Lompat ke isi

Arah lalu lintas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
  mengemudi di lajur kanan
  mengemudi di lajur kiri

Mengemudi di lajur kiri atau kanan jalan dapat mengurangi kemungkinan kendaraan terlibat dalam tabrakan dengan yang lainnya. Ini sangatlah pokok sehingga terkadang dikenal sebagai peraturan jalan. Sekitar 34% negara di dunia berdasarkan populasi mengemudi di lajur kiri, dan 66% di kanan. Menurut jarak jalan, sekitar 28% mengemudi di kiri, dan 72% di kanan,[1] walaupun aslinya mengemudi di lajur kiri.[2]

Sejarah

Peta dunia yang memperlihatkan arah mengemudi di seluruh negara dan perubahan yang terjadi, dimulai dengan perubahan Finlandia pada 1858
  mengemudi di lajur kanan
  dulu mengemudi di lajur kiri, sekarang di kanan
  mengemudi di lajur kiri
  dulu mengemudi di lajur kanan, sekarang di kiri
  dulu memiliki peraturan yang berbeda mengenai jalur di antara negara bagian, sekarang di sebelah kanan

Pada 1998, arkeolog menemukan sebuah jalur yang mengarah kepada sebuah pertambangan Romawi dekat Swindon, Inggris. Lajur sisi jalan tersebut lebih dalam daripada sisi yang lain, yang berarti bahwa gerobak dapat dikendarai tanpa muatan menuju tambang, tetapi kembali dengan muatan penuh. Lajur-lajur tersebut berarti bahwa orang Romawi mengemudi di sebelah kiri, setidaknya di lokasi ini.

Faktanya, beberapa orang menganggap bahwa penunggang kuda kuno menggunakan lajur kiri jalan. Kebanyakan orang tidak kidal, penunggang kuda dapat memegang tali kekang dengan tangan kiri dan membiarkan tangan kanannya bebas—untuk menghormati satu sama lain atau untuk melindungi diri dengan pedang, apabila mungkin. Ini juga menjelaskan mengapa jaket dan kemeja laki-laki memiliki kancing di kiri. Sangatlah penting agar seseorang dapat mengambil senjata di dalam mantelnya, jadi untuk pemakai yang tidak kidal, mantelnya memiliki kantung di kiri dan tangan kanan dengan mudah dapat mengambil senjatanya.

Peraturan resmi pertama di Britania untuk perintah lalu lintas di lajur kiri ditetapkan pada 1756 yang ditujukan kepada Jembatan London. Highway Act 1773 berisi sebuah perintah bahwa lalu lintas kuda haris di lajur kiri dan diabadikan pada Highway Act 1835 bagian 78.

Pada tahun 1700-an, perpindahan dari lajur kiri ke kanan terjadi di negara seperti Amerika Serikat, ketika pengemudi mulai menggunakan gerobak muatan besar yang ditarik oleh beberapa pasang kuda. Gerobak tersebut tidak memiliki tempat duduk bagi pengemudi, sehingga pengemudi duduk di kuda belakang sebelah kiri dan cambuknya di tangan kanan. Duduk di kiri, pengemudi secara alami mengira bahwa gerobak lain menyusulnya di lajur kiri sehingga ia dapat berjaga-jaga terhadap gerobak yang datang tiba-tiba. Ia melakukannya dengan mengemudi di lajur kanan jalan.

Orang Inggris, lebih memilih mengemudi di lajur kiri. Mereka memiliki gerobak yang lebih kecil, dan pengemudi duduk di gerobak, umumnya di kursi depan sebelah kanan. Dengan itu, ia dapat menggunakan cambuk panjang di tangan kanannya tanpa menggantungnya pada muatan di belakangnya. Dalam posisi itu, di sebelah kanan gerobak, pengemudi dapat melihat garis aman menyusul lalu lintas dengan mengemudi di lajur kiri jalan. Negara yang menjadi bagian dari Kerajaan Britania menggunakan peraturan kemudi-kiri juga, tetapi terdapat beberapa pengecualian. Kanada, contohnya, ketika provinsi pinggir laut dan Vancouver (sekarang British Columbia) yang awalnya mengemudi di kiri, berubah ke kanan untuk membuat penyeberangan perbatasan lebih mudah menuju dan dari Amerika Serikat. Nova Scotia mengganti lajur kemudinya ke kanan pada 15 April 1923.

Pada kendaraan bermotor pertama, kursi mengemudi dipasang di tengah. Beberapa pembuat mobil akhirnya memilih untuk memasangnya dekat dengan tengah jalan untuk membantu pengemudi melihat lajur yang berlawanan, sementara lainnya memilih memasang di dekat pinggiran jalan agar pengemudi dapat menghindari tabrakan dengan dinding, pagar tanaman, selokan dan hambatan lainnya. Ide awal tersebut lebih banyak digunakan.

Di Eropa, pada abad ke-20, banyak negara yang memindahkan kemudinya dari lajur kiri ke kanan. Portugal berpindah ke kanan pada abad ke-20. Austria dan Cekoslowakia berpindah ke kanan ketika diduduki oleh Nazi Jerman pada akhir 1930-an, dan Hungaria mengikuti setelahnya. Swedia berganti pada 1967 dan Islandia pada 1968. Hari ini, hanya empat negara Eropa yang masih mengemudi di lajur kiri: Britania Raya, Irlandia, Malta, dan Siprus. Kesemuanya merupakan negara pulau yang tidak memiliki perbatasan dengan negara yang mengemudi di lajur kanan.

