Lompat ke isi

Ellen G. White

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ellen Gould White
Ellen White pada tahun 1880
Lahir(1827-11-26)26 November 1827
Gorham, Maine
Meninggal16 Juli 1915(1915-07-16) (umur 87)
Elmshaven (Saint Helena), California
PekerjaanPenulis dan Pelopor Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Suami/istriJames White
Tanda tangan
Find a Grave: 4483 Project Gutenberg: 31602 Edit nilai pada Wikidata


Ellen Gould White (nama lahir: Ellen Gould Harmon) (lahir tanggal November 26, 1827 - meninggal tanggal 16 Juli 1915) adalah seorang penulis dan seorang tokoh kristen di Amerika. Dia, bersama dengan Joseph Bates dan James S. White membentuk organisasi keagamaan yang sekarang dikenal sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Ellen White diyakini oleh para pengikutnya memperoleh ilham atau wahyu dari Tuhan. James White dan pelopor Gereja Advent lainnya, menafsirkan ilham itu sebagai manifestasi karunia nubuat sebagaimana dimaksud dalam Wahyu 12:17; 19:10 yang menyatakan bahwa kesaksian Yesus Kristus sebagai "roh nubuat". Karyanya serial Conflict of the Ages memaparkan campur tangan Allah dalam sejarah dunia dari penciptaan hingga akhir zaman. Konflik kosmis antara Allah dan Setan yang ditampilkan dalam serial buku itu, dikenal sebagai "Great Controversy theme", yang menjadi landasan ajaran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.[1]

Ellen White dianggap sebagai sosok yang kontroversial. Pengakuannya pemperoleh ilham dari Tuhan dan penggunaan sumber-sumber lain dalam tulisan-tulisannya menuai kontroversi. Dia menerima ilham pertamanya segera setelah Kekecewaan Besar Millerite.[2] [3] Sejarawan Randall Balmer menggambarkan White sebagai "salah satu tokoh yang sangat penting dalam sejarah keagamaan di Amerika."[4] Walter Martin menggambarkan dirinya sebagai "salah satu tokoh yang paling menarik dan kontroversial yang pernah ada dalam cakrawala sejarah keagamaan ."[5] Arthur L. White, cucu dan penulis biografinya, menyatakan bahwa Ellen G. White adalah penulis non-fiksi wanita yang paling banyak diterjemahkan karyanya dalam sejarah sastra, serta penulis non-fiksi Amerika yang paling diterjemahkan karyanya.[6] Tulisan-tulisannya meliputi penciptaan, pertanian, teologi, penginjilan, gaya hidup Kristen, pendidikan, dan kesehatan. Dia menganjurkan vegetarianisme. Dia mendorong pendirian sekolah, percetakan, sanatorium, dan rumah sakit. Selama hidupnya ia menulis lebih dari 5.000 naskah berkala dan 40 buku. Saat ini, hasil karyanya mencapai lebih dari 100 buku, yang sebagian adalah hasil kompilasi dari 50.000 halaman naskah tulisannya yang diterbitkan setelah kematiannya. Beberapa bukunya yang paling terkenal adalah The Desire of Ages, The Great Controversy, dan Steps to Christ. Buku Steps to Christ, telah diterbitkan dalam 140 bahasa.

==

Masa Anak-anak

Bagian dari seri tentang
Adventisme
Sejarah dan Latarbelakang

Kekristenan
Reformasi Protestan
Anabaptis
Gerakan Miller

Tokoh-tokoh Pendiri

Ellen G. White
Joseph Bates · Uriah Smith
J. N. Andrews · James White

Institusi dan Lembaga

Sekolah, Universitas·
Rumah Sakit, Klinik, Panti Asuhan·
Daftar Gereja Advent di Indonesia

Teologi dan Ajaran

Hari Sabat

Skisma dan Sekte sempalan


Gerakan Advent Hari Ketujuh Pembaharuan
Persekutuan Advent Hari Ketujuh Davidian
Advent Christian Church
Church of God General Conference
Ranting Daud

Ellen dan adik kembarnya Elizabeth, lahir tanggal 26 November 1827, dari pasangan Robert dan Eunice Harmon. Robert adalah seorang petani yang juga pembuat topi. Dengan delapan anak dalam keluarga, rumah mereka selalu ramai. Mereka tinggal di sebuah pertanian kecil dekat desa Gorham, Maine. Beberapa tahun setelah kelahiran si kembar, Robert Harmon menjual lahan pertaniannya dan dengan keluarganya pindah ke kota Portland, Maine.

