Sinjai Timur, Sinjai
Sinjai Timur | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kabupaten | Sinjai | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Adri Nur | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 73.07.03 | ||||
Kode BPS | 7307050 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | 12 desa 1 kelurahan | ||||
|
Sinjai Timur adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Indonesia. Luas wilayahnya adalah 71,88 km2 dengann letak ibu kota kecamatannya di Kelurahan Samataring. Di Kecamatan Sinjai Timur terdapat objek wisata berupa hutan bakau, pantai dan bukit.
Wilayah administratif
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Sinjai Timur adalah salah satu kecamatan dalam Kabupaten Sinjai. Luas wilayah Kecamatan Sinjai Timur adalah 71,88 km2. Ibu kota kecamatannya terletak di Kelurahan Samataring.[1] Perbatasan wilayahnya adalah:
Utara | Kecamatan Sinjai Utara |
Timur | Teluk Bone |
Selatan | Kecamatan Tellu Limpoe |
Barat | Kecamatan Sinjai Selatan dan Sinjai Tengah |
Kelurahan Samataring
[sunting | sunting sumber]Kelurahan Samataring merupakan ibu kota Kecamatan Sinjai Timur.[1] Bagian utara Kelurahan Samataring berbatasan dengan Kelurahan Lappa. Bagian timur Kelurahan Samataring berbatasan dengan Desa Tongke-Tongke. Di bagian selatan, Kelurahan Samataring berbatasan dengan Desa Kaloling. Sedangkan di bagian barat, Kelurahan Samataring berbatasan dengan Kelurahan Biringere.[2]
Desa Lasiai
[sunting | sunting sumber]Desa Lasiai terletak di ketinggian 300 mdpl. Lokasinya Desa Lasiai berjarak 16 km dari ibu kota Kabupaten Sinjai.[3] Desa Lasiai memiliki wilayah seluas 7,14 km2. Luasnya sama dengan 9,93% dari keseluruhan wilayah Kecamatan Sinjai Timur.[4] Desa Lasiai berbatasan dengan Desa Suka Maju, Kecamatan Tellu Limpoe. Nama perkampungan yang menjadi perbatasannya adalah Kampung Jenna, Dusun Banoa.[5] Perbatasan Desa Lasiai yang lainnya dengan bagian barat dari Desa Pasimarannu.[6]
Desa Kampala
[sunting | sunting sumber]Wilayah Desa Kampala merupakan dataran tinggi.[7] Lokasi Desa Kampala berada di ketinggian 700 mdpl.[7] Luas wilayah Desa Kampala ketika dibentuk adalah 14,61 km2. Jumlah dusun di dalam Desa Kampala ketika dibentuk sebanyak 6 dusun. Nama-namanya yaitu Dusun Kampala, Dusun Salohe, Dusun Kolasa, Dusun Pao, Dusun Bongki, dan Dusun Lengkese. Keenam dusun tersebut masih menjadi bagian dari Desa Kampala sebelum tahun 2005.[8] Pusat pemerintahannya berada di Dusun Kampala.[9] Desa Kampala berbagi perbatasan di bagian utaranya dengan Desa Saukang dan Desa Lamatti Riaja. Desa Kampala juga berbagi perbatasan dengan Desa Bulu Kamase dan Desa Palae di bagian selatan wilayahnya. Perbatasan sebelah barat Desa Kampala berbatasan dengan Desa Samaenre dan Desa Mattunreng Tellue. Sedangkan perbatasan di sebelah timur dibagi antara Desa Kampala dengan Desa Kaloling.[8]
Pada tahun 2005, Desa Kampala dimekarkan sebagian wilayahnya dan membentuk dua desa baru. Desa pertama adalah Desa Salohe, sedangkan desa kedua adalah Desa Bongki Lengkese.[10] Wilayah Desa Salohe terdiri dari Dusun Salohe, Dusun Pakkita, dan Dusun Pattiro.[10] Sementara wilayah Desa Bongki Lengkese terdiri dari Dusun Bongki, Dusun Lengkese, dan Dusun Palae.[11] Pemekaran wilayah ini menjadikan luas wilayah Desa Kampala berubah menjadi 6,09 km2. Sementara pusat pemerintahannya tetap berada di Dusun Kampala.[9] Luas Desa Kampala setelah dimekarkan sama dengan 8,47% dari luas Kecamatan Sinjai Timur secara keseluruhan.[4]
Desa Biroro
[sunting | sunting sumber]Desa Biroro memiliki wilayah seluas 5,97 ha yang berbentuk pegunungan yang diliputi kawasan hutan. Wilayahnya terdiri darii tiga dusun yaitu Dusun Bentengnge, Dusun Biroro, dan Dusun Barae. Bagian utara Desa Biroro berbatasan dengan Desa Patalassang. Di bagian selatan, Desa Biroro berbatasan dengan Desa Lembang Lohe. Bagian barar Desa Biroro berbatasan dengan Desa Aska. Semenattara di bagian timur, Desa Biroro langsung berbatasan dengan Teluk Lasiai.[12]
Desa Kaloling
[sunting | sunting sumber]Luas Desa Kaloling adalah 5,09 km2. Persentase luasnya sama dengan 7,08% dari luas Kecamatan Sinjai Timur.[4] Lokasi Desa Kaloling berada pada ketinggian 500 mdpl.[7] Salah satu perbatasan Desa Kaloling adalah dengan bagian timur dari Desa Kampala.[9]
Desa Pasimarannu
[sunting | sunting sumber]Luas wilayah Desa Pasimarannu adalah 291,80 Ha. Lokasi Desa Pasimarannu berjarak sekitar 9 km dari ibu kota Kabupaten Sinjai. Bagian utara Desa Pasimarannu berbatasan dengan Desa Panaikang. Bagian barat Desa Pasimarannu berbatasan dengan Desa Lasiai. Desa Pasimarannu berbatasan dengan Teluk Bone di bagian timur. Sedangkan di bagian selatan, Desa Pasimarannu berbatasan dengan Desa Sanjai.[13]
