Lompat ke isi

Bengkulu

Koordinat: 3°54′S 102°24′E / 3.900°S 102.400°E / -3.900; 102.400
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 23 Oktober 2021 20.45 oleh 114.125.230.115 (bicara) (→‎Seni dan budaya: Sepertinya telah di perbaiki.)
Bengkulu
  • Bangkahulu
  • Bencoolen
Transkripsi bahasa Rejang
 • Aksara Rejangꤷꥍꤲ꥓ꤰꥈꤾꥈ
Bendera Bengkulu
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No 9 Tahun 1967[1]
Tanggal18 November 1968
Ibu kota Kota Bengkulu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 9
  • Kota: 1
  • Kecamatan: 129
  • Kelurahan: 172
  • Desa: 1.341
Pemerintahan
 • GubernurRohidin Mersyah
 • Wakil GubernurRosjonsyah Syahili
 • Sekretaris DaerahHamka Sabri
 • Ketua DPRDIhsan Fajri
Luas
 • Total19.919,33 km2 (7,690,90 sq mi)
Populasi
 • Total2.091.314
 • Kepadatan105/km2 (270/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 97,29%
Kristen 2,04%
Protestan 1,67%
Katolik 0,37%
Hindu 0,22%
Buddha 0,13%
Lainnya 0,32%[3]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Melayu (dominan)
Melayu Bengkulu
Melayu Tengah
Melayu Besemah
Melayu Lembak
Melayu Kaur
Rejang
Mukomuko
Enggano
Pekal
 • IPMKenaikan 71,40 ( Tinggi ) (2020)
Kenaikan 71,21 ( Tinggi ) (2019) [4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
38xxx-39xxx
Kode area telepon
Daftar
  • 0732 — Curup (Kabupaten Rejang Lebong)
  • 0736 — Kota Bengkulu — Lais (Kabupaten Bengkulu Utara)
  • 0737 — Arga Makmur (Kabupaten Bengkulu Utara) — Mukomuko (Kabupaten Mukomuko)
  • 0738 — Muara Aman (Kabupaten Lebong)
  • 0739 — Bintuhan (Kabupaten Kaur) — Kota Manna (Kabupaten Bengkulu Selatan)
Kode ISO 3166ID-BE
Pelat kendaraanBD
Kode Kemendagri17 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS17 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.350.729.863.000,- (2020) [5]
Rumah adatPusako Bubung Limo
Senjata tradisionalRudus
Flora resmiBunga bangkai raksasa
Fauna resmiBeruang madu
Situs webbengkuluprov.go.id

Bengkulu (bahasa Inggris: Bencoolen, aksara Rejang: ꤷꥍꤲ꥓ꤰꥈꤾꥈ, Jawi: بڠكولو) adalah sebuah provinsi yang berada di pulau Sumatra, Indonesia. Ibu kota provinsi Bengkulu ada di kota Bengkulu. Provinsi ini terletak di bagian Barat Daya Pulau Sumatra, yang berbatasan dengan provinsi Sumatra Barat, Jambi, Sumatra Selatan dan Lampung. Pada tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sebanyak 2.091.314 jiwa, dengan kepadatan 105 jiwa/km².[2][6]

Geografi

Batas wilayah

Berikut merupakan batas wilayah Provinsi Bengkulu.

Utara Sumatra Barat
Timur Jambi dan Sumatra Selatan
Selatan Lampung
Barat Samudra Hindia

Sejarah

Di wilayah Bengkulu pada Abad ke-12 dan Abad ke-13 Masehi terdapat kerajaan-kerajaan yang berlandaskan nilai-nilai agama Islam di Bengkulu seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang, Kerajaan Mukomuko 1200-an Masehi. Sejak masa prasejarah, wilayah bengkulu telah memainkan peranan penting dalam perkembangan peradaban manusia dengan dibuktikan peninggalan situs batu megalitikum yang terbesar di berbagai tempat seperti yang terdapat di Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan, Rejang dan Lebong. Batu-Batu tersebut berbentuk dolmen, menhir, lumpang baru, batu biyuh kubur dan budaya batu besar lainnya.[7][8]

British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada. Bencoolen/Coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti tanah patah wilayah ini adalah wilayah patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.