Pada usia sembilan tahun, suatu sore ketika pulang dari sekolah, dia terluka parah di wajah oleh lemparan batu yang dilemparkan oleh teman sekelasnya. Selama tiga minggu ia tidak sadar, dan dalam tahun-tahun berikutnya ia sangat menderita sebagai akibat dari cedera serius pada hidungnya.[7] Pendidikan formal Ellen berhenti. Mengenang peristiwa itu, di kemudian hari dia menulis:

. "Kemalangan ini, yang untuk sementara waktu tampaknya begitu pahit dan begitu sulit untuk dipikul, terbukti menjadi berkah tersembunyi. Pukulan yang kejam yang menghilangkan kegembiraan adalah sarana untuk memalingkan mata saya ke surga. Saya mungkin tidak akan pernah mengenal Yesus bila tidak mengalami masa-masa suram di awal kehidupan saya, itu telah menuntun saya untuk mencari penghiburan dalam diriNya. " [8]

Pada tanggal 26 Juni 1842, atas permintaannya sendiri, dia dibaptis dengan cara diselamkan di Casco Bay, Portland. Pada hari yang sama ia diterima sebagai anggota Gereja Metodis.

Luther menjadi penentang beberapa ajaran dan praktik dalam Gereja Katolik Roma. Ia sangat membantah pandangan Katolik mengenai indulgensi sebagaimana yang ia pahami, bahwa kebebasan dari hukuman akibat dosa dapat dibeli dengan uang. Luther mengusulkan suatu diskusi akademis seputar praktik dan keefektifan indulgensi dalam 95 Tesis karyanya tahun 1517. Penolakannya untuk menarik kembali semua ajaran dalam tulisan-tulisannya atas permintaan Paus Leo X pada 1520 dan Kaisar Romawi Suci Karl V pada 1521 di Sidang Worms mengakibatkan ekskomunikasinya oleh sang paus serta pemakluman dirinya sebagai seorang pelanggar hukum oleh sang kaisar.

Luther mengajarkan bahwa keselamatan dan, konsekuensinya, kehidupan kekal tidak diperoleh dengan perbuatan-perbuatan baik, namun diterima oleh orang percaya semata-mata sebagai anugerah bebas dari rahmat Allah melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai penebus dari dosa. Teologinya menantang otoritas dan jabatan kepausan dengan mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber pengetahuan yang diwahyukan secara ilahiah dari Allah[3] serta menentang sakerdotalisme dengan memandang semua orang Kristen sebagai imam yang kudus.[4] Mereka yang mengidentifikasi diri dengan hal-hal tersebut, dan semua ajaran Luther yang lebih luas, disebut Lutheran, kendati Luther bersikeras dengan Kristen ataupun Injili semata sebagai nama-nama yang dapat diterima untuk menyebut individu yang mengakui Kristus.

Penerjemahan Alkitab yang dilakukannya ke dalam bahasa vernakular Jerman (bukan bahasa Latin) menjadikan Alkitab lebih mudah diakses oleh kaum awam, sehingga menghasilkan dampak yang luar biasa pada gereja maupun budaya Jerman. Hal tersebut membantu perkembangan dari versi baku bahasa Jerman, menambahkan sejumlah prinsip bagi seni penerjemahan,[5] dan memengaruhi penulisan dari suatu terjemahan bahasa Inggris, yaitu Alkitab Tyndale.[6] Himne-himne karyanya memengaruhi perkembangan nyanyian dalam gereja-gereja Protestan.[7] Perkawinannya dengan Katharina von Bora, seorang mantan biarawati, menjadi model bagi praktik perkawinan klerikal, yang memungkinkan kaum rohaniwan Protestan untuk menikah.[8]