Istilah

Penggunaan lalu lintas pada suatu negara merupakan rancangan yang pantas dengan peraturan jalan raya, contohnya, sisi jalan bersamaan dengan kepadatan lalu lintas. Menggunakan referensi seperti itu, suatu negara dapat dikatakan lalu lintas di lajur kiri (LHT) atau lalu lintas di lajur kanan (RHT). Bagaimanapun, penggunaan lalu lintas terkadang disamakan dengan referensi pemasangan stir dan kursi pengemudi pada sebuah kendaraan. Dengan istilah ini, suatu negara dapat dikatakan mengemudi di sebelah kiri (LHD) atau mengemudi di sebelah kanan (RHD). Pada hampir semua masalah, pemasangan stir mobil bertentangan dengan peraturan jalan: negara LHT menggunakan kendaraan RHD, dan negara RHT menggunakan kendaraan LHD. Kekacauan dapat terjadi dengan penyalahgunaan "LHD" dan "RHD" untuk menandakan sisi jalan, dimana kendaraan berjalan. Dengan tambahan, terdapat beberapa negara (seperti Kepulauan Karibia, dan Swedia sebelum 1967 berubah dari LHT ke RHT) yang kebanyakan menggunakan kendaraan LHD dengan lalu lintas LHT, atau kendaraan RHD dengan lalu lintas RHT. Tambahan lainnya, kendaraan dengan penggunaan yang "salah" diperbolehkan di beberapa negara.

Lalu lintas lajur kanan

  • Lajur yang berlawanan dilihat dari kiri.
  • Lalu lintas yang belok ke kiri harus melewati lajur yang berlawanan.
  • Beberapa rambu lalu lintas yang menghadap pengemudi diletakkan di sisi kanan jalan.
  • Lalu lintas di jalan memutar berlawanan arah jarum jam.
  • Kendaraan umumnya didahului dari sebelah kiri.
  • Pejalan kaki yang menyeberangi jalan dua arah harus melihat ke kiri terlebih dahulu.
  • Kebanyakan kendaraan memiliki posisi pengemudi di sebelah kiri.

Negara-negara yang mengemudi di sebelah kanan

Daftar-daftar negara yang mengemudi di sebelah kanan

Note: Italics Daftar-daftar negara yang mengemudi di sebelah kanan.

Afganistan
Albania
Aljazair
American Samoa
Andorra
Angola (1928)
Argentina (1945)
Armenia
Aruba
Austria (1935-38)
Azerbaijan
Bahrain (1967)
Belarus
Belgium
Belize (1961)
Benin
Bolivia
Bosnia and Herzegovina
Brazil
British Indian Ocean Territory
Bulgaria
Burkina Faso
Burma (Myanmar) (1970)
Burundi
Cambodia
Cameroon (1961)
Kanada (1920s)
Cape Verde (1928)
Republik Afrika Tengah
Chad
Chile
China,(1946)
Colombia
Comoros
Congo (Brazzaville)
Congo (Kinsasha)
Costa Rica
Côte d'Ivoire
Croatia
Cuba
Czech Republic (1939, details)
Denmark 1793*

Djibouti
Dominican Republic
Ecuador
Egypt
El Salvador
Equatorial Guinea
Eritrea (1964)
Estonia
Ethiopia (1964)
Faroe Islands
Finland (1858)
France (1789)
French Guiana
French Polynesia
Gabon
Gambia (1965)
Georgia
Germany
Ghana (1974)
Gibraltar (1929)
Greece
Greenland
Guadeloupe
Guam
Guatemala
Guinea
Guinea-Bissau (1928)
Haiti
Honduras
Hungary (1941)
Iceland (1968)
Iran
Iraq
Israel
Italy
Jordan
Kazakhstan
Korea DPR
Korea (1946)
Kuwait
Kyrgyzstan
Laos

Latvia
Lebanon
Liberia
Libya
Liechtenstein
Lithuania
Luxembourg
Madagascar
Mali
Marshall Islands
Martinique
Mauritania
Mayotte
Mexico
Micronesia
Midway Atoll
Moldova
Monaco
Mongolia
Montenegro
Morocco
Netherlands
Antillen Belanda
New Caledonia
Nicaragua Niger
Nigeria (1972)
Northern Mariana Is.
Norway
Oman
Palau
Panama (1943)
Paraguay (1945)
Peru
Philippines (1946)
Poland
Portugal (1928)
Puerto Rico
Qatar
Republic of Macedonia
Réunion

Romania
Russia
Rwanda
Saint Pierre and Miquelon
San Marino
São Tomé and Príncipe (1928)
Arab Saudi
Senegal
Serbia
Sierra Leone (1971)
Slovakia (1939-41, details)
Slovenia
Somalia (1968)
Spain (October 1924)
Sudan (1973)
Svalbard
Sweden (1967, details)
Switzerland
Syria
Taiwan (1946)
Tajikistan
Togo
Tunisia
Turkey
Turkmenistan
Ukraine
United Arab Emirates
Amerika Serikat (1792)
Uruguay (1945)
Uzbekistan
Vanuatu[3]
Vatican City
Venezuela
Vietnam
Wake Island
Wallis and Futuna
Western Sahara
Yemen(1977)**

*1758 in Copenhagen, 1793 in the rest of Denmark
**In South Yemen

Total: 164 negara

Lalu lintas lajur kiri

  • Lajur yang berlawanan dilihat dari kanan.
  • Lalu lintas yang belok ke kanan harus melewati lajur yang berlawanan.
  • Beberapa rambu lalu lintas yang menghadap pengemudi diletakkan di sisi kiri jalan.
  • Lalu lintas di jalan memutar searah jarum jam.
  • Pejalan kaki yang menyeberangi jalan dua arah harus melihat ke kanan terlebih dahulu.
  • Kebanyakan kendaraan memiliki posisi pengemudi di sebelah kanan.