Sejak tahun 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.

Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung).[9] Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatra Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Demografi

Perangko Republik Indonesia (2010).

Provinsi Bengkulu termasuk sebagai provinsi yang heterogen, secara khusus terkait suku bangsa. Suku asli Bengkulu sendiri memiliki beragam suku, seperti suku Rejang, Suku Serawai, Mukomuko, Enggano, Kaur, Lembak, Pekal dan lainnya. Sementara suku lain dari berbagai daerah di Indonesia, suku Jawa merupakan suku terbanyak dari luar pulau Sumatra. Adapula orang Sumatra Selatan, suku Minangkabau, Sunda, Melayu, Batak, dan lainnya.[10]

Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Bengkulu:[10]

No Suku Jumlah 2010 %
1 Asal Bengkulu* 942.027 55,07%
2 Jawa 387.281 22,64%
3 Asal Sumatra Selatan 144.197 8,43%
4 Minangkabau 71.472 4,18%
7 Sunda 52.517 3,07%
5 Melayu] 48.331 2,82%
6 Batak 32.972 1,93%
7 Lampung 6.258 0,36%
8 Bali 4.323 0,25%
9 Bugis 3.687 0,22%
10 Jambi 3.413 0,20%
11 Suku Lainnya 14.219 0,83%
Provinsi Bengkulu 1.710.697 100%

Catatan:* Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, suku Sumatra lainnya sudah termasuk suku bangsa di Bengkulu, seperti suku Rejang, Serawai, Mukomuko, Enggano, Kaur, Lembak, Pekal dan lainnya.

Politik dan pemerintahan

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota luas wilayah (km2)[11] Jumlah penduduk (2022)[11] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1 Kabupaten Bengkulu Selatan Kota Manna Gusnan Mulyadi 1.219,22 170.931 11 16/142
2 Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi Heriyandi Roni (Pj.) 1.132,38 119.599 10 1/142
3 Kabupaten Bengkulu Utara Kota Arga Makmur Mian 4.481,99 296.130 19 5/215
4 Kabupaten Kaur Kaur Selatan Gusril Fauzi 2.608,56 131.867 15 3/192
5 Kabupaten Kepahiang Kepahiang Hidayatullah Sjahid 738,97 153.232 8 12/105
6 Kabupaten Lebong Tubei Kopli Ansori 1.666,62 110.233 13 11/93
7 Kabupaten Mukomuko Kota Mukomuko Sapuan 4.138,68 193.154 15 3/148
8 Kabupaten Rejang Lebong Curup Syamsul Effendi 1.559,42 282.349 15 34/122
9 Kabupaten Seluma Pasar Tais Erwin Octavian 2.432,16 214.089 14 20/182
10 Kota Bengkulu - Arif Gunadi (Pj.) 150,35 375.526 9 67/-
Peta Administrasi Provinsi Bengkulu

Daftar kecamatan, desa, dan kelurahan

Provinsi Bengkulu terdiri dari 9 kabupaten, 1 kotamadya, 128 kecamatan, 172 kelurahan, dan 1.341 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 1.962.044 jiwa dengan total luas wilayah 19.919,33 km².[12][13][14]

