Lompat ke isi

Isya binti Faqudh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 November 2023 11.00 oleh Sab'atun (bicara | kontrib)

Ilyasyiba
اليشبعאלישבע
LahirAbad 1 SM
Hebron
MeninggalAbad 1 SM (atau mendekati Masehi)
(mungkin Hebron)
Tempat tinggalPalestina
Nama lain
  • Asy-ya'
  • Asyba'
  • Lisya'
  • Isya binti Faqudh
  • Elisabet
Suami/istriZakariyya
AnakYahya
Orang tua
Kerabat

Ilyasyiba (bahasa Arab: إِلْيَشِبَع, translit. Ilyašiba', bahasa Ibrani: אלישבע, translit. Ĕlîšéḇa‎, Bahasa Inggris: Elizabeth ) adalah seorang perempuan keturunan Bani Israil yang diyakini sebagai istri dari nabi Zakariya AS. Keduanya diyakini sebagai keturunan dari nabi Harun AS

Nama

Nama "Ilyasyiba'" merupakan alihaksara ke dalam bahasa Arab (Alyasyaba') dari nama perempuan Ibrani "Eliseba", antara lain digunakan oleh istri Harun, Imam Besar pertama, sebagaimana disebutkan antara lain pada Keluaran 6:23.[1]

Kisah

Diceritakan hingga umur tua, Nabi Zakariyya dan Lisya belum juga dikaruniai keturunan. Padahal sejak usia muda mereka telah mendambakan seorang putra yang kelak dapat melanjutkan dakwah membimbing umatnya dari kesesatan. Karena itulah keinginan mereka untuk mendapatkan keturunan tetap berkobar.

Karena kesungguhan dalam berdoa dan niat mereka yang mulia, maka Allah kemudian mengabulkan keinginan mereka. Allah mengutus Malaikat Jibril untuk mengabarkan kabar gembira kepada mereka bahwa mereka akan segera mempunyai anak yang bernama Yahya yang akan diangkat menjadi nabi dan rasul juga. Saat itu, Nabi Zakariyya sedang shalat di mihrabnya. Mula-mula Nabi Zakariyya ragu akan kabar gembira itu.

"Bagaimana bisa aku yang sudah berusia lanjut dan istri mandul dapat mempunyai seorang anak?" tanya Nabi Zakariyya. Allah kemudian menjelaskan bahwa Dia Maha Kuasa. Sebagai tanda kebenaran kabar gembira ini, Allah memberi isyarat kehamilan istrinya pada Nabi Zakariyya, yaitu bahwa beliau tidak akan bisa bercakap-cakap dengan manusia selama 3 hari dan hanya bisa memakai bahasa isyarat. Dan selama itu pula beliau harus banyak berzikir dan bertasbih setiap pagi dan petang.

Lihat pula

Pranala luar


  1. ^ Isaac Asimov. Asimov's Guide to the Bible. The New Testament. New York: Doubleday. 1969.