Hatikvah
B. Indonesia: Harapan | |
---|---|
הַתִּקְוָה | |
Lagu kebangsaan Israel | |
Penulis lirik | Naphtali Herz Imber, 1878 |
Komponis | Samuel Cohen, 1888 |
Penggunaan | 1897 (Kongres Zionis Pertama) 1948 (secara de facto) 2004 (secara de jure) |
Sampel audio | |
Hatikvah (Instrumental) yang dimainkan oleh Band Angkatan Laut Amerika Serikat |
"Hatikvah" (bahasa Ibrani: הַתִּקְוָה haTīqvā, diucapkan [hatikˈva], secara harfiah berarti "Harapan") adalah sebuah puisi Yahudi abad ke-19 dan juga merupakan lagu kebangsaan Israel. Tema dari komposisi romantik melambangkan harapan berumur 2000 tahun para Yahudi untuk merebut kembali dan kembali ke Tanah Israel dan mendirikan sebuah bangsa yang bebas dan merdeka. Lirik dari lagu ini diadaptasi dari sebuah puisi karya Naftali Herz Imber, yang merupakan seorang pembuat puisi beragama Yahudi dari Złoczów (yang sekarang merupakan Zolochiv, Ukraina), yang pada masa itu masih dibawah kekuasaan Kerajaan Galisia dan Lodomeria dibawah pemerintahan Austria.[1] Imber menulis versi pertama dari puisi ini pada tahun 1877 saat dia merupakan tamu dari perguruan agama Yahudi di Iași, Romania.
Sejarah
Naskah teks dari Hatikvah ditulis pada tagun 1878 oleh Naftali Herz Imber, penyair Yahudi dari Zolochiv (bahasa Polandia: Złoczów), sebuah kota yang dijuluki sebagai "Kota para Penyair",[2] yang merupakan bagian dari Polandia Austria pada masa itu, yang pada masa sekarang berada di Ukraina. Kata-katanya yang berbunyi "Lashuv le'eretz avotenu" (kembali ke tanah nenek moyang) merupakan sepatah dari aspirasinya.[1]
Pada tahun 1882, Imber menetap di Palestina yang pada masa itu masih dibawah kekuasaan Dinasti Ottoman dan membacakan puisinya kepada para penduduk desa di Rishon LeZion, Rehovot, Gedera, dan Yesud Hama'ala, yang hampir seluruh penduduknya beragama Yahudi.[3] Pada tahun 1891, Samuel atau Shmuel Cohen, yang merupakan penduduk desa Rishon LeZion yang masih berumur muda (sekitar 17-18 tahun) dengan latar belakang sebagai musisi, menyanyikan puisi tersebut dengan melodi yang dia tahu berasal dari Rumania dan membuat puisi tersebut sebagai sebuah lagu setelah melihat tanggapan berupa ekspresi emosional yang ditunjukkan dari para petani beragama Yahudi setelah mendengar puisi tersebut.[4] Adaptasi musikal Cohen kemudian dianggap sebagai katalis dan membuat puisi tersebut tersebar dengan cepat diantara komunitas Zionis di Palestina.
Puisi sembilan stanza karya Imber yang berjudul "Tikvatenu" ("Harapan"), merupakan pembubuhan dan penyampaian pikiran dan perasaannya terhadap pendirian dari Petah Tikva (secara harfiah berarti "Pembuka Harapan" atau Pintu Harapan) yang dipublikasikan dalam buku terbitan Imber yang pertama yang berjuful Barkai [Bintang Fajar yang Bersinar], Yerusalem, 1886,[5] diadopsi oleh Hovevei Zion sebagai lagu organisasi mereka dan kemudian menjadi lagu Gerakan Zionis.