Dalam dua karya tulis terakhirnya, Luther mengekspresikan pandangan-pandangan antagonistis terhadap kaum Yahudi, menulis bahwa rumah-rumah dan sinagoge-sinagoge Yahudi seharusnya dihancurkan, uang mereka disita, dan kebebasan mereka dibatasi. Dikecam oleh hampir semua denominasi Lutheran, pernyataan-pernyataan tersebut dan pengaruhnya terhadap antisemitisme memberikan kontribusi pada status kontroversialnya.[9]

Yohanes Calvin
Lahir10 Juli 1509
Noyon, Picardie, Kerajaan Prancis
Meninggal27 Mei 1564
Jenewa, Swiss
Find a Grave: 4483 Project Gutenberg: 31602 Edit nilai pada Wikidata

Yohanes Calvin (bahasa Inggris: John Calvin; bahasa Prancis: Jean Calvin, nama lahir: Jehan Cauvin (Jean Chauvin); 10 Juli 1509 – 27 Mei 1564) adalah teolog Kristen terkemuka pada masa Reformasi Protestan yang berasal dari Prancis. Namanya kini dikenal dalam kaitan dengan sistem teologi Kristen yang disebut Calvinisme (Kalvinisme). Ia dilahirkan dengan nama Jean Chauvin (atau Cauvin) di Noyon, Picardie, Prancis. Bahasa Prancis adalah bahasa ibunya. Calvin berasal dari versi Latin namanya, Calvinus.

Asalnya berpendidikan sebagai seorang ahli hukum humanis. Kemudian ia memisahkan diri dari Gereja Katolik Roma pada sekitar tahun 1530. Setelah muncul tekanan agamawi yang berlanjut pada kekerasan terhadap Protestantisme di Prancis, Calvin melarikan diri ke Basel, Swiss, di mana ia menerbitkan edisi pertama bukunya yang terkenal, "Institutio", pada tahun 1536. Pada tahun itu pula Calvin dan seorang Prancis lain, William Farel, menyebarkan reformasi di kota Jenewa, tetapi dewan kota itu menolak ide mereka dan mengusir keduanya. Atas undangan Martin Bucer, Calvin pergi ke Strasbourg, dan menjadi pendeta di suatu gereja para pelarian Prancis. Ia terus mendukung gerakan reformasi di Jenewa dan akhirnya diundang kembali untuk memimpin gereja di sana. Sampai akhir hayatnya, Calvin mendorong gerakan Reformasi Protestan di Jenewa dan seluruh Eropa.

Calvinisme adalah sebuah sistem teologis dan pendekatan terhadap kehidupan Kristen yang menekankan kedaulatan pemerintahan Allah atas segala sesuatu.[9] Gerakan ini dinamai sesuai dengan reformator Prancis Yohanes Calvin. Kadang-kadang varian dari Kekristenan Protestan ini disebut teologi Reformed. Ada juga yang menyebutnya sebagai teologi Hervormd, iman Hervormd, atau tradisionalis Hervormd.[10]

Teologi Reformed dikembangkan oleh teologi-teolog seperti Martin Bucer, Heinrich Bullinger, Peter Martyr Vermigli, dan Huldrych Zwingli dan juga dipengaruhi oleh para reformator Inggris seperti misalnya Thomas Cranmer dan John Jewel. Namun karena pengaruh Yohanes Calvin yang besar dan peranannya dalam perdebatan konfesional dan gerejawi sepanjang abad ke-17, tradisi ini umumnya kemudian dikenal sebagai Calvinisme. Kini, istilah ini juga merujuk kepada doktrin dan praktik dari Gereja Reformed, dengan Calvin sebagai salah satu pemimpin pertamanya, dan sistem ini paling dikenal karena doktrin predestinasi dan kerusakan total.

