Sempurna" dan penampilan perdananya di acara ulang tahun pertama Trans TV pada 15 Desember 2002.
Kontrak rekaman dan debut album studio Taman Langit (2002–2004)
Label rekaman Musica Studio's melihat potensi besar yang dimiliki Peterpan. Musica Studio's mempercepat pengajuan kontrak untuk debut album pertama Peterpan. Debut album Peterpan bertajuk Taman Langit dirilis bulan Juni 2003. Album itu mampu terjual di atas angka 650.000 kopi. Atas prestasi tersebut, mereka menerima Multi Platinum untuk album Taman Langit.[18] Lagu andalan dalam album ini adalah "Sahabat", "Mimpi Yang Sempurna" "Aku dan Bintang", "Semua Tentang Kita", "Topeng" dan "Yang Terdalam".
Kesuksesan arus utama pada Bintang di Surga (2004–2005)
Melihat kesuksesan Peterpan di album sebelumnya, maka dicetuskan ide Peterpan menggelar konser di beberapa kota dalam satu hari.[19] Jadi pada 18 Juli 2004, Peterpan menggelar konser maraton bertajuk "LA Lights Peterpan 24 Jam Breaking Record" di enam provinsi dalam tempo 24 jam. Konser tersebut dimulai di kota Medan pada sekitar pukul 07.55 dan berakhir di Surabaya pada sekitar pukul 23.00 WIB.[20] Atas prestasi ini, Peterpan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI sebagai band pertama yang mampu menggelar konser di enam provinsi selama satu hari.[21]
Pada Agustus 2004, Peterpan merilis album kedua bertajuk Bintang Di Surga. Album itu terjual 350.000 kopi dalam waktu 2 minggu setelah rilis dan pada awal Januari 2005 telah mencapai 2 juta kopi.[22] Pada Februari 2005, penjualan album ini mencapai 2,7 juta kopi.[23] Album ini kemudian mampu terjual sebanyak 3 juta kopi.[24] Lagu andalan album ini adalah "Ada Apa Denganmu", "Mungkin Nanti", "Kukatakan Dengan Indah", "Bintang di Surga", "Di Atas Normal", dan "Khayalan Tingkat Tinggi".
Pada awal tahun 2005, Peterpan meraih penghargaan sebagai artis favorit Indonesia di MTV Asia Aid di Bangkok.[25][26] Dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2005, Peterpan menempati urutan teratas nominasi dengan memperoleh 11 nominasi. Empat di antaranya dicetak lewat lagu "Ada Apa Denganmu".[27] Dari 11 nominasi itu, Peterpan mendapat 7 penghargaan, antara lain untuk "grup musik terbaik", "album terbaik", "grafis desain album terbaik" dan "karya produksi terbaik", karena album Bintang di Surga.[28] Pada ajang SCTV Music Awards 2005, Peterpan mendapat penghargaan di kategori "Album Pop Group Ngetop"' dan "Lagu Paling Ngetop".
Pada Februari 2005, Peterpan mengumumkan akan merilis album video, Untuk Sahabat Peterpan yang berisi video klip karaoke dan dokumentasi mereka ketika melakukan pemecahan rekor konser selama 24 jam di 6 kota. Menurut Musica Studio's, album video tersebut akan mulai dipasarkan pada bulan Maret 2005 mendatang.[29]
Album musik tema Alexandria (2005–2006)
Pada pertengahan tahun 2005, Peterpan ditunjuk sebagai pengisi soundtrack dalam film Alexandria. Alexandria merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada November 2005 yang disutradarai oleh Ody C. Harahap dan dibintangi oleh Marcel Chandrawinata, Julie Estelle, Kinaryosih, dan Fachri Albar.
Pada September 2005, Peterpan merilis album musik tema yang berjudul OST Alexandria dalam konser "Menunggu Pagi" yang digelar di Dago Plaza, Bandung. Konser tersebut disiarkan di enam televisi nasional. Lagu yang menjadi andalan dalam album ini diantaranya, "Tak Bisakah", "Jauh Mimpiku", dan "Langit Tak Mendengar". Penjualan album ini dibilang cukup sukses, dengan terjual lebih dari 1 juta kopi.[30]
Pada tahun 2006, Peterpan kembali merilis album video berjudul Slalu, Untuk Sahabat Peterpan yang berisikan video klip karaoke dan video konser Peterpan "Menunggu Pagi" yang dilakukan pada September 2005 lalu.
Perpecahan dan Hari yang Cerah... (2006–2008)
Pada tanggal 8 Oktober 2006, Andika dan Indra, resmi keluar dari Peterpan. Perbedaan visi dalam bermusik, serta kontribusi yang minim dari kedua personel disebut sebagai alasan mereka dikeluarkan. Kedua mantan personel Peterpan ini pada akhirnya membentuk grup musik rock lainnya yang diberi nama The Titans. Dengan keluarnya Andika dan Indra, posisi mereka ditempati oleh dua personel tambahan, yaitu David pada kibor dan Luki pada bass. Ibunda Andika merasa keberatan jika, Ariel, Uki, Lukman dan Reza, masih menggunakan nama Peterpan. Andika sempat mengancam akan paksa Peterpan berhenti manggung selama belum berganti nama.
Pada Mei 2007, Peterpan merilis album keempat mereka yaitu Hari yang Cerah.... Acara launching album ini juga dibuat lain karena dilakukan di dua negara yaitu di RUUMS, Kuala Lumpur, pada 25 Mei 2007 dan di Monumen Pahlawan Gasibu, Bandung. Acara ini disiarkan langsung di 7 stasiun televisi.[31] Album ini diklaim sebagai album terakhir mereka dengan nama "Peterpan". Ariel mengklaim bahwa pada akhirnya mereka akan melepaskan nama Peterpan dan menggunakan nama lainnya.[32]
Pada bulan September 2007, mereka mengikuti acara "Song Festival" di Korea Selatan.[33]
Pelepasan nama Peterpan dan Sebuah Nama, Sebuah Cerita (2008–2009)
Pada pertengahan tahun 2008, David ditetapkan sebagai personel resmi menyusul Luki yang keluar dari Peterpan karena dianggap belum cocok mengisi posisi bass. Setelah keluar, Luki bergabung dengan grup musik Domino (sekarang Govinda). Posisi bass yang kosong tersebut kemudian diisi oleh Ihsan Nurrachman.
