BTS Skytrain
BTS Skytrain | |
---|---|
Koordinat: 13°48′9.29″N 100°33′13.79″E / 13.8025806°N 100.5538306°E | |
Info | |
Pemilik | Administrasi Metropolitan Bangkok (di Bangkok) Otoritas Angkutan Cepat (diluar Bangkok) |
Wilayah | Bangkok, Thailand |
Jenis | Angkutan cepat |
Jumlah jalur | 2[1][2] |
Jumlah stasiun | 60[1][2] |
Penumpang harian | 647,752[3] |
Operasi | |
Dimulai | 5 Desember 1999 |
Operator | Bangkok Mass Transit System Perusahaan Publik Terbatas |
Jumlah gerbong | Siemens Modular (EMU-A1) 4 cars : 35 trains Siemens Bozankaya (EMU-A2) 4 cars : 22 trains CNR Changchun (EMU-B1) 4 cars : 12 trains CNR Changchun (EMU-B2) 4 cars : 5 trains CRRC Changchun (EMU-B3) 4 cars : 24 trains |
Teknis | |
Panjang sistem | 5.085 km (3.160 mi)[1] |
Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8+1⁄2 in) sepur standar |
Listrik | Third rail 750 V DC |
Kecepatan rata-rata | 35 km/h (22 mph) |
Kecepatan tertinggi | 80 km/h (50 mph) |
Bangkok Mass Transit System, umumnya dikenal sebagai BTS atau Skytrain (bahasa Thai: รถไฟฟ้า RTGS: rot fai fa), adalah sistem angkutan cepat melayang di Bangkok, Thailand. Sistem ini dioperasikan oleh Bangkok Mass Transit System PCL (BTSC) di bawah konsesi yang diberikan oleh Administrasi Metropolitan Bangkok (BMA). Sistem ini terdiri dari 44 stasiun dengan 2 jalur: Jalur Sukhumvit dengan rute ke arah utara dan ke arah timur, berakhir di Mo Chit dan Samrong, dan Jalur Silom yang melewati Jalan Silom dan Sathorn, kawasan pusat bisnis di Bangkok, dan berakhir di Stadion Nasional dan Bang Wa. Kedua jalur berpotongan di Stasiun Siam dan memiliki gabungan panjang rute 37,6 kilometer (23,4 mi). Sistem ini secara resmi dikenal sebagai Kereta api Melayang dalam rangka Memperingati Siklus Ulang tahun Raja ke-6 (รถไฟฟ้าเฉลิมพระเกียรติ 6 รอบ พระชนมพรรษา).
Selain BTS, sistem angkutan cepat Bangkok meliputi jalur kereta api MRT bawah tanah dan layang, dan jalur Suvarnabhumi Airport Link (SARL), yang melayani beberapa stasiun di dalam kota sebelum mencapai bandara.
Sejarah
Rencana angkutan massal di Bangkok dimulai pada awal tahun 1980-an. Versi awal proyek Skytrain dikenal dengan nama Lavalin Skytrain karena dirancang menggunakan Vancouver SkyTrain sebagai model, mengadopsi teknologi yang dikembangkan oleh SNC-Lavalin. Karena campur tangan politik, konsesi dengan Lavalin dibatalkan pada bulan Juni 1992,[4] meskipun kemacetan lalu lintas di Bangkok sudah parah. Pemerintah Thailand berfokus pada pembangunan jalan dan jalan tol dalam upaya untuk mengurangi kemacetan. Namun, hal ini memiliki dampak sangat kecil karena jumlah mobil di jalan terus meningkat drastis. Pada awal 1990-an, fondasi dan jembatan untuk Lavalin Skytrain dibangun di tengah-tengah Jembatan Phra Pok Klao di seberang Sungai Chao Phraya.
Upaya membangun jaringan rel melayang lain yang gagal adalah Sistem Jalan dan Kereta api Layang Bangkok (BERTS), yang dihentikan pada tahun 1998 setelah hanya selesai 10 persen.[5]
Tak lama setelah proyek Lavalin Skytrain terhenti, gubernur Mayor Jenderal Chamlong Srimuang meminta wakilnya, Kapten Kritsada Arunwong na Ayutthaya, untuk membuat sistem pengumpan baru dengan rute sepanjang Jalan Sukhumvit dan Jalan Silom. Krisda dan timnya dari Bangkok Metropolitan Administration (BMA) berhasil menemukan investor swasta. Keeree Kanjanapas mendirikan Bangkok Transit System Corporation (BTSC) dan perusahaan ini berhasil membangun sistem angkutan cepat dan membangunnya dari sistem pengumpan menjadi proyek angkutan massal sepenuhnya. Thanayong Public Company Limited (SET: TYONG,[6] bahasa Thai: บริษัท ธนายง จำกัด (มหาชน)) memiliki 28.21% saham di BTSC ketika Skytrain dimulai, dan oleh karena itu di awal-awalnya sistem ini kadang-kadang disebut sebagai "Thanayong Skytrain".
Tiket
Tarif dihitung berdasarkan jarak.[7] Pada awalnya kartu yang dijual adalah BTS Smartpass,[8] namun pada bulan Mei 2012, tiket baru yang disebut Kartu Kelinci diluncurkan. Kartu kelinci adalah sistem kartu pembayaran elektronik baru yang memungkinkan pemegang untuk membayar BTS dan BRT dengan hanya satu kartu.[9] Kartu Kelinci ini juga dapat digunakan untuk membayar untuk layanan lainnya dan restoran yang berhubungan dengan BTS, misalnya, McDonald's, Burger King, Starbucks, dan lain-lain.[10]
Referensi
- ^ a b c "BTS SkyTrain System - Structure of Routes and Stations". Bangkok Mass Transit System Public Company Limited. Diakses tanggal 2014-06-26.
- ^ a b "Current Service Routes". Bangkok Mass Transit System Public Company Limited. December 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-07. Diakses tanggal 2014-06-26.
- ^ "BTS Group Holdings". The Nation. www.nationmultimedia.com. 17 February 2012. Diakses tanggal 2014-06-26.
- ^ Unger, Danny (1998-09-28). Building Social Capital in Thailand: Fibers, Finance and Infrastructure (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 9780521639316.
- ^ Tribune, Thomas Crampton, International Herald (1998-10-14). "Thais Revisit a Troubled Mass-Transit Project". The New York Times. ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2016-12-04.
- ^ "Our History". BTS Group Holdings Public Company Limited. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-26. Diakses tanggal 2014-06-26.
- ^ "Ticket Info : BTSC". www.bts.co.th. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-20. Diakses tanggal 2016-12-04.
- ^ "Ticket Info : BTSC". www.bts.co.th. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-06. Diakses tanggal 2016-12-04.
- ^ "What is Rabbit". Bangkok Smartcard System Company Limited (BSS). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-29. Diakses tanggal 2014-06-26.
- ^ "BTS Rabbit Cards". Bangkok BTS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-28. Diakses tanggal 2014-06-26.