Sebelum pendirian Israel
Organisasi Zionis mengadakan dua kompetisi untuk membuat lagu kebangsaan, yang pertama diadakan pada tahun 1898 dan yang kedua, pada Kongres Zionis Keempat, pada tahun 1900. Kualitas dari semua yang diajukan pada kompetisi tersebut dianggap kurang memuaskan dan tidak ada satupun yang terpilih. Namun, karya Imber, "Tikvatenu", tengah populer pada masa itu, dan lagu tersebut dinyanyikan pada Kongres Zionis Kelima di Basel pada 1901. Kemudian pada Kongres Zionis Keenam di Basel pada 1903, puisi tersebut dinyanyikan oleh orang-orang yang kemungkinan merupakan penerima proposal Skema Uganda (pendirian negara Yahudi di Uganda), dan mereka yang mendukung tanah air Yahudi di Palestina yang diungkapkan dalam baris "Mata masih tertuju pada Zion".[6]
Meskipun puisi itu dinyanyikan pada kongres-kongres berikutnya, hanya pada Kongres Zionis Ke-18 di Praha pada tahun 1933, sebuah mosi disahkan secara resmi yang mengadopsi "Hatikvah" sebagai lagu gerakan Zionis.[6]
Sedangkan, bekas pemerintahan Inggris di Palestina melarang dan mencekal nyanyian dan siaran ini secara publik sejak 1919 atas respon meningkatnya aktifitas politikal anti-Zionis pada kalangan bangsa Arab.[7]
Selain itu, mantan anggota dari Sonderkommando meloparkan bahwa lagu tersebut dinyanyikan secara spontan oleh Yahudi Ceko saat sedang dipukuli oleh prajurit Waffen-SS di gerbang masuk kapsul gas Auschwitz-Birkenau pada 1944.[8]
Penggunaan sebagai lagu kebangsaan
Saat Israel didirikan pada tahun 1948, "Hatikvah" secara tidak resmi langsung menjadi lagu kebangsaan. Lagu ini tidak menjadi lagu kebangsaan resmi sampai November 2004. Peresmian ini juga membuat lagu ini mengalami perombakan dan revisi dikarenakan adanya sanksi yang diberikan oleh Knesset dalam amandemen Peraturan Bendera dan Lambang Negara (sekarang diganti menjadi Peraturan Bendera, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan.[9] Dalam revisi ini, teks lagu kebangsaan resmi hanya mengandung stanza pertama dan menghilangkan bagian yang lainnya dari puisi asli.
Musik
Melodi untuk "Hatikvah" diambil dari lagu asal Italia abad ke-16 "La Mantovana", yang dikomposisikan oleh Giuseppe Cenci (Giuseppino del Biado) sekitar tahun 1600 dengan baris "Fuggi, fuggi, fuggi da questo cielo". Penampakan pertama dari lagu ini dalam bentik tertulis terdapat pada koleksil del Biado's dari madrigal. Lagu ini kemudian dikenal sebagai Ballo di Mantova di Italia pada abad ke-17 awal. Melodi ini kemudian mendapat penggunaan secada luas di Renaissance Europe, sebagai judul yang berbeda-beda, seperti Pod Krakowem (dalam bahasa Polski), Cucuruz cu frunza-n sus [Maize dengan daun yang berdiri tegak] (dalam bahasa Rumania)[10] dan Kateryna Kucheryava (dalam bahasa Ukraina).[11] Melodi ini juga merupakan basis dari banyak lagu daerah di Eropa tengah, sebagai contoh, lagu anak-anak orang Slovenia, Čuk se je oženil [Burung hantu kecil yang menikah] (dalam bahasa Sloven).[12] Melodi ini juga digunakan oleh komposer asal Ceko, Bedřich Smetana dalam set syair simfoniknya untuk merayakan Bohemia, Má vlast (Kampung halamanku'), yang judul dari syairnya dinamakan sebagai sungai yang mengalir melalui Prague, Vltava. Melodi ini juga diginakan oleh komposer asal Prancis, Camille Saint-Saëns dalam Rhapsodie bretonne.[13]
Adaptasi untuk Hatikvah oleh Samuel Cohen pada 1888 diambil dari lagu yang dia dengar Rumania dan disenandukan beberapa tahun sebelumnya, yakni, "Carul cu boi" (Sapi jantan mengendarai gerobak).[14]
Harmonisasi dari "Hatikvah" tergolong tidak biasa untuk sebuah lagu kebangsaan karena skala minor, yang biasanya menghasilkan nada yang terkesan menyedihkan. Namun, judul dari lagu ini, Harapan, dan kalimat yang terkandung didalamnya, menunjukkan bahwa lagu ini memiliki kesan optimistik.