Pada 8 Agustus 2008, Peterpan merilis album kompilasi bertajuk Sebuah Nama Sebuah Cerita dalam acara yang digelar di XXI Lounge Jakarta Theater, Jakarta.[34] Selain kompilasi lagu-lagu lama, album ini juga berisi empat lagu baru, yaitu "Walau Habis Terang", "Kisah Cintaku", "Dilema Besar", dan "Tak Ada yang Abadi". Album ini merupakan karya terakhir Peterpan sebagai persiapan untuk berganti nama grup musik pada tahun berikutnya.[35] Pada 19 Oktober 2008, Peterpan menggelar konser tunggal terakhir dengan nama tersebut di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta. Konser ini disiarkan di dua stasiun televisi, yaitu RCTI dan Global TV.[36]
Band tanpa nama dan album instrumental Suara Lainnya (2009–2012)
Setelah nama Peterpan dilepaskan, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David tampil tanpa nama band, hanya menggunakan nama para anggota band. Ariel mengatakan bahwa mereka menargetkan akan mengumumkan nama baru untuk band mereka pada tahun 2010, saat album baru mereka dirilis.[37] Namun, rencana peluncuran nama dan album baru mereka tertunda karena Ariel ditahan pada tahun 2010 karena kasus video porno.[38][39]
Selama Ariel di penjara, band tanpa nama ini menggarap sebuah album berisi aransemen instrumental dari lagu-lagu Peterpan. Konsepnya berkembang dari aransemen dengan piano saja menjadi aransemen dengan berbagai alat musik. Walaupun merupakan album instrumental, sang vokalis Ariel tetap terlibat dalam pembuatan album dengan memberikan ide dan masukan apabila teman-teman bandnya berkunjung ke rutan. Album ini berjudul Suara Lainnya dan diluncurkan pada 23 Mei 2012 di bawah nama "Ariel, Uki, Lukman, Reza, David". Selain versi instrumental lagu-lagu Peterpan, terdapat pula vokal Momo Geisha pada lagu "Cobalah Mengerti" serta sebuah trek bonus, yaitu "Dara", singel solo yang Ariel tulis dan rilis di penjara.[40] Peluncuran album ini didukung oleh konser bertajuk "Konser Tanpa Nama" yang digelar oleh Uki, Lukman, Reza dan David pada 29 Mei 2012.[41]
Noah (2012–sekarang)
Pengumuman nama Noah dan Seperti Seharusnya (2012–2014)
Tidak lama setelah Ariel bebas bersyarat pada 23 Juli 2012, Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David segera mengumumkan nama baru mereka yang sudah ditentukan dua tahun sebelumnya. Pada 2 Agustus 2012, grup musik ini mengumumkan nama baru tersebut, yaitu Noah. Uki menceritakan bahwa Noah berarti membuat nyaman, memberi ketenangan, dan panjang umur.[42][43] Kemudian pada 3 Agustus 2012, grup musik ini merilis singel berjudul "Separuh Aku" lewat pemutaran di 200 radio secara serentak.[44] Pada 9 Agustus 2012, Noah meluncurkan buku Kisah Lainnya dengan penerbit Kompas Gramedia.[45]
Pada 15–16 September 2012, Noah melakukan konser di lima negara dalam waktu satu hari di Melbourne, Hong Kong, Kuala Lumpur, Singapura, dan berakhir di Jakarta. Noah kembali berhasil meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia, setelah sebelumnya mereka berhasil meraih rekor MURI pada tahun 2004.[46] Lalu pada 22 September 2012, Noah secara resmi meluncurkan album studio perdana mereka bertajuk Seperti Seharusnya di konferensi pers.[47] Penjualan album ini dilakukan melalui gerai KFC dan sudah terjual hingga 200 ribu keping selama tiga hari pertama penjualannya.[48] Pada Februari 2013, album Seperti Seharusnya sudah terjual satu juta kopi dan Noah mendapatkan penghargaan berupa plakat Multi Platinum.[49] Dengan penjualan di atas satu juta kopi, album Seperti Seharusnya termasuk dalam daftar album terlaris di Indonesia.
Pada 13 September 2013, Noah secara resmi meluncurkan buku berjudul 6.903 Mil: Cerita di Balik Konser 2 Benua 5 Negara. Buku yang ditulis oleh Candra Gautama bersama Hidayat A ini menceritakan persiapan dan pengalaman di balik konser 2 Benua 5 Negara yang digelar setahun sebelumnya. Buku ini dirilis dalam edisi eksklusif sebanyak 693 eksemplar.[50]
Pada November 2013, Noah resmi meluncurkan sebuah film dokumenter berjudul Noah: Awal Semula. Film yang disutradarai oleh Putrama Tuta itu menceritakan perjalanan mereka sampai bisa sukses kembali dengan nama Noah.[51] Film ini diluncurkan serentak di bioskop di seluruh Indonesia mulai 14 November 2013 dan di Hong Kong mulai 8 Desember 2013.
Proyek Second Chance dan keluarnya Reza (2014–2016)
Pada Juni 2014, Noah mengumumkan mereka akan membuat lagu dan album baru serta bekerja sama dengan produser asal Inggris, Steve Lillywhite, untuk menggarapnya.[52] Steve dikenal telah memproduseri beragam musisi mancanegara, di antaranya The Rolling Stones, Morrissey dan Beady Eye. Hasil pertama dari kolaborasi ini adalah sebuah lagu berbahasa Inggris, "Hero", yang dirilis sebagai singel di 170 radio pada 6 Agustus 2014 dan di iTunes pada 7 Agustus 2014.[53]
Pada Desember 2014, Reza memutuskan keluar dari grup musik ini mulai 1 Januari 2015 karena ingin menimba ilmu agama di Pakistan. Saat ini, posisi drum diisi oleh Rio Alief. Pada bulan yang sama, Noah meluncurkan album baru tersebut, yang berjudul Second Chance dan berisi tiga lagu baru: "Hero", "Seperti Kemarin" dan "Suara Pikiranku", dan sembilan lagu Peterpan yang diaransemen ulang.[54]
Pada Maret 2015, Noah mengumumkan bahwa mereka akan berencana untuk mengelar tur bertajuk Noah US Tour 2015 di Amerika Serikat pada April 2015, tepatnya di empat kota, yaitu San Francisco, Los Angeles, New York, dan Washington DC.[55] Tur ini ditunda karena beberapa alasan di antaranya kesehatan Ariel yang menurun.[56] Tur ini akhirnya digelar pada Oktober 2015 di tiga kota: Los Angeles, Washington DC, dan New York.[57]
Sings Legends (2016–2017)
Album yang dirilis oleh Noah pada 2016 ini merupakan album yang berisi khusus untuk memperkenalkan kembali lagu-lagu terbaik di era 1960 sampai 1990-an.
Dalam album ini bermaksud untuk menghormati dan menghargai karya-karya para musisi legendaris Indonesia. "Kita pengin generasi sekarang tahu lagu-lagu legendaris zaman dulu. Dan inginnya mereka juga tahu bahwa lagu Indonesia juga besar sejak dulu", itulah alasan Ariel Noah membuat album ini. Lagu yang diaransemen ulang diantaranya ialah, "Andaikan Kau Datang" oleh Koes Plus, "Sajadah Panjang" oleh Bimbo, "Biar Ku Sendiri" oleh The Mercy's, "Tinggallah Ku Sendiri" oleh Nike Ardilla, "Cinta Bukan Dusta" oleh Rinto Harahap, serta lagu yang pernah dirilis Noah sebelumnya, "Sendiri Lagi" dan "Kisah Cintaku" dari Chrisye, dan "Kupu-Kupu Malam" dari Titiek Puspa. Ada juga tambahan lagu "Sendiri Lagi" yang di-remix oleh Angger Dimas.[58]
Keterkaitan Keterikatan dan keluarnya Uki (2017–2021)
Setelah merilis dan mempromosikan Sings Legends, Noah berencana untuk membuat album kedua mereka yang sepenuhnya berisi lagu baru.[59] Rencana awalnya, mereka akan merilis album ini pada tahun 2017.[60] Untuk membantu memfokuskan diri dalam mengerjakan album, Noah mengerjakan album di kapal pinisi di laut selama satu pekan pada Februari 2017. Akan tetapi, prosesnya terhambat oleh cuaca yang buruk.[61] Pada 16 September 2017, Noah merilis dua lagu, "Jalani Mimpi" dan "My Situation", sebagai singel. Singel ini diyakini sebagai pembuka jalan bagi album studio berikutnya.[62] Pada malam harinya, Noah menggelar konser Road to New Album, di mana mereka membawakan kedua lagu tersebut serta meminta dukungan penggemar agar Noah dapat menyelesaikan album yang pada saat itu belum diberi nama, mengingat mereka baru menyelesaikan dua lagu dari album tersebut.[63] Pada Juli 2018, Ariel menjelaskan bahwa mereka sudah hampir menyelesaikan musik dari lagu-lagu di album, tetapi liriknya belum setengah selesai. Karena prosesnya cenderung molor bila dibandingkan dengan album-album Noah sebelumnya, Noah dibantu oleh gitaris Java Jive, Capung, yang sebelumnya pernah memproduseri album Peterpan.[64] Selain itu, mereka melibatkan penulis dan penyanyi lain untuk menulis liriknya.[65]
Pada 14 Juni 2019, Noah merilis singel "Wanitaku", lagu yang sudah dikerjakan sejak tahun 2017, secara khusus di JOOX. Kemudian pada 28 Juni, "Wanitaku" dirilis di platform musik digital lainnya. Video audio yang Noah unggah di YouTube mengungkap judul album, Keterkaitan Keterikatan, serta gambar sampulnya.[66][67] Pada 8 Agustus 2019, Noah melakukan konser peluncuran album Keterkaitan Keterikatan.[68] Pada hari yang sama, Uki (gitaris) mengumumkan pengunduran dirinya dari grup musik ini setelah peluncuran album Keterkaitan Keterikatan.[69] Kabar ini sudah mulai terdengar sejak beberapa bulan sebelumnya dengan tanda-tanda seringnya ketidakhadiran Uki bersama dengan band, lalu Ariel membenarkan tentang pengunduran diri Uki dari band ini.[70] Posisi gitaris ritme sementara diisi oleh Iwan Sukma untuk menggantikan posisi Uki.