Negara-negara yang mengemudi di sebelah kiri

Daftar-daftar yang mengemudi di sebelah kiri

Note: Italics Daftar-daftar negara yang mengemudi di sebelah kiri.

Alderney
Anguilla
Antigua dan Barbuda
Australia
Bahamas
Bangladesh
Barbados
Bermuda
Bhutan
Botswana
Brunei
Cayman Islands
Christmas Island
Kepulauan Cocos (Keeling)
Cook Islands
Cyprus
Dominica
East Timor (drove on right 1928-1976)
Falkland Islands
Fiji
Grenada
Guernsey
Guyana
Hong Kong, China - unlike mainland China
India

Indonesia*
Ireland
Isle of Man
Jamaica
Japan (Okinawa 1978)
Jersey
Kenya
Kiribati
Lesotho
Macau, China - unlike mainland China
Malawi
Malaysia
Maldives
Malta
Mauritius
Montserrat
Mozambique
Namibia (1918)
Nauru (1918)
Nepal
New Zealand
Niue
Norfolk Island
Pakistan
Papua New Guinea

Pitcairn Islands
Saint Helena
Saint Kitts and Nevis
Saint Lucia
Saint Vincent and the Grenadines
Samoa (2009)
Seychelles
Singapore
Solomon Islands
Afrika Selatan
Sri Lanka
Suriname
Swaziland
Tanzania
Thailand
Tokelau
Tonga
Trinidad and Tobago
Turks and Caicos Islands
Tuvalu
Uganda
United Kingdom
British Virgin Islands
U.S. Virgin Islands - unlike rest of U.S.
Zambia
Zimbabwe

* hingga akhir 1960, kendaraan impor dari AS mempunyai setiran untuk lajur kiri Total: 75 negara

Mitos dan fakta yang berbeda

Sebuah tanda di Great Ocean Road, Australia mengingatkan pengemudi asing agar menggunakan lajur kiri.

Sekitar seperempat hingga sepertiga lalu lintas dunia berjalan di lajur kiri jalan. Beberapa pendapat mengenai ini meningkat dari kelaziman pengguna tangan kanan, tetapi kelaziman tersebut terjadi pada hampir seluruh populasi, tergantung sisi jalan yang digunakan. Dalam masalah apapun, dibutuhkan kesiapan untuk pertahanan diri pada jalan mendaki di pedesaan, kebanyakan penunggang kuda mengemudi di kiri ketika menghadapi musafir yang tiba-tiba datang, sehingga dapat mengambil sebuah pedang atau senjata tangan lainnya lebih mudah dan efektif. Juga, orang yang bekerja pada kendaraan yang ditarik kuda dapat memegang kepala binatang tersebut dengan tangan kanan, dan demikian berjalan di sepanjang sisi jalan sebelah kiri.

Penulis Inggris, C. Northcote Parkinson telah menunjukkan apa yang ia sebut "bukti" bahwa cara mengemudi orang Inggris (pada sisi kiri jalan) merupakan yang asli.

Telah dinyatakan bahwa lalu lintas lajur kiri merupakan kebiasaan tunggal orang Inggris, akibatnya seluruh dunia "secara alami" memilih lajur kanan ketika bertemu. Catatan sejarah menyatakan sebaliknya. (lihat subjudul "Negara-Negara"). Setelah Perang Dunia I, negara yang menggunakan peraturan lajur kiri telah termasuk sebagian Kanada, Hungaria, Cekoslowakia, sebagian Austria, Swedia, Islandia, Argentina, Uruguay, Paraguay, sebagian Brazil, sebagian Chili, sebagian Italia, Cina, Filipina, dan Burma. Italia berubah ketika Benito Mussolini memimpin, Austria dan Cekoslowakia ketika Adolf Hitler menganeksasi atau menduduki mereka, negara Amerika Latin pada 1945, Filipina dan Cina pada 1946 (meninggalkan Hong Kong dan Macau yang terisolasi), dan Burma/Myanmar pada 1970 mengikuti saran seorang peramal.[4]

Beberapa negara Commonwealth of Nations dan bekas koloni Inggris lainnya — seperti India dan Hong Kong — masih mengemudi di lajur kiri, tetapi negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Gambia, Ghana, Kanada, Nigeria, dan Sierra Leone berpindah ke lajur lainnya.

Jauh dari bekas koloni Inggris, beberapa lalu lintas negara telah berpindah ke lajus kanan. Pengecualian bagi Indonesia, Suriname, Jepang, Thailand, Mozambik, Timor Leste, Macau dan Kepulauan Virgin Amerika Serikat.

Terdapat sebuah cerita bahwa Napoleon merubah peraturan jalan di negara yang ia duduki dari lajur kiri ke kanan. Penyesuaian itu bermaksud agar selalu simbolik, seperti bahwa Napoleon sendiri pernah menggunakan lajur kiri (atau kanan), atau bahwa Britania, musuh Napoleon, selalu kiri. Cerita ini tidak pernah ditunjukkan untuk mendapat sumber yang akurat dan dibiarkan menjadi legenda; Peter Kincaid menyimpulkan begitu di bukunya pada peraturan jalan raya (pp. 14, 99-100). Banyak penelitian dibutuhkan untuk perancangan UU peraturan-jalan-raya di Eropa selama abad ke-18 dan 19.

