Lompat ke isi

Nasi kebuli

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

{{Infobox Prepared Food | name = Nasi kebuli
أرز كبولي | image = | caption = Sepiring nasi kebuli dengan daging kambing dan taburan kismis diatasnya | alternate_name = Nasi kebuli kambing | country = Afghanistan | region = Asia Selatan | creator = Bangsa [[Afghan] | course = Makanan utama | served = Hangat | main_ingredient = Nasi dengan minyak samin dan dibumbui, disajikan dengan daging kambing, kurma atau kismis | variations = | calories = | other = Biasa disajikan saat hari-hari islam. }}

Nasi kebuli (bahasa Inggris: kabuli rice; bahasa Arab: الرز الكابلى; pelafalan dalam bahasa Arab: [Ka:buly:]) merupakan variasi Afghanistan dari plov. Ini terdiri dari nasi yang dimasak dengan kaldu daging kambing, susu kambing, dan mentega murni (paling sering minyak samin). Ini populer di kalangan masyarakat Arab di Indonesia.[1] Nasi kebuli dipengaruhi oleh budaya Arab dan asal muasalnya dapat ditelusuri dari masakan Timur Tengah, terutama pengaruh Arab Yaman (nasi mandi dan nasi kabsah), pengaruh masakan India (nasi biryani), dan pengaruh masakan Afganistan (nasi Afghan).

Dalam budaya Betawi, nasi kebuli biasanya disajikan pada hari-hari besar agama Islam. Di luar Jakarta, nasi kebuli terutama populer di daerah dengan populasi Arab–Indonesia yang signifikan, seperti Jawa Barat, Banten, Surakarta, Surabaya, Gresik, dan Banyuwangi.

Asal muasal

Nasi kebuli mendapatkan namanya dan berasal dari nasi Afghan (Kabuli palaw), yang merupakan varietas pilaf Afganistan dari Kabul, mirip dengan biryani yang disajikan di anak benua India,[2][3] tetapi dengan pengaruh besar masakan Hadhrami dan India seperti Mandi dan Biryani dalam metode memasak dan bumbu.

Nasi kebuli versi Timur Tengah lebih mirip dengan kabuli palaw daripada nasi kebuli versi Indonesia. Kata pilaf, palau atau palaw secara sederhana berarti hidangan nasi yang dimasak dengan kaldu berbumbu. Menurut sejarah, hidangan tersebut dibawa ke Timur Tengah dari anak benua India dan Asia Tengah. Salah satu perbedaannya adalah adanya parutan wortel dan mungkin Kismis di Nasi kebuli versi Timur Tengah atau Afganistan.[4]

Cara memasak

Nasi kebuli dibuat dengan memasak nasi yang direndam dalam kaldu daging kambing dengan susu atau santan sebagai pengganti air. Daging kambing kemudian dimasak dan dicampur dengan campuran bumbu tumis dalam mentega yang telah diklarifikasi (sering dengan ghee, di Indonesia dikenal dengan minyak samin). Campuran bumbu terbuat dari bawang putih, bawang merah, jahe, lada hitam, cengkih, ketumbar, jintan, kapulaga, kayu manis, pala, garam, dan minyak samin. Kemudian daging kambing, bumbu, dan irisan tomat direbus bersama nasi setengah matang di dalam susu hingga benar-benar matang.[5]

Nasi kebuli biasanya disajikan dengan asinan nanas (nanas dengan saus asam pedas) atau terkadang juga diberi topping sambal goreng hati (hati sapi dicampur sambal pedas) dan ditaburi kismis dan terkadang kacang. Dalam masyarakat Hadhrami di Indonesia, terkadang disajikan bersama dengan sup maraq (sup domba atau kambing bumbu).

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Nasi Kebuli Gaya Betawi". Kompas.com. 21 February 2009. Diakses tanggal 30 January 2015. 
  2. ^ "Nasi Kebuli Gaya Betawi". Kompas.com. Travel.kompas.com. 2009-02-21. Diakses tanggal 2012-01-16. 
  3. ^ Nasi Kebuli Kismis. "Nasi Kebuli Kismis". tabloidbintang.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-19. Diakses tanggal 2012-01-16. 
  4. ^ Galpin, Shannon (2014). Mountain to Mountain: A Journey of Adventure and Activism for the Women of Afghanistan. Macmillan. ISBN 978-1-250-04664-2. 
  5. ^ Dharmaputra, T.S. (2015). Kumpulan Masakan Favorit Sepanjang Masa. Jakarta: Puspa Swara. ISBN 978-602-213-036-9. Diakses tanggal 5 June 2017. 

Pranala luar