Pada tanggal 19 Juni 2020, Noah merilis singel daur ulang dari Chrisye yang berjudul, "Kala Cinta Menggoda". Mereka mengaransemen ulang lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra tersebut dalam versi yang lebih lembut. Lagu tersebut dijadikan sebagai singel utama dalam album kompilasi Puspa Ragam Karya Guruh Soekarno Putra yang berisi kumpulan lagu hits ciptaan Guruh Soekarnoputra yang diaransemen ulang oleh musisi lainnya. Video musik menyusul dirilis di YouTube pada tanggal 21 Juni 2020 yang disutradarai oleh Upie Guava dari rumah ketika PSBB sedang diberlakukan.[71][72]
Selama masa pandemi COVID-19 yang membuat konser secara langsung tidak bisa dilakukan, Noah menggelar beberapa konser virtual, di antaranya pada 10 Oktober 2020 dengan konser virtual bertajuk Perjalanan Tanpa Batas yang diselingi alur cerita drama,[73] konser virtual tanggal 5 Desember 2020 di mana mereka membawakan aransemen akustik dari lagu-lagu album Keterkaitan Keterikatan dan direkam dengan kamera 360 derajat,[74] dan konser virtual berjudul BEYONDmo yang menggunakan teknologi Unreal Engine dan ditayangkan pada 9 Januari 2021.[75] Noah kemudian merilis album Keterkaitan Keterkaitan versi akustik, hasil dari konser tanggal 5 Desember 2020 mereka. Album ini dirilis di platform musik digital dalam dua bagian. Album bagian pertama dirilis pada tanggal 22 Januari 2021. Bagian pertama berisi tiga lagu dari album Keterkaitan Keterikatan: "My Situation", "Mendekati Lugu", dan "Mencari Cinta"; satu lagu dari album Sebuah Nama, Sebuah Cerita: "Dilema Besar"; dan satu lagu dari album Taman Langit: "우리의 이야기 Urieui Iyagi (Semua Tentang Kita)", yang dinyanyikan bersama Shakira Jasmine dalam bahasa Korea.[76] Album bagian kedua dirilis pada tanggal 5 Maret 2021. Bagian kedua berisi lima lagu dari album Keterkaitan Keterikatan: "Menemaniku", "Jalani Mimpi", "Kupeluk Hatimu", "Kau Udara Bagiku", dan "Wanitaku".[77]
Pada 23 April 2021, Noah merilis video musik untuk lagu kolaborasinya bersama Bunga Citra Lestari, "Mencari Cinta".[78] Dengan dirilisnya video musik ini, semua lagu yang ada dalam album Keterkaitan Keterikatan telah dibuat video musiknya (kecuali "Jalani Mimpi" yang berkonsep video lirik). Pada 3 Juni 2021, TNI Angkatan Laut melalui saluran YouTubenya merilis lagu himne "Wiratama Hiu Kencana" hasil kolaborasi bersama Noah dan paduan suara dari Universitas Parahyangan. Himne tersebut diciptakan oleh Kapten Pelaut Soesanto di Surabaya pada 11 Mei 1967. Mereka merilis lagu ini dalam rangka mengenang 40 hari tragedi tenggelamnya KRI Nanggala (402).[79] Pada 11 Juni 2021, Noah merilis singel "Badai Pasti Berlalu" yang merupakan lagu daur ulang karya Chrisye tahun 1977 untuk soundtrack sinetron yang tayang di SCTV dengan judul sama.[80] Video musiknya dirilis pada 18 Juni 2021 yang disutradarai oleh Upie Guava.[81]
Proyek lanjutan Second Chance (2021–sekarang)
Gaya musik
Gaya musik Noah dicirikan secara umum sebagai rock alternatif[82][83][84][85][86][87][88][89] dan pop rock.[85][90][83][89][91][92] Pada beberapa lagu, gaya musik post-Britpop,[93][83][87][94] rock elektronik,[95][96][97][98] pop,[99][94][100][96] dan grunge[101][83][85] juga dibawakan oleh mereka. Mengenai genre musiknya, Ariel menyatakan dalam wawancara peluncuran album Second Chance 2014, "...tapi kalau ditanya apa genrenya, kita pusing." Sejak awal ketika masih bernama Peterpan, mereka kebingungan bila ditanya mengenai aliran musik yang dibawakannya. "Awalnya kita kan ngeband dengan menyanyikan lagu-lagu top 40. Jadi genrenya bermacam-macam jadi kebawa sampai sekarang," sambungnya.[102]
Dikutip dari berbagai media, Ariel menyatakan tentang siapa saja musisi yang memberi pengaruh dalam musik mereka. Beberapa yang disebut antara lain Coldplay,[103][104] Keane,[103] Nirvana,[105][106] Red Hot Chili Peppers,[107] The Cranberries,[108] Blur,[103] Foo Fighters,[103] Pearl Jam,[107] U2,[107] Sting,[103] Weezer,[103] Soundgarden,[105] dan Mudhoney.[105] Dalam buku autobiografinya, Kisah Lainnya, Ariel juga menyebut Radiohead.[109]
Ariel menyajikan gaya vokal yang beragam pada tiap lagunya. Pada lagu "Yang Terdalam" dari album Taman Langit, Ariel menggunakan teknik vokal falseto seperti yang dibawakan oleh vokalis Radiohead, Thom Yorke dan vokalis Coldplay, Chris Martin. Sedangkan pada lagu "Menghapus Jejakmu" dari album Hari yang Cerah..., Ariel mengadopsi teknik vokal yang digunakan oleh vokalis Nirvana, Kurt Cobain; teknik vokal ini mengandalkan suara yang berat dan serak. Kasus yang sempat menjerat dirinya cukup berpengaruh pada karakter suara Ariel. Selama tiga tahun mendekam di penjara, Ariel nyaris tidak pernah melatih pita suaranya.[110] Karakter vokal yang dibawakan Ariel di era Noah menjadi sedikit berbeda.
