Kitab Rut
Kitab Rut adalah sebuah kitab di dalam Alkitab yang menceritakan tentang kisah Rut.[1]
Rut (רות, bahasa Ibrani "belas kasih"), adalah seorang perempuan Moab yang menikah dengan anak laki-laki Naomi yaitu Elimelekh.[1] Suaminya kemudian meninggal karena bencana kelaparan.[1] Rut pada akhirnya menjadi istri Boas dan memperanakkan Obed, kakek Raja Daud dari Israel serta menjadi inti cerita kitab ini.[1] Menurut Kitab Perjanjian Baru, ia salah satu nenek moyang Yesus (Matius 1ayat 5).[2]
Tradisi Yahudi menempatkan Kitab Rut dalam kumpulan-kumpulan Kitab-kitab (Ketuvim).[1] Namun, Septuaginta, yang diikuti oleh Vulgata dan Alkitab Bahasa Indonesia menempatkan kitab tersebut setelah Kitab Hakim-hakim, sebab kitab tersebut menceritakan kisah yang sama.[1] Orang Yahudi membacakan Kitab Rut dalam kebaktian di Sinagoge pada hari raya Pentakosta (Hari raya selesainya penuaian).[3]
Sejarah penulisan
Para ahli masih tidak sependapat tentang waktu penulisan kitab Rut yang pasti, namun diperkirakan Kitab Rut ditulis antara zaman awal kerajaan sampai zaman setelah pembuangan.[4] Menurut tradisi Talmud, Samuel adalah penulis kitab ini, tetapi ada penjelasan yang mengatakan kitab ini ditulis sesudah zaman Daud.[4] Dari penjelasan isi Kitab Rut (4:17b, 18-22) dikatakan bahwa kitab ini ditulis sewaktu raja Daud menjadi raja dan sesudahnya.[4] Dalam Rut 4:7 dikatakan bahwa peristiwa telah terjadi jauh lebih dahulu.[4] Ada juga pendapat lain dari para pakar yang mengatakan bahwa kitab ini ditulis sebagai protes terhadap tindakkan Ezra dan Nehemia(kira-kira 450 SM) yang melarang perkawinan dengan orang-orang bangsa kafir.[4]
Ringkasan cerita
Kisah tentang Rut terjadi di tengah-tengah zaman kekerasan yang dikisahkan dalam kitab Hakim-Hakim.[4] Walaupun suaminya, seorang Israel sudah meninggal, ia tetap menunjukkan kesetiaannya terhadap ibu mertuanya yang berbangsa Israel itu, dan selalu beribadat kepada Tuhan umat Israel.[4] Pada akhir kisah ini Rut mendapat seorang suami baru dari antara sanak saudara mendiang suaminya.[4] Melalui pernikahannya yang kedua ini Rut menjadi nenek buyut Daud, raja Israel yang terbesar.[4] Kisah-kisah dalam buku Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Tuhan meninggalkan Tuhan.[4] Sebaliknya, kisah Rut menunjukkan berkat-berkat yang diberikan Tuhan kepada seorang asing yang meninggalkan agamanya untuk percaya kepada Tuhan Israel.[4] Oleh sikapnya itu ia menjadi anggota umat Tuhan.[4]
Latar belakang sosial
Latar belakang kisah ini adalah perkawinan Levirat dan penebusan tanah yang jelas tidak sejajar pada masyarakat modren saat ini.[4] Perkawinan Levirat(bahasa latin levir berarti ipar laki-laki) dijelaskan dalam Ulangan 25:5-10.[4] Apabila seorang laki-laki di Israel Kuno meninggal dan belum memiliki anak laki-laki, maka kewajibannya terletak pada kerabat terdekatnya dengan mengawini janda tersebut dan mendapatkan anak laki-laki “supaya namanya tidak terhapus dari Israel”(ay 6).[1] Titik balik dalam Kitab Rut adalah akal Naomi yang membujuk Boas supaya menerima kewajiban tersebut, meskipun Boas sebenarnya kerabat jauh.[1] Pada posisi seperti ini, muncul suatu permasalahan, yaitu masih ada kerabat yang lebih dekat dibanding Boas dan orang itu berhak mengawini Rut.[1] Boas tidak mau mengabaikan hak orang itu.[1] Boas mengumpulkan para tua-tua di pintu gerbang kota dan mengundang kerabat yang lebih dekat itu supaya hadir.