Lompat ke isi

Setur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 5 Januari 2024 08.15 oleh Aleirezkiette (bicara | kontrib) (Aleirezkiette memindahkan halaman Sturgeon ke Sturjen: Serapan , )
Sturgeon
Rentang waktu: Cenomanian–Recent
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Acipenseridae

Bonaparte, 1831
Genera

Sturgeon adalah nama umum dari 26 spesies ikan dalam famili Acipenseridae, termasuk genus Acipenser, Huso, Scaphirhynchus, dan Pseudoscaphirhynchus. Sturgeon adalah famili ikan bertulang tertua yang masih hidup, mereka hewan asli sungai, danau, dan pantai di subtropis, iklim sedang, dan subarktik sepanjang Eurasia dan Amerika Utara. Mereka memiliki tubuh yang panjang dengan sisik yang sangat sedikit dan ukuran yang lumayan besar. Rentang ukuran sturgeon dari 2–3,5 m panjangnya dan beberapa spesies dapat tumbuh hingga 5,5 m. Kebanyakan sturgeon adalah anadromous, bertelur di arus sekitar delta sungai dan estuari. Sementara spesies yang sepenuhnya berada di air tawar, jarang sekali mengunjungi lautan terbuka dan area pantai.Telur ikan ini biasa di konsumsi sebagai kaviar

Beberapa spesies sturgeon dipanen untuk telurnya, yang dipakai untuk membuat kaviar, makanan mewah yang sangat berharga untuk dijadikan subjek penangkaran ikan. Karena mereka sangat lambat dalam berkembang dan menjadi dewasa, mereka sangat rentan terhadap eksploitasi dan ancaman lainnya, termasuk polusi dan fragmentasi habitat. Kebanyakan spesies dinyatakan berstatus rentan, terancam, atau kritis.

Karakteristik fisik

Bersama dengan anggota Chondrostei lainnya, sturgeon memiliki kartilago, sedikit sekali memiliki ciri-ciri vertebrata, dan diselimuti oleh lapisan bertulang yang disebut scute, bukan sisik. Mereka juga memiliki empat helai "kumis" yang muncul di mulut mereka yang tanpa gigi, umumnya digerakkan sepanjang dasar sungai untuk mendeteksi keberadaan mangsa. Sturgeon dapat dikenali dengan tubuhnya yang panjang, rostra yang rata, scute yang unik, dan kumisnya.

Mereka hidup di area bentik, mengaduk dasar perairan dengan mulutnya, dan menggunakan kumisnya untuk mendeteksi keberadaan kerang, crustacea, dan ikan kecil yang merupakan mangsa mereka. Mereka tidak memiliki gigi, mereka tidak mempu mengunyah mangsa. Namun spesies yang besar mampu menelan mangsa yang sangat besar, bahkan seluruh bagian tubuh salmon dan bayi anjing laut.

Di antara ikan terbesar dari Sturgeon adalah beluga (Huso huso) di Laut Kaspia, dilaporkan mampu tumbuh hingga 5,5 m dengan massa 2000 kg, sementara kaluga (Huso dauricus) dari sungai Amur memiliki panjang yang sama dengan massa 1000 kg. Mereka diperkirakan merupakan ikan yang memiliki usia tertua, beberapa mencapai usia kematangan seksual di usia 20 tahun dan mampu hidup hingga usia 100 tahun. Kombinasi dari lambatnya perkembangan hidup dan rata-rata reproduktif dan harga yang tinggi bagi sturgeon betina dewasa yang mampu bertelur membuat sturgeon sangat rentan terhadap overfishing.

Referensi

  • B. G. Gardiner (1984) Sturgeons as living fossils. Pp. 148–152 in N. Eldredge and S.M. Stanley, eds. Living fossils. Springer-Verlag, New York.
  • W. E. Bemis, E. K. Findeis, and L. Grande. (1997). An overview of Acipenseriformes. Environmental Biology of Fishes.

Pranala luar