Metro Doha
Doha Metro | |
---|---|
Info | |
Pemilik | Qatar Rail |
Wilayah | Doha |
Jenis | Rapid transit |
Jumlah jalur | 3 |
Jumlah stasiun | 37 |
Kantor pusat | Doha |
Situs web | Qatar Rail |
Operasi | |
Dimulai | 8 Mei 2019 |
Operator | RKH Qitarat (Hamad/Keolis-RATP Dev)[1] |
Panjang kereta | 3 |
Waktu antara | 2 – 5 menit |
Teknis | |
Panjang sistem | 76 km (47 mi) (operational) 481 km (299 mi) (planned) |
Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8 1⁄2 in) Standard gauge |
Kecepatan tertinggi | 107kmh (67 mph) |
Doha Metro (bahasa Arab: مترو الدوحة, romanized: Mitru ad-Dawha) adalah sistem angkutan cepat yang ada di ibu kota dari Qatar, yakni Doha. Kereta ini mulai beroperasi pada 8 Mei 2019.[2] Doha Metro memiliki tiga jalur dengan panjang keseluruhan sekitar 76 km dan 37 stasiun. Doha Metro merupakan komponen dari jaringan Qatar Rail, yang mencakup kereta jarak jauh untuk penumpang dan barang, menghubungkan Qatar ke GCC, dan LRT Lusail. Dengan kecepatan maksimal yang mampu mencapai 100 km/jam, Doha Metro menjadi salah satu kereta tanpa pengemudi tercepat di dunia.[3]
Sejarah
Pada tahun 2009, Qatar Diar dan Deutsche Bahn menandatangani suatu usaha patungan guna mengembangkan konsep jaringan kereta api di Qatar. Pada 2011, Qatar Rail menjadi pemilik tunggal proyek kereta ini, sementara Deutsche Bahn melalui DB International (sejak 2016 bernama DB Engineering & Consulting) mengambil alih peran konsultan utama dan menyalurkan para ahli kereta api yang dibutuhkan.[4] Pada tahun 2013, pembangunan Metro Doha secara resmi dimulai dengan upacara peletakan batu pertama di lokasi Stasiun Msheireb.[5] Sepanjang awal tahun 2013, Qatar Rail merilis tender D&B dan menerima pengajuan dari berbagai perusahaan internasional untuk membangun bagian Fase 1A, yakni Jalur Merah dan Hijau. Pada pertengahan Mei, perusahaan Italia Salini Impregilo mendapat hak pengelolaan segmen Jalur Merah Utara, yang membentang dari Msheireb ke Al Khor Utara.[6] Pada bulan Juni, QDVC dan Porr diumumkan sebagai pemenang dalam penawaran mereka untuk membangun masing-masing pada segmen Jalur Merah Selatan dan Jalur Hijau.[7] Pada Mei 2014, sebuah konsorsium Larsen & Toubro, Aktor, Yapi Merkezi, STFA Group, dan Al Jaber Engineering mendapat hak untuk merancang dan membangun Jalur Emas Metro Doha.[8] Sebanyak 21 mesin bor Tunnel dari perusahaan Jerman Herrenknecht akan digunakan dalam pembangunan terowongan untuk Metro Fase 1.[9]
Referensi
- ^ (dalam bahasa Prancis) "Victoire pour Keolis et RATP Dev au Qatar". 7 December 2017. Diakses tanggal 11 Januari 2018.
- ^ "Doha Metro, Qatar". Railway Technology. Diakses tanggal 11 February 2015.
- ^ "First Doha Metro trains arrive in Qatar – The Peninsula Qatar". thepeninsulaqatar.com. Diakses tanggal 14 November 2017.
- ^ Qatar Rail. Building one of the modest modern railway networks in the world. Diarsipkan 2019-05-10 di Wayback Machine. 'Littlegate Publishing' Diakses pada 1 April 2018
- ^ "Qatar breaks ground on Doha Metro". Railway Gazette International. Diakses tanggal 15 June 2013.
- ^ Italy's Impregilo leads $2bn Doha Metro deal win Arabian Business Diakses pada 19 June 2013
- ^ Two more Doha Metro contracts awarded Construction Week Online Diakses pada 19 June 2013
- ^ Doha Gold Line design and construction awarded'Railway Gazette International' Diakses pada 31 Mei 2014
- ^ Championship alliance in Doha 'Herrenknecht References' Diakses pada 25 September 2016