Desa Panaikang
[sunting | sunting sumber]Desa Panaikang memiliki wilayah seluas 4,72 km2. Perbandingan luas wilayahnya sama dengan 6,57% dari luas wilayah Kecamatan Sinjai Timur.[4] Lokasi Desa Panaikang berada di daerah pesisir.[14] Ketinggian daratan Desa Panaikang sekitar 500 mdpl.[7]
Desa Salohe
[sunting | sunting sumber]Desa Salohe dibentuk sebagai hasil pemekran wilayah Desa Kampala pada tahun 2005. Wilayahnya terbagi menjadi 3 dusun yaitu Dusun Salohe, Dusun Pakkita dan Dusun Pattiro. Bagian utara dan bagian barat Desa Salohe berbatasan dengan Desa Kampala. Desa Salohe berbatasan dengan Desa Kaloling di bagian timur. Sedangkan di bagian selatan, Desa Salohe berbatasan dengan Desa Bulu Kamase dan Desa Palae.[15]
Desa Bongki Lengkese
[sunting | sunting sumber]Desa Bongki Lengkese dibentuk dati pemekaran wilayah Desa Kampala. Luas wilayahnya adalah 5,3 km2.[11] Perbandingan luas Desa Bongki Lengkese terhadap luas Kecamatan Sinjai Timur adalah 7,37%.[16] Wilayah Desa Bongki Lengkese dibentuk dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 14 Tahun 2005.[17] Dalam peraturan ini ditetapkan bahwa wilayah Desa Bongki Lengkese meliputi tiga dusun, yaitu Dusun Bongki, Dusun Lengkese dan Dusun Palae. Pusat pemerintahan Desa Bongki Lengkese ditetapkan di Dusun Bongki.[18]
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Objek wisata
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Sinjai Timur memiliki beberapa objek wisata yaitu Hutan Bakau Tongke-Tongke, Hutan Bakau Takkalala, Pantai Ujung Kupang, dan Bukit Vandiam.[19]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Publikasi Statistik Sektoral Tahun 2021 (PDF). Sinjai: Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sinjai. April 2021. hlm. 2.
- ^ Nurfadilla, A., dkk. (2021). Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah & Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. hlm. 2.
- ^ Abdullah, J., Nursalam, dan Sudarsono (2019). "Partisipasi Sosial Perempuan dalam Pembangunan Desa Lasiai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai" (PDF). Equilibrium: Jurnal Pendidikan Sosiologi. VII (2): 227. ISSN 2339-2401.
- ^ a b c d Anshar, dkk. 2022, hlm. 119.
- ^ PT. Puzacha Utama Mandiri (2018). "Sekda Sinjai Kunjungi Dusun Banoa" (PDF). Sinjai Info. V: 2.
- ^ Nahlah, dkk. "PKM Kelompok Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sinjai Kecamatan Sinjai Timur Provinsi Sulawesi Selatan". Prosiding 5th Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: 58. ISBN 978-623-98762-0-3.
- ^ a b c d Anshar, dkk. 2022, hlm. 121.
- ^ a b Pemerintah Kabupaten Sinjai 2005, hlm. 7.
- ^ a b c Pemerintah Kabupaten Sinjai 2005, hlm. 8.
- ^ a b Pemerintah Kabupaten Sinjai 2005, hlm. 9.
- ^ a b Pemerintah Kabupaten Sinjai 2005, hlm. 10.
- ^ Astuti, Amirullah, dan Madjid 2019, hlm. 27.
- ^ Risa, dkk. 2021, hlm. 34.
- ^ Halidah, Saprudin, dan Anwar, C. (2008). "Potensi dan Ragam Pemanfaatan Mangrove untuk Pengelolaannuya di Sinjai Timur, Sulawesi Selatan". Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. V (1): 68.
- ^ Pemerintah Kabupaten Sinjai. "Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 14 Tahun 2005 tentang Pemekaran Desa Kampala dan Pembentukan Desa Salohe dan Desa Bongki Lengkese Kecamatan Sinjai Timur" (PDF). Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara. hlm. 9.
- ^ Anshar, dkk. 2022, hlm. 119-120.
- ^ Sani, K. R., dan Syamsuddin (2021). "Sinergitas Pemerintah Desa Salohe dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam Penyelenggaraan BUMDESA di Kabupaten Sinjai". Jurnal Al Qisthi: Jurnal Sosial dan Politik. 11 (2): 118. ISSN 2301-6876.
- ^ Pemerintah Kabupaten Sinjai 2005, hlm. 11.
- ^ Sani, K. R., dan Mursak (Juni 2018). "Pengelolaan Pariwisata di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai". Jurnal Ilmiah Administrasita’. 9 (1): 8.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Anshar, M., Siradjuddin, I., dan Ramadhani, N. (2022). Pengembangan Kawasan Berbasis Komoditi Unggulan (PDF). Depok: Rajawali Pers. ISBN 978-623-372-508-8.
- Pemerintah Kabupaten Sinjai (2005). "Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomro 14 Tahun 2005 tentang Pemekaran Desa Kampala dan Pembentukan Desa Salohe dan Desa Bongki Lengkese Kecamatan Sinjai Timur" (PDF). Direktorat Jenderal Peraturan & Perundang-undangan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.