Lukman dipengaruhi gaya musiknya oleh Scorpions dan Bon Jovi pada band masa SMA-nya, Laras. Setelah keluar dari Laras, Bigfabela menjadi salah satu band berikutnya yang diisi Lukman. Di Bigfabela ini, Lukman memainkan lagu-lagu karya Mr. Big dan Toto. Selama masa Bigfabela, aliran neoclassical dan speed metal juga sedang naik daun, Lukman pun tak luput mempelajari melodi gitar yang dibawakan oleh Yngwie Malmsteen, serta band-band Asia seperti Power Metal dan Loudness.[111]
Mantan gitaris ritme, Uki menerima pengaruh gaya bermusiknya dari Oasis, The Stone Roses, dan Pulp pada band terdahulunya, Peppermint yang juga diisi oleh Ariel. Britpop menjadi gaya musik yang sering dimainkan di band tersebut. Topi menjadi band selanjutnya yang ditempati oleh Uki. Lagu-lagu yang dimainkan Topi cukup beragam alirannya, antara lain karya dari Red Hot Chili Peppers, Blair MacKichan, dan Pearl Jam.[112]
Mantan drummer, Reza gaya permainan drumnya terinspirasi dari Tommy Lee, drummer Motley Crue. Reza juga mendengarkan lagu-lagu karya Skid Row dan U'Camp, serta beberapa band hard rock lokal seperti Power Slaves, Power Metal, Sahara, dan Kaisar. Dari hasil mendengarkan tersebut, Reza mempelajari variasi dan pola pukulan drumnya. Seiring berjalannya waktu, permainan drum Reza semakin berkembang, lagu-lagu milik Biohazard, Sick of It All, Green Day, The Exploited, dan Nirvana juga turut dimainkannya. Gaya musik yang mempengaruhi Reza menjadi semakin beragam dari yang awalnya hanya hard rock dan rock, kemudian merambah juga ke grunge, punk, grindcore, dan hardcore.[113]
David memainkan berbagai lagu klasik pada awal belajarnya bermain piano. Setelah cukup jenuh dengan aliran klasik, permainan piano David mulai bergeser ke aliran Pop. Lagu "Bohemian Rhapsody" karya Queen sempat dipelajari oleh David, juga karya Yngwie Malmsteen dalam album Eclipse yang melodi-melodi gitarnya dikonversi ke dalam piano. Memasuki masa SMA, David mendirikan band bernama Spielen yang beraliran fusion jazz. Lagu-lagu karya Casiopea menjadi lagu yang sering dimainkan oleh band ini. Disamping memainkan lagu bergaya fusion jazz, David juga menyukai aliran alternatif. Beberapa band yang disukainya antara lain Carpark North, Oasis, dan Nirvana.[114]
Kibordis pendiri grup musik, Andika dipengaruhi gaya bermusiknya oleh grup musik asal Inggris, yaitu The Beatles dan The Cure. Mantan basis, Indra gaya bermain gitar basnya terinspirasi dari basis Gigi, Thomas Ramdhan dan mendapat pengaruh gaya musiknya dari Bono, vokalis U2.[115]
Penulisan lagu dan lirik
Sebagian besar lagu Noah (termasuk Peterpan) ditulis oleh Ariel. Tema lirik yang dibawakan oleh Noah seputar percintaan, persahabatan, kehidupan, dan pemikiran abstrak.[116][117][118][119] Pada beberapa lagu, tema lain juga dibawakan, seperti lagu "Raja Negeriku" yang bertema kebangsaan dan "Para Penerka" yang bertema kritikan sosial.[120][121]
Ariel menyatakan bahwa Kahlil Gibran menjadi pengaruh besar dalam penulisan lirik lagu-lagunya.[106][122] Perkenalan Ariel dengan karya Kahlil Gibran dimulai dari sebuah kesalahan. Ketika dia hendak mencari sebuah buku novel, Ariel menemukan sebuah buku karya Kahlil Gibran yang berjudul Cinta, Keindahan, Kematian. Judul tersebut menarik perhatiannya, Ariel kemudian membeli dan membacanya di rumah. Tetapi, perlahan-lahan dia mulai menyadari bahwa selama ini yang dibaca bukanlah sebuah novel. Meski begitu, Ariel menyukainya.[123][124][125] Gaya bahasa puitis dan romantis inilah yang akhirnya menjadi ciri khas tersendiri dalam setiap lirik lagu Noah.
Pada awalnya, tujuan Ariel menulis banyak syair atau puisi bukan untuk menciptakan lirik lagu, melainkan untuk menuangkan ide. Contohnya pada lirik lagu "Mimpi yang Sempurna" dan "Ada Apa Denganmu". Lirik lagu-lagu tersebut sudah tersimpan cukup lama di buku catatan hariannya, namun tidak diciptakan nada-nada di dalamnya.[126] Ariel juga mengakui bahwa dirinya lebih suka menulis liriknya terlebih dahulu menjadi puisi. Ketika suasana hatinya sedang membantu untuk menciptakan sebuah lagu, barulah Ariel mulai membuat nadanya dan disesuaikan dengan stok-stok puisi yang ada.[127]
Dalam wawancaranya di saluran YouTube Raditya Dika, Ariel menjelaskan cara dirinya menulis lirik untuk lagu-lagunya, "Jadi sebetulnya gini, bikin lagu menurut gue, kalau lo dalam mood yang sangat normal. Lo enggak akan pernah bisa bikin lagu yang bagus." Bagi Ariel sebuah lagu yang bagus akan lebih mudah diciptakan, saat suasana hatinya dalam kondisi yang tidak normal. "Jadi emosi lo mesti diatas normal, mesti kayak lagi sedih, sedih banget. Atau lagi marah, marah banget. Atau lagi seneng, seneng banget." Ketika suasana hatinya sedang tidak stabil tersebut, dia mengaku sebuah karya akan lebih mudah muncul secara spontan. Namun, dikala suasana hatinya sedang dalam kondisi normal, Ariel mengatakan lebih banyak menggunakan pemikiran dan mengandai-andaikan sebuah peristiwa. "Nah biasanya kalau kehidupan gue udah enggak terlalu banyak emosi, sedih, senang, dan segala macam. Jadi gue lebih banyak ke pemikiran." Di dalam wawancara tersebut, Ariel juga membantah pernyataan banyak orang yang mengatakan bahwa lagunya banyak diambil dari pengalaman pribadi. "Jadi kalau orang bilang 'wah ini lagunya tentang ini, tentang ini, sedih banget, mungkin pengalaman pribadi', gue bilang sebenernya sih enggak, jadi gue lebih ngebayangin, ow mungkin begini, ow mungkin begitu, pemikiran." Terkait pernyataan tersebut, Ariel menjelaskan caranya membuat lirik dengan suasana hati yang stabil dapat dilakukan secara intens. Hal tersebut menurutnya, kembali kepada kepintaran seorang penulis lagu itu sendiri. "Bisa jadi begitu. Tapi ya itu pinter-pinteran lagi, kayak semisalnya aktor kali, walau pun itu bukan kehidupan dia. Tapi kalau bisa terjun ke dalamnya dengan bagus jadi kayak intens juga ya."[128]
Di era Noah, porsi penciptaan lagu dari Ariel mulai berkurang. Personel lainnya menjadi lebih banyak menyumbangkan ide dalam pembuatan lagu. Singel hits dari album Seperti Seharusnya, "Separuh Aku" dan "Tak Lagi Sama" merupakan lagu ciptaan sang kibordis, David dan pemain basis tambahan, Ihsan.[129] Selain bantuan dari personel lain, musisi dan penulis di luar Noah juga turut membantu menulis lagu-lagu Noah.[130] Beberapa contohnya seperti singel kedua pada album Seperti Seharusnya, "Hidup Untukmu, Mati Tanpamu" penulisan liriknya dibantu oleh vokalis D'Masiv, Rian;[131] singel Noah pertama yang berbahasa Inggris, "Hero" liriknya ditulis oleh vokalis Nidji, Giring;[132] dan singel ketiga pada album Keterkaitan Keterikatan, "Kupeluk Hatimu" yang pengerjaan lagunya digarap secara rombongan oleh Ariel, David, Rian (vokalis D'Masiv), Noe (vokalis Letto), Marchella FP (penulis buku), dan Aan Mansyur (penulis puisi dan cerpen).[133] Beriringan dengan fakta tersebut, Ariel juga mengakui bahwa dirinya sempat mengalami kebuntuan dalam menulis lirik lagu. [134][135]
Kontroversi
Kerusuhan di konser
Sama seperti grup musik tenar lain di Indonesia, konser Noah pun tak lepas dari masalah. Ketika konser di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh pada 22 Februari 2006, sedikitnya 30 orang penonton pingsan, terbanyak diantaranya adalah remaja putri. Tak hanya itu, konser ini juga dinilai "melanggar undang-undang Syariat Islam" yang telah diberlakukan secara menyeluruh di Aceh karena bercampurnya penonton pria dan wanita di dalam lapangan pertunjukan.[136]
