Lompat ke isi

Pemilihan umum Wali Kota Depok 2010

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 25 Desember 2021 06.05 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Menghapus Coat_of_arms_of_Depok_City.svg karena telah dihapus dari Commons oleh Fitindia; alasan: per c:Commons:Deletion requests/Files uploaded by Ismail Syah.)
Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2010
Pemilih terdaftar1.053.917 jiwa[1]
Kehadiran pemilih572.048 (54,28%)
Kandidat
  PG
Calon Nur Mahmudi Ismail Badrul Kamal Yuyun Wirasaputra
Partai PKS Golkar Gerindra
Wakil Mohammad Idris Agus Supriyanto Pradi Supriatna
Suara rakyat 227,744 146,168 124,511
Persentase 61.87% 26.31% 22.41%
  IND
Calon Gagah Sunu Sumantri
Partai Independen
Wakil Derry Drajat
Suara rakyat 54,142
Persentase 9.75%
Peta persebaran suara
(Dari atas ke bawah)
Peta Pulau Jawa yang menyoroti Depok, Jawa Barat
Peta Jawa Barat yang menyoroti Depok, Jawa Barat
Wali Kota petahana
Nur Mahmudi Ismail

PKS

Wali Kota terpilih

Nur Mahmudi Ismail
PKS

Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2010 (selanjutnya disebut Pemilukada Depok 2010) adalah pemilihan umum untuk memilih Wali Kota Depok dan Wakil Wali Kota Depok periode 20112016. Pemilihan ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok yang dilaksanakan pada 16 Oktober 2010.[1] Pemilihan umum ini dimenangkan oleh pasangan Nur Mahmudi Ismail-Mohammad Idris dengan perolehan suara 61,87%, diikuti oleh Badrul Kamal-Agus Supriyanto dengan perolehan suara 26,31%, Yuyun Wirasaputra-Pradi Supriatna dengan perolehan suara 22,41%, dan Gagah Sunu Sumantri-Derry Drajat dengan perolehan suara 9,75%.

Hasil dari pemilihan umum ini telah secara resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Depok pada Sabtu, 23 Oktober 2010.[2] Namun hasil dari Pemilukada ini tidak diterima oleh ketiga pasangan calon yang kalah karena dianggap penuh dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif.[3] Untuk itu, ketiga pasangan calon tersebut mengajukan gugatan sengketa hasil Pemilukada kepada Mahkamah Konstitusi.

Agenda

Tanggal pelaksanaan Agenda
Prapemilu
21 – 26 Juni 2010 Penyerahan dukungan persyaratan bagi calon perseorangan
18 – 25 Juli 2010 Pendaftaran pasangan calon
29 September – 13 Oktober 2010 Kampanye pasangan calon
13 – 15 Oktober 2010 Masa tenang dan pembersihan alat peraga kampanye
16 Oktober 2010 Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS
Pasca pemilu
23 Oktober 2010 Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara

Calon

Pasangan Calon

Berikut adalah pasangan calon atau kandidat yang telah ditetapkan sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok.

GagahDerry

Yudistira

Partai pengusung dan pendukung Yuyun–Pradi
Partai Politik Ketua di Depok Ketua Umum Kursi DPRD
(2009)
Komposisi
Partai anggota
4 / 50
Gerindra Pradi Supriatna Prabowo Subianto
4 / 50
Pendukung
Hanura
(resmi; dukungan ganda)
Ari Kadarisman Wiranto
0 / 50
PBR
0 / 50
PKPB
0 / 50
PKNU Choirul Anam
0 / 50
PMB Imam Addaruqutni
0 / 50
PKPI Sutiyoso
0 / 50
PDK Ryaas Rasyid
0 / 50
PPI
0 / 50
PPRN
0 / 50
PNIM Sukmawati Soekarnoputri
0 / 50
Sarikat
0 / 50
Buruh
0 / 50

Berhikmad

Partai pengusung dan pendukung Nur Mahmudi–Idris
Partai Politik Ketua di Depok Ketua Umum Kursi DPRD
(2009)
Komposisi
Partai anggota
18 / 50
PKS Muhammad Supariyono Luthfi Hasan Ishaaq
11 / 50
PAN Hasbullah Rahmad Hatta Rajasa
7 / 50
Pendukung
Pelopor
0 / 50
PNBK
0 / 50
Patriot
0 / 50
Republik
0 / 50

