Lompat ke isi

Orientasi seksual

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 Juli 2022 01.55 oleh AmigoJk (bicara | kontrib) (penambahan konten)

Orientasi seksual adalah pola ketertarikan seksual kepada orang-orang dari lawan jenis atau gender, jenis kelamin yang sama atau gender, atau untuk kedua jenis kelamin atau lebih dari satu gender. Ini umumnya digolongkan dalam heteroseksual, homoseksual, dan biseksual,[1][2] sementara aseksual (kurangnya ketertarikan seksual kepada orang lain) kadang-kadang diidentifikasi sebagai kategori keempat.[3][4][5][6] Kategori-kategori ini adalah aspek sifat lebih bernuansa identitas seksual dan Terminologi.[1] Namun begitu, Hubungan antara ketertarikan seksual dan ketertarikan romantis masih dalam perdebatan dan belum sepenuhnya dipahami. [7][8] Mengingat untuk aseksual, tetap dapat merasakan romantis, dan sering dianggap lebih berguna untuk mengukur ketertarikan.[9][10] Hal romantis demikian ini bersifat sama dengan yang terjadi dalam halnya emosi, pengalaman, perasaan oleh orang-orang yang menyukai Benda Mati (Menara Eiffel); Amy Marsh, seorang seksolog klinis mengklaim hal tersebut sesuai dengan definisi umum seperti dalam artikel American Psychological Association, yang mengacu pada 'perasaan dan konsep diri'. [11][12]

Menurut American Psychological Association, orientasi seksual "juga mengacu pada pengertian identitas seseorang berdasarkan pada atraksi, perilaku terkait, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang berbagi atraksi mereka".[1][13]

Penelitian selama beberapa dekade telah menunjukkan bahwa orientasi seksual berkisar sepanjang kontinum.[1] Mewakili kontinum yang berlangsung, perkembangan penelitian menemukan hubungan psikopatologi dengan orientasi non-hetero atau atraktif eksklusif untuk jenis kelamin yang sama, menunjukan berisiko memiliki gangguan masalah kejiwaan pengendalian impuls saraf otak perilaku seksual. [14][15] [16][17] Perilaku Gangguan perilaku seksual kompulsif telah diidentifikasi sebagai korelasi risiko seksual di antara homoseksual dan biseksual, juga HIV/AIDS[18]. Profesional perawatan kesehatan juga dapat merujuk prilaku kompulsif dengan penamaan lain. [19] Hal ini dapat memperbarui konsesus ilmuwan, pengalaman klinis, dan empiris terkait seksualitas manusia; tentang homoseksual-biseksual merupakan bentuk normal manusia yang tidak menimbulkan kelainan dan gangguan apapun pada sektor apapun dalam tubuh.[1] Prilaku kompulsif ini kondisi resmi yang terdapat pada Klasifikasi Penyakit Internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), edisi ke-11 (ICD-11).

Di indonesia, pelaku kejahatan predator anak atau Pedofilia terhadap anak jenis kelamin laki-laki rata-rata adalah homoseksual, dan sedikit kategori biseksual. [20][21][22][23][24][25][26][27][28][29][30][31][32][33][34]

Orientasi seksual dilaporkan terutama dalam ilmu biologi dan psikologi (termasuk seksologi), tetapi juga suatu subyek dalam antropologi, sejarah (termasuk konstruksionisme sosial), dan hukum,[35] dan ada penjelasan lain yang berhubungan dengan orientasi seksual dan budaya