Penelitian pada 1969 oleh J.J. Leeming menunjukkan bahwa negara yang mengemudi di lajur kiri memiliki kemungkinan kecelakaan yang lebih rendah daripada lajur kanan, tetapi penelitian ini dipertanyakan di buku Peter Kincaid mengenai peraturan jalan raya. Beberapa negara yang telah mengganti sistem mengemudinya ke lajur kanan (seperti Swedia), mengalami peningkatan kecelakaan lalu lintas karena volume lalu lintas yang semakin padat[butuh rujukan]. Telah diusulkan, tetapi tidak terbukti, bahwa kecelakaan tersebut lebih sering disebabkan oleh mata kanan yang dominan.[5][6][7] Arus lalu lintas searah jarum jam ketika mengemudi di lajur kiri, yang mana membolehkan orang menggunakan mata kanan untuk melihat lalu lintas yang berlawanan. Ketika menyusul kendaraan pada lajur kanan, pengemudi mata kanan melihat kaca spion dengan mata kiri dan juga melihat lalu lintas yang berlawanan dengan mata kiri, yang mana tidak nyaman bagi mayoritas orang-orang bermata kanan.

Berpindah lajur di perbatasan

Terdapat beberapa instansi lalu lintas harus merubah lajurnya pada penyeberangan perbatasan, seperti antara Afganistan dan Pakistan, Laos dan Thailand, Sudan dan Uganda. Thailand merupakan salah satu contoh mengenai penyeberangan perbatasan, karena merupakan satu-satunya negara yang memiliki perubahan lajur dengan semua negara yang berbatasan dengannya. Thailand mengemudi di lajur kiri, tetapi 90% (4,357 km atau 2,707 mil) perbatasannya adalah dengan negara yang mengemudi di lajur kanan, dengan Malaysia yang mengemudi di kiri sejak Myanmar (Burma) berubah dari mengemudi di kiri ke kanan pada 1970.

Banyak perbatasan dibentuk dari penghalang alami seperti pegunungan atau sungai, dan ini merupakan perbatasan yang benar dimana lalu lintas bertukar lajur jalan, khususnya di Asia. Penghalang alami ini membuat jumlah penyeberangan perbatasan semakin berkurang. Lebih jauh, letaknya yang terpencil, beberapa penyeberangan perbatasan pegunungan memiliki volume lalu lintas lebih sedikit dan sehingga perubahan lajur jalan kurang dari sekedar isu.

Cara perubahan lajur yang sering digunakan pada perbatasan adalah:

Jembatan Persahabatan antara Thailand (Mae Sot) dan Myanmar (Myawaddy)

Merubah peraturan

Perubahan arus lau lintas di perbatasan Laos-Thai terjadi di teritori Laos, tepatnya Jembatan Persahabatan Thai-Laos.
Jembatan persahabatan Thai-Myanmar.

Alasan yang paling sering untuk negara-negara yang merubah sistem mengemudinya ke lajur kanan untuk menciptakan keamanan dengan negara tetangga, sambil meningkatkan keamanan lalu lintas perbatasan. Contohnya bekas koloni Inggris di Afrika, seperti Gambia, Sierra Leone, Nigeria dan Ghana, telah merubah lalu lintasnya dari lajur kir ke kanan, sambil berbagi perbatasan dengan bekas koloni Perancis, yang mengemudi di lajur kanan. Bekas koloni Portugis, Mozambik selalu mengemudi di lajur kiri, sementara semua tetangganya merupakan bekas koloni Inggris. Keputusan oleh negara untuk mengemudi di lajur kanan dikarenakan kenyamanan dan keseragaman daripada alasan mempraktikkan. Terdapat pengecualian sejarah, seperti para postilion di Perancis, tetapi tantangan sejarah seperti itu tidak berlaku kepada kendaraan modern.

Di bekas koloni Inggris, Hong Kong dan bekas enclave Portugis, Macau, lalu lintas selalu berada di lajur kiri, tidak seperti daratan Cina, walaupun faktanya bahwa negara-negara tersebut sekarang merupakan Daerah Administratif Khusus. Di tangan lainnya, Taiwan, pernah diduduki Jepang, merubah sistem mengemudinya ke kanan pada 1946 setelah pemerintah Republik Rakyat Cina mengusulkan administrasi; seperti yang terjadi di Korea (Utara dan Selatan), bekas koloni Jepang dibawah pendudukan AS dan Soviet. Bagaimanapun, beberapa kereta di Seoul, juga lalu lintas pada sistem kereta bawah tanah, terletak di lajur kiri.

Pendudukan luar negeri dan transit militer

Beberapa negara telah merubah peraturan jalan rayanya secara permanen ataupun sementara sebagai hasil dari pendudukan luar negeri. Contohnya seperti Austria, Cekoslowakia (detail) dan Hungaria dibawah pendudukan Jerman atau transit militer pada 1930-an dan 1940-an. Kepulauan Channel juga berubah ke lajur kanan dibawah pendudukan Jerman, tetapi dikembalikan lagi setelah kemerdekaan pada 1945. Kepulauan Falkland juga sama dibawah kontrol Argentina selama Perang Falklands 1982. (Tetapi pemerintah Argentina secara resmi memerintah agar pribumi pulau mengemudi di sebelah kanan, mereka sering mengemudi di kiri untuk menyatakan penentangan mereka terhadap pendudukan tersebut.) Timor Leste berubah ke kiri setelah pendudukan Indonesia pada 1976, dan melanjutkan praktik tersebut sebagai sebuah negara merdeka. Region Jepang, Okinawa berubah dari kiri ke kanan dibawah pendudukan AS: setelah pendudukan diakhiri, perubahan dilakukan lagi ke lajur kiri untuk menyamakan diri dengan seluruh Jepang.