Teks resmi
Teks resmi lagu kebangsaan sesuai dengan bait pertama dan refrein yang diubah dari puisi sembilan bait asli oleh Naftali Herz Imber. Lirik berikut merupakan lirik dari Hatikvah yang ditulis dalam bahasa Ibrani dengan transliterasi pengucapannya[a] dan arti dalam bahasa Indonesia
Lirik dalam bahasa Ibrani
Bahasa Ibrani modern | Transliterasi | transkripsi fonemik IPA[b] |
---|---|---|
Verse pertama | ||
ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ ᴳᵒᵈ, ᵒᵇˡⁱᵍᵉ ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ ᴳᵒᵈ, ᵒᵇˡⁱᵍᵉ ᵀᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ ʷᵉ ᵘⁿⁱᵗᵉ ᵗʰᵉ ˢᵒᵘˡ ᵒᶠ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ. ᴾᵒʳᵗᵃᵇⁱˡⁱᵗʸ ᴾⁱᶜᵒ ᵉqᵘⁱᵛᵃˡᵉⁿᵗ ʷᵉⁱᵍʰᵗ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴴᵉˡˡᵒ ᴱᵐᵖᵉʳᵒʳ, ᴴⁱˢ ᴿᵒʸᵃˡ ᴴⁱᵍʰⁿᵉˢˢ ᴿᵃʲᵃ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ. ᴷⁱⁿᵍ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᵒᵇˡⁱᵍᵉ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ ᴼᵘʳ ᵏⁱⁿᵍˢ ᶜᵃⁿ ᵖʳᵒᵗᵉᶜᵗ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘᵏˡⁱᶠᶠ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ˡᵒᵛᵉˢ ʰⁱᵐ ᵉⁿᵒᵘᵍʰ ᵗᵒ ᵉˣᵗᵉⁿᵈ ᵗʰᵉ ˡⁱᶠᵉ ᵒᶠ ᵍʳᵃᶜᵉ ⁱⁿ ʰⁱˢ ˡⁱᶠᵉ. ᴼʰ, ᵐʸ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ, ᴳᵒᵈ ᴼʰ, ᵐʸ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ, ᴳᵒᵈ ᴺᵃᵗⁱᵒⁿᵃˡ ˢᵒᵛᵉʳᵉⁱᵍⁿᵗʸ ʷⁱˡˡ ᵇᵉ ᵖʳᵉˢᵉʳᵛᵉᵈ. ᶠⁱᵍʰᵗ ᵗʰᵉ ᵉⁿᵉᵐʸ ᵗᵒ ᵗʰᵉ ˡᵃˢᵗ ᵈʳᵒᵖ ᴼʰ, ᵐʸ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ, ᴳᵒᵈ ᵒʳ ᵗʰᵉ ᵘⁿⁱᵗᵉᵈ ᴳᵒᵈ ᵂⁱᵗʰ ʸᵒᵘʳ ᵍʳᵃᶜᵉ ᴼᵘʳ ᶜᵒᵘⁿᵗʳʸ ᵖʳᵒᵐᵒᵗᵉˢ ᵗʰᵉ ˢᵒᵛᵉʳᵉⁱᵍⁿᵗʸ ᵒᶠ ᵒᵘʳ ᴷⁱⁿᵍ. ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᵒᶠ ᵗʰᵉ ᵇˡᵉˢˢᵉᵈ ᴴᵉᵃᵛᵉⁿˡʸ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ᵃⁿᵈ ᴴᵉᵃᵛᵉⁿ ᵀᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ ʷᵉ ᶠᵃˡˡ ⁱⁿᵗᵒ ᵗʰᵉ ᵇˡᵒᵒᵈ ᵒᶠ ᵐʸ ˢᵒᵘˡ, ʸᵒᵘʳ ᴴⁱᵍʰⁿᵉˢˢ ᴹʸ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ᴼᵘʳ ᴾˡᵉᵈᵍᵉ ᵒᶠ ᴬˡˡᵉᵍⁱᵃⁿᶜᵉ ᵀᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ ᶠᵒʳᵉᵛᵉʳ ᶠⁱᵍʰᵗ ᵗᵒ ᵗʰᵉ ᴱⁿᵈ ᵒᶠ ᴸⁱᶠᵉ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ, ʸᵃ ᵀᵘʰᵃⁿ, ʷᵃʲⁱᵇᵏᵃⁿ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ, ʸᵃ ᵀᵘʰᵃⁿ, ʷᵃʲⁱᵇᵏᵃⁿ ᴮᵉʳˢᵃᵐᵃ-ˢᵃᵐᵃ ᵏⁱᵗᵃ ᵐᵉⁿʸᵃᵗᵘᵏᵃⁿ ʲⁱʷᵃ ᴿᵃʲᵃ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ.ᴹᵘᵈᵃʰ ᵈⁱᵇᵃʷᵃ ᴮᵉʳᵃᵗ ᵇᵉʳˢᵃᵐᵃᵃⁿ ᴾⁱᶜᵒ ᴰᵘˡⁱ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵃʰᵃ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴴᵉˡˡᵒ ᴱᵐᵖᵉʳᵒʳ, ʸᵃⁿᵍ ᴬᵐᵃᵗ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴿᵃʲᵃ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ . ᴷⁱⁿᵍ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ, ʸᵃ ᵀᵘʰᵃⁿ, ʷᵃʲⁱᵇᵏᵃⁿ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ ᴿᵃʲᵃ-ʳᵃʲᵃ ᵏⁱᵗᵃ ᵈᵃᵖᵃᵗ ᵐᵉˡⁱⁿᵈᵘⁿᵍⁱ ᴿᵃʲᵃ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘᵏˡⁱᶠᶠ ᴮᵃᵍⁱⁿᵈᵃ ᶜᵘᵏᵘᵖ ᵐᵉⁿʸᵃʸᵃⁿᵍⁱ ᵇᵃᵍⁱⁿᵈᵃ ᵘⁿᵗᵘᵏ ᵐᵉᵐᵃⁿʲᵃⁿᵍᵏᵃⁿ ʰᵃʸᵃᵗ ʳᵃʰᵐᵃᵗ ᵈᵃˡᵃᵐ ʰⁱᵈᵘᵖⁿʸᵃ. ᴼʰ, ᵀᵘʰᵃⁿᵏᵘ, ᵒʰ, ᵀᵘʰᵃⁿ ᴼʰ, ᵀᵘʰᵃⁿᵏᵘ, ᵒʰ, ᵀᵘʰᵃⁿ ᴷᵉᵈᵃᵘˡᵃᵗᵃⁿ ⁿᵉᵍᵃʳᵃ ᵃᵏᵃⁿ ᵗᵉʳᵖᵉˡⁱʰᵃʳᵃ.ᴸᵃʷᵃⁿ ᵐᵘˢᵘʰ ʰⁱⁿᵍᵍᵃ ᵏᵉ ᵗⁱᵗⁱˢᵃⁿ ᵗᵉʳᵃᵏʰⁱʳ ᴼʰ, ᵀᵘʰᵃⁿᵏᵘ, ᵒʰ, ᵀᵘʰᵃⁿ ᵃᵗᵃᵘ ᵀᵘʰᵃⁿ ʸᵃⁿᵍ ᵇᵉʳˢᵃᵗᵘ ᴰᵉⁿᵍᵃⁿ ʳᵃʰᵐᵃᵗᴹᵘ ᴺᵉᵍᵃʳᵃ ᵏⁱᵗᵃ ᵐᵉᵐᵖʳᵒᵐᵒˢⁱᵏᵃⁿ ᵏᵉᵈᵃᵘˡᵃᵗᵃⁿ ᴿᵃʲᵃ ᵏⁱᵗᵃ. ᴿᵃʲᵃ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖᵃʸᵃʳ ˢʸᵘʳᵍᵃ ᵈᵃⁿ ˢʸᵘʳᵍᵃ ʸᵃⁿᵍ ᵈⁱᵇᵉʳᵏᵃᵗⁱ ᴮᵉʳˢᵃᵐᵃ-ˢᵃᵐᵃ ᵏⁱᵗᵃ ʲᵃᵗᵘʰ ᵏᵉ ᵈᵃˡᵃᵐ ᵈᵃʳᵃʰ ʲⁱʷᵃᵏᵘ, ʸᵃⁿᵍ ᴬᵐᵃᵗ ᴹᵘˡⁱᵃ ᵀᵘᵃⁿᵏᵘ ᴰᵘˡⁱ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵃʰᵃ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴿᵃʲᵃ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ˢᵘᵐᵖᵃʰ ˢᵉᵗⁱᵃ ᴷᵃᵐⁱ ᴮᵉʳˢᵃᵐᵃ ᴷᵉᵏᵃˡ ᴮᵉʳʲᵘᵃⁿᵍ ᴷᵉ ᴬᵏʰⁱʳ ᴴᵃʸᵃᵗ |
Arti dalam bahasa Indonesia
Harfiah | Kiasan[15] |
---|---|
ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ ᴳᵒᵈ, ᵒᵇˡⁱᵍᵉ ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ ᴳᵒᵈ, ᵒᵇˡⁱᵍᵉ ᵀᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ ʷᵉ ᵘⁿⁱᵗᵉ ᵗʰᵉ ˢᵒᵘˡ ᵒᶠ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ. ᴾᵒʳᵗᵃᵇⁱˡⁱᵗʸ ᴾⁱᶜᵒ ᵉqᵘⁱᵛᵃˡᵉⁿᵗ ʷᵉⁱᵍʰᵗ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴴᵉˡˡᵒ ᴱᵐᵖᵉʳᵒʳ, ᴴⁱˢ ᴿᵒʸᵃˡ ᴴⁱᵍʰⁿᵉˢˢ ᴿᵃʲᵃ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ. ᴷⁱⁿᵍ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᴼʰ ᴳᵒᵈ, ᵒᵇˡⁱᵍᵉ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ ᴼᵘʳ ᵏⁱⁿᵍˢ ᶜᵃⁿ ᵖʳᵒᵗᵉᶜᵗ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘᵏˡⁱᶠᶠ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ˡᵒᵛᵉˢ ʰⁱᵐ ᵉⁿᵒᵘᵍʰ ᵗᵒ ᵉˣᵗᵉⁿᵈ ᵗʰᵉ ˡⁱᶠᵉ ᵒᶠ ᵍʳᵃᶜᵉ ⁱⁿ ʰⁱˢ ˡⁱᶠᵉ. ᴼʰ, ᵐʸ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ, ᴳᵒᵈ ᴼʰ, ᵐʸ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ, ᴳᵒᵈ ᴺᵃᵗⁱᵒⁿᵃˡ ˢᵒᵛᵉʳᵉⁱᵍⁿᵗʸ ʷⁱˡˡ ᵇᵉ ᵖʳᵉˢᵉʳᵛᵉᵈ. ᶠⁱᵍʰᵗ ᵗʰᵉ ᵉⁿᵉᵐʸ ᵗᵒ ᵗʰᵉ ˡᵃˢᵗ ᵈʳᵒᵖ ᴼʰ, ᵐʸ ᴳᵒᵈ, ᵒʰ, ᴳᵒᵈ ᵒʳ ᵗʰᵉ ᵘⁿⁱᵗᵉᵈ ᴳᵒᵈ ᵂⁱᵗʰ ʸᵒᵘʳ ᵍʳᵃᶜᵉ ᴼᵘʳ ᶜᵒᵘⁿᵗʳʸ ᵖʳᵒᵐᵒᵗᵉˢ ᵗʰᵉ ˢᵒᵛᵉʳᵉⁱᵍⁿᵗʸ ᵒᶠ ᵒᵘʳ ᴷⁱⁿᵍ. ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᵒᶠ ᵗʰᵉ ᵇˡᵉˢˢᵉᵈ ᴴᵉᵃᵛᵉⁿˡʸ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ᵃⁿᵈ ᴴᵉᵃᵛᵉⁿ ᵀᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ ʷᵉ ᶠᵃˡˡ ⁱⁿᵗᵒ ᵗʰᵉ ᵇˡᵒᵒᵈ ᵒᶠ ᵐʸ ˢᵒᵘˡ, ʸᵒᵘʳ ᴴⁱᵍʰⁿᵉˢˢ ᴹʸ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴴⁱˢ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴷⁱⁿᵍ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ᴼᵘʳ ᴾˡᵉᵈᵍᵉ ᵒᶠ ᴬˡˡᵉᵍⁱᵃⁿᶜᵉ ᵀᵒᵍᵉᵗʰᵉʳ ᶠᵒʳᵉᵛᵉʳ ᶠⁱᵍʰᵗ ᵗᵒ ᵗʰᵉ ᴱⁿᵈ ᵒᶠ ᴸⁱᶠᵉ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ, ʸᵃ ᵀᵘʰᵃⁿ, ʷᵃʲⁱᵇᵏᵃⁿ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ, ʸᵃ ᵀᵘʰᵃⁿ, ʷᵃʲⁱᵇᵏᵃⁿ ᴮᵉʳˢᵃᵐᵃ-ˢᵃᵐᵃ ᵏⁱᵗᵃ ᵐᵉⁿʸᵃᵗᵘᵏᵃⁿ ʲⁱʷᵃ ᴿᵃʲᵃ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ.ᴹᵘᵈᵃʰ ᵈⁱᵇᵃʷᵃ ᴮᵉʳᵃᵗ ᵇᵉʳˢᵃᵐᵃᵃⁿ ᴾⁱᶜᵒ ᴰᵘˡⁱ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵃʰᵃ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴴᵉˡˡᵒ ᴱᵐᵖᵉʳᵒʳ, ʸᵃⁿᵍ ᴬᵐᵃᵗ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴿᵃʲᵃ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ . ᴷⁱⁿᵍ ᴹᵃʲᵉˢᵗʸ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ, ʸᵃ ᵀᵘʰᵃⁿ, ʷᵃʲⁱᵇᵏᵃⁿ ʸᵃ ᴬˡˡᵃʰ ᴿᵃʲᵃ-ʳᵃʲᵃ ᵏⁱᵗᵃ ᵈᵃᵖᵃᵗ ᵐᵉˡⁱⁿᵈᵘⁿᵍⁱ ᴿᵃʲᵃ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵃᵈ ᴹᵘᵏˡⁱᶠᶠ ᴮᵃᵍⁱⁿᵈᵃ ᶜᵘᵏᵘᵖ ᵐᵉⁿʸᵃʸᵃⁿᵍⁱ ᵇᵃᵍⁱⁿᵈᵃ ᵘⁿᵗᵘᵏ ᵐᵉᵐᵃⁿʲᵃⁿᵍᵏᵃⁿ ʰᵃʸᵃᵗ ʳᵃʰᵐᵃᵗ ᵈᵃˡᵃᵐ ʰⁱᵈᵘᵖⁿʸᵃ. ᴼʰ, ᵀᵘʰᵃⁿᵏᵘ, ᵒʰ, ᵀᵘʰᵃⁿ ᴼʰ, ᵀᵘʰᵃⁿᵏᵘ, ᵒʰ, ᵀᵘʰᵃⁿ ᴷᵉᵈᵃᵘˡᵃᵗᵃⁿ ⁿᵉᵍᵃʳᵃ ᵃᵏᵃⁿ ᵗᵉʳᵖᵉˡⁱʰᵃʳᵃ.