Tinggal di Australia

Pada rapat General Conference tahun 1891, Ellen White diperintahkan pindah Australia untuk memberikan nasihat dan membantu dalam pekerjaan gereja di wilayah baru ini. Menanggapi perintah ini, dia berangkat ke Australia dan tiba pada tanggal 8 Desember, 1891, didampingi oleh anaknya, William C. White, dan 4 orang pembantunya.[11]

Tidak lama setelah kedatangannya, Ellen White melihat kebutuhan untuk sebuah institusi pendidikan di Australia. Kemudian sebuah sekolah Alkitab dibuka di kota Melbourne, Australia, pada tahun 1892.[12] [13] Setelah sekolah itu beroperasi selama dua tahun, permohonan tertulis dan lisan datang dari Ellen White yang menyatakan bahwa rencana Allah untuk mendirikan sekolah yang akan berada di lingkungan pedesaan.[14] [15]

Ellen White mengaku mendapatkan penglihatan dari Tuhan untuk membeli sebidang tanah yang gersang di Cooranbong, New South Wales.[13] Permintaan ini menuai kontroversi sebab mencari lahan untuk perguruan tinggi tampaknya menjadi tugas yang sukar untuk gereja yang kecil di Australia pada saat itu sebab mereka tidak memiliki keuangan untuk mendukung proyek semacam itu.[13] Selain itu, seorang ahli pertanian dari pemerintah yang ditugaskan untuk memeriksa tanah melaporkan bahwa lahan itu adalah tanah dengan kualitas yang sangat tandus, tetapi lahan itu dibeli pada musim semi 1895, dan Avondale School for Christian Workers dibuka di sana pada tahun 1897. Pada tahun 1911 namanya diubah menjadi Australasian Missionary College. Perguruan tinggi ini, yang sekarang dikenal dengan nama Avondale College, memiliki pengaruh besar pada sistem pendidikan Gereja Advent dikemudian hari.[13] Begitu pekerjaan pendidikan dimulai di Avondale, Ellen White membuka beberapa program misionaris medis dan mendirikan sebuah sanatorium.[7]

Selain bekerja untuk kepentingan di pekerjaan lokal, Nyonya White menulis artikel mingguan di Review and Herald, Signs of the Times, dan Youth's Instructor. Pada tahun 1898 ia menyelesaikan karyanya The Desire of Ages. Dua tahun kemudian dia menyelesaikan bukunya yang berjudul Thoughts from the Mount of Blessing, Christ’s Object Lessons, dan Testimonies for the Church jilid 6, yang diterbitkan pada tahun 1900.[11]

Kembali ke Amerika Serikat

Mengaku mendapat penglihatan dari Tuhan, suatu hari pada tahun 1900 Ellen White memberitahukan bahwa instruksi ilahi datang kepadanya ia harus kembali ke Amerika. Di Amerika Serikat dia tinggal di desa Elmshaven, beberapa mil dari kota kecil St Helena, California utara. Ellen White menghabiskan 15 tahun akhir hidupnya di tempat ini.[7]

Akhir tahun 1905 dia menyelesaikan The Ministry of Healing, sebuah buku yang berhubungan dengan penyembuhan tubuh, pikiran, dan jiwa. Buku Education diterbitkan pada tahun 1903, dan dua jilid buku Testimonies for the Church jilid 7 dan 8, diterbitkan pada tahun 1902 dan 1904.

Selama tinggal di Elmshaven, Nyonya White mendorong gereja di California selatan untuk mendirikan sebuah sanatorium di Loma Linda, yang kemudian dewasa ini dikenal sebagai Loma Linda University Medical Center. Beberapa tahun berikutnya Ellen White mendorong untuk mendirikan Paradise Valley Sanitarium dekat San Diego.

Martin Luther di Sidang Worms, tempat ia menolak untuk menarik kembali karya-karyanya yang dipandang sesat oleh Gereja Katolik (lukisan dari Anton von Werner, 1877, Staatsgalerie Stuttgart).

