Lompat ke isi

Barisan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bilangan segitiga membentuk barisan

Dalam matematika, barisan secara sederhana dapat dibayangkan sebagai suatu daftar benda (seperti bilangan, fungsi, peubah acak, dsb) yang diatur dalam suatu urutan tertentu[1]. Tiap-tiap benda dalam barisan diberi nomor urut atau indeks untuk menunjukkan tempatnya benda tersebut dalam barisan itu. Benda dengan indeks i disebut suku ke-i. Banyak suku dalam barisan (mungkin tak terhingga) disebut panjang barisan.

Berbeda dengan himpunan, urutan suku dalam barisan sangat penting. Seperti barisan huruf (S, E, U, L G, I) adalah berbeda dengan barisan huruf (G, E ,U, L, I, S) walau himpunan nilai keduanya sama-sama {E, G, I, L, S, U}. Unsur yang tepat sama dapat muncul berulang kali pada tempat berbeda dalam suatu barisan. Seperti dalam barisan bilangan Fibonacci, angka 1 muncul pada suku pertama dan kedua.

Secara lebih tepat, suatu barisan dapat dipandang sebagai suatu fungsi dengan daerah asalnya adalah bilangan asli[2].

Kebanyakan suku-suku barisan dibariskan menurut pola tertentu, yang dapat dirumuskan seperti barisan aritmatika dan barisan geometri, atau yang dibentuk dengan aturan tertentu seperti barisan Fibonacci dan barisan bilangan prima. Namun secara umum barisan tidak perlu mengikut pola tertentu.

Penulisan barisan

Barisan secara sederhana dapat dibayangkan sebagai daftar benda-benda yang berbaris. Masing-masing anggota barisan disebut suku dan masing-masing suku lazim ditulis dengan lambang , sebagai melambangkan suku ke-n. Secara lebih persis, barisan adalah aturan yang mengaitkan bilangan asli ke anggota suatu himpunan, yakni dikaitkan dengan , dikaitkan dengan , dan seterusnya. Barisan itu sendiri biasa dituliskan dengan lambang atau [3] atau [4].

Penentuan barisan

Barisan dapat ditentukan dengan beberapa cara. Yaitu dengan:

  • mendaftar seluruh sukunya apabila mungkin apalagi untuk barisan hingga atau mendaftarkan beberapa suku-suku awalnya,
  • menyuratkan rumus suku umumnya,
  • dengan relasi perulangan
  • menerangkannya dengan kalimat.

Di antaranya adalah dengan mendaftarkan langsung urutan suku-sukunya, yakni dengan bentuk untuk barisan hingga atau untuk barisan tak terhingga. Seperti barisan adalah barisan sembilan bilangan digit-digit pi, atau seperti barisan yang merupakan barisan bilangan genap.

Barisan juga dapat ditentukan menuliskan rumus umum suku barisan tersebut Seperti barisan , yang menyatakan barisan balikan kuadrat bilangan asli .

Beberapa barisan juga dapat didefinisikan secara rekursif. Beberapa contoh barisan yang biasa dinyatakan dengan relasi perulangan adalah barisan Fibonacci dan barisan Recamán.

Penerapan barisan

Barisan dengan pola tersurat dapat menjadi jalan untuk mempelajari pengertian fungsi[5], ruang, dan struktur matematika lainnya khususnya dengan sifat-sifat kekonvergenan barisan tak hingga. Sifat-sifat barisan tak hingga yang konvergen menuju suat nilai menjadi pengantar bagi teori limit, yang menjadi landasan bagi berbagai bidang kajian analisis matematis, seperti pengertian limit fungsi, pengertian turunan, dan pengertian integral Riemman.

Sifat barisan

Barisan terbatas

Kekonvergenan barisan

Kemonotonan barisan

Barisan Cauchy

Jenis

Konsep terkait

Operasi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Spiegel, Murray R. (1986). Teori dan soal-soal matematika dasar. Diterjemahkan oleh Drs. Kasir Iskandar, M.Sc. Jakarta: Erlangga. OCLC 975000500. 
  2. ^ Afidah Khairunnisa (2018). Matematika Dasar. Depok: Rajawali Pers. ISBN 978-979-769-764-8. 
  3. ^ Hendra Gunawan (2016). Pengantar Analisis Real. Bandung: Penerbit ITB. ISBN 978-602-7861-58-9. 
  4. ^ Endang Cahya; Makbul Muksar (2011). Analisis Real. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka. ISBN 978-979-011-674-0. 
  5. ^ Julan Hernadi (2015). Analisis Real Elementer: dengan Ilustrasi Grafis dan Numerik. Jakarta: Erlangga. ISBN 978-602-298-591-4. 

Pranala luar