Dampak dari kerusuhan di konser bukan hanya menimpa penonton, tetapi juga anggota grup musik yang tampil. Hal ini terjadi saat konser di Stadion Bima, Kota Cirebon pada 11 April 2006. Hujan batu dilemparkan para penonton tak berkarcis di luar stadion. Akibatnya tak hanya belasan penonton dilarikan ke berbagai rumah sakit akibat lemparan batu, tetapi juga sang vokalis, Ariel, yang tak luput dari hujan batu tersebut. Ariel terkena lemparan di bagian dada sehingga langsung diamankan ke luar stadion. Peristiwa itu membuat konser terhenti ketika mereka membawakan lagu kelimanya, "Mungkin Nanti" sekitar pukul 20.30 WIB.[137]
Plagiarisme lagu
Noah membawa pengaruh yang cukup besar bagi belantika musik Indonesia, hal ini pula yang membuat mereka terkadang mengalami masalah yang erat kaitannya dengan plagiarisme lagu. Pada Agustus 2006, Peterpan mendapat kabar bahwa singel mereka, "Tak Bisakah", diduga telah dijiplak oleh musisi asal India. Musisi tersebut adalah Pritam yang menggubah lagu "Kya Mujhe Pyaar Hai" untuk soundtrack film Woh Lamhe... (2006) yang dinyanyikan oleh KK.[138][139] Kabar penjiplakan lagu itu diketahui pertama kali dari Manajer Pemasaran Musica Studio's, Febby yang dihubungi oleh seorang temannya yang bekerja di MTV bahwa ada seorang wartawan dari The Times of India ingin mewawancarai Peterpan soal lagu "Tak Bisakah". Dari wartawan tersebut, Febby kemudian mengetahui kalau lagu "Tak Bisakah" telah dijiplak menjadi "Kya Mujhe Pyaar Hai".[140] Akhir dari kasus ini masih belum jelas sampai sekarang, apakah Peterpan mendapatkan kompensasi atau Pritam membeli lagu tersebut. Pada September 2007, Pritam diduga kembali menjiplak lagu Peterpan, "Di Belakangku" yang diberi judul "Aao Milo Chalo" untuk soundtrack film Jab We Met (2007) yang dinyanyikan oleh Shaan dan Ustad Sultan Khan.[141][142]
Pada 5 November 2016, sebuah akun Twitter bernama @sifusiuss membuat sebuah twit berisi kutipan video YouTube lagu "Perih" yang dinyanyikan oleh Ariel dengan menyebut akun milik vokalis grup musik Keane, Tom Chaplin. Tom kemudian membalas twit tersebut dengan ungkapan kekesalan serta menyebut akun personel Keane lainnya. Pasalnya aransemen musik yang terdapat dalam lagu tersebut mirip lagu "Everybody's Changing" karya mereka.[143][144] Sebelumnya, pada 28 April 2011 ketika Ariel masih di penjara, dia tampil bersama dengan Wali kota Bekasi yang tersandung kasus korupsi, Mochtar Mohamad untuk menyanyikan lagu tersebut dalam perayaan HUT Bhakti Pemasyarakatan ke-47. Diketahui bahwa lagu tersebut merupakan ciptaan Mochtar yang dibuat ketika di penjara. Dalam wawancaranya dengan JPNN, Mochtar mengatakan "...lagu itu saya ciptakan hanya selama dua hari, ya menceritakan tentang duka kehidupan dalam tahanan."[145] Kemudian pada 21 Juni 2011, ketika Mochtar diwawancarai oleh Antara News, dia mengatakan bahwa Ariel menyanyikan dua lagu ciptaannya, "Perih" dan "Tergila-Gila" yang telah selesai direkam dan dalam waktu dekat lagunya akan dimastering di Australia.[146] Beriringan dengan pernyataan Mochtar, pada 2 Maret 2013, akun Twitter @FF_besar membuat pertanyaan yang ditujukan kepada Ariel, "Kang ane dapet lagu Terang Menunggu, Beban diatas bebas, Perih, Tergila gila. nah itu bukan lagu noah kan? (Kakak, saya dapat lagu "Terang Menunggu", "Beban Diatas Beban", "Perih", "Tergila-Gila". Nah, itu bukan lagu Noah kan?)," Ariel kemudian membalas bahwa semua lagu itu bukan karya Noah.[147]
Pada 22 Januari 2018, grup idola pria asal Korea Selatan, iKon merilis cuplikan singkat video musik untuk lagu "Love Scenario". Cuplikan tersebut juga diunggah di akun Instagram Yang Hyun-suk, direktur utama YG Entertainment saat itu. Setelah cuplikan dirilis, postingan dibanjiri komentar oleh warganet. Warganet menilai aransemen musik pada intro lagu tersebut mirip dengan intro lagu Peterpan, "Menghapus Jejakmu". Melihat polemik tersebut, keesokannya Yang Hyun-suk merilis cupilkan berikutnya yang terdengar jauh berbeda dengan lagu "Menghapus Jejakmu".[148] Dia mengungkapkan bahwa lagu karya iKon memiliki nada yang berbeda dengan lagu "Menghapus Jejakmu", serta meminta para penggemar mendengarkan lagu dengan penuh terlebih dahulu, baru kemudian berkomentar.[149]
Selain masalah plagiarisme, Noah juga seringkali dihadapkan perkara kepemilikan lagu. Maraknya pembajakan lagu menjadi penyebab munculnya "lagu-lagu ajaib" tersebut. Pada 6 November 2016, Ariel melalui Twitter membuat twit mengenai keresahan dia terhadap lagu-lagu yang disebut milik Noah, "Makanya kalau beli/cari lagu, ditempat yg legal. Di itunes bisa diliat discog Noah, lagu Noah yg gak ada disana brti bukan lagu Noah." Ariel kembali menambahkan, "Kalau nyarinya yg bajakan, paati bakalan nemu lagu2 ajaib yg bukan punya Noah, tapi dibilang punya Noah." Beberapa lagu yang disebut milik Noah antara lain, "Perjalanan Cintaku", "Terbaik dan Terindah", dan "Kau yang Ku Inginkan". Diketahui bahwa "Perjalanan Cintaku" merupakan lagu karya dari grup musik asal Samarinda, Pelangi; "Terbaik dan Terindah" karya dari grup musik Asoka; dan "Kau yang Ku Inginkan" karya dari grup musik The Arians.[150] Kemunculan lagu-lagu tersebut banyak terjadi ketika Peterpan bersiap untuk mengganti nama mereka. Pada 9 Juni 2010, produser Peterpan, Capung dalam wawancaranya dengan detikhot mengatakan, "Itu bukan dan aku udah dengar. Itu dimirip-miripin sama vokalnya. Gitarnya bukan Lukman banget. Kalau orang awam pasti bilang itu Peterpan, kalau aku tahu itu bukan." Capung juga menyatakan bahwa warna musik lagu-lagu tersebut masih berpedoman pada album kedua Peterpan yang dirilis tahun 2004, Bintang di Surga yang sudah mereka tinggalkan.[151]
Anggota band
Anggota terkini
- Nazril Irham – vokal utama, gitar akustik, tamborin (2000–sekarang)
- Loekman Hakim – gitar utama, vokal latar (2000–sekarang)
- David Kurnia Albert – kibor, piano, penyintesis, sampler, vokal latar (pemain tambahan 2006–2008; 2008–sekarang)
Mantan anggota
- Andika Naliputra Wirahardja – kibor, piano, vokal latar (2000–2006)
- Hendra Suhendra – gitar bas, vokal latar (2000–2006)
- Ilsyah Ryan Reza – drum, perkusi (2000–2015)
- Mohammad Kautsar Hikmat – gitar ritme, vokal latar (2000–2019)
Pemain tambahan
- Rio Alief Radantha – drum, perkusi (2015–sekarang)
- Muhammad Dwi Maulana – gitar bas, vokal latar (2015–sekarang)
- Iqbal Maruli – drum, perkusi (2016–sekarang)
- Iwan Sukma – gitar ritme, vokal latar (2019–sekarang)
Mantan pemain tambahan
- Yosafat Luki Marendra – gitar bas (2006–2008)
- Ihsan Nurrachman – gitar bas, vokal latar (2008–2013)
- Boy Tondo – gitar bas, vokal latar (2013–2015)
Garis waktu
Diskografi
Album studio
Sebagai Peterpan
- Taman Langit (2003)
- Bintang di Surga (2004)
- Ost. Alexandria (2005)
- Hari yang Cerah... (2007)
- Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008)
Sebagai Noah
- Seperti Seharusnya (2012)
- Second Chance (2014)
- Sings Legends (2016)
- Keterkaitan Keterikatan (2019)
Single
- Kala Cinta Menggoda (2020)