Reformasi Protestan atau Reformasi Gereja (juga disebut Reformasi Eropa) adalah suatu skisma dari Gereja Katolik yang diprakarsai oleh Martin Luther dan dilanjutkan oleh Yohanes Calvin, Ulrich Zwingli, serta para Reformis Protestan awal lainnya di Eropa pada abad ke-16. Gerakan ini umumnya dianggap telah dimulai dengan publikasi 95 Tesis oleh Luther pada 1517, dan berlangsung sampai berakhirnya Perang Tiga Puluh Tahun melalui Perdamaian Westfalen pada 1648.

Meskipun sebelum Luther telah ada upaya-upaya awal yang signifikan untuk melakukan reformasi Gereja Katolik – seperti yang dilakukan oleh Jan Hus, Peter Waldo (Pierre Vaudès), dan John Wycliffe – Martin Luther secara luas diakui telah memulai Reformasi Protestan dengan 95 Tesis. Luther mengawali dengan mengkritik penjualan indulgensi, bersikeras bahwa Sri Paus tidak memiliki otoritas atas purgatorium dan bahwa ajaran Katolik mengenai jasa orang-orang kudus tidak memiliki landasan di dalam Alkitab. Bagaimanapun, posisi Protestan kelak memadukan perubahan-perubahan doktrin seperti ketergantungan sepenuhnya pada Alkitab sebagai satu sumber keyakinan yang benar (sola scriptura) serta keyakinan bahwa iman dalam Yesus, dan bukan perbuatan-perbuatan baik, adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh pengampunan Allah atas dosa (sola fide). Motivasi utama di balik perubahan-perubahan tersebut bersifat teologis, kendati banyak faktor lain yang berperan, termasuk bangkitnya nasionalisme, Skisma Barat yang mengikis kepercayaan pada Kepausan, dugaan korupsi Kuria Roma, dampak dari humanisme, dan pembelajaran baru Renaisans yang mempertanyakan banyak pemikiran dalam tradisi.

Gerakan awal di dalam wilayah Jerman beragam rupa, dan impuls-impuls reformasi lainnya timbul secara tersendiri di luar kepemimpinan Luther. Tersebarluasnya mesin cetak Gutenberg menjadi sarana penyebaran materi-materi keagamaan secara cepat dalam bahasa vernakular (lingua franca). Kelompok-kelompok terbesar gerakan ini yaitu Lutheran dan Calvinis. Gereja-gereja Lutheran kebanyakan didirikan di Jerman, Baltik, dan Skandinavia, sedangan gereja-gereja Reformed didirikan di Swiss, Hongaria, Prancis, Belanda, dan Skotlandia. Gerakan baru ini memberikan pengaruh definitif pada Gereja Inggris setelah tahun 1547 di bawah pemerintahan Edward VI and Elizabeth I, kendati Gereja Inggris telah berdiri sendiri di bawah pemerintahan Henry VIII pada tahun 1530-an awal.

Terdapat juga gerakan-gerakan reformasi di seluruh Eropa daratan yang dikenal sebagai Reformasi Radikal, yang menimbulkan gerakan-gerakan Anabaptis, Moravia, dan Pietistik lainnya. Selain membentuk komunitas-komunitas di luar otorisasi negara, para Reformis Radikal sering kali menerapkan perubahan doktrin yang lebih ekstrem, misalnya penolakan terhadap prinsip-prinsip hasil Konsili Nicea dan Konsili Kalsedon yang berlangsung pada Abad Kuno Akhir.

Gereja Katolik menanggapi dengan suatu gerakan yang disebut Kontra-Reformasi, diprakarsai oleh Konsili Trente. Banyak upaya dalam menghadapi Protestanisme dilakukan oleh kalangan Yesuit, suatu tarekat baru kala itu yang terorganisasi dengan baik. Secara umum, Eropa Utara, dengan pengecualian sebagian besar wilayah Irlandia, berada di bawah pengaruh Protestanisme. Eropa Selatan tetap Katolik, sedangkan Eropa Tengah merupakan lokasi konflik yang sengit, imbas dari serangkaian perang agama di Eropa yang berpuncak pada Perang Tiga Puluh Tahun, sehingga mengakibatkan daerah ini hancur.