Keseragaman

Arus mengemudi di lajur kanan di Savoy Court di London (UK selalu mengemudi di lajur kiri)
Kendaraan mengemudi di lajur kiri di A1 Motorway dekat Washington Services di Tyne and Wear, England menuju Skotlandia.

Artikel 9(1) dari Konvensi Jenewa mengenai Lalu Lintas Jalan Raya PBB (1949)[8] menyatakan setiap negara memiliki keseragaman arah lalu lintas, contohnya setiap negara dapat memiliki arus lajur kiri atau lajur kanan, tetapi bukan keduanya. Seperti yang dinyatakan dalam artikel tersebut:

Semua arus kendaraan yang berjalan di arah yang sama pada jalan apapun harus dibiarkan pada sisi jalan yang sama, yang mana harus seragam di setiap negara untuk semua jalan raya. Peraturan domestik mengenai arus searah tidak dapat dipengaruhi.

Sebelum itu, sebuah negara dapat memiliki peraturan yang berbeda dalam bagian yang berbeda juga, contohnya Kanada hingga 1920-an.

Ketika kepulauan tidak dimasukkan, benua yang tersisa dimana peraturan jalan raya yang sama berlaku di seluruh benua tersebut adalah:

  1. Australia dengan arus lajur kiri
  2. Daratan Eropa, sejak Swedia berubah ke lajur kanan pada 1967.
  3. Amerika Utara, termasuk Amerika Tengah, sejak Honduras berubah ke lajur kanan pada 1961.

Afrika, Asia, dan Amerika Utara memiliki perbatasan darat dimana pengemudi harus bertukar ke sisi jalan yang lain.

Kendaraan

Larangan resmi mengenai kendaraan yang "salah-sisi"

Demi alasan keamanan (dan beberapa merupakan alasan politik atau ekonomi), beberapa negara telah melarang penjualan atau impor kendaraan dengan stir pada sisi yang "salah". Di Australia, ini merupakan masalah dengan kendaraan LHD tanpa tahun model (contohnya kurang dari 30 tahun), dengan akibat bahwa orang Australia yang mengimpor kendaraan semacam itu terkadang harus membayar ribuan dolar untuk menukarnya dengan RHD. Pengecualian untuk kendaraan teregistrasi di Australia Barat dan Northern Territory - keduanya diperbolehkan pada waktu berbeda yang dijalankan oleh fasilitas militer AS dan telah mengimpor kendaraan, digunakan dan dijual oleh personil AS dalam sirkulasi. Australian Capital Territory (ACT) pernah mengizinkan kendaraan LHD tanpa tahun model diregistrasikan, tetapi peraturan tersebut dirubah beberapa tahun yang lalu.

Di Selandia Baru, kendaraan LHD dapat diimpor secara pribadi, dan dikendarai secara lokal dibawah izin LHD. Sejak 1999, hanya kendaraan LHD berusia lebih dari 20 tahun atau mobil yang didapat dan dioperasikan selama 90 hari dapat diimpor secara pribadi. Diplomat dan personil Operation Deep Freeze dibebaskan dari larangan tersebut.

Di Filipina, kendaraan RHD khususnya mobil, dilarang. Bus publik dan van yang diimpor dari Jepang ditukar ke LHD, dan pintu penumpang dipasang di sisi kanan. Bagaimanapun, beberapa van membiarkan pintu mereka di sisi kiri, membawa kepada situasi janggal (dan bahaya) apabila penumpang harus keluar pada arah yang berlawanan.

Di Kamboja melarang penggunaan mobil RHD, kebanyakan dari mereka diselundupkan dari Thailand, sejak 2001, bahkan kendaraan RHD tercatat jumlahnya sebanyak 80% dari seluruh kendaraan di negara itu. Pemerintah dipaksa untuk menyita semua kendaraan semacam itu kecuali mereka ditukar ke LHD, dengan ganti rugi. Menurut laporan BBC,[9] perubahan kolom stir dari kanan ke kiri dapat memakan biaya US$600 dan US$2000, dalam sebuah negara dimana pendapatan rata-rata per tahunnya kurang dari US$1000.

Sebuah RHD Toyota Landcruiser di depan sebuah hotel di Pyongyang

Walaupun mengemudi di lajur kanan, Korea Utara telah mengimpor berbagai macam kendaraan RHD bekas dari Jepang, mulai bus pariwisata hingga Toyota Land Cruiser.

Bagaimanapun, banyak kendaraan bekas yang diekspor dari Jepang ke negara seperti Rusia dan Peru telah ditukar ke LHD. Tetapi meskipun posisi pengemudi di kiri tidak dapat dirubah, beberapa yurisdiksi menginginkan setidaknya pemasangan ulang lampu depan.

Di Singapura melarang kendaraan LHD diimpor untuk registrasi lokal perorangan, tetapi penggunaan sementara oleh turis diperbolehkan. Bagaimanapun, kendaraan diplomatik di Singapura dibebaskan dari peraturan hanya-RHD, dan terdapat beberapa kendaraan LHD bertenaga hidrogen dan sel bahan bakar sedang menjalani percobaan di Singapura.

Di Taiwan, Artikel 39 dari Peraturan Keamanan Lalu Lintas (zh:道路交通安全規則) membutuhkan sebuah setir di sisi kiri kendaraan agar dapat melewati inspeksi ketika meregistrasikan kendaraan, sehingga kendaraan RHD tidak dapat diregistrasikan di Taiwan. Peraturan ini tidak berlaku kepada kendaraan RHD tua sehingga dapat dikemudikan secara resmi.

