Lompat ke isi

Bengkulu

Koordinat: 3°54′S 102°24′E / 3.900°S 102.400°E / -3.900; 102.400
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bengkulu
  • Bangkahulu
  • Bencoolen
  • Kulau
Transkripsi bahasa Rejang dan Melayu Bengkulu
 • Abjad Jawiبڠكولو
Bendera Bengkulu
Julukan: 
Bumi Rafflesia
Motto: 
"Sekundang Setungguan Seiyo Sekato (Seberat Apapun Pekerjaan Jika Dikerjakan Bersama-sama Akan Terasa Ringan Juga)
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 9 Tahun 1967[1]
Hari jadi19 November 1968; 55 tahun lalu (1968-11-19)
Ibu kotaKota Bengkulu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 9
  • Kota: 1
  • Kecamatan: 129
  • Kelurahan: 172
  • Desa: 1.341
Pemerintahan
 • GubernurRohidin Mersyah
 • Wakil GubernurRosjonsyah Syahili
 • Sekretaris DaerahHamka Sabri
 • Ketua DPRDIhsan Fajri
Luas
 • Total19.919,33 km2 (7,690,90 sq mi)
Populasi
 (2021)[2]
 • Total2.091.314
 • Kepadatan105/km2 (270/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 96,29% Islam
  • 0,52% Hindu
  • 0,14% Buddha
  • 0,01% Lainnya
 • Bahasa
 • IPMKenaikan 74,30 Tinggi[3] (2023)
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode area telepon
Daftar
  • +62 732 — Curup (Kabupaten Rejang Lebong)
  • +62 736 — Kota Bengkulu — Lais (Kabupaten Bengkulu Utara)
  • +62 737 — Arga Makmur (Kabupaten Bengkulu Utara) — Mukomuko (Kabupaten Mukomuko)
  • +62 738 — Muara Aman (Kabupaten Lebong)
  • +62 739 — Bintuhan (Kabupaten Kaur) — Kota Manna (Kabupaten Bengkulu Selatan)
Kode ISO 3166ID - BE
Pelat kendaraanBD
Kode Kemendagri17 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS17 Edit nilai pada Wikidata
DAURp1.350.729.863.000,-[4] (2020)
Rumah adatRumah Bubungan Lima
Senjata tradisionalRudus
Flora resmiBunga bangkai raksasa
Fauna resmiBeruang madu
Situs webbengkuluprov.go.id

Bengkulu adalah sebuah provinsi yang berada di Pulau Sumatra, Indonesia dengan ibu kota di Kota Bengkulu. Pada tahun 2020, jumlah penduduk provinsi ini sebanyak 2.091.314 jiwa, dengan kepadatan 105 jiwa/km².[2][5]

Geografi

Provinsi Bengkulu terletak di bagian Barat Daya Pulau Sumatera dan berada di pantai barat bagian Selatan Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan garis pantai Samudera Hindia di sisi barat provinsi tersebut. Dengan luas wilayah yang hanya sebesar 19.919,33 km2, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan pertama di daratan Pulau Sumatera dan provinsi terkecil urutan kesepuluh di Indonesia. Namun, apabila di tambah dengan provinsi yang berbentuk kepulauan yang terpisah dari daratan Pulau Sumatera, Provinsi Bengkulu merupakan provinsi terkecil urutan ketiga dari sepuluh provinsi yang terdapat di Pulau Sumatera, setelah Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Batas wilayah

Berikut merupakan batas-batas wilayah administrasi pemerintahan Provinsi Bengkulu:

Utara Provinsi Sumatera Barat
Timur Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Selatan
Selatan Provinsi Lampung
Barat Samudera Hindia

Sejarah

Di wilayah Bengkulu pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.

British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada. Bencoolen/Coolen yang berasal dari bahasa Inggris Cut Land yang berarti tanah patah wilayah ini adalah wilayah patahan gempa bumi yang paling aktif di dunia dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut[6].

Sejak tahun 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.

Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung).[7] Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.