No. Kode
Kemendagri
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Wilayah
(km2)
Penduduk
(jiwa)
2020
Kecamatan Kelurahan Desa
1 17.01 Kab. Bengkulu Selatan Kota Manna 1.186,10 164.237 11 16 142
2 17.09 Kab. Bengkulu Tengah Karang Tinggi 1.223,94 108.889 11 1 142
3 17.03 Kab. Bengkulu Utara Kota Arga Makmur 4.324,60 279.223 19 5 215
4 17.04 Kab. Kaur Bintuhan 2.369,05 125.768 15 3 192
5 17.08 Kab. Kepahiang Kepahiang 665,00 147.677 8 12 105
6 17.07 Kab. Lebong Tubei 1.921,82 113.677 12 11 93
7 17.06 Kab. Muko-muko Kota Mukomuko 4.036,70 174.742 15 3 148
8 17.02 Kab. Rejang Lebong Kota Curup 1.639,98 275.640 15 34 122
9 17.05 Kab. Seluma Tais 2.400,44 207.587 14 20 182
10 17.71 Kota Bengkulu - 151,70 364.604 9 67
TOTAL 19.919,33 1.962.044 129 172 1341


Daftar gubernur

No Foto Gubernur[15] Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Gubernur
1 Ali Amin 1968 1974 1  
2 Abdul Chalik 1974 1979 2  
3 Suprapto 1979 1984 3   M. Sofyan Yusuf
(1983–86)
Razie Yahya
(1986–89)
1984 1989 4
4 Razie Yahya 1989 1994 5   R. Usup Supriyadi
(1990–95)
Iskandar Ramis
(1996–2001)
5 Adjis Ahmad 1994 1999 6  
Andi Djalal Bachtiar 1999 1999 [ket. 1]
6 Hasan Zen 1999 2004 7
Seman Widjojo 2004 2005 [ket. 2]
7 Agusrin Maryono Najamuddin 29 November 2005 29 November 2010 8 Muhammad Syamlan
29 November 2010 17 April 2012 9 Junaidi Hamsyah
Junaidi Hamsyah 17 Mei 2012 17 Desember 2012 [ket. 3]
8 17 Desember 2012 1 Desember 2015 Sultan Bachtiar Najamudin
Suhajar Diantoro 1 Desember 2015 12 Februari 2016 [ket. 4]
9 Ridwan Mukti 12 Februari 2016 21 Juni 2017 10 [16] Rohidin Mersyah
Rohidin Mersyah 22 Juni 2017 10 Desember 2018 [ket. 5]
10 10 Desember 2018 12 Februari 2021 Dedy Ermansyah
Hamka Sabri 12 Februari 2021 18 Februari 2021 [ket. 6]
Robert Simbolon 18 Februari 2021 25 Februari 2021 [ket. 7]
(10) Rohidin Mersyah 25 Februari 2021 Petahana 11 Rosjonsyah Syahili
Catatan
  1. ^ Pejabat Sementara
  2. ^ Pejabat Sementara
  3. ^ Pelaksana Tugas
  4. ^ Pejabat Sementara
  5. ^ Pelaksana Tugas[17]
  6. ^ Pelaksana Harian
  7. ^ Penjabat

Perwakilan

DPRD Provinsi Bengkulu beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 2 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu, Muhammad Idroes, di Ruang Paripurna Gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana PDI Perjuangan dna Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 7 kursi.[18][19][20][21] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu dalam dua periode terakhir.[22][23][24][25]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 4 Steady 4 Penurunan 3
Gerindra 5 Kenaikan 6 Steady 6
PDI-P 7 Steady 7 Penurunan 6
Golkar 5 Kenaikan 7 Kenaikan 10
NasDem 4 Kenaikan 5 Penurunan 4
PKS 3 Steady 3 Penurunan 2
Perindo (baru) 2 Penurunan 0
PPP 3 Penurunan 1 Steady 1
PAN 5 Penurunan 2 Kenaikan 6
Hanura 2 Kenaikan 3 Steady 3
Demokrat 6 Penurunan 5 Penurunan 4
PKPI 1 Penurunan 0 Steady 0
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 11 Steady 11 Steady 11


Seni dan budaya

Tari Gandai, khas masyarakat suku Mukomuko.
Seorang pria suku Enggano memperagakan tarian perang.
Tiga wanita Belanda berpakaian sarong kebaya jalan-jalan di depan Fort Marlborough (awal abad ke-20).

Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di Provinsi Bengkulu tidak dapat dipisahkan dari sejarah diresmikannya provinsi ini dan masuknya agama Islam serta berdirinya kerajaan-Kerajaan dahulu kala. Kebudayaan Bengkulu sangat kental bercirikan dengan budaya Melayu yang memiliki beberapa ciri berbeda karena dipengaruhi oleh suku-suku berbeda yakni kebudayaan suku Rejang, suku Serawai, Suku Kaur, Orang Mukomuko, Suku Pekal dan suku Lembak. Budaya tabut merupakan satu kultur unik yang memadukan tradisi lokal dengan Islam Syiah secara kultural.[26]

  • Bahasa Daerah Bengkulu

Tiap suku bangsa di Indonesia memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Daerah. Bergitu juga dengan suku bangsa yang berada di daerah Bengkulu. Berbagai bahasa daerah masyarakat di provinsi Bengkulu diantaranya sebagai berikut.

  1. Masyarakat suku bangsa Rejang menggunakan bahasa rejang dalam kehidupan sehari-hari. Ada yang menyebut bahasa rejang dengan nama Rejang-Lebong, Jang, Djang Bele Tebo. Bahasa ini mempunyai aksen sendiri yang disebut kangongo. Ada beberapa dialek berbeda dalam pemakaiannya, yaitu kepahiang, lebong, pesisir, selupuh, musi, danrawas.
  2. Suku bangsa Pasemah yang bermukim di Bengkulu menggunakan bahasa Pasemah. Bahasa Pasemah masih rumpun bahasa Melayu.
  3. Suku bangsa Mukomuko yang bermukim di kabupaten Mukomuko menggunakan bahasa Minangkabau yang telah bercampur dengan bahasa Rejang.
  4. Bahasa Melayu dengan dialek Bengkulu digunakan oleh orang-orang suku bangsa Melayu yang bermukim di Bengkulu, pesisir pantai Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan.
  5. Suku bangsa Kaur yang bermukim di kabupaten Kaur menggunakan bahasa Mulakdalam pergaulan sehari-hari.
  6. Orang orang suku Serawai yang terdapat di kabupaten Bengkulu Selatan dan Seluma menggunakan bahasa Serawai. Bahasa Serawai mempunyai beberapa dialek, yaitu dialek Serawai dan Manna.
  7. Suku Bangsa Lembak yang bermukim di kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Selatan menggunakan bahasa Mulang.
  • Arsitektur Tradisional Bengkulu

Rumah adat suku bangsa di Bengkulu ini berbentuk rumah panggung berupa segi empat memanjang. Pada masyarakat suku Rejang menyebut rumah adatnya dengan sebutan uneak potong jong. Struktur rumah panggung terdiri atas beberapa bagian, yaitu penigo, pendhuhuak, andie-andie, dapur dan gang. Selain itu, masih ada beberapa bagin rumah lainnya, seperti hal, dihal, bilik, dan garang.

  • Pakaian Tradisional Bengkulu

Pakaian adat Bengkulu dibedakan atas pakaian sehari-hari dan pakaian upacara. Dalam kesehariannya pria Bengkulu meggunakan kemeja, celana panjang, dan penutup kepala khas Bengkulu atau kopiah (peci). Para wanita Bengkulu mengenakan baju kebaya khas Bengkulu, ada juga yang memakai kerudung. Menggunakan alas kaki dari kayu (terompah), sandal, selop atau sepatu. Pakaian upacara adat pada tiap-tiap suku di Bengkulu berbeda-beda, hal ini disebabkan ritual dan kepercayaan pada tiap suku berbeda-beda. Beberapa pakaian adat suku di Bengkulu dapat dilihat pada gambar berikut ini.