Di Trinidad dan Tobago, kendaraan LHD dilarang kecuali untuk warga negara yang kembali ke negara itu dan pernah menetap di luar negeri dan mengimpor kendaraan untuk penggunaan pribadi. Kendaraan LHD juga diperbolehkan untuk diimpor sebagai mobil mayat dalam pemakaman.

Di Afrika Barat, suatu kali Ghana dan Gambia juga melarang kendaraan RHD. Lalu lintas mereka telah dorubah dari lajur kiri ke kanan. Ghana melarang registrasi baru terhadap kendaraan RHD pada 1 Agustus 1974, tiga hari sebelum perubahan lalu lintas pada 4 Agustus 1974.

Kebanyakan larangan di atas pada kendaraan RHD dan LHD berlaku hanya kepada kendaraan tergistrasi lokal. Negara yang telah menandatangani Konvensi Wina mengenai Lalu Lintas 1968 tidak mengizinkan pembuatan larangan seperti itu pada kendaraan teregistrasi luar negeri. Lampiran 5 Paragraf 1 menyatakan "Semua kendaraan pada lalu litnas internasional harus menjalani kesiapan teknis di negara registrasinya ketika mereka pertama kali beroperasi". Oleh karena itu, semua negara penandatangan dan kebanyakan negara bukan penandatangan mengizinkan pengimporan sementara (cntohnya oleh turis) kendaraan teregistrasi luar negeri, tanpa masalah di sisi manakah stir dipasang. Oman, yang mana tidak menandatangani konvensi tersebut melarang semua kendaraan RHD teregistrasi luar negeri.[10]

Kedua kendaraan RHD dan LHD dapat diregistrasikan di negara anggota Uni Eropa, tetapi terdapat beberapa pengecualian dan larangan. Slowakia, meskipun menjadi anggota Uni Eropa, tidak mengizinkan registrasi kendaraan RHD lokal,[11] bahkan apabila kendaraan tersebut diimpor dari salah satu empat negara UE yang mengemudi di lajur kiri (Inggris, Irlandia, Siprus dan Malta). Lithuania melarang registrasi baru terhadap kendaraan RHD sejak 1993.

Lampu depan dan penerangan lainnya

Beberapa lampu depan yang redup dirancang secara spesifik untuk digunakan pada sebuah sisi jalan atau yang lainnya. Lampu depan yang digunakan pada negara berlalu lintas LH memiliki cahaya redup yang "mengarah ke kiri", contohnya, cahaya disalurkan dengan sebuah pancaran ke bawah/kiri untuk membantu pengemudi melihat jalan dan rambu di depan tanpa hambatan dalam melihat lalu lintas yang berlawanan. Lampu depan untuk negara berlalu lintas RH memiliki cahaya redup yang "mengarah ke kanan", dengan kebanyakan cahayanya terarah ke bawah/kanan. Di Eropa, ketika mengemudi sebuah kendaraan dengan lampu depan RH di negara LH atau sebaliknya untuk waktu tertentu (contohnya liburan atau transit), merupakan sebuah anjuran resmi untuk menyesuaikan lampu depan sementara sehingga hotspot cahaya salah-sisi tidak mengganggu pengemudi di arah yang berlawanan. Ini dapat dilakukan dengan menempelkan lembaran gelap atau lensa prisma plastik pada sebuah bagian lensa tertentu, tetapi beberapa lampu depan jenis proyektor dapat dipasang untuk memancarkan cahaya yang cocok untuk lalu lintas LH atau RH dengan menggerakkan tuas di dalam mobil.

Karena lembaran hitam dan lensa prisma mengurangi performa keamanan lampu depan, beberapa negara menginginkan semua kendaraan yang teregistrasi atau digunakan pada dasar semi-permanen negara agar dilengkapi dengan lampu depan yang dirancang untuk lajur yang benar.

Laporan anekdot telah mengobservasi persyaratan untuk menyesuaikan lampu depan untuk lajur lalu lintas suatu negara makin ditolak keras, dan sekarang jarang dijalankan oleh polisi-polisi di Eropa. Di Perancis, ini pernah berlaku pada penghapusan persyaratan menggunakan lampu bercahaya kuning tahun 1993; kendaraan beregistrasi luar negeri sekarang kurang terlihat pada malam hari.

Tanpa mobil gandengan, sepeda motor, skuter bermotor, motor bebek, dan sepeda hampir simetris dengan setangnya di tengah. Bagaimanapun, sepeda motor sering dilengkapi dengan lampu depan bercahaya asimetrik tipe otomotif yang terkadang diberi persyaratan untuk menyesuaikan apabila dibawa ke suatu negara dengan lajur lalu lintas yang berbeda.

Lampu asap belakang

Di UE, kendaraan harus dilengkapi dengan satu atau dua lampu asap belakang. Sebuah Sebuah lampu asap belakang tunggal dapat dipasang di garis tengah kendaraan, atau pada sisi pengemudi. Pemasangan tidak dapat dilakukan pada sisi penumpang. Ini terkadang membutuhkan pembelian dan pemasangan komponen penerangan lokal.

Bus

Pebandingan antara pintu kontinental (kiri) dengan pintu darurat biasa (kanan) pada bus Plaxton Paramount.

Bus memiliki pintu penumpang hanya pada bagian pinggiran jalan, yang melarang kemampuan mereka untuk beroperasi secara efektif pada sisi jalan yang berlawanan, karena itu mereka dirancang. Meningkatnya, bus pariwisata, yang sering menyeberangi batas jalan selama jam kerja, dilengkapi dengan sebuah pintu di sisi yang berlawanan dengan pinggiran jalan, untuk memudahkan jalan masuk dan keluar di luar negeri. Di Britania, ini disebut sebagai "pintu kontinental", sejak penggunaannya di kontinental Eropa. Kegunaannya ganda sebagai pintu darurat, tetapi lebih sering digunakan daripada pintu keluar yang dirancang untuk darurat.