Peta Pesisir Barat Bengkulu di tahun 1916 yang dimasukkan ke Lampung pada tahun 1964.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Pada masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Wilayah Bengkulu dahulu juga meliputi Kawedanan Krui yang meliputi Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat saat ini. Akan tetapi, berdasarkan hasil plebisit pada tahun 1951, Krui menjadi bagian dari Lampung[8]. Pada tanggal 18 November 1968 Bengkulu menjadi provinsi Indonesia ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Politik dan pemerintahan

Daftar kabupaten

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota luas wilayah (km2)[9] Jumlah penduduk (2022)[9] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1 Kabupaten Bengkulu Selatan Kota Manna Gusnan Mulyadi 1.219,22 170.931 11 16/142
2 Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi Heriyandi Roni (Pj.) 1.132,38 119.599 10 1/142
3 Kabupaten Bengkulu Utara Kota Arga Makmur Mian 4.481,99 296.130 19 5/215
4 Kabupaten Kaur Kaur Selatan Lismidianto 2.608,56 131.867 15 3/192
5 Kabupaten Kepahiang Kepahiang Hidayatullah Sjahid 738,97 153.232 8 12/105
6 Kabupaten Lebong Tubei Kopli Ansori 1.666,62 110.233 13 11/93
7 Kabupaten Mukomuko Kota Mukomuko Sapuan 4.138,68 193.154 15 3/148
8 Kabupaten Rejang Lebong Curup Syamsul Effendi 1.559,42 282.349 15 34/122
9 Kabupaten Seluma Pasar Tais Erwin Octavian 2.432,16 214.089 14 20/182
10 Kota Bengkulu - Arif Gunadi (Pj.) 150,35 375.526 9 67/-


Daftar kecamatan, desa, dan kelurahan

Peta Administrasi Provinsi Bengkulu
Perangko Republik Indonesia (2010).

Provinsi Bengkulu terdiri dari 9 kabupaten, 1 kotamadya, 128 kecamatan, 172 kelurahan, dan 1.341 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 1.962.044 jiwa dengan total luas wilayah 19.919,33 km².[10][11][12]

No. Kode
Kemendagri
Kabupaten/Kota Ibukota Luas Wilayah
(km2)
Penduduk
(jiwa)
2020
Kecamatan Kelurahan Desa
1 17.01 Kab. Bengkulu Selatan Kota Manna 1.186,10 164.237 11 16 142
2 17.09 Kab. Bengkulu Tengah Karang Tinggi 1.223,94 108.889 11 1 142
3 17.03 Kab. Bengkulu Utara Kota Arga Makmur 4.324,60 279.223 19 5 215
4 17.04 Kab. Kaur Bintuhan 2.369,05 125.768 15 3 192
5 17.08 Kab. Kepahiang Kepahiang 665,00 147.677 8 12 105
6 17.07 Kab. Lebong Tubei 1.921,82 113.677 12 11 93
7 17.06 Kab. Muko-muko Kota Mukomuko 4.036,70 174.742 15 3 148
8 17.02 Kab. Rejang Lebong Kota Curup 1.639,98 275.640 15 34 122
9 17.05 Kab. Seluma Tais 2.400,44 207.587 14 20 182
10 17.71 Kota Bengkulu - 151,70 364.604 9 67
TOTAL 19.919,33 1.962.044 129 172 1341


Daftar gubernur

Gubernur Bengkulu
No. Foto Gubernur[13] Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Gubernur
1 Ali Amin 1968 1974 1  
2 Abdul Chalik 1974 1979 2  
3 Suprapto 1979 1984 3   M. Sofyan Yusuf
(1983–86)
Razie Yahya
(1986–89)
1984 1989 4
4 Razie Yahya 1989 1994 5   R. Usup Supriyadi
(1990–95)
Iskandar Ramis
(1996–2001)
5 Adjis Ahmad 1994 1999 6  
6 Hasan Zen 1999 2004 7
7 Agusrin Maryono Najamuddin 29 November 2005 29 November 2010 8 Muhammad Syamlan
29 November 2010 17 April 2012 9 [ket. 1] Junaidi Hamsyah
8 Junaidi Hamsyah 17 Desember 2012 1 Desember 2015 Sultan Bachtiar Najamudin
9 Ridwan Mukti 12 Februari 2016 21 Juni 2017 10 [ket. 2] Rohidin Mersyah
10 Rohidin Mersyah 10 Desember 2018 12 Februari 2021 Dedy Ermansyah
25 Februari 2021 Petahana 11 Rosjonsyah Syahili