Referensi

  1. ^ a b c d e "Sexual orientation, homosexuality and bisexuality". American Psychological Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 8, 2013. Diakses tanggal August 10, 2013. 
  2. ^ "Sexual Orientation". American Psychiatric Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 22, 2011. Diakses tanggal January 1, 2013. 
  3. ^ Prause, Nicole; Cynthia A. Graham (August 2004). "Asexuality: Classification and Characterization" (PDF). Archives of Sexual Behavior. 36 (3): 341–356. doi:10.1007/s10508-006-9142-3. PMID 17345167. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-09-27. Diakses tanggal 31 August 2007. 
  4. ^ Melby, Todd (November 2005). "Asexuality gets more attention, but is it a sexual orientation?". Contemporary Sexuality. 39 (11): 1, 4–5. 
  5. ^ Marshall Cavendish Corporation, ed. (2009). "Asexuality". Sex and Society. 2. Marshall Cavendish. hlm. 82–83. ISBN 978-0-7614-7905-5. Diakses tanggal February 2, 2013. 
  6. ^ Bogaert, Anthony F (2006). "Toward a conceptual understanding of asexuality". Review of General Psychology. 10 (3): 241–250. doi:10.1037/1089-2680.10.3.241. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-14. Diakses tanggal 2015-10-29. 
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  8. ^ Houdenhove, Ellen Van; Gijs, Luk; T'Sjoen, Guy; Enzlin, Paul (April 21, 2014). "Asexuality: A Multidimensional Approach". The Journal of Sex Research. 52 (6): 669–678. doi:10.1080/00224499.2014.898015. ISSN 0022-4499. PMID 24750031. 
  9. ^ Richards, Christina; Barker, Meg (2013). Sexuality and Gender for Mental Health Professionals: A Practical Guide. SAGE. hlm. 124–127. ISBN 1-4462-9313-0. Diakses tanggal July 3, 2014. 
  10. ^ Cerankowski, Karli June; Milks, Megan (2014). Asexualities: Feminist and Queer Perspectives. Routledge. hlm. 89–93. ISBN 1-134-69253-6. Diakses tanggal July 3, 2014. 
  11. ^ Marsh, Amy (2010-03-01). "Love Among the Objectum Sexuals". Electronic Journal of Human Sexuality. 13. 
  12. ^ "Object sexuality". en.wiki-indonesia.club. 
  13. ^ Page 30 "Case No. S147999 in the Supreme Court of the State of California, In re Marriage Cases Judicial Council Coordination Proceeding No. 4365(...) - APA California Amicus Brief — As Filed" Periksa nilai |url= (bantuan) (PDF). hlm. 33 n. 60 (p. 55 per Adobe Acrobat Reader);citation per id., Brief, p. 6 n. 4 (p. 28 per Adobe Acrobat Reader). Diakses tanggal March 13, 2013. 
  14. ^ Bőthe, Beáta; Bartók, Réka; Tóth-Király, István; C. Reid, Rory; D. Griffiths, Mark (2018). "Hypersexuality, Gender, and Sexual Orientation: A Large-Scale Psychometric Survey Study". Archives of Sexual Behavior. 47 (8): 2265–2276. doi:10.1007/s10508-018-1201-z. 
  15. ^ A., Cooper; R., Burg; D. L, Delmonico (2000). "Sexual Addiction & Compulsivity". Cybersex users, abusers, and compulsives: New findings and implications. 7 ((1–2)): 5–29. doi:10.1080/10720160008400205. 
  16. ^ M.P, Kafka (24 November 2009). "Hypersexual disorder: A proposed diagnosis for DSM-V". Archives of Sexual Behavior. 39 (2): 377–400. doi:10.1007/s10508-009-9574-7. 
  17. ^ R. K, Hanson; N, Langstrom (2006). "High rates of sexual behavior in the general population: Correlates and predictors". Archives of Sexual Behavior. 35 (1): 37–52. doi:10.1007/s10508-006-8993-y. 
  18. ^ Yeagley, Emily; Hickok, Andrew; A Bauermeister, José (2014). "Hypersexual behavior and HIV sex risk among young gay and bisexual men". Journal of Sex Research. 51 (8): 882–92. doi:10.1080/00224499.2013.818615. 
  19. ^ Fletcher, Jenna (April 5, 2022). "What to know about hypersexuality". medicalnewstoday. 
  20. ^ "Cabuli 4 Pelajar, PNS Kepsek Gay Ditangkap Saat Dirawat di Rumah Sakit". tagar.id. 4 December 2017. 
  21. ^ "Predator Seks Anak Laki-laki di Tulungagung Ternyata Aktivis HIV/AIDS". viva.co.id. 20 Februari 2020. 
  22. ^ "Ketua Ikatan Gay Tulungagung Ditangkap Usai Cabuli 11 Anak". CNN indonesia. 20 Jan 2020. 
  23. ^ "Cabuli 3 Siswa, Guru Homo di Sulsel Dihukum 15 Bulan Penjara". detik.com. 04 Des 2013. 
  24. ^ "Mengaku Gay, Pelaku Sodomi Anak SD di Badung Tak Menyesal". baliexpress.jawapos.com. 4 March 2020. 
  25. ^ "Parah! Seorang Gay di Bali Sodomi Bocah SD Sebanyak 44 Kali". liputan6. 05 Mar 2020. 
  26. ^ "Mahasiswa Homoseksual Cabuli 4 Anak Laki-laki". jatimnow.com. 24 Agu 2018. 
  27. ^ "Penyodomi Belasan Bocah Diduga Homoseksual". kompas.com. 29 April 2013. 
  28. ^ "Anak-anak Dijual Ke Komunitas Gay Lewat Facebook Dan Twitter". rmol.id. 31 Agustus 2016. 
  29. ^ "Pria Ini Gagal Nikah, Jadi Gay lalu Cabuli Anak Kecil". jpnn.com. 28 Juli 2018. 
  30. ^ "CABULI EMPAT ANAK KARENA TERINSPIRASI GRUP KOMUNITAS GAY DI MEDSOS". rimpolrestabessurabaya.com. 25 Agustus 2018. 
  31. ^ "Pria ini Cabuli Bocah Laki-laki yang Numpang Mandi di Rumahnya". news.detik.com. 09 Nov 2015. 
  32. ^ "Pemuda Gay Lecehkan 12 Remaja Laki-Laki, Jerat Korban dengan Foto Perempuan di Medsos". inews.id. Senin, 27 Desember 2021. 
  33. ^ "Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak Bisa 'Cicipi' 120 Korban". okezone.com. Senin 05 Mei 2014. 
  34. ^ "Suka Sesama Jenis, Pria ini Cabuli Anak di Kosnya". suarasurabaya.net. 27 Juli 2018. 
  35. ^ Cruz, David B. (1999). "Controlling Desires: Sexual Orientation Conversion and the Limits of Knowledge and Law" (PDF). Southern California Law Review. 72: 1297. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-09-19. Diakses tanggal May 2015. 

.