ᴸᵃʷᵃⁿ ᵐᵘˢᵘʰ ʰⁱⁿᵍᵍᵃ ᵏᵉ ᵗⁱᵗⁱˢᵃⁿ ᵗᵉʳᵃᵏʰⁱʳ ᴼʰ, ᵀᵘʰᵃⁿᵏᵘ, ᵒʰ, ᵀᵘʰᵃⁿ ᵃᵗᵃᵘ ᵀᵘʰᵃⁿ ʸᵃⁿᵍ ᵇᵉʳˢᵃᵗᵘ ᴰᵉⁿᵍᵃⁿ ʳᵃʰᵐᵃᵗᴹᵘ ᴺᵉᵍᵃʳᵃ ᵏⁱᵗᵃ ᵐᵉᵐᵖʳᵒᵐᵒˢⁱᵏᵃⁿ ᵏᵉᵈᵃᵘˡᵃᵗᵃⁿ ᴿᵃʲᵃ ᵏⁱᵗᵃ. ᴿᵃʲᵃ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖᵃʸᵃʳ ˢʸᵘʳᵍᵃ ᵈᵃⁿ ˢʸᵘʳᵍᵃ ʸᵃⁿᵍ ᵈⁱᵇᵉʳᵏᵃᵗⁱ ᴮᵉʳˢᵃᵐᵃ-ˢᵃᵐᵃ ᵏⁱᵗᵃ ʲᵃᵗᵘʰ ᵏᵉ ᵈᵃˡᵃᵐ ᵈᵃʳᵃʰ ʲⁱʷᵃᵏᵘ, ʸᵃⁿᵍ ᴬᵐᵃᵗ ᴹᵘˡⁱᵃ ᵀᵘᵃⁿᵏᵘ ᴰᵘˡⁱ ʸᵃⁿᵍ ᴹᵃʰᵃ ᴹᵘˡⁱᵃ ᴿᵃʲᵃ ᴬʰᵐᵉᵈ ᴹᵘˡᵏˡⁱᶠᶠ ᴱᵐᵖⁱʳᵉ ˢᵘᵐᵖᵃʰ ˢᵉᵗⁱᵃ ᴷᵃᵐⁱ ᴮᵉʳˢᵃᵐᵃ ᴷᵉᵏᵃˡ ᴮᵉʳʲᵘᵃⁿᵍ ᴷᵉ ᴬᵏʰⁱʳ ᴴᵃʸᵃᵗ |
Oh diantara sebuah hati seorang Yahudi |
Interpretasi
Beberapa orang membandingkan baris pertama dari refrain yang berbunyi: "Harapan kita masih belum padam" ("עוד לא אבדה תקותנו"), dengan pembukaan lagu kebangsaan Polandia, "Polandia masih belum hilang" ("Jeszcze Polska nie zginęła") ataupun dengan lagu kebangsaan Ukraina, "Ukraina masih belum hilang" ("Ще не вмерла Україна; Šče ne vmerla Ukrajina"). Baris ini mungkin juga merupakan sebuah kiasan Injil dari Pengeliharan dari Tulang yang Telah Mengering dalam Ezekiel (Ezekiel 37: "…Lihatlah, mereka berkata, Tulang kita sudah mengering, dan harapan kita menghilang (Bahasa Ibrani:אבדה תקותנו)"), menggambarkan keputusasaan orang-orang Yahudi di pengasingan, dan janji Tuhan untuk menebus mereka dan membawa mereka kembali ke Tanah Israel.
Teks resmi dari Hatikvah terdiri dari satu kalimat kompleks yang mengandung dua klausa: klausa subordinat yang menunjukkan kondisi (Selama... Jiwa masih mendamba... Dan... Sebuah mata masih memandang...), sementara klausa independen menunjukkan hasil (Harapan kita masih belum hilang... Untuk menjadi sebuah bangsa merdeka di tanah sendiri). Oleh karena itu, teks ini cenderung pendek.