Pengganti sementara Gubernur

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pejabat Potret Partai Awal Akhir Periode Gubernur definitif Ref.
Andi Djalal Bachtiar
(Pejabat sementara)
Independen 1999 1999 Transisi [ket. 3]
Seman Widjojo
Independen 2004 2005 Transisi
Junaidi Hamsyah
(Pelaksana tugas)
Independen 20 Januari 2011 17 Desember 2012 9 Agusrin M. Najamuddin [ket. 4]
Suhajar Diantoro
(Penjabat)
Independen 1 Desember 2015 12 Februari 2016 Transisi [ket. 5]
Rohidin Mersyah Golkar 22 Juni 2017 10 Desember 2018 10 Ridwan Mukti [ket. 6]
Hamka Sabri
(Pelaksana Harian)
Independen 12 Februari 2021 18 Februari 2021 Transisi
Robert Simbolon
(Penjabat)
Independen 18 Februari 2021 25 Februari 2021
Rosjonsyah Syahili
(Pelaksana tugas)
PDIP 25 September 2024 23 November 2024 11 Rohidin Mersyah [ket. 7]
Keterangan
  1. ^ Gubernur Agusrin Maryono Najamuddin dinonaktifkan sementara pada 20 Januari 2011 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 2/P Tahun 2011.[14] Kemudian resmi diberhentikan pada 17 April 2012.[15]
  2. ^ Gubernur Ridwan Mukti mengundurkan diri dari jabatan karena kena kasus suap[16]
  3. ^ Merangkap jabatan sebagai Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri
  4. ^ Wakil Gubernur Junaidi Hamsyah menggantikan posisi Gubernur Agusrin Maryono Najamuddin sebagai Pelaksana tugas. Gubernur Agusrin dinonaktifkan kemudian diberhentikan secara resmi
  5. ^ Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro mengisi jabatan pada periode transisi hingga Gubernur definitif dilantik secara bersamaan dengan Gubernur lainnya hasil dari Pilkada serentak 2015
  6. ^ Pelaksana Tugas setelah Ridwan Mukti mengundurkan diri dari jabatan Gubernur[17]
  7. ^ Gubernur Rohidin Mersyah cuti kampanye pada Pemilihan umum Gubernur Bengkulu 2024, posisi sementara diisi oleh Wakil Gubernur Rosjonsyah Syahili sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur


Perwakilan

DPRD Provinsi Bengkulu beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 2 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Bengkulu, Muhammad Idroes, di Ruang Paripurna Gedung DPRD Provinsi Bengkulu. Komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana PDI Perjuangan dna Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 7 kursi.[18][19][20][21] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Provinsi Bengkulu dalam dua periode terakhir.[22][23][24][25]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024 2024-2029
PKB 4 Steady 4 Penurunan 3
Gerindra 5 Kenaikan 6 Steady 6
PDI-P 7 Steady 7 Penurunan 6
Golkar 5 Kenaikan 7 Kenaikan 10
NasDem 4 Kenaikan 5 Penurunan 4
PKS 3 Steady 3 Penurunan 2
Perindo (baru) 2 Penurunan 0
PPP 3 Penurunan 1 Steady 1
PAN 5 Penurunan 2 Kenaikan 6
Hanura 2 Kenaikan 3 Steady 3
Demokrat 6 Penurunan 5 Penurunan 4
PKPI 1 Penurunan 0 Steady 0
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 11 Steady 11 Steady 11


Demografi

Suku Kaur tempo dulu dalam buku Sejarah Sumatra Karya Wilham Marsden

Suku bangsa

Tari Gandai, khas masyarakat suku Mukomuko.
Seorang pria suku Enggano memperagakan tarian perang.

Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang heterogen dari segi suku bangsa. Penduduknya terdiri dari suku-suku asli dan masyarakat pendatang. Suku-suku asli Bengkulu meliputi suku Suku Rejang[a], Serawai, Mukomuko, Enggano, Kaur, Lembak, Pekal, Besemah, Semende, Merpas, Nasal dan Melayu Bengkulu. Di antara suku-suku asli, Rejang dan Serawai adalah dua suku dengan populasi tertinggi, masing-masing dengan persentase 20,60% dan 18,91%.[28] Ada pula masyarakat pendatang meliputi Suku Jawa dengan persentase 22,64% sekaligus sebagai populasi etnis tunggal terbesar di Provinsi Bengkulu,[28] Serawai, suku lokal lainnya, Melayu, Minangkabau, Batak, Sunda, Lampung, dan lainnya.[29]

Berdasarkan data dari Sensus Penduduk Indonesia 2010, berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Bengkulu:[29]

No Suku Jumlah 2010 %
1 Jawa 387.281 22,64%
2 Rejang 352.500 20,60%
3 Serawai 323.500 18,91%
4 Pribumi lainnya 266.027 15,55%
5 Melayu Bengkulu 195.941 11,45%
6 Minangkabau 71.472 4,18%
7 Sunda 52.665 3,08%
8 Batak 32.972 1,93%
9 Lampung 14.071 0,82%
10 Bali 3.687 0,22%
11 Suku lainnya 10.581 0,62%
Provinsi Bengkulu 1.710.697 100%

Catatan:* Dalam Sensus Penduduk Indonesia 2010, pribumi lainnya sudah termasuk suku-suku lokal lainnya, seperti: suku Lembak, Kaur, Mukomuko, Pekal, Enggano, Merpas, dan Nasal. Sedangkan suku lainnya sudah termasuk semua suku-suku pendatang lainnya, seperti: Bugis, Kerinci, Madura, Aceh, Mentawai, dan Nias.

Seni dan budaya

Tiga wanita Belanda berpakaian sarong kebaya jalan-jalan di depan Fort Marlborough (awal abad ke-20).

Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul dan diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sebagi salah satu bagian warisan budaya Republik Indonesia serta turut memperkaya khazanah budaya di Indonesia. Kebudayaan Bengkulu sangat kental bercirikan dengan budaya Pribumi di Bengkulu yang memiliki beberapa ciri berbeda karena dipengaruhi oleh suku-suku berbeda yakni kebudayaan Rejang, Serawai, Melayu, Kaur, Mukomuko, Pekal, Lembak, Enggano, Merpas, & Nasal. Budaya tabut merupakan satu kultur unik yang memadukan tradisi lokal dengan Islam Syiah secara kultural.

Tari tradisional

Tari-tarian tradisional dari Bengkulu antara lain:

Seni musik

Seni musiknya adalah:

  • Geritan, cerita sambil berlagu.
  • Serambeak, seni yang berupa patatah-petitih.
  • Andei-andei, seni sastra yang berupa nasihat.
  • Sambei, seni vokal khas suku Rejang yang biasanya untuk pesta perkawinan.
  • Doll, seni musik yang di mainkan dengan cara di pukul yang terbuat dari bongkol kelapa. Dan biasa di mainkan dalam acara festival Tabot(bulan Muharram)atau acara penyambutan