BK–Pri

Partai pengusung dan pendukung BK–Pri
Partai Politik Ketua di Depok Ketua Umum Kursi DPRD
(2009)
Komposisi
Partai anggota
28 / 50
Demokrat Anas Urbaningrum
15 / 50
Golkar Aburizal Bakrie
7 / 50
PDI-P Hendrik Tangke Allo Megawati Soekarnoputri
4 / 50
PPP Suryadharma Ali
1 / 50
PDS
1 / 50
Pendukung
PKB Muhaimin Iskandar
0 / 50
PDP
0 / 50
Hanura
(tidak resmi; dukungan ganda)
Ari Kadarisman Wiranto
0 / 50

Peta politik

Kursi Parlemen

Hasil pemilihan umum legislatif 2009 di Kota Depok terdapat 6 Partai Politik dengan jumlah 50 Kursi di DPRD Kota Depok, yaitu:

Partai politik Jumlah
Kursi % Kenaikan Penurunan (2004)
Demokrat
15 / 50
30,0%
Kenaikan 8
PKS
11 / 50
22,0%
Penurunan 12
PAN
7 / 50
14,0%
Kenaikan 5
Golkar
7 / 50
14,0%
Penurunan 8
Gerindra
4 / 50
8,0%
(baru)
PDI-P
4 / 50
8,0%
Penurunan 5
PPP
1 / 50
2,0%
Penurunan 3
PDS
1 / 50
2,0%
Steady 1
Anggota DPRD Kota Depok dengan jumlah 50 kursi
Anggota Partai Fraksi Daerah pemilihan Catatan
Rintis Yanto Demokrat Demokrat Kota Depok 2 Ketua
Agung Witjaksono Demokrat Demokrat Kota Depok 3
Ayi Nurhayati Demokrat Demokrat Kota Depok 5
Edi Sitorus Demokrat Demokrat Kota Depok 2
Endah Winarti Demokrat Demokrat Kota Depok 3
Fahmi Sobri Demokrat Demokrat Kota Depok 6
Jeanne Noveline Demokrat Demokrat Kota Depok 2
Karno Demokrat Demokrat Kota Depok 2
Mochammad Taufik Demokrat Demokrat Kota Depok 2
Robby Aswan Demokrat Demokrat Kota Depok 4
Septer Edward Sihol Demokrat Demokrat Kota Depok 4
Siti Nurjanah Demokrat Demokrat Kota Depok 4
Siti Zubaidah Demokrat Demokrat Kota Depok 1
Susilawati Demokrat Demokrat Kota Depok 3
Sutopo Demokrat Demokrat Kota Depok 6
Todung Panabor Lumbantoruan PDS Demokrat Kota Depok 3
Joice L. Hassan PDS Demokrat [note 1]
Abdul Gofar Hasan PKS PKS Kota Depok 4
Aceng Toha Abdul Qadir PKS PKS Kota Depok 4
Andyarini Kencana Wungsu PKS PKS Kota Depok 3
Muhammad Supariyono PKS PKS Kota Depok 3
Mohammad Said PKS PKS Kota Depok 2
Muttaqin PKS PKS Kota Depok 6
Nur Komariyah PKS PKS Kota Depok 5
Prihandoko PKS PKS Kota Depok 2 Wakil Ketua
Qurtifa Wijaya PKS PKS Kota Depok 3
Sri Rahayu Purwita Ningsih PKS PKS Kota Depok 2
Tengku Farida Rachmayanti PKS PKS Kota Depok 1 Anggota Badan Kehormatan Dewan
Acep Saepudin PAN PAN Kota Depok 5
Rojali H. Tjilut PAN PAN [note 2][A]
Tazmaluddin PAN PAN [note 3]
Enthy Sukarti PAN PAN Kota Depok 3
Muhammad PAN PAN Kota Depok 4
Fitri Hariono PAN PAN [note 4]
Isdiyanti PAN PAN Kota Depok 2
Lilis Latifah PAN PAN Kota Depok 2
Nurhasan PAN PAN Kota Depok 1
Siswanto PAN PAN Kota Depok 1
Mazhab HM PPP PAN Kota Depok 4
Naming D. Bothin Golkar Golkar Kota Depok 1
Ardja Djunaidi Golkar Golkar Kota Depok 6
Babai Suhaimi Golkar Golkar Kota Depok 4
Ernawati Golkar Golkar Kota Depok 4
Edmon Johan Golkar Golkar [note 5]
Ervan Teladan Golkar Golkar Kota Depok 5
Juanah Sarmili Golkar Golkar Kota Depok 3
Nurhasyim Golkar Golkar Kota Depok 2
Femmy Merry Christina Gerindra Gerindra Kota Depok 3
Mohammad HB Gerindra Gerindra Kota Depok 6
Slamet Riadi HS Gerindra Gerindra Kota Depok 5
Yeti Wulandari Gerindra Gerindra Kota Depok 2
Soetadi Dipowongso PDI-P PDI-P Kota Depok 6 Wakil Ketua
Mad Arif PDI-P PDI-P Kota Depok 5
Otto Simon Leander PDI-P PDI-P Kota Depok 4
Rachmin Siahaan PDI-P PDI-P Kota Depok 3
Keterangan

