Lompat ke isi

Bendungan Batujai

Koordinat: 8°44′08″S 116°15′29″E / 8.735583°S 116.258028°E / -8.735583; 116.258028
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 2 Mei 2024 03.28 oleh Edogang1 (bicara | kontrib) (Referensi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Bendungan Batujai
Negara Indonesia
LokasiPraya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat
Koordinat8°44′08″S 116°15′29″E / 8.735583°S 116.258028°E / -8.735583; 116.258028
KegunaanIrigasi
StatusDigunakan
Mulai dibangun1977
Mulai dioperasikan1982
PemilikKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PerancangProyek Brantas
Bendungan dan saluran pelimpah
Tipe bendunganKomposit beton dan urugan tanah
Tinggi16 m
Panjang1.300 m
Lebar puncak8 m
Volume bendungan130.000 m3
Ketinggian di puncak94 mdpl
MembendungSungai Dodokan
Jumlah pelimpah1
Tipe pelimpahOgee dengan pintu
Kapasitas pelimpah764 m3 / detik
Waduk
NamaWaduk Batujai
Kapasitas normal23.500.000 m3
Kapasitas aktif18.000.000 m3
Kapasitas nonaktif5.500.000 m3
Luas tangkapan169 km2[1]
Peta

Bendungan Batujai adalah bendungan terbesar di Lombok Tengah. Bendungan ini terletak di Batujai, Praya Barat.[2] Pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 1977 dan dapat diselesaikan pada tahun 1982 sebagai bagian dari upaya untuk mencapai swasembada pangan pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.[3]

Bendungan ini difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas 3.350 hektar di Penujak, Setanggor, Darek, Ungga, Ranggagata, dan sekitar Praya Barat, Lombok Tengah. Sebelumnya, lahan pertanian di daerah tersebut hanya mengandalkan air hujan.

Seiring dengan berkembangnya lingkungan di sekitar waduk dan perubahan tata guna lahan di hulu sungai, maka bendungan ini kini hanya difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas 2.426 ha. Penurunan tersebut juga diakibatkan oleh tingginya sedimen yang masuk ke dalam waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini.

Bendungan ini juga difungsikan untuk mengurangi debit maksimal dari banjir, yakni dari 1.332 meter kubik per detik menjadi 764 meter kubik per detik, sehingga dampak dari banjir dapat diminimalisasi.[4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 326. 
  2. ^ "Bendungan Batujai". sda.pu.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-20. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Bendungan Batujai, Peninggalan Pak Harto untuk Petani Lombok". Cendana News. 2015-11-18. Diakses tanggal 2019-09-20. 
  4. ^ "Menengok Bendungan Batujai, bendungan pertama di Lombok berusia 36 tahun". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-20.