  • Kesenian Tradisional Provinsi Bengkulu

Provinsi Bengkulu dihuni oleh beberapa suku-suku memiliki beranekaragam kesenian tari. Tarian tersebut biasanya ditampilkan dalam berbagai acara, seperti upacara adat atau penyambutan tamu sebagai berikut:

  1. Tari Bimbang Andun
  2. Tari Kain Panjang
  3. Tari Bidadari Tenimang Anak
  4. Tari Tabot
  5. Tari Ding Kididing
  6. Tari Gereguak/ Geregiak

Selain beberapa jenis tarian di atas, masih banyak jenis tarian lain yang terdapat di Provinsi Bengkulu, yaitu tari Gandai (dari Mukomuko), tari Basuko (Bengkulu Utara), tari Sekapur Sirih(Bengkulu), tari Kejai, tari Dana, serta tari Dendang (Rejang Lebong).

  • Alat Musik Tradisional Bengkulu

Di provinsi Bengkulu terdapat alat musik yang cukup terkenal, yaitu Dol. Alat musik ini berbentuk mirip gendang yang dimainkan dengan cara ditabuh. Masyarakat Bengkulu dari anak-anak sampai dewasa sangat akrab dengan alat musik Dol. Alat musik lain yang dapat ditemukan di provinsi Bengkulu yaitu gong, kerilu, serdap, gendang, kolintang, serunai, biola, rebana, dan rebak. Selain itu terdapat pula alat musik tradisional seperti serdaun, yang merupakan alat musik tabuh tradisional.

  • Lagu Daerah Bengkulu

Jenis lagu daerah bengkulu sangat beranekaragam. Ada yang dilantunkan dalam upacara adat, pengiring kesenian atau pada waktu bermain. Ada lagu yang bercorak bahasa Rejang, Melayu Bengkulu, Pasemah, atau bahasa daerah Bengkulu lain. Beberapa nama lagu daerah tersebut, seperti Toy Botoy-Botoy, Bekatak Kurang Kariak, Ding Kedinding Ambin Umbut, Sekundang Setungguan, Ratu Samban.

  • Seni Kerajinan Rakyat Daerah Bengkulu

Hasil kebudayaan lain dari masyarakat Bengkulu adalah seni kerajinan. Seni kerajinan rakyat yang terdapat di wilayah ini, antara lain seni pahat, seni batik, seni ukir, dan seni karya lainnya:

  1. Kain Besurek, merupakan batik khas kota Bengkulu. Disebut Besurek karena kain ini bertuliskan huruf-huruf arab. Motif asli kain ini berupa motif huruf arab dan bunga Raflesia Arnoldi yang merupakan perpaduan antara motif kaligrafi Jambi dengan Cirebon.
  2. Kulit Lantung, merupakan kerajinan khas yang terdapat di kota Bengkulu. Bahan utama kerajinan ini menggunakan kulit pohon lantung. Lantung adalah pohon liar yang banyak ditemukan di Bengkulu.
  • Upacara Tradisional Masyarakat Bengkulu

Upacara adat masyarakat Bengkulu yang berhubungan dengan daur hidup diantaranya; masa kelahiran, masa dewasa, masa perkawinan, dan masa kematian. Sampai saat ini masih dapat dijumpai di daerah pedesaan dan pedalaman masyarakat Bengkulu Masa Kelahiran Upacara Menduduk Dukun atau Memegang Dukun, Upacara Memberi Nama, Upacara Buang Cumang.