Proposal lain dan keberatan atas penggunaan
Keberatan oleh orang-orang Yahudi yang religius
Beberapa orang Yahudi Ortodox telah mengkritik Hatikvah karea kurangnya kalimat yang menyebutkan Tuhan ataupun Torah.[16]
Sedangkan, Rabbi Abraham Isaac Kook pernah mengajukan proposal untuk menggantikan "Hatikvah" dengan sebuah lagu kebangsaan lain yang berjudul HaEmunah" ("Keyakinan") dan dia tulis. Akan tetapi dia tidak keberatan dengan nyanyian "Hatikvah", dan bahkan mendukungnya.[17]
Selain itu, J. Simcha Cohen menuliskan bahwa Dovid Lifshitz menggunakan "Lihyot am dati": "untuk menjadi negara yang beriman ditanah sendiri" dalam lagu kebangsaan versinya.[1]
Keberatan oleh orang Israel bukan Yahudi
Liberalism and the Right to Culture yang ditulis oleh Avishai Margalit dan Moshe Halbertal, memberikan perspektif ilmiah sosial tentang dinamika budaya di Israel, sebuah negara yang merupakan rumah penting bagi banyak kelompok agama yang beragam. Margalit dan Halbertal meliput berbagai tanggapan terhadap "Hatikvah", yang mereka tetapkan sebagai lagu asli gerakan Zionis, yang menyimpan harapan 2.000 tahun untuk kembali ke tanah air ("Zion dan Yerusalem") setelah masa pengasingan yang cukup lama.
Media ini digunakan untuk memperkenalkan kontroversi lagu kebangsaan Israel, penulis jurnal memberikan dua contoh di mana "Hatikvah" ditolak karena keterasingan yang diciptakannya antara kelompok budaya minoritas Israel dan politik nasional Yahudi, juga, orang-orang yang keberatan menemukan masalah hanya dengan kenyataan bahwa lagu kebangsaan hanya ditujukan khusus untuk orang Yahudi sementara sebagian besar warga negara bukanlah orang Yahudi dan tidak memiliki hubungan apapun dengan implikasi dari lagu kebangsaan tersebut, terlepas dari kenyataan bahwa banyak negara agama lain (sepertinya contohnya negara Islam) juga memiliki lagu kebangsaan yang menekankan agama mereka.
Kemudian, Margalit dan Halbertal juga membahas masalah tentang banyak warga Israel-Arab yang menghadapi kesulitan dikarenakan mereka harus mendedikasikan diri pada identitas historis atau agama mereka.[18]
Selain itu, orang Israel-Arab menolak Hatikvah karena kalimat yang ada didalamnya terkesan hanya cocok untuk para orang Yahudi, khususnya pada baris "Jiwa seorang Yahudi mendamba", sehingga lagu ini sering dikatakan sebagai lagu yang mencegah orang non-Yahudi untuk menyanyikannya. Sementara, pada tahun 2001, Saleh Tarif, orang non-Yahudi pertama yang diangkat dalam kabinet Israel dalam sejarah menolak untuk menyanyikan "Hatikvah".[19] Sedangkan Raleb Majadale, pada 2007 menjadi menteri Muslim pertama yang diangkat dalam Kabinet Israel mencuatkan kontroversi saat dia secara publik menolak menyanyikan lagu tersebut dan mengatakan bahwa lagu tersebut ditulis hanya untuk orang Yahudi.[20] Kemudian pada tahun 2012, Salim Joubran, seorang hakim Arab Israel di Mahkamah Agung Israel, tidak ikut menyanyikan "Hatikvah" selama upacara menghormati pensiunnya ketua pengadilan, Dorit Beinisch.[21] Dari waktu ke waktu proposal telah dibuat untuk mengubah lagu kebangsaan atau memodifikasi teks agar lebih dapat diterima oleh orang Israel non-Yahudi.[22][23] Sampai saat ini tidak ada proposal yang berhasil mendapatkan dukungan luas.
Lihat juga
Catatan
- ^ Pada transliterasi yang muncul di halaman ini, tanda kutip kanan (’) digunakan untuk mewakili huruf Ibrani aleph (א) bila digunakan sebagai konsonan, sedangkan tanda kutip kiri ( ‘) digunakan untuk mewakili huruf Ibrani ‘ayin (ע). Huruf e dalam tanda kurung, (e), menunjukkan pepet yang secara teoritis seharusnya tidak bersuara, tetapi biasanya diucapkan sebagai e yang sangat pendek dalam bahasa Ibrani Israel modern. Sebaliknya, huruf a dalam tanda kurung, (a), menunjukkan a yang sangat pendek yang secara teoritis harus diucapkan, tetapi biasanya tidak disuarakan dalam bahasa Ibrani Israel modern.
- ^ Lihat Bantuan:IPA/Hebrew dan Fonologi bahasa Ibrani Modern.
Referensi
- ^ a b c "The Hatikva Text". The Jewish Press. May 1, 1998. hlm. 17.