Sering digunakan secara langsung untuk menguatkan sebuah pintu bukan-sisi-pinggiran-jalan pada bus dengan tinggi lantai yang rendah, contohnya banyak bus double-decker (bertingkat) tradisional Inggris dijual untuk penggunaan pariwisata di AS dan Kanada.

Kereta Api

Kereta terkadang tidak beroperasi pada sisi yang sama seperti jalan untuk mobil. Di Perancis, jalur kereta pertama dibangun oleh insinyur Inggris, sehingga berjalan di kiri - berlawanan dengan mobil. Sebuah pengecualian di region Alsace-Moselle, dimana kereta berjalan di kanan karena jalur baru dibangun pada abad ke-19 ketika Alsace-Moselle menjadi bagian dari Jerman. Jembatan pada bekas perbatasan membolehkan kereta bertukar sisi.

Pengecualian lebih banyak pada lajur kiri atau kanan seringnya pada kereta api daripada mobil. Awalnya, beberapa kereta uap merupakan RHD, dengan masinis duduk di kanan, dan konduktordi kiri. Ini merupakan peraturan pokok di Inggris dan meluas ke Amerika Serikat dan belahan dunia lain. RHD tidak pernah ditukar ke LHD bahkan apabila kereta bertukar ke lajur kanan. RHD menjadi cara pokok untuk mengoperasikan kereta, dengan masinis di kanan dan asisten, duduk di sisi kiri. Ironisnya, beberapa perusahaan kereta api, London Underground bertukar ke LHD dengan lajur kiri. LHD dengan lajur kiri juga makin populer di perusahaan kereta api utama Inggris, dengan Great Western menjadi satu-satunya dari "empat besar" dimana masinis duduk di kanan.

Di negara dengan kereta pada lajur kanan sering dikatakan bahwa RHD lebih aman, mungkin bahwa sesuatu dari kereta melewati rel kiri (seperti pintu kargo terbuka) dapat menghantam kereta. Dalam masalah itu, masinis di kanan lebih aman daripada dudukdi kiri. Juga, sejak rambu dan sinyal sering dipasang di luas formasi rel ganda (contohnya sisi kiri untuk lajur kanan atau sebaliknya), membolehkan masinis di sisi tersebut melihat rambu dan sinyal dengan mudah, dan juga untuk melihat keseluruhan platform daripada secara langsung atau menggunakan cermin, sepertinya lebih mudah dengan satu orang yang mengoperasikan kereta.

Sistem trem dan kereta jalan mengikuti peraturan yang sama seperti lalu lintas jalan normal di suatu negara, keduanya pada jalan dan pada bagian yang dikhususkan. Pengemudi seringnya duduk di tengah kendaraan, tetapi beberapa satu orang yang mengoperasikan trem telah dipindahkan sehingga pengemudi duduk menghadap tengah jalan (contohnya pada lajur kiri pada sistem Blackpool, pengemudi di sebelah kanan) dengan pintu penumpang di sisi pinggiran jalan.

Tidak seperti jalan raya, sangant mungkin bagi kereta untuk berjalan secara aman pada sisi yang salah setelah sinyal dua arah dipasang. Ini hanya dapat digunakan pada keadaan yang terbatas, sejak persimpangan dan infrastruktur lainnya disesuaikan untuk perjalanan satu arah.

Kereta memasuki Terowongan Channel dari Perancis

Negara dengan kereta yang berjalan di lajur kanan (daftar belum lengkap):

  • Amerika Serikat (kecuali untuk kereta yang beroperasi pada bekas rute Chicago & North Western pada lajur kanan):[1]
  • Arab Saudi
  • Belanda
  • Bulgaria
  • Brazil
  • Denmark
  • Filipina
  • Finlandia
  • Hungaria
  • Irak
  • Iran
  • Jerman
  • Kanada
  • Kroasia
  • Latvia
  • Meksiko
  • Mongolia
  • Norwegia
  • Polandia
  • Republik Ceko
  • Rumania
  • Rusia (kecuali antara Moskow dan Ryazan)
  • Spanyol (kecuali untuk sistem angkutan cepat)
  • Sri Lanka
  • Taiwan
  • Tiongkok

Negara dengan kereta yang berjalan di lajur kiri (daftar belum lengkap):[1]

  • Afrika Selatan
  • Argentina
  • Australia
  • Belgia
  • Britania Raya
  • Brazil
  • Cile
  • Cina
  • Hong Kong (kecuali KCR Ma On Shan Rail)
  • India
  • Indonesia
  • Irlandia
  • Israel
  • Italia
  • Jepang
  • Malaysia
  • Myanmar
  • Pakistan
  • Perancis (kecuali kereta di Alsace dan Moselle bagian dari region Lorraine; seluruh jaringan angkutan cepat kecuali Lyon)
  • Portugal
  • Selandia Baru
  • Singapura
  • Slovenia
  • Spanyol
  • Sri Lanka
  • Swedia
  • Swiss

Arah mengemudi

Afghanistan

Afganistan mengemudi di lajur kanan. Walaupun, di kebanyakan propinsi adalah mobil RHD diimpor dari Pakistan (kecuali Herat dan seluruh propinsi bagian barat). Di ibukota, Kabul, banyak pengemudi mengalami masalah ini, pengemudi harus condong ke kursi penumpang dan menengok ke belakang (sebelah kiri mobil) sebelum belok kiri atau mengambil jalur lain di sebelah kiri (lajur berlawanan). Negara ini juga memiliki banyak kendaraan militer dari Amerika Serikat, Kanada and Uni Eropa, kebanyakan kendaraan itu juga LHD.