  • Masa Remaja, Upacara Sunat Rasul (khitan)
  • Masa Perkawinan
  1. Upacara Memadu Rasan (Barasan), Mengantar Uang, dan Bertunangan.
  2. Upacara Berdabung, Bimbang Gendang, Khatam Qur’an, Akad Nikah, dan Bersanding.
  • Masa Kematian, Upacara Kematian
  • Upacara Tabot.
  • Kedurai.
  • Sedekah Rame.
  • Buang Jung.
  • Bayar Sat.
  • Senjata Tradisional Masyarakat Bengkulu

Setiap suku di Nusantara memiliki senjata tradisional yang digunakan dalam keperluan sehari-hari, misalnya berburu, mencari kayu, membela diri, atau keperluan upacara adat. Suku-suku bangsa si Bengkulu mengenal berbagai bentuk senjata tradisional antara lain Keris, Kuduk, Panah, Rudus, dan Siwar.[27]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ https://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/1603/node/lt51270661bace9/uu-no-9-tahun-1967-pembentukan-propinsi-bengkulu[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b "Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2021" (pdf). www.bengkulu.bps.go.id. hlm. 9, 62. Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  3. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Provinsi Bengkulu". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  6. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 17 September 2021. 
  7. ^ https://kompaspedia.kompas.id/baca/profil/daerah/provinsi-bengkulu
  8. ^ https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sumatera/kerajaan-muko-muko/
  9. ^ Roberts, Edmund (1837). Embassy to the Eastern Courts of Cochin-China, Siam, and Muscat. New York: Harper & Brothers. hlm. 34. 
  10. ^ a b "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 22 Oktober 2021. 
  11. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  14. ^ "Perka BPS no.55 tahun 2017" (PDF). Diakses tanggal 12 Juni 2018. 
  15. ^ "50 Tahun Bengkulu, Ini 13 Nama Yang Pernah Duduk di Kursi Gubernur Bengkulu". Bengkulu Today. 11 April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-04. Diakses tanggal 6 Februari 2019. 
  16. ^ Sutrisno, Elvan Dany (21 Juni 2017). "Golkar: Ridwan Mukti Mundur dari Gubernur Bengkulu". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-03. Diakses tanggal 22 Juni 2017. 
  17. ^ Prakoso, Amriyono (21 Juni 2017). Aco, Hasanudin, ed. "Rohidin Mersyah Resmi Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-24. Diakses tanggal 22 Juni 2017. 
  18. ^ Diskominfo Provinsi Bengkulu (02-09-2019). "DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik , Ini Harapan Gubernur Rohidin". Pemprov Bengkulu. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  19. ^ "KPU Bengkulu Tetapkan 45 Caleg Terpilih, PDIP Kembali Pimpin DPRD Provinsi". rri.co.id. 09-08-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-21. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  20. ^ Tri Yulianti Imran (02-09-2019). "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik". RMOL BENGKULU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-27. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  21. ^ Musriadi (02-09-2019). Musriadi, ed. "Ini daftar 45 anggota dewan Provinsi Bengkulu yang dilantik". ANTARA News. ANTARA BENGKULU. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  22. ^ "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik Awal September". bengkulutoday.com. 11-08-2019. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  23. ^ "Ini Dia Calon Penantang Rohidin Pada Pilgub Nanti". radarbengkuluonline.com. 13-05-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-23. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  24. ^ "Agustus, 45 Dewan Provinsi Terpilih Dilantik". bengkuluekspress.com. 12-05-2014. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  25. ^ "Hari Ini 45 Anggota DPRD Bengkulu Dilantik". beritasatu.com. SUARA PEMBARUAN. 01-09-2014. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  26. ^ https://statistik.bengkuluprov.go.id/Senibudaya/
  27. ^ https://egindo.com/mengenal-kebudayaan-provinsi-bengkulu/

Catatan

Bacaan lanjutan

  • (Inggris) Miller, C. 1777. "An Account of The Island of Sumatra". Philosophical Transactions of the Royal Society of London pp. 160–179.

Pranala luar

(Inggris) History of Bengkulu, blog berisi informasi sejarah pendudukan Bengkulu oleh EIC.

  • (Inggris) A. J. Stockwell. Britons in south-east Asia, Oxford Dictionary of National Biography, online edn., Oxford University Press, May 2007.

3°54′S 102°24′E / 3.900°S 102.400°E / -3.900; 102.400