- ^ Weiss, Jakob (2011), The Lemberg Mosaic, New York: Alderbrook, hlm. 59.
- ^ Tobianah, Vicky (12 May 2012). "Pianist explores Hatikva's origins". Canadian Jewish News. Diakses tanggal 16 May 2017.
- ^ Seroussi, Edwin (2015). "Hatikvah: Conceptions, Receptions and Reflections". Yuval – Studies of the Jewish Music Research Centre. Jewish Music Research Centre (JMRC), The Hebrew University of Jerusalem. IX. Diakses tanggal 6 January 2021 – via JMRC website.
- ^ Naphtali Herz Imber (1904) Barkoi or The Blood Avenger, A. H. Rosenberg, New York (Hebrew and English)
- ^ a b "Hatikvah: Conceptions, Receptions and Reflections". Jewish Music Research Centre. Hebrew University of Jerusalem. 1 Dec 2009. Diakses tanggal 20 Dec 2020.
- ^ Morris, B (1999), Righteous Victims: A History of the Zionist–Arab Conflict, 1881–1999, Knopf, ISBN 9780307788054.
- ^ Gilbert, Shirli, Music in the Holocaust: Confronting Life in the Nazi Ghettos and Camps, hlm. 154.
- ^ Ben Zion, Ilan (16 Apr 2013). "How an unwieldy romantic poem and a Romanian folk song combined to produce 'Hatikva'". The Times of Israel. Diakses tanggal 28 Maret 2022.
- ^ Lyrics: https://lyricstranslate.com/en/cucuruz-cu-frunza-n-sus-traditional-version-no-2-maize-raised-leaf-traditional-version.html
- ^ IV. Musical examples: Baroque and classic eras; Torban Tuning and repertoire, Torban.
- ^ kultura, Zdenko Matoz (26 September 2014). "Il Divo – poperetni fenomen". delo.si.
- ^ "La Mantovana : un air classique, populaire et politique", francemusique.fr, 17 February 2021 (in French)
- ^ Lyrics: https://lyricstranslate.com/en/carul-cu-boi-ox-driven-cart.html
- ^ Jewish National and Zion Songs: In Hebrew, Jewish and English. With Music (dalam bahasa Ibrani). Hebrew Publishing Company. 1915.
- ^ Yosef Y. Jacobson, Bentching vs. Hatikva; Torah vs. the UN, Chabad.org, originally published in summer 2013, diakses 31 Maret 2022
- ^ Kook, Rav, Response to Hatikvah,
In more recent years, some Israeli Mizrahi (Eastern) Jews have criticised the song's western perspective. For Iraqi and Persian Jews, for example, the Land of Israel was in the west, and it was to this direction that they focused their prayer.
Bahasa Indonesia: "Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa orang Yahudi Mizrahi (Timur) Israel telah mengkritik perspektif barat lagu tersebut. Misalnya orang Yahudi Irak dan Persia, Tanah Israel berada di barat, dan ke arah inilah mereka memusatkan doa mereka. - ^ Margalit, Avishai; Halbertal, Moshe (2004). "Liberalism and the Right to Culture". Social Research: An International Quarterly. Johns Hopkins University Press. 71: 494–497.
- ^ "Not All Israeli Arabs Cheer Appointment of Druse Minister". Jewish Telegraphic Agency. 6 Maret 2001. Diakses tanggal 31 Maret 2022.
Itu adalah lagu kebangsaan Yahudi, bukan lagu kebangsaan warga Israel non-Yahudi.
- ^ "Majadele refuses to sing national anthem". Ynet News. 17 Maret 2007. Diakses tanggal 30 April 2022.
Saya gagal memahami bagaimana seorang Yahudi yang waras membiarkan dirinya meminta seorang Muslim dengan bahasa dan budaya yang berbeda, untuk menyanyikan sebuah lagu yang ditulis hanya untuk orang Yahudi.
- ^ Bronner, Ethan (3 March 2012). "Anger and Compassion for Arab Justice Who Stays Silent During Zionist Hymn". The New York Times. Diakses tanggal 1 April 2022.
- ^ Philologos. "Rewriting 'Hatikvah' as Anthem for All". The Jewish Daily Forward. Diakses tanggal 1 April 2022.
- ^ Carlebach, Neshama. "An Anthem For All?". The Jewish Daily Forward (recording). Diakses tanggal 29 April 2012.. Versi modifikasi yang diusulkan.
Pranala luar
- (Inggris) MP3 Hatikva Diarsipkan 2008-02-29 di Wayback Machine.
- (Inggris) National Anthem of Israel: HaTikva
- (Inggris) Partitur lengkap Lagu HaTikva untuk Piano