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 29 Oktober 2021. 
  2. ^ a b "Provinsi Bengkulu Dalam Angka 2021" (pdf). www.bengkulu.bps.go.id. hlm. 9, 62. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-31. Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (UHH Hasil SP2020) (Tahun), 2021-2023". www.bengkulu.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2024. 
  4. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 10 Maret 2021. 
  5. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2024. 
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-28. Diakses tanggal 2023-07-17. 
  7. ^ Roberts, Edmund (1837). Embassy to the Eastern Courts of Cochin-China, Siam, and Muscat. New York: Harper & Brothers. hlm. 34. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-17. Diakses tanggal 2013-10-14. 
  8. ^ Sejarah Daerah Lampung. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1997-01-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-24. Diakses tanggal 2022-03-18. 
  9. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  12. ^ "Perka BPS no.55 tahun 2017" (PDF). Diakses tanggal 12 Juni 2018. 
  13. ^ "50 Tahun Bengkulu, Ini 13 Nama Yang Pernah Duduk di Kursi Gubernur Bengkulu". Bengkulu Today. 11 April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-04. Diakses tanggal 6 Februari 2019. 
  14. ^ "Gubernur Bengkulu Resmi Diberhentikan Sementara". Republika. 21 Januari 2011. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. 
  15. ^ "Resmi Diberhentikan, Agusrin Pasrah". Hukum Online. 18 April 2012. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. 
  16. ^ Sutrisno, Elvan Dany (21 Juni 2017). "Golkar: Ridwan Mukti Mundur dari Gubernur Bengkulu". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-03. Diakses tanggal 22 Juni 2017. 
  17. ^ Prakoso, Amriyono (21 Juni 2017). Aco, Hasanudin, ed. "Rohidin Mersyah Resmi Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-24. Diakses tanggal 22 Juni 2017. 
  18. ^ Diskominfo Provinsi Bengkulu (02-09-2019). "DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik , Ini Harapan Gubernur Rohidin". Pemprov Bengkulu. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  19. ^ "KPU Bengkulu Tetapkan 45 Caleg Terpilih, PDIP Kembali Pimpin DPRD Provinsi". rri.co.id. 09-08-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-21. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  20. ^ Tri Yulianti Imran (02-09-2019). "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik". RMOL BENGKULU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-27. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  21. ^ Musriadi (02-09-2019). Musriadi, ed. "Ini daftar 45 anggota dewan Provinsi Bengkulu yang dilantik". ANTARA News. ANTARA BENGKULU. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  22. ^ "45 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Periode 2019-2024 Dilantik Awal September". bengkulutoday.com. 11-08-2019. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  23. ^ "Ini Dia Calon Penantang Rohidin Pada Pilgub Nanti". radarbengkuluonline.com. 13-05-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-23. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  24. ^ "Agustus, 45 Dewan Provinsi Terpilih Dilantik". bengkuluekspress.com. 12-05-2014. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  25. ^ "Hari Ini 45 Anggota DPRD Bengkulu Dilantik". beritasatu.com. SUARA PEMBARUAN. 01-09-2014. Diakses tanggal 21-09-2019. 
  26. ^ Sejarah Daerah Bengkulu (PDF) (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1978. hlm. 22. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-10-25. Diakses tanggal 2021-11-16. 
  27. ^ Hamidy, Badrul Munir (2004). Masuk dan Berkembangnya Islam di Daerah bengkulu. Bunga Rampai Melayu Bengkulu. Bengkulu: Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu. hlm. 1. 
  28. ^ a b "BPS: Jawa, Rejang, Serawai Tertinggi". Radar Bengkulu Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-16. Diakses tanggal 4 Desember 2020. 
  29. ^ a b "Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010" (PDF). demografi.bps.go.id. Badan Pusat Statistik. 2010. hlm. 23, 36–41. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 22 Oktober 2021. 

Keterangan

  1. ^ Suku ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu[26] dan dianggap sebagai penghuni pertama atau suku tertua.[27].

Bacaan lanjutan

  • (Inggris) Miller, C. 1777. "An Account of The Island of Sumatra". Philosophical Transactions of the Royal Society of London pp. 160–179.

Pranala luar

(Inggris) History of Bengkulu, blog berisi informasi sejarah pendudukan Bengkulu oleh EIC.

  • (Inggris) A. J. Stockwell. Britons in south-east Asia, Oxford Dictionary of National Biography, online edn., Oxford University Press, May 2007.

3°54′S 102°24′E / 3.900°S 102.400°E / -3.900; 102.400