Pandangan Gereja Advent tentang Ellen G. White

Asal Usul Leluhur == Pada tahun 1999, Charles E. Dudley, Sr,[16] menerbitkan sebuah buku yang berjudul, The Genealogy of Ellen Gould Harmon White: The Prophetess of the Seventh-day Adventist Church, and the Story of the Growth and Development of the Seventh-day Adventist Denomination As It Relates to African-Americans. Dalam bukunya, Charles Dudley menyatakan bahwa Ellen White adalah keturunan Afrika-Amerika.[17]

Pada bulan Maret 2000, Ellen G. White Estate menugaskan Roger D. Joslyn, seorang ahli genealogi profesional,[18] untuk melakukan penelitian pada silsilah Ellen G. White. Joslyn menyimpulkan bahwa dia adalah keturunan Anglo-Saxon.[19] Joslyn menemukan bahwa ibu Ellen, Eunice (Gould) Harmon adalah putri dari Joseph Gould, seorang tentara perang kemerdekaan Amerika. Ia adalah keturunan Jarvis Gould, seorang Inggris yang imigrasi ke Amerika tahun 1635.[19]

Hubungan Doktrin Gereja dengan Ellen G. White

Gereja Advent percaya bahwa Alkitab adalah dasar dari iman dan otoritas akhir dimana semua doktrin diuji. Tulisan-tulisan Ellen White tidak berfungsi sebagai landasan dan otoritas akhir dari iman Kristen seperti halnya Alkitab. Tulisan-tulisan Ellen White tidak dapat digunakan sebagai dasar doktrin. Gereja Advent percaya bahwa Alkitab mengajarkan karunia nubuat akan terwujud dalam gereja Kristen setelah zaman Perjanjian Baru. Pelayanan dan tulisan-tulisan Ellen White adalah manifestasi karunia nubuat.[20]

Hubungan Keanggotaan Gereja dengan Tulisan-tulisan Ellen G. White

Gereja Advent percaya bahwa Ellen White diilhami oleh Roh Kudus dan tulisan-tulisannya adalah hasil dari inspirasi yang berlaku dan berwibawa terutama untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Penerimaan dari karunia kenabian Ellen White adalah penting untuk memelihara dan kesatuan dari Gereja Advent Hari Ketujuh.[20]

