Nagabonar
Nagabonar | |
---|---|
Sutradara | M.T. Risyaf |
Ditulis oleh | Asrul Sani |
Pemeran | Nurul Arifin Deddy Mizwar Wawan Wanisar Roldiah Matulessy Piet Pagau |
Penata musik | Frankie Raden |
Tanggal rilis | 1986 |
Durasi | 95 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 1987 |
|
Naga Bonar adalah film komedi situasi tahun 1986 dari Indonesia yang mengambil latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia ketika sedang melawan kedatangan pasukan Kerajaan Belanda pasca kemerdekaan Indonesia di daerah Sumatra Utara.
Sinopsis
Naga Bonar (Deddy Mizwar) adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang, ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang (Afrizal Anoda). Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta, dan di Medan yang belum sempat dimerdekakan harus memperangi Belanda yang sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi. Lewat narator radio, diceritakan penolong Naga Bonar ketika sakit, Dokter Zulbi yang merupakan teman Bang Pohan diperkirakan sebagai mata-mata Belanda yang ternyata itu hanya isu. Naga Bonarpun menjadi tentara garis depan dalam perlawanan terhadap Belanda. Setelah beberapa perlawanan yang sengit, Naga Bonar dititahkan dari markas untuk mundur karena perundingan dengan Belanda mau dilaksanakan.
Perpindahan pasukan dari desa ke markas menjadi saat Naga Bonar mulai tertarik dengan anak Dokter Zulbi, Kirana (Nurul Arifin). Pada perundingan Belanda dengan Indonesia, Naga Bonar yang menjadi wakil Indonesia justru menunjuk Parit Buntar sebagai tempat wilayah tentaranya (karena Naga Bonar tidak bisa membaca peta). Juru tulis pasukan, Lukman, mengatakan bahwa Parit Buntar adalah tempat yang sudah diduduki oleh Belanda. Setelah itu, Naga Bonar mulai mendekati Kirana dengan hasil yang memuaskan. Sehari setelah itu, Bujang mengambil baju jenderal Naga Bonar dan pergi ke Parit Buntar untuk melawan Belanda, naas, ia tewas. Naga pun sangat terpukul dengan kepergian sahabatnya dan akhirnya bersama dengan Kirana, dan pasukannya Naga pergi ke Parit Buntar untuk memusnahkan markas Belanda dan berhasil. Film diakhiri dengan orasi Naga Bonar dan Kirana kepada pemuda indonesia.
Warisan dan sekuel
Film Nagabonar versi rilis ulang yang telah direkam ulang / di-remaster dirilis pada tahun 2008 dengan menampilkan dialog yang direkam ulang oleh para aktor aslinya, dan musik pengiring yang direkam ulang, antara lain oleh Singapore Chamber Orchestra yang memainkan ulang lagu Mariam Tomong khas Sumatra Utara.
Film lanjutan Naga Bonar dirilis pada tahun 2007 yang disutradarai oleh Deddy Mizwar dengan judul Naga Bonar (Jadi) 2. Film ini menceritakan kisah Naga Bonar (Deddy Mizwar) yang pergi ke Jakarta untuk menemui anaknya, Bonaga (Tora Sudiro).
Pranala luar
- (Indonesia) Script Naga Bonar Scene 1-16
- (Indonesia) Deddy Mizwar Garap Sekuel Film Naga Bonar Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Film Perjuangan Tempo Dulu Diarsipkan 2013-03-26 di Wayback Machine.
- (Inggris) Naga Bonar @ YouTube.com
- (Inggris) Naga Bonar orang Batak bonar-bonar?
- (Inggris) IMDb.com
- (Indonesia) http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filminfo/movie.php?uid=7e730cc50907 Diarsipkan 2017-02-10 di Wayback Machine.
- (Indonesia) http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-n009-86-195721_naga-bonar#.V2nv8BIexWU
Galeri cuplikan
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ibunda (1986) |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) 1987 |
Diteruskan oleh: Tjoet Nja' Dhien (1988) |