      Pergantian Antar Waktu (PAW)

  • A Meninggal dunia pada saat menjabat
  1. ^ Dilantik berdasarkan Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Todung Panabor Lumbantoruan.
  2. ^ Dilantik berdasarkan Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Acep Saepudin.
  3. ^ Dilantik menggantikan Rojali H. Tjilut yang meninggal dunia saat menjabat.
  4. ^ Dilantik berdasarkan Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Muhammad.
  5. ^ Dilantik berdasarkan Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Ernawati.

Aliansi

Koalisi partai politik untuk menghadapi Pilkada Depok 2010
Partai politik Aliansi Komposisi
PKS
PAN
Pelopor
PNBK
Patriot
Republik
Koalisi Kerakyatan
19 / 50

(kursi PKS dan PAN)
36,0%
Demokrat
Golkar
PDI-P
PPP
PDS
PKB
PDP
Koalisi BK-PRI
28 / 50

(kursi Partai Demokrat, Partai Golkar, PDI-P, PPP dan PDS)
54,0%

Pasca pemilu

Sengketa pemilu

Pada Pilkada Depok 2010, sengketa yang terjadi adalah ihwal dukungan ganda dari Partai Hanura terhadap pasangan calon Yuyun Wirasaputra - Pradi Supriatna dan Badrul Kamal - Agus Supriyanto. Tentunya hal tersebut melanggar ketentuan KPU Nomor 68 Tahun 2009 revisi Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010. Bak bola salju, persoalan tersebut membesar hingga ke Pengandilan Tata Usaha Negara Bandung yang menyatakan Pilkada Depok harus diulang.[4]

Bahkan sengketa ini masuk ranah MK. Namun MK menyatakan pasangan Nur Mahmudi Ismail - Mohammad Idris tetap memenangkan Pilkada Depok 2010. Sebab dalil-dalil yang diajukan pemohon yang berasal dari pasangan para pesaing Nur Mahmudi Ismail - Mohammad Idris tidak terbukti.

SK Kemenangan

Tiga tahun setelah pemilihan ini, tepatnya pada 3 Juli 2013, Surat Keputusan (SK) Kemenangan pasangan Nur Mahmudi Ismail - Mohammad Idris dicabut.[5] Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Depok mencabut SK Kemenangan Nur Mahmudi Ismail - Mohammad Idris karena mengabulkan sengketa antara DPC Partai Hanura Kota Depok dengan KPUD soal dukungan ganda.

Perhitungan dan hasil

Hitung cepat

Sumber /
Lembaga
Pasangan Grafik
Gagah-Derry Yuyun-Pradi Nur-Idris Badrul-Agus
Puskaptis 11,20% 22,96% 39,0% 26,98%





Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "," tidak dikenal.

Indopolling 10,8% 24,5% 38,8% 25,9%





Kesalahan ekspresi: Karakter tanda baca "," tidak dikenal.

Hasil resmi

s • b Ringkasan hasil pemilu Wali Kota Depok 16 Oktober 2010
Calon Pasangan Partai Suara %
Gagah Sunu Sumantri Derry Drajat Independen 54.142 9,75%
Yuyun Wirasaputra Pradi Supriatna Partai Gerakan Indonesia Raya 124.511 22,41%
Nur Mahmudi Ismail Mohammad Idris Partai Keadilan Sejahtera 227.744 61,87%
Badrul Kamal Agus Supriyanto Partai Golongan Karya 146.168 26,31%
Total 555.565 100%
Suara sah 555.565 97,12%
Suara tidak sah 16.483 2,88%
Pemilih pengguna hak pilih 572.048 54,28%
Pemilih golput TBA TBA
Pemilih terdaftar 1.053.915
Sumber: KPU

