Lompat ke isi

Oikumenisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 April 2006 08.28 oleh Stephensuleeman (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kata "ekumenisme" (kadang-kadang dieja oikoumenisme, oikumenisme) berasal dari bahasa Yunani oikos (=rumah) dan menein (=tinggal), sehingga oikoumene berarti "dunia yang ditinggali" atau "didiami". Dalam pengertiannya yang paling luas ekumenisme berarti inisiatif keagamaan menuju keesaan di seluruh dunia. Tujuan yang lebih terbaas dari ekumenisme adalah peningkatan kerja sama dan saling pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok agama atau denominasi di dalam agama yang sama.

Kata ini digunakan terutama sekali dalam kaitan dengan (dan oleh) agama Kristen untuk merujuk pada gerakan menuju persatuan atau kesatuan denominasi Kristen yang terpecah-pecah karena doktrin, sejarah dan praktik.

Keesaan Gereja

Pada awal abad ke-20 sejumlah pemimpin Gereja Kristen mulai menyadari bahwa perpecahan yang terjadi di dalam Gereja adalah sebuah masalah yang sangat besar. Sebelum meninggalkan murid-muridnya, Yesus sendiri pernah memperingatkan akan kemungkinan ini melalui doanya dalam Yohanes 17:20-21:

"Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."

Karena itulah muncul gerakan ekumenis yang tujuannya adalah menciptakan keesaan Gereja. Gerakan ini resminya dimulai oleh sekelompok pemimpin Gereja-gereja Protestan, khususnya di dunia Barat, yang kemudian terwujud dalam bentuk Dewan Gereja-gereja se-Dunia.

Dengan gerakan ini diharapkan bahwa seluruh umat Kristen di dunia dapat bekerja sama dan saling mendukung.

Tiga pendekatan

Ekumenisme Kristen dapat digambarkan dalam tiga kelompok Gereja terbesar, yaitu Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Protestan. Gambaran ini memang merupakan simplifikasi dari kenyataan yang jauh lebih kompleks, namun setidak-tidaknya dapat membantu menjelaskan permasalahan yang dihadapi oleh gerakan ini.


Organisasi ekumenis


Bibliografi

  • Hein, David. "The Episcopal Church and the Ecumenical Movement, 1937-1997: Presbyterians, Lutherans, and the Future." Anglican and Episcopal History 66 (1997): 4-29.

Pranala luar