Hubungan Tulisan-tulisan Ellen G. White dengan buku-buku rujukan yang digunakan

Gereja Advent percaya bahwa Ellen White menggunakan sumber-sumber lain dalam tulisannya yang sesuai dengan Alkitab, tetapi penggunaan sumber-sumber itu tidak meniadakan inspirasi dari tulisan-tulisannya.[20]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Douglass, Herbert E. (2010). The Heartbeat of Adventism, the Great Controversy Theme in the Writings of Ellen White (PDF). Nampa, Idaho: Pacific Press Publishing Association. hlm. 416. ISBN 0816324581. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-12-06. Diakses tanggal 2011-10-28. 
  2. ^ Ron Graybill (1994). "Visions and Revisions, Part 1". Ministry Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-24. Diakses tanggal March 13, 2011. 
  3. ^ Naskah ilham pertamanya dapat diunduh di Adventist History Library pada artikel Ellen White's First Vision
  4. ^ "White, Ellen Gould (née Harmon)" in Encyclopedia of Evangelicalism" by Randall Balmer, p614–15
  5. ^ Walter Martin, The Kingdom of the Cults. Minneapolis, Minnesota: Bethany Fellowship, 1965, p379
  6. ^ Arthur L. White (2000). "Ellen G. White: A Brief Biography". Ellen G. White Estate. 
  7. ^ a b c White, Arthur L,. "Ellen G. White®: A Brief Biography". Ellen G. White: The Early Years, 1827-1862 (vol. 1). Ellen White Estate. Diakses tanggal 5 November 2011. 
  8. ^ White, Ellen G. (25). Review and Herald: par. 2.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  9. ^ Benjamin B. Warfield. "Calvinism". Dalam Johann Jakob Herzog, Philip Schaff, Albert Hauck. The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge. hlm. p. 359. Prinsip dasar Calvinisme ... terletak dalam ketakutan yang mendalam terhadap Allah dalam keagungannya, dengan kesadaran yang tak terelakkan tentang sifat yang sesungguhnya dari hubungan dengan Dia yang dijaga oleh makhluk-makhluk yang demikian, dan khususny a oelh cipaan yang tidak adil. 
  10. ^ Warfield, hlm. 359: "Kadang-kadang nama ini ['Calvinisme'] hanya merujuk kepada ajaran Yohanes Calvin saja. Kadang-kadang, secara lebih luas, kata ini juga merujuk kepada sistem doktrin yang dianut oleh sekelompok Gereja Protestan yang secara historis dikenal, berbeda dengan Gereja-gereja Lutheran, sebagai “Gereja-gereja Hervormd”… tetapi juga lazim disebut sebagai ‘Gereja-gereja Calvinis’ karena eksposisi ilmiah yang besar dari iman mereka pada zaman Reformasi, dan, sebagai pengaruh yang terbesar, diberikan oleh Yohanes Calvin. Kadang-kadang, dalam pengertian yang lebih luas lagi, nama ini merujuk kepada keseluruhan konsep – teologis, etis, filosofis, sosial, politik – yang dipengaruhi oleh pemikiran Yohanes Calvin, yang menjadi dominan di negara-negara Protestan dari masa pasca-Reformasi. Konsep-konsep ini telah meninggalkan bekas yang permanen bukan hanya pada pemikiran manusia, tetapi juga pada sejarah kehidupan manusia, tatanan sosial dari masyarakat berada dan bahkan organisasi politik negara."
  11. ^ a b Krause, Gary. "White, Ellen Gould (1827–1915)". Australian Dictionary of Biography. National Centre of Biography, Australian National University. Diakses tanggal 6 November 2011. 
  12. ^ _______. "Avondale College". Wikipedia English. 
  13. ^ a b c d Land, Gary (2005). Historical Dictionary of Seventh-day Adventists. Lamhand, Maryland: Scarecrow Press Inc. hlm. halaman 29, 30. ISBN 0810853450. 
  14. ^ Denton E. Rebok,Chapter 7, "Evidences That Ellen G. White Was Used by God" in Believe His Prophets (Washington, D.C.: Review and Herald, 1956), halaman 120–122."
  15. ^ Dirk Anderson, The Avondale Furrow Tale[pranala nonaktif permanen]", pada website EllenWhiteExposed.com, menyatakan bahwa klaim bahwa perintah itu dari Tuhan adalah mitos.
  16. ^ ________, Office for Regional Conference Ministry: Dr. Charles Edward Dudley, Sr.[pranala nonaktif permanen]
  17. ^ Dudley, Sr., Charles E. (1999). The genealogy of Ellen Gould Harmon White: the prophetess of the Seventh-Day Adventist Church, and the story of the growth and development of the Seventh-Day Adventist denomination as it relates to African-Americans. Dudley Pub. Services, 1999 – 172 pages. ISBN 9780967027104. Diakses tanggal March 12, 2011.. 
  18. ^ Association of Professional Genealogists. Roger D Joslyn, CG, FASG[pranala nonaktif permanen]
  19. ^ a b Joslyn, Roger D. "Gould Ancestry of Ellen Gould (Harmon) White". Australasian Union Record, May 21, 1973, p. 5. Ellen G. White Estate. Diakses tanggal March 12, 2011.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "joslyn" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  20. ^ a b c Biblical Research Institute of The General Conference of Seventh-day Adventists. "The Seventh-day Adventist Church's Understanding of Ellen White's Authority". Ellen White Estate. Diakses tanggal 6 November 2011.