Berdasarkan daerah

Suara menurut wilayah
Gagah Sunu Sumantri
Independen
Yuyun Wirasaputra
Gerindra
Nur Mahmudi Ismail
PKS
Badrul Kamal
Golkar
Suara % Suara % Suara % Suara %
Beji 2,889 0,52% 23,124 4,16% 15,892 2,86% 8,253 1,49%
Bojongsari 3,215 0,58% 6,193 1,11% 15,554 2,80% 8,738 1,57%
Cilodong 5,173 0,93% 7,902 1,42% 15,240 2,74% 10,712 1,93%
Cimanggis 8,806 1,59% 11,321 2,04% 34,480 6,21% 16,049 2,89%
Cinere 3,040 0,55% 5,484 0,99% 9,630 1,73% 1,635 0,99%
Cipayung 3,668 0,66% 10,007 1,80% 13,037 2,35% 15,917 2,87%
Limo 2,435 0,44% 6,641 1,20% 11,541 2,08% 4,853 0,87%
Pancoran Mas 6,527 1,17% 18,505 3,33% 30,602 5,51% 18,944 3,41%
Sawangan 3,209 0,58% 11,651 2,10% 15,284 2,75% 12,990 2,34%
Sukmajaya 6,808 1,23% 13,015 2,34% 37,615 6,77% 23,065 4,15%
Tapos 8,372 1,51% 10,668 1,92% 28,869 5,20% 25,012 4,50%
Total 54,142 9,75% 124,511 22,41% 410.361 61.87% 146,168 26,31%
555,565 / 100%
Sumber: KPU

Sengketa pemilu

Pasangan calon No.Urut 4, Badrul Kamal - Agus Supriyanto memutuskan untuk melaporkan sengketa Pemilu ini kepada Mahkamah Konstitusi (MK) karena dianggap ada pelanggaran pemilu. Namun, MK menolak gugatan pemohon ditolak disebabkan karena pemohon tidak bisa membuktikan dalilnya. Badrul dalam gugatannya menilai kubu Nur Mahmudi telah memanfaatkan program kerja sebagai bahan kampanye. Selain itu, Badrul juga mempersoalkan adanya orang meninggal, tapi masih terdaftar sebagai pemilih. Mantan Walikota Depok itu juga menuduh Nur Mahmudi membagi- bagikan alat rumah tangga sebagai media kampanye.

Kontroversi

Dukungan Ganda

Partai Hati Nurani Rakyat yang seharusnya mendukung pasangan calon Yuyun–Pradi mengalami dukungan ganda.[6] Sebagian kader dari Partai Hanura menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Badrul–Agus. Bahkan, kedua pasangan calon tersebut telah ditandatangani langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Hanura, Ari Kadarisman.

Pelanggaran Kampanye

Pasangan calon nomor urut empat, Badrul Kamal–Agus Supriyanto tidak menyesuaikan dengan jadwal yang telah diagendakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Depok.[7] Dapat dibuktikan bahwa atribut alat peraga kampanye beredar luas di Kecamatan Sawangan, diantaranya Jalan Raya Abdul Wahab, Sawangan Lama, dan Jalan Makam Jati, Sawangan Baru. Selain itu, pasangan calon nomor urut dua, Yuyun WirasaputraPradi Supriatna juga melakukan hal yang sama di Kecamatan Beji. Bahkan, kedua pasangan calon tersebut juga memberikan slogan sebagai bentuk provokasi terhadap pemilih.

Tidak terlewatkan pula pasangan calon nomor urut tiga, Nur Mahmudi IsmailMohammad Idris juga melakukan pelanggaran kampanye. Namun, tim sukses mereka membantah bahwa kegiatan tersebut bersifat kampanye, melainkan sosialisasi.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Warga Depok Pilih Walikota". Detik News. 16 Oktober 2010. Diakses tanggal 27 Mei 2021. 
  2. ^ "Raih 227.744 Suara, Nur Mahmudi kembali Pimpin Depok". Detik News. 23 Oktober 2010. Diakses tanggal 27 Mei 2021. 
  3. ^ Raharjo, Budi (26 November 2010). "MK Tolak Pemilukada Ulang di Depok". Republika. Diakses tanggal 27 Mei 2021. 
  4. ^ Khoer, Miftahul (28 Desember 2015). "Lima Fakta Menarik Soal Pilkada Depok". bisnis. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  5. ^ Bambani Amri, Asnil (4 Juli 2013). "KPU Depok cabut SK kemenangan Wali Kota Depok". kontan. Diakses tanggal 25 Maret 2020. 
  6. ^ Purwoko, Krisman (29 Juli 2010). "Pemilukada Depok: KPU Temukan Dukungan Ganda Partai Politik". Republika.co.id. Diakses tanggal 4 Juni 2021. 
  7. ^ Purwoko, Krisman (17 September 2010). "Belum Masanya, Badrul 'Kampanye' di Sawangan". Republika.co.id. Diakses tanggal 4 Juni 2021.