Lompat ke isi

Batalyon Artileri Medan 16

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 September 2021 04.28 oleh 36.73.47.202 (bicara)
Batalyon Artileri Medan 16/Tumbak Kaputing
Berkas:Lambang Yonarmed 16.png
Lambang Yon Armed 16/Tumbak Kaputing/Komposit
Dibentuk24 November 1997
NegaraIndonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitSatuan Bantuan Tempur
Markas BatalyonNgabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat
JulukanYon Armed 16/Tumbak Kaputing/Komposit
MotoTumbak Kaputing

Batalyon Artileri Medan 16/Tumbak Kaputing atau Yon Armed 16/105 Tarik/Tumbak Kaputing atau sekarang berubah menjadi Yon Armed 16/Komposit merupakan satuan Batalyon Artileri yang berada di bawah Komando Kodam XII/Tanjungpura. Pembentukan Batalyon Artileri Medan 16/105 Tarik direncanakan pada program kerja TNI AD Tahun Anggaran 1983/1984 dan baru dapat direalisasikan 1 (satu) Baterai A 105mm/Tarik berkedudukan di Ngabang Kalbar. Pada tahun 1996 dibentuk 1 Baterai Armed kembali berkedudukan di Tenggarong Kaltim yang diberi nama Baterai B 105mm/Tarik.[1] Rencana Yon Armed 16/105 Tarik akan mendapatkan Meriam KH-179 Howitzer 155mm. Meriam Tarik yang mempunyai caliber terbesar Armed TNI AD.

Sejarah

Batalyon Artileri Medan 16/105 Tarik melaksanakan pergeseran dari Pusdik Armed Pussenart TNI AD, Cimahi ke Kodam VI/TPR yang berkedudukan di Ngabang Kalbar di bawah pimpinan Mayor Art Zainal Mahrudi selaku Komandan Batalyon. Pelaksanaan pergeseran personel dan materiil dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 1997 dengan menggunakan KRI Teluk Lampung dan tiba di Pontianak pada tanggal 24 Oktober 1997.

Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor: Skep/555/XI/1997 tanggal 21 November 1997 Batalyon Artileri Medan 16/105 Tarik diresmikan pada tanggal 24 November 1997 oleh Pangdam Mayor Jenderal TNI Muchdi Purwoprandjono Dari segi personel Batalyon Artileri Medan 16/105 Tarik merupakan perekrutan dari 15 ( lima belas) satuan Armed di seluruh Indonesia.

Tugas & Operasi

  • Pengamanan Sidang Umum tahun 1998 di Pontianak .
  • Pengamanan Kota Pontianak mengantisipasi timbulnya gejolak sosial di wilayah Kalbar.
  • Latihan Bersama TDM dalam KKM 26/B di Singkawang pada tahun 1999.
  • Pelaksanaan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di berbagai daerah
  • Pelaksanaan Tugas Operasi Pemulihan Keamanan di Maluku pada tahun 2002-2003.
  • Latihan bersama TDM dalam KKM 31 AB di Singkawang tahun 2004.
  • Pelaksanaan Tugas Operasi Pemulihan Keamanan di Maluku Tengah pada tahun 2004-2005.

Komandan

  • Letkol Arm Anom Wirasunu[2] (2016)
  • Letkol Arm Victor J.L Lopulalan (2019)
  • Letkol Arm Yoga Permana, S.Sos. (2019—2021)
  • Letkol Arm Ari Sugiharto, S.Sos. (2021—Sekarang)

Referensi