- Badai Pasti Berlalu (2021)
Filmografi
- Untuk Sahabat Peterpan (2005)
- Noah: Awal Semula (2013)
Bibliografi
- Kisah Lainnya (2012)
- 6.903 Mil (2013)
Penghargaan
Noah telah meraih berbagai penghargaan sejak dibentuk dengan nama Peterpan, diantaranya penghargaan Anugerah Musik Indonesia untuk Album Terbaik-Terbaik untuk album Bintang di Surga, Seperti Seharusnya dan Keterkaitan Keterikatan, dan untuk Karya Produksi Terbaik-Terbaik untuk lagu "Bintang di Surga" dan "Separuh Aku";[152][153][154] Anugerah Planet Muzik untuk grup musik terbaik pada tahun 2006, 2013, dan 2014;[155][156][157] MTV Asia Awards untuk artis Indonesia terfavorit pada tahun 2005 dan 2006;[158][159] dan dinominasikan di MTV Europe Music Awards untuk Best Southeast Asian Act pada tahun 2013, 2014, dan 2015.[160][161][162]
Noah juga telah meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas pencapaian konser mereka, yaitu konser Peterpan di enam kota dalam satu hari pada tahun 2004 dan konser Noah di lima negara dalam satu hari pada tahun 2012.[21][46] Pada 3 Desember 2008, Musica Studio's mempersembahkan satu replika patung Peterpan yang dipajang di Museum Nasional Indonesia. Indrawati Widjaja, selaku Eksekutif Produser Musica Studio's, mengatakan bahwa Peterpan layak untuk diabadikan karena telah menorehkan banyak prestasi serta menjadi inspirasi bagi banyak grup musik yang bermunculan pada masa itu.[163]
Referensi
- ^ "Peterpan returns to Malaysia as Noah for a new concert". The Hive Asia (dalam bahasa Inggris). 11 Oktober 2017. Diakses tanggal 1 Mei 2021.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 41. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 67–68. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 75. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 42. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 68. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 43–45. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 60. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 45–46. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 61–62. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 69–70. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 46–49. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 63–65. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 70–71. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 70. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Helmy Yahya Bicara (15 September 2020). "Ariel Noah Sharing Rahasia Kenapa Dia dan Noah Bisa Bertahan Jadi Artis dan Band No. 1 Indonesia". YouTube. Diakses tanggal 26 Juli 2021.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 71. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Erlin (2004-07-13). "Peterpan Akan Bikir Rekor Konser". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2021-01-25.
- ^ NOAH OFFICIAL (2013-10-16). "Peterpan Breaking Record Part 1". YouTube. Diakses tanggal 2021-01-25.
- ^ Darmadi Sasongko (2004-07-23). "Konser Maraton Peterpan Masuk Rekor MURI". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2021-01-25.
- ^ a b Liputan6 (2004-07-20). "Peter Pan, Mencatat Rekor Konser Selama 24 Jam". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-01-25.
- ^ Peterpan Telah Jual 2,7 Juta Copy dari Album 'BINTANG DI SURGA', Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Album 'Bintang Di Surga' Peterpan Tembus 2 Juta Kopi, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Grup Band, Negeri Seribu Band Diarsipkan 2009-03-19 di Wayback Machine., Gatra.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Peterpan Usung Penghargaan di MTV Asia Aid, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Peterpan Ikut Meriahkan MTV Asia Aid, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ AMI 2005 Masukan Kategori Musik Berbahasa Inggris dan Daerah, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Peterpan Borong Gelar AMI Award 2005, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Peterpan Lanjutkan Sukses dengan Rilis VCD, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Peterpan Rilis Album Terbarunya, ALEXANDRIA, Kapanlagi.com, diakses 5 Maret 2018
- ^ Peterpan Launching Album di Dua Negara, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Peterpan Ancang-Ancang Ganti Nama, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ Peterpan Dapat Kehormatan Manggung di Korea, Kapanlagi.com, diakses 21 Januari 2008
- ^ "Album Terakhir Peterpan Diluncurkan". Liputan6.com. 9 Agustus 2008. Diakses tanggal 8 Februari 2021.
- ^ "Sebuah Nama Peterpan". Tempo.co. 12 Agustus 2008. Diakses tanggal 6 Februari 2021.
- ^ Peterpan Gelar Konser Tunggal Terakhir, Kapanlagi.com, diakses 8 Februari 2021.
- ^ Johan Sompotan (2009-12-16). "Ariel Umumkan Nama Baru Peterpan Awal 2010". Okezone. Diakses tanggal 2021-02-11.
- ^ "Peterpan Ganti Nama Jadi Noah". JPNN.com. 2012-08-12. Diakses tanggal 2021-02-11.
- ^ B1 (2012-08-12). "Noah, Nama Baru Peterpan". Beritasatu.com. Diakses tanggal 2021-02-11.
- ^ "Ariel Cs. Luncurkan Album Suara Lainnya" [Ariel cs. released Suara Lainnya album]. ANTARA News Kalimantan Barat. May 23, 2012. Diakses tanggal February 3, 2021.
- ^ Kompas.com (2012-05-30). ""Konser Tanpa Nama", Konser Tanpa Ariel". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-02-11.
- ^ Ajeng Ritzki Pitakasari (2012-08-02). "Oho, Peterpan Ganti Nama Jadi Noah". Republika Online. Diakses tanggal 2021-02-11.
- ^ "Noah, Nama Baru Peterpan". BeritaSatu.com. 2012-08-02. Diakses tanggal 2012-08-02.
- ^ Setiawan, Aries (2012-08-02). "Besok, Lagu Baru NOAH Diputar Serentak". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2021-01-03.
- ^ "Noah Luncurkan Buku 'Kisah Lainnya'". Kapanlagi.com. 2012-08-09. Diakses tanggal 2012-08-09.
- ^ a b "NOAH Berhasil Pecahkan Rekor MURI". Republika.co.id. 2012-09-17. Diakses tanggal 2012-09-17.
- ^ "Album Baru Noah". ANTARA News. 2012-09-22. Diakses tanggal 2021-02-09.
- ^ "Penjualan Album NOAH Diharapkan Capai 3 Juta Keping". Tribunnews. 2012-09-22. Diakses tanggal 2012-09-22.
- ^ Chairul Fikrie; Totok Subagyo (2013-02-19). "Album Baru NOAH Tembus 1 Juta Copy". Beritasatu.com. Diakses tanggal 2021-02-11.
- ^ Tempo.co (2013-09-14). "Buku Baru Noah Manjakan Pembaca dengan Foto Indah". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-01-22.
- ^ Niken Paramita Wulandari (2013-11-12). Hazliansyah, ed. "Noah Ungkap Sederetan Rahasia di Film 'Awal Semula'". Republika Online. Diakses tanggal 2021-02-11.
- ^ "Ini Kisah Awal Mula Kolaborasi NOAH dan Steve Lillywhite". detikHot. 2014-06-17. Diakses tanggal 2021-02-10.
- ^ "Cerita Dibalik Pembuatan Single NOAH 'Hero'". Musica.id. 31 Oktober 2014. Diakses tanggal 6 Januari 2021.
- ^ Second Chance, Album Terakhir NOAH Bersama Reza, JadiBerita.com, diakses 5 Maret 2018
- ^ Chairul Fikri; B1 (16 Maret 2015). "Noah Tur dan Rekaman di AS". Beritasatu.com. Diakses tanggal 26 Januari 2021.
- ^ Rizky Sekar Afrisia (10 April 2015). "Ariel Sakit, Tur NOAH ke Amerika Ditunda". CNN Indonesia. Diakses tanggal 26 Januari 2021.
- ^ Fadli Adzani (24 Oktober 2015). "Ariel Puaskan Dahaga Sahabat Noah di Amerika Serikat". CNN Indonesia. Diakses tanggal 26 Januari 2021.
