Lompat ke isi

Kereta api Lodaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Lodaya
KA LODAYA
Solo Balapan - Bandung (PP)
Kereta api Lodaya saat akan memasuki stasiun Solo Balapan, kota Surakarta, Jawa Tengah.

Kereta api Lodaya
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
PendahuluFajar Pajajaran
Senja Mataram
Mulai beroperasi12 Mei 2000; 24 tahun lalu (2000-05-12)[1]
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirBandung
Jarak tempuh461 km (286 mi)
Waktu tempuh rerata8 jam 23 menit
Frekuensi perjalananDua kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi premium (reguler)
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (kelas ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional70–110 km/h (19–31 m/s)
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal157-160

Kereta api Lodaya merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi premium yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), melayani lintas Solo BalapanBandung dan sebaliknya. Kereta api ini menawarkan perjalanan sebanyak dua kali (pagi dan malam) perjalanan pulang-pergi.

Asal-usul nama

Logo/tanda kata kereta api Lodaya sejak 2000 hingga 2006.

Nama "Lodaya" (bahasa Sunda: ᮜᮧᮓᮚ) berasal dari seekor macan putih (atau disebut Harimau Lodaya, maung dalam bahasa Sunda) jelmaan Prabu Siliwangi—salah satu raja yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh—ketika berhadapan dengan putranya, Raden Kian Santang.

Saat ini kata lodaya digunakan dalam bahasa Sunda modern untuk menyebut harimau, dan kata maung digunakan untuk menyebut "macan" (hewan dalam genus Panthera, kecuali singa) secara umum.

Sejarah

Kereta api Lodaya saat akan melintas langsung Stasiun Lempuyangan, 2014

Pada awalnya, terdapat layanan kereta api bernama Fajar Pajajaran dan Senja Mataram yang mulai beroperasi pada 11 Maret 1992 melayani lintas Bandung-Yogyakarta. Kereta api Fajar Pajajaran dari Bandung memiliki waktu keberangkatan pagi, sementara kereta api Senja Mataram dari Yogyakarta memiliki waktu keberangkatan malam. Pada 1 September 1992, lintas pelayanan tersebut diperpanjang hingga Solo Balapan.

Pada 12 Mei 2000, PT KA melakukan perombakan pada layanan kereta api sehingga kereta api Fajar Padjajaran dan Senja Mataram digantikan oleh Lodaya.[1] Corak rangkaian kereta api Lodaya dibuat berbeda dengan kereta api lain-corak berwarna biru-putih dengan warna biru di ujung kanan dan kiri kereta serta putih di tengah, serta terdapat tulisan "Lodaya". Meski begitu, rangkaian kereta api saat itu sering bertukar. Pada 2003, PT KAI meluncurkan kereta api Lodaya II.[2]

Kereta api Lodaya beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA mulai 2018 dengan layanan kelas eksekutif dan ekonomi premium.

Data teknis

Nomor urut Lokomotif CC206 1 2 3 4 Kereta makan (M1) 1 2 3 4 Kereta pembangkit (P)
Keterangan Kereta penumpang kelas eksekutif (K1) Kereta penumpang kelas ekonomi premium (K3)
Depo Yogyakarta (YK)
Bandung (BD)
Solo Balapan (SLO)
Catatan : Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu.

Insiden

Pada 10 Oktober 2013, kereta api Lodaya menabrak batu yang diganjal di tengah rel pada km 440+0/1 di Karanganyar, Kebumen yang mengakibatkan kereta api ini harus berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Gombong.[3]

Pada 5 Oktober 2015 pukul 01.45, kereta api Lodaya anjlok di km 244+5/6, tepatnya di wilayah Kampung Terung, Mekarsari, Kadipaten, Tasikmalaya yang mengakibatkan kereta api Pasundan dan kereta api Turangga jurusan mengalami keterlambatan pemberangkatan dari jadwal biasa.[4]

Pada 29 Mei 2019 pukul 16.30, kereta api Lodaya Lebaran (KA 7019) anjlok di km 193-192 petak Lebakjero-Nagreg karena badan rel kereta turun.[5]

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "12 Mei, KA Senja Mataram dihapus & diganti Lodaya". Solopos. 3 Mei 2000. 
  2. ^ "PT KAI Pangkas Sejumlah Perjalanan KA Ekonomi". Tempo. 2003-09-05. Diakses tanggal 2020-01-06. 
  3. ^ Nugroho, Rento Ari (10 Oktober 2013). Prasetyo, Budi, ed. "KA Lodaya Tabrak Batu di Kebumen". Tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 
  4. ^ Rezkisari, Indira (5 Oktober 2015). "KA Lodaya Anjlok di Tasikmalaya". Republika. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 
  5. ^ Putra, Wisma (29 Mei 2019). "Kereta Api Lodaya Tambahan Anjlok di Nagreg". detikNews. Diakses tanggal 29 Desember 2019. 

Pranala luar