[1] Boas juga memberitahukan kepada kerabatnya itu perihal tanah Elimelekh yang hendak dijual oleh Naomi.[1] Ternyata pertama-tama kerabat itu memersoalkan tanah Elimelekh itu dan bukan memersoalkan perkawinan itu.[1] Boas pun memberitahu bahwa kerabat itu memiliki kewajiban ganda.[1] Setelah membeli tanah itu, kerabat itu berkewajiban untuk mengawini Rut dan mewariskan tanah yang dibelinya itu kepada anak yang akan lahir dari perkawinannya dengan Rut.[1] Namun, ternyata kerabat itu tidak mampu melakukan kewajiban itu sehingga ia menyerahkan haknya kepada Boas.[1]
Jenis sastra dan struktur
Kitab Rut berbentuk narasi yang didasarkan pada nilai-nilai kultural, norma-norma dan bahasa Israel.[2] Cara terbaik membaca Kitab Rut adalah membacanya sebagai sebuah cerita, jalan cerita dapat digambarkan dalam beberapa adegan.[2] Adapun adegan-adegan itu adalah:
- Adegan pertama: (Rut 1:1-22).[2] Naomi seorang wanita Yahudi yang baik dan cekatan mengikuti suaminya Elimelek ke Moab selama masa kelaparan, membangun keluarga di sana.[2] Di Moab dua anak mereka menikah dengan perempuan Moab, yaitu Orpa dan Rut.[2] Awalnya Naomi digambarkan sebagai wanita saleh, praktis dan murah hati seperti Rut.[2] Namun setelah ia kembali ke Betlehem, tempat ia kehilangan suami dan anak-anaknya, Ia berubah menjadi wanita yang sakit hati, yang mempersalahkan Allah atas semua kesukaran dan menuntut perhitungan dari Allah kerena telah mangambil semuanya darinya.[2]
- Adegan kedua (Rut 2:1-3:18). Ketika di Betlehem, Naomi memerintah Rut keponakanya ikut memanen gandum di ladang.[2] Kemudian Rut bertemu dengan Boas, seorang bujangan kaya.[2] Rut didorong Naomi mendekati Boas, Rut dan Boaspun jatuh cinta.[2]
- Adegan ketiga: Kontrak Perkawinan (Rut 4:1-12).[5] Boas terlebih dahulu menyelesaikan masalah hukum menyangkut ladang yang akan dijual Naomi.[2] Boas menyelesaikan perkaranya dengan terbuka dan jujur, dan mengambil Rut sebagai Istrinya.[5]
- Adegan keempat: (Rut 4:13-16) Naomi berbahagia karena Rut melahirkan anak yang dinamai Obed. Anak tersebut disebut sebagai “seorang anak laki-laki yang telah lahir bagi Naomi”.[5] Kelanjutan dari garis keturunan ini merupakan hal yang penting, kerena Obed menjadi ayah Isai yang memperanakkan Daud.[5]
Bagian dari Alkitab Kristen | |||||
Perjanjian Lama | |||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||
Garis besar isi
- Rut bersama Naomi kembali ke Betlehem dari Moab (Rut 1:1-21)[2]
- Rut bertemu dengan Boas (Rut 2: 1-23)[2]
- Rut dan Boas di tempat pengirikan (Rut 3: 1-16)[2]
- Rut menjadi Istri Boas (Rut 4: 1-17)[2]
- Silsilah keturuanan Daud (Rut 4: 18-22)[2]
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p W.S. Lasor, dkk. Pengantar Perjanjian Lama 1,(Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2005). Hal 317-320.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Victor H. Matthews, Judges and Ruth, (Cambridge: University Press, 2003). Hal 208.
- ^ D.C, Mulder, Pembimbing ke dalam Perjanjian Lama, (Jakarta: Fasto, 1963). Hal 221.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n H. Van Den Bring, Tafsiran Rut dan Ester, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1979). Hal 16.
- ^ a b c d Daud. Dianne Bergent & Robert J. Karris, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama,(Yogyakarta: Kanisius, 2002). Hal 269-270.
Galeri
-
Naomi, Rut, dan Orpa