- ^ Sings Legends, Apresiasi NOAH Untuk Legenda Indonesia, Kapanlagi.com, diakses 5 Maret 2018
- ^ Natanael Sepaya (2016-06-16). "Kabar Gembira, NOAH Bersiap Untuk Album Kedua Mereka!". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2021-02-18.
- ^ Andi Muttya Keteng Pangerang (2016-11-29). Irfan Maullana, ed. "Tahun Depan NOAH Bakal Punya Album Baru". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-02-18.
- ^ Eka Pramudya, Windy (2017-09-14). "Rilis Album Baru, Noah Gelar Konser Road to New Album". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2019-08-25.
- ^ "Single Terbaru dari NOAH 'Jalani Mimpi', Suara Ariel Memang Bikin Meleleh". Tribun Kaltim. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ Warsudi, Agus (17 September 2017). "Noah Perkenalkan 2 Lagu Baru di Konser Road To New Album". Sindonews.com. Diakses tanggal 20 February 2021.
- ^ Kus Anna, Lusia (2018-07-27). "Garap Album Baru NOAH, Ariel Alami Writer's Block". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-25.
- ^ "Bocoran Album Baru NOAH, Kolaborasi dengan Penyanyi hingga Penulis". suara.com. 2019-05-18. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ Eka Pramudya, Windy (2019-06-20). "Noah Merilis Single Wanitaku". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2019-07-01.
- ^ "Proses Tak Biasa di balik Pembuatan Lagu Baru Noah, Wanitaku, Dikerjakan Selama 3 Tahun". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-07-19.
- ^ Ocktaviany, Tuty (2019-08-09). "Noah Kenalkan Album Baru Keterkaitan Keterikatan di Konser #ILOVERCTI30". iNews. Diakses tanggal 2019-08-25.
- ^ Mohammad Kautsar di Instagram, Instagram.com, diakses 9 Agustus 2019
- ^ Ariel Memastikan Uki Tak Lagi bersama NOAH Usai Album Baru Dirilis
- ^ NOAH di Instagram "Kala Cinta Menggoda..."
- ^ Video musik resmi NOAH - Kala Cinta Menggoda
- ^ Eka Pramudya, Windy (2020-10-05). "'Perjalanan Tak Putus', Konser Virtual Noah Gabungkan Musik, Teater, dan Art Visual". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2021-10-21.
- ^ Ady Prawira Riandi (2020-12-03). Tri Susanto Setiawan, ed. "Jika Hasilnya Memuaskan, NOAH Akan Jual Album Aransemen Akustik Keterkaitan Keterikatan". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-01-24.
- ^ Eka Pramudya, Windy (2021-01-07). "Pakai Teknologi The Mandalorian, NOAH Bakal Hadirkan Gebrakan Baru di Konser Virtual BEYONDmo". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 2021-02-21.
- ^ Caroline Pramantie (2021-01-22). "NOAH Rilis Album Keterkaitan Keterikatan Versi Akustik dari Konser 360°". Kumparan.com. Diakses tanggal 2021-01-23.
- ^ "Noah di Instagram "Hallo Sahabat Noah..."". Instagram. 2021-03-01. Diakses tanggal 2021-03-02.
- ^ Suryanto, Ida Nurcahyani (23 April 2021). "Berawal dari proyek rahasia, Noah dan BCL rilis "Mencari Cinta"". AntaraNews. Diakses tanggal 23 April 2021.
- ^ "NOAH Berkolaborasi dengan TNI AL, Ini Hasilnya". jpnn.com. 4 Juni 2021. Diakses tanggal 11 Juni 2021.
- ^ Maria Rosari Dwi Putri, Ida Nurcahyani (11 Juni 2021). "NOAH bawakan kembali "Badai Pasti Berlalu" Chrisye". AntaraNews. Diakses tanggal 11 Juni 2021.
- ^ NOAH OFFICIAL (18 Juni 2021). "NOAH - Badai Pasti Berlalu (Official Music Video)". YouTube. Diakses tanggal 24 Juli 2021.
- ^ Herfianto (6 Desember 2019). "Noah Ungkap Cerita di Balik Lagu Kau Udara Bagiku". Liputan6.com. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ a b c d Molly Lambert (2 Juli 2013). "» Grading the Top 10 Songs in … INDONESIA!". Grantland (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ Natanael Sepaya (28 Oktober 2016). "Industri Musik Berubah, Ariel NOAH: Kita Musisi Cari Cara". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ a b c CNN Indonesia, Tim (10 Agustus 2019). "NOAH yang Kini 'Tak Lagi Sama'". CNN Indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ "NOAH | Artist | Bandwagon | Music media championing and spotlighting". Bandwagon (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ a b Khonita Fitri, Bayu Seto. "Kumpulan Lagu Cinta NOAH yang Easy Listening". KepoGaul. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ Syahirah Mokhtazar (21 Oktober 2017). "(Showbiz) Indonesian rock band Peterpan (now known as Noah) to hold concert in Msia next month, after more than a decade". New Straits Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ a b Lutfi Dwi Puji Astuti (26 September 2012). "NOAH". Viva.co.id. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ Eddino Abdul Hadi (28 Juni 2018). "#WYNTK (what you need to know): Indonesian rock music in the Nusantara". Esplanade Offstage (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ "Noah (Band) Lyrics, Songs, and Albums". Genius (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ InsertLive, Syafrina Syaaf (16 September 2020). "Kantongi Ragam Single Sukses, NOAH Ungkap Cara Bikin Lagu di Atas Normal". Insert Live. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ "'Hero' Lagu NOAH yang Bernuansa 'Britpop'". Detik.com. 17 Juni 2014. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ a b Fakhri Zakaria (3 Oktober 2019). "Panduan Lagu Esensial Untuk Menonton Noah Di Synchronize 2019". Pop Hari Ini. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ Donatus Fernanda Putra (22 November 2014). "Noah Sempat Buntu Garap Lagu Baru". CNN Indonesia. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ a b Syaiful Bahri (12 November 2017). "Ariel NOAH: Band Sukses Harus Bisa Ikuti Perkembangan Zaman". Fimela. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ Cecylia Rura (25 Juli 2019). "Noah Syuting Video Musik Wanitaku Tanpa Uki". Medcom.id. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ M. Iqbal Fazarullah Harahap (26 Mei 2016). "NOAH Daur Ulang Lagu-lagu Legendaris". detikHot. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ Evi Ariska, Ferry Noviandi (28 November 2019). "Band Noah Dinobatkan sebagai Duo/Grup Pop Terbaik di AMI Awards 2019". Suara.com. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ Liputan6 (14 Mei 2006). "Peterpan, Pengen Terbang Lagi". Liputan6. Diakses tanggal 11 Mei 2021.
- ^ Bagas Rahadian (4 Januari 2021). "5 Band Indonesia dengan Vibes Grunge, Jangan Heran Kalo Ada Nama Peterpan". Hai. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ Eko Sutriyanto (31 Desember 2014). "Ariel Pusing Kalau Ditanya Apa Aliran Musik NOAH". TribunSeleb. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ a b c d e f Helmi Romadhon (23 November 2015). "Ini Lho Band Dunia Yang Punya Pengaruh di Musik Ariel NOAH". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ Apfia Tioconny Billy (3 Januari 2017). "Ariel Noah: Pasti Semua Ingin Seperti Coldplay, Termasuk Kami". TribunSeleb. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ a b c Addi M Idhom (20 Oktober 2020). "Diskusi Ariel Noah dan Iwa K Soal Sisi Gelap, Musik, Hingga Nirvana". Tirto.id. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ a b Miftahul Khoer (15 Juni 2013). "ARIEL NOAH: Sumber Inspirasinya Kahlil Gibran dan Nirvana". Bisnis.com. Diakses tanggal 6 Maret 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c Mohammad Yudha Prasetya, Zahrotustianah (15 September 2017). "Inspirasi NOAH di Balik Lagu-lagu Kerennya". Viva.co.id. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ Novianti Setuningsih (16 Januari 2018). "Dolores O'Riordan Jadi Inspirasi Bermusik Ariel NOAH". Jawa Pos. Diakses tanggal 6 Maret 2021.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 41–42. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 218–219. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 58–66. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 66–75. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 75–82. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 83–89. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ "peterpan - Equinox DMD". Archived from the original on 2008-05-03. Diakses tanggal 2021-05-05.