Australia

Australia mengemudi di lajur kiri. Namun, selama beberapa dekade negara bagian dan daerah di Australia menggunakan peraturan "beri jalur ke kanan", dibutuhkan kendaraan, walaupun pada jalan raya, dan jalan multi, untuk memberi jalan kepada kendaraan yang dari jalan sisi kiri ke kanan jalan. Ketika jalanan mulai padat dan kecepatan bertambah, tingkat jumlah kecelakaan makin tinggi ketika peraturan diubah pada awal 1980, dengan mengemudi yang aman berkat kombinasi garis jalan, tanda jalan dan pengenalan "Peraturan T". Jalanan mulai aman, walaupun, peraturan lama masih diterapkan saat lampu lintas padam pada perempatan jalan atau jalan tol. Peraturan mengemudi di sisi kiri jalan diterapkan oleh Gub. Macquarie di awal abad 19 setelah ia membangun jalan raya pertamanya. Ini digunakan untuk menyamakan New South Wales dan Inggris Raya.

Austria-Hongaria

Kekaisaran Austro-Hongaria dahulu mengemudi di sisi kiri jalan. Secara bertahap negara ini mulai mengubahnya ke sisi kanan jalan. Austria mengubah jalur paling akhir, dimulai dari barat:

  • Vorarlberg: 1919,
  • Tirol dan Barat Salzburg: 1930,
  • Carinthia dan Tirol bagian timur: 1935,
  • Utara Austria, Styria, setengah timur Salzburg: Juni 1, 1938,
  • Selatan Austria: September 19, 1938.

Galicia Polandia berubah ke kanan sekitar 1924. Republik Ceko merencakaan berubah ke kanan pada 1 Mei, 1939, tapi perubahan di Bohemia dan Moravia dilakukan oleh tentara-tentara Jerman (Bohemia: 26 Maret, 1939). Hongaria melakukannya kemudian: pemerintah mulai mengubah ke kanan pada Juni 1939 namun gagal dan tapi akhirnya dilakukan pada 3 siang pada 6 Juli, 1941 dilakukan di luar Budapest dan pada 3 siang pada 9 November, 1941, dilakukan di Budapest.

Burma (Myanmar)

Sebagai koloni Inggris, Burma mengemudi di lajur kiri sampai 1970, ketika administrasi militer, Ne Win setelah Ne Win diberitahu oleh seseorang untuk "pindah ke kanan jalan", walaupun begitu, kebanyakaan kendaraan penumpang adalah RHD, diimpor dari Jepang, Thailand, dan Singapura. Bus impor dari Jepang tidak diubah dari RHD ke LHD, membuat pintu sebelah kanan menjadi salah posisi, tidak seperti di Filipina. Namun, limosin pemerintah, diimport dari Cina, adalah LHD. Semua kendaraan dikemudikan oleh pengemudi dan penumpang untuk memperhatikan kendaraan yang datang dan memberi tahu pengemudi aman atau tidaknya mengambil jalan, Namun pengemudi tidak bisa melakukannya ketika ada di dalam mobil RHD.

Cina

Sampai 1946, mengemudi di Cina beragam, daerah utara mengemudi di lajur kanan jalan (kemungkinan karena latihan militer Rusia, yang mulai mengemudi di kanan dari tahun 1920), dan daerah selatan seperti Guangdong mengemudi di kiri, kemungkinan karena sengketa antara Koloni Inggris, Hong Kong dan Koloni Portugis, Macau.

Catatan dan referensi

  • Rule of the Road oleh Peter Kincaid, 239 halaman, diterbitkan oleh Greenwood Press pada 1986 - ISBN 0-313-25249-1
  1. ^ a b c Lucas, Brian (2005). "Di sisi jalan manakah mereka mengemudi?". Diakses tanggal 2006-08-03.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "brianlucas" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ "Mengapa beberapa negara mengemudi di lajur kanan dan yang lainnya di kiri?". 
  3. ^ "RHD/LHD Country Guide". toyota-gib.com. Diakses tanggal 2009-01-01. 
  4. ^ "Ne Win - Obituary". 
  5. ^ Chaurasia BD, Mathur BB. "Eyedness." Acta Anat (Basel). 1976;96(2):301-5.PMID 970109.
  6. ^ Reiss MR. "Dominan okuler: beberapa data keluarga." Laterality. 1997;2(1):7-16. PMID 15513049.
  7. ^ Ehrenstein WH, Arnold-Schulz-Gahmen BE, Jaschinski W. "Perubahan mata pada konteks penggunaan binokuler." Graefes Arch Clin Exp Ophthalmol. 2005 Sep;243(9):926-32. Epub 2005 19 April. PMID 15838666.
  8. ^ "Konvensi Jenewa mengenai Arus Jalan Raya (1949)". PBB.  (membutuhkan subscription)
  9. ^ "Cambodia bans right-hand drive cars". BBC News. 2001-01-01. Diakses tanggal 2007-01-12. 
  10. ^ "Saran bepergian oleh negara, Oman". Foreign & Commonwealth Office (fco.gov.uk). Diakses tanggal 2006-08-08. 
  11. ^ "Saran bepergian oleh negara, Slovakia". Foreign & Commonwealth Office (fco.gov.uk). Diakses tanggal 2006-08-08. 

Lihat pula

Pranala luar