- ^ Bayu Indra Permana (19 November 2019). "Lagu-lagu Noah Banyak Bertema Cinta, Ini Penjelasan Ariel". TribunSeleb. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Yandri Daniel Damaledo (17 September 2020). "Makna Lirik Lagu NOAH "Menemaniku" yang trending ke-23 di YouTube". Tirto.id. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Dyah Paramita Saraswati (27 Desember 2017). "Ketika NOAH 'Jalani Mimpi'". DetikHot. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Mario Rajana (10 Februari 2020). "7 Lagu Peterpan ini jarang diketahui generasi milenial". Brilio.net. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Zainal Arifin (3 Januari 2018). "Sukarno dan Lagu 'Raja Negeriku'". CaraPandang.com. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Fakhmi Kurniawan (14 April 2016). "Di Balik Kritik NOAH dan Iwan Fals untuk 'Para Penerka'". DetikHot. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Evan Oktavianus (3 Oktober 2020). "Khalil Gibran, Inspirasi Ariel NOAH Menciptakan Lagu". OkeCelebrity. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Riswinanti (4 Oktober 2016). "Rahasia di Balik Lirik-lirik Magis Ariel NOAH". Fimela.com. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Kistyarini, Ady Prawira Riandi (9 September 2020). "Pengaruh Besar Kahlil Gibran dalam Kehidupan Ariel Noah". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 50. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ Ariel, Uki, Lukman, Reza, David (2012). Kisah Lainnya: Catatan 2010-2012. Kepustakaan Populer Gramedia dan Musica Studio's. hlm. 51. ISBN 978-979-91-0482-3.
- ^ "Napak Tilas Peterpan Menuju NOAH". dennydominicus Wordpress. 6 November 2012. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Yeshinta Sumampouw (16 Mei 2019). "Akui Susah Bersosialisasi, Ariel Noah Gunakan Cara Unik Ini Saat Tulis Lirik Lagu". TribunManado. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Nizar Zulmi (15 Oktober 2020). "4 Lagu Populer NOAH Ciptaan David Kurnia Albert". Fimela.com. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Revi Cofans Rantung, Yazir Farouk (18 Mei 2019). "Bocoran Album Baru NOAH, Kolaborasi dengan Penyanyi hingga Penulis". Suara.com. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Edi Hidayat (27 November 2012). "Ariel "Noah" Tidak Bisa Mendalami Lagu Ciptaan Rian "d'Masiv"". OkeCelebrity. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Feby Ferdian (7 Agustus 2014). "Kisah Di Balik HERO, Lagu Terbaru NOAH". Liputan6. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Fachri Sakti Nugroho (16 Agustus 2019). "Lirik Lagu NOAH Kupeluk Hatimu Diciptakan oleh 6 Maestro Musik dan Sastra, Noe hingga Aan Mansyur". TribunSeleb. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Chairul Fikri (22 November 2014). "Ini Alasan Ariel Tak Mampu Lagi Tulis Lagu untuk NOAH". BeritaSatu. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Astri Agustina (15 Mei 2019). "Bikin Lagu, Ariel Noah: Sampai Mau Pecah Kepala". Merdeka.com. Diakses tanggal 8 Maret 2021.
- ^ Darmadi Sasongko (23 Februari 2006). "Sedikitnya 30 Penonton Peterpan di Aceh Pingsan". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 4 April 2021.
- ^ Ruslan Burhani (11 April 2006). "Hujan Batu Warnai Konser Peterpan, Ariel Luka-luka". AntaraNews. Diakses tanggal 4 April 2021.
- ^ Liputan6 (27 Agustus 2006). ""Tak Bisakah" Dijiplak dalam Versi India". Liputan6.com. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ Anton (28 Agustus 2006). "Lagu Peterpan Dijiplak Musisi India?". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "Lagu Dijiplak, Peterpan Tuntut Penyanyi India". detikhot. 25 Agustus 2006. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "Jab We Met (2007) - Soundtracks". IMDb. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "'Aao Milo Chalo' copied from 'Peterpan-Di belakangku'". Bollywood Copy. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ @tomchaplin (5 November 2016). "Tom Chaplin di Twitter: "Holy shit! That's shameless. @Richard_H @jessequinmusic"". Twitter. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ Godham Perdana (10 November 2016). "Vokalis Keane Kesal Lagunya Ditiru oleh Musikus Indonesia". Liputan6.com. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "Ariel-Walikota Bekasi Duet 'Perih'". JPNN. 29 April 2011. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ Aditia Maruli Radja (21 Juni 2011). "Ariel Nyanyikan Lagu Ciptaan Walikota Terpidana Kasus Korupsi". AntaraNews. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ @R_besar (2 Maret 2013). "Ariel Noah di Twitter: "@FF_besar semuanya bukan"". Twitter. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ Rina Garmina (25 Januari 2018). "Intro 'Love Scenario' Dibilang Mirip Lagu Noah, Begini Reaksi Bos YG". MerahPutih. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ INSERTLIVE, nap (24 Maret 2020). "Selain BTS, Ini 5 Lagu K-Pop yang Heboh Dituding Plagiat". InsertLive. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ Feby Ferdian (22 Januari 2014). "Meski Mirip, 5 Lagu Ini Bukan Punya NOAH". Liputan6.com. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "Beredar di Internet, Dua Lagu New Peterpan Palsu". detikhot. 9 Juni 2010. Diakses tanggal 5 Mei 2021.
- ^ "9th AMI Awards 2005". AMI Awards. Diakses tanggal February 1, 2021.
- ^ "16th AMI Awards 2013". AMI Awards. Diakses tanggal February 1, 2021.
- ^ "Daftar Lengkap Penerima Penghargaan 23rd AMI Awards". AMI Awards. November 27, 2020. Diakses tanggal February 1, 2021.
- ^ Ibrahim, Khadijah (27 Maret 2006). "APM 2006 masih didominasi artis Indonesia". Utusan Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Maret 2016. Diakses tanggal 31 Januari 2021.
- ^ Budiey (Admin) (19 Oktober 2013). "Senarai Pemenang Anugerah Planet Muzik 2013". Sensasi Selebriti. Diakses tanggal 1 Februari 2021.
- ^ Nizar Zulmi (17 Oktober 2014). "Simak Daftar Lengkap Pemenang Anugerah Planet Muzik 2014 Di Sini". KapanLagi.com. Diakses tanggal 1 Februari 2021.
- ^ Liputan6 (7 Februari 2005). "Peterpan Menyabet Penghargaan MTV Asia Award 2005". Liputan6.com. Diakses tanggal 31 Januari 2021.
- ^ News Desk (6 Mei 2006). "Kelly, Green Day, Tata Take Home MTV Asia Awards". MTV Asia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-22. Diakses tanggal 31 Januari 2021.
- ^ "'NOAH' masuk nominasi MTV EMA". BBC News. 18 September 2013. Diakses tanggal 1 Februari 2021.
- ^ "Musisi Indonesia Kembali Gagal di MTV EMA 2014". detikHot. 10 November 2014. Diakses tanggal 1 Februari 2021.
- ^ syaifan (16 September 2015). "Afgan Tersingkir, NOAH Wakili Indonesia di MTV Europe Music Awards 2015". dreamers.id. Diakses tanggal 1 Februari 2021.
- ^ Akmad Bustanul Arif (3 Desember 2008). "Musica Abadikan Patung Peterpan di Museum Nasional". Kapanlagi.com. Diakses tanggal 8 Februari 2021.
Pranala luar
- Noah di Facebook
- Noah di Twitter
- Noah di Instagram
- NOAH OFFICIAL di